NovelToon NovelToon
Jadi Selir Didunia Kolosal

Jadi Selir Didunia Kolosal

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Time Travel
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Vanilatin

Ji An Yi adalah seorang gadis biasa yang mendapati dirinya terjebak di dalam dunia kolosal sebagai seorang selir Raja Xiang Rong. Dunia yang penuh dengan intrik, kekuasaan, dan cinta ini memaksanya untuk menjalani misi tak terduga: mendapatkan Jantung Teratai, sebuah benda mistis yang dapat menyembuhkan penyakit mematikan sekaligus membuka jalan baginya kembali ke dunia nyata.

Namun, segalanya menjadi lebih rumit ketika Raja Xiang Rong-pria dingin yang membencinya-dan Xiang Wei, sang Putra Mahkota yang hangat dan penuh perhatian, mulai terlibat dalam perjalanan hidupnya. Di tengah strategi politik, pemberontakan di perbatasan, dan misteri kerajaan, Ji An terjebak di antara dua hati yang berseteru.

Akankah Ji An mampu mendapatkan Jantung Teratai tanpa terjebak lebih dalam dalam dunia penuh drama ini? Ataukah ia justru akan menemukan sesuatu yang lebih besar dari misi awalnya-cinta sejati yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vanilatin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 4

Ji An mengamati Paviliun Permaisuri selama beberapa hari,Ji An menemukan bahwa setiap malam, tepat setelah lampu di kamar Permaisuri dimatikan, ada suara-suara aneh yang berasal dari salah satu sudut ruangan. Namun, ketika ia memeriksa sudut itu di siang hari, tidak ada tanda-tanda apapun.

Ji An masih bingung atas dasar apa hal hal itu terjadi.

Ji An duduk di pinggiran tangga menuju kamar Permaisuri Yang Xi, alisnya berkerut dalam, mencoba merangkai potongan-potongan misteri yang melingkupi paviliun ini. Lin Li, pelayan setianya, hanya berdiri gelisah di dekatnya, tak tahu harus berkata apa untuk membantu.

“Lin Li,” kata Ji An akhirnya, suaranya pelan namun tegas. “Apa yang kau pikirkan tentang suara-suara aneh itu? Apa menurutmu ini ulah manusia, atau mungkin ada hal lain yang tak kasatmata?”

Lin Li tampak ragu untuk menjawab. “Nona, hamba tidak tahu. Tapi hamba merasa ada yang sangat aneh dengan paviliun ini, terutama di malam hari. Suasananya berbeda, seakan-akan ada sesuatu yang mengawasi.”

Ji An menghela napas panjang, menatap ke arah pintu kamar Permaisuri. Ia tahu jawaban tidak akan datang dengan hanya merenung.

“Lin Li, aku butuh kau membantuku malam ini,” katanya, bangkit berdiri. “Kita akan mencari sumber suara itu lagi. Jika ini ulah manusia, pasti ada jejak yang bisa kita temukan. Jika ini bukan… maka kita akan lihat apa yang sebenarnya terjadi.”

Ji An lalu berdiri untuk melanjutkan misinya namun,Ji An terkejut saat tubuhnya berbenturan dengan seseorang yang berdiri di ujung tangga. Ketika ia mendongak, pandangannya bertemu dengan mata tajam Raja Xiang Rong. Wajahnya dingin seperti biasanya, dan auranya membuat Ji An merasa semakin kecil.

"Ji An Yi," ucap Raja Xiang Rong dengan nada rendah namun penuh otoritas. "Apa yang sedang kau lakukan di sini malam-malam seperti ini?"

"Apakah kau orang yang mengganggu tidur permaisuri ku?"

"Maaf yang mulia ...Hamba disini sedang menyelesaikan kasus,bukankah yang mulia sendiri memerintahkan hamba"

Raja Xiang Rong menatap tajam Ji An.

Ji An cepat-cepat menundukkan kepala, menyembunyikan rasa gugup yang mulai menyerangnya. "Yang Mulia, hamba sedang menyelidiki suara-suara aneh yang telah mengganggu Permaisuri Yang Xi. Hamba berniat memastikan sumbernya."

Mata Raja Xiang Rong menyipit, ekspresinya sulit ditebak. "Dan kau pikir kau mampu menyelesaikan masalah yang bahkan pelayanku tidak bisa selesaikan?"

Ji An menggenggam kedua tangannya erat-erat, berusaha menjaga ketenangan. "Hamba hanya ingin menunjukkan niat baik hamba untuk menebus kesalahan di masa lalu, Yang Mulia. Ini mungkin kesempatan kecil, tetapi hamba akan memberikan yang terbaik."

Raja Xiang Rong menatapnya beberapa saat tanpa berkata apa-apa, lalu akhirnya mendengus pelan. "Baiklah. Aku akan memberikanmu waktu. Namun ingat, jika kau gagal, ini akan menjadi bukti bahwa kau memang tidak lebih dari beban bagi istana."

Ji An menunduk dalam-dalam. "Terima kasih atas kepercayaan Yang Mulia."

Raja Xiang Rong melangkah melewatinya, meninggalkan Ji An dan Lin Li di tangga. Setelah punggungnya menghilang dari pandangan, Lin Li menarik napas lega.

"Nona, hamba hampir kehilangan napas tadi! Kenapa Yang Mulia selalu muncul di saat seperti ini?" keluh Lin Li, memegangi dadanya.

Ji An tidak menjawab. Tatapannya kembali tertuju pada pintu kamar Permaisuri. "Lin Li, ini semakin jelas. Aku tidak boleh gagal. Ayo, kita lanjutkan rencana malam ini."

___

Setelah memastikan bahwa permaisuri sudah pindah ke paviliun lain untuk beristirahat sementara,sampai kasusnya terpecahkan.

Ji An dan Lin Li menyelinap ke kamar Permaisuri Yang Xi.

Kamar itu gelap, hanya diterangi oleh cahaya bulan yang masuk melalui jendela.

“Lin Li, padamkan semua lilin,” bisik Ji An.

Setelah ruangan benar-benar gelap, Ji An duduk di sudut tempat suara-suara aneh biasanya terdengar. Ia memejamkan mata, mendengarkan dengan seksama. Lin Li berdiri di dekat pintu, menggenggam lentera kecil dengan gugup.

Beberapa saat berlalu dalam keheningan sebelum suara itu muncul. Bisikan samar mulai terdengar, seperti suara seseorang yang berbicara dalam bahasa yang tak dimengerti. Ji An membuka matanya perlahan, matanya langsung menatap ke sudut ruangan.

“Lin Li, kau dengar itu?” tanya Ji An.

Lin Li mengangguk dengan wajah pucat. “Ya, Nona. Tapi dari mana suara itu berasal?”

Ji An meraba dinding di sudut tersebut, mencari sesuatu yang tidak biasa. Saat tangannya menyentuh salah satu panel kayu, ia merasakan sedikit getaran. Ji An segera memeriksa lebih dekat dan menemukan celah kecil di dinding.

“Ini dia,” gumam Ji An. Ia menggeser panel kayu itu dengan hati-hati dan menemukan sebuah lubang kecil yang tampaknya mengarah ke ruang lain di balik dinding.

Ji An mencoba mencari cara untuk menghancurkan lapisan tipis dinding itu.

Dengan menggunakan pisau kecil yang ia bawa, Ji An mencoba membuka panel kayu di dinding.

Setelah beberapa saat, ia berhasil menemukan pintu rahasia yang tersembunyi. Ji An dan Lin Li saling berpandangan sejenak sebelum melangkah masuk ke lorong gelap di baliknya.

Ji An dan Lin Li mengikuti lorong sempit yang tersembunyi di balik dinding. Suara bisikan semakin jelas saat mereka berjalan lebih dalam, membuat Lin Li semakin ketakutan.

“Nona, apakah kita benar-benar harus melakukannya ? Bagaimana jika…”

“Tidak ada waktu untuk ragu, Lin Li,” potong Ji An. “Kita harus tahu apa yang terjadi.”

Akhirnya, mereka tiba di sebuah ruangan kecil yang dipenuhi dengan barang-barang mencurigakan.

Dupa beraroma tajam yang masih menyala, menghasilkan asap tipis yang mengambang di udara.

Boneka kayu dengan beberapa jarum yang tertancap diboneka itu, lalu bertuliskan nama Permaisuri Yang Xi.

Gulungan mantra yang berisi tulisan-tulisan kuno yang tampaknya digunakan untuk mengganggu tidur seseorang.

Ji An menatap benda-benda itu dengan wajah serius. “Ini bukan kebetulan. Seseorang sengaja melakukan ritual untuk mengganggu Permaisuri.”

“Siapa yang akan melakukan ini, Nona?” Lin Li berbisik, suaranya gemetar.

Ji An memperhatikan dupa yang masih menyala, “Siapapun pelakunya, dia pasti kembali untuk memastikan ritual ini terus berjalan. Kita tunggu di sini.”

Ji An dan Lin Li bersembunyi disudut bagian gelap untuk memantau.

1
Hana Agustina
ku tinggalin jejak yaaa Thor
_arruaa
mant
Shion Fujino
Terus berinovasi ya author, semoga sukses dengan ceritanya!
~abril(。・ω・。)ノ♡
Gak bisa berhenti baca
khun :3
Dari awal sampai akhir, cerita ini membuatku terkesima. Bagus banget thor 👌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!