Keyra Putri Utami adalah nama yang di sematkan oleh kedua orang tuanya, sejak usianya delapan tahun dia mengalami kebutaan karena sebuah kecelakaan yang ikut menewaskan kedua orang tuanya.
Keyra di asuh oleh Paman dan Bibi yang begitu sayang kepadanya, yang menyebabkan kedua puteri Paman dan Bibi nya cemburu kepada Keyra.
Hutang sang Paman yang di lunasi oleh sahabat Pamannya kepada seorang juragan tanah, yang menyebabkan Keyra harus berakhir menikah dengan putera sahabat dari Pamannya sebagai penebus hutang keluarga.
Entah bagaimana nasib Keyra si Gadis Buta yang hanya mengenal satu warna saja dalam hidupnya yaitu Hitam, akankah seseorang mampu mengenalkan warna lain selain Hitam kepada Keyra?
Jika kebahagiaan itu harus di jemput, kenapa harus menunggu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putribulan21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Farah Si Pelukis
"Maksud Kakak wanita siapa?" tanya Aruna.
"Haish pakailah baju kalian dulu baru banyak bertanya!" sentak Marco.
Aruna hanya memanyunkan bibirnya saja, karena kesal Marco sudah mengganggu kegiatan panasnya bersama Andre.
Andre adalah kekasih Aruna yang juga ayah kandung Clara, setelah kepergian Mahesa beberapa bulan lalu, Aruna semakin berani mengumbar kemesraan di mansion Airlangga.
Marco lalu mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya, dia hendak menghubungi seseorang yang menyelidiki wanita yang menghabiskan waktu bersama Dewa.
"Hallo tuan!" sapa seseorang di seberang sana.
"Apa kau sudah mendapat informasi siapa wanita itu?" tanya Marco tanpa basa basi.
"Belum tuan maaf, orangnya terlihat misterius sekali bahkan orang orang tak ada yang mengenalnya," jelas seseorang yang di hubungi Marco.
"Tidak berguna!" teriak Marco.
Sambungan telepon pun di matikan oleh Marco, dia benar benar kesal sekarang karena orang orangnya tak ada yang kompeten dalam menggali informasi.
Tak berapa lama Aruna yang sudah segar dengan penampilannya pun segera menghampiri Marco, dia takut sang Kakak marah karena lama menunggu.
"Bagaimana Cindy? Apa dia sudah mulai bergerak?" tanya Marco.
"Dia belum bisa masuk ke perusahaan karena memang pengawasan di sana sangat ketat," jawab Aruna.
"Bodoh!" teriak Marco dengan wajah yang marah seolah siap menelan Aruna hidup hidup.
Aruna menatap Marco dengan perasaan sedikit takut, karena rencananya belum juga berjalan sesuai harapannya.
Cindy adalah seorang wanita penggoda, dia juga yang mengawasi Dewa ketika pelayan suruhannya membubuhkan obat perangsang di minuman Dewa tanpa satu orang pun yang tahu.
Rencananya agar Cindy menghabiskan waktu bersama Dewa, setelah Dewa meminum obat laknat tersebut, agar Cindy bisa hamil anak Dewa.
Setelah Cindy hamil anak Dewa dia akan meminta pertanggung jawaban Dewa, dia akan memaksa Dewa untuk menikahinya agar pewaris yang sah itu terlahir dari rahimnya serta mendapatkan hak warisnya.
Dan tentu saja itu adalah pemikiran Marco yang begitu licik dan serakah, padahal statusnya hanya seorang ipar, namun seolah olah dia adalah keturunan keluarga Airlangga.
Pernyataan ipar adalah maut itu nyata, Mahesa celaka akibat Marco. Dan sampai sekarang kasus Mahesa masih belum menemukan titik terang.
Sementara itu hari ini Dewa berkunjung ke rumah pamannya Ferdi, dia ingin mendengarkan apa saja yang sudah di rencanakan oleh Aruna dan Marco untuk dirinya.
"Hai Paman!" sapa Dewa.
"Hai!" Ferdi kembali menyapa keponakan kesayangannya.
"Oh iya kenalkan dia adalah Farah, tunanganku," ucap Ferdi.
"Hai!" sapa Dewa.
Lalu mereka pun mengobrol asyik, hingga akhirnya Farah pamit karena sudah terlalu sore.
"Kapan kapan mainlah ke galeriku, di sana kau akan melihat semua keindahan," jawab Farah.
Farah adalah seorang pelukis, dia terkenal hingga ke manca negara karena lukisannya yang indah juga penuh pesan moral.
Hal tersebut membuat Ferdi jatuh cinta, selain karena kesederhanaannya dia juga memiliki wajah yang terlihat cantik dengan tubuh indahnya.
Selepas kepergian Farah, Dewa segera mendengarkan semua rekaman yang ada di mansion, juga mendengarkan percakapan lewat ponsel juga telepon rumah.
"Jadi mereka menginginkan benihku agar memudahkan mereka untuk menguasai seluruh harta keluarga Airlangga, menjijikan!" desis Dewa.
"Tetaplah berhati hati, aku masih belum tahu rencana apa yang akan mereka lakukan selanjutnya," ucap Ferdi.
Dewa pun mengangguk, dia benar benar sudah geram dengan Aruna dan Marco. Clara terlihat menikmati perannya sebagai peliharaan Om Om genit yang gatal.
Setelah lama mengobrol Dewa pun kembali pulang ke rumah Keyra, lebih tepatnya mansion milik Keyra.
Sesampainya di dalam rumah, dia melihat Keyra dan Dinda juga pengasuh Dimas sedang mengobrol, mereka terlihat sedang menikmati camilan yang di buat Dinda dan Ayu.
Dinda dan Ayu semakin akrab saja, mengingat mereka tinggal di kamar yang berdekatan. Begitupun dengan ART yang lain juga chef Hana.
Mereka sibuk memberi komentar dari hasil masakan Dinda dan Ayu, namun sejauh ini Dinda dan Ayu lulus karena hasilnya lumayan enak, begitu kata chef Hana.
"Papa!" teriak Dimas.
"Hai jagoan Papa!" sapa Dewa.
Semua orang hendak meninggalkan ruang makan, namun Dewa melarangnya dan menyuruh mereka untuk tetap tinggal di sana.
"Tidak apa, kalian lanjutkan saja mengobrolnya saya mau bermain dengan Dimas," ucap Dewa.
"Baik Tuan," ucap Dinda, Ayu juga yang lainnya.
Dewa pun segera berlalu ke ruang keluarga, dia sudah merindukan Dimas sejak tadi. Mendengar rencana Marco membuat Dewa takut kalau Dimas akan menjadi incarannya juga.
Terdengar gelak tawa dari ruang makan, mereka bercanda dan saling membicarakan kekurangan mereka masing masing.
"Chef Hana apa aku boleh tanya?" tanya Dinda.
"Tentu saja, memang apa yang mau kamu tanyakan?" tanya chef Hana.
Dinda tersenyum sambil memamerkan gigi putihnya, Dinda berharap chef Hana tidak akan tersinggung dengan pertanyaannya.
"Apa chef Hana sudah menikah?" tanya Dinda hati hati.
Sebab tubuh chef Hana yang terlihat seperti seorang gadis membuat Dinda merasa penasaran, namun keriput di bagian matanya tak bisa membohongi usianya.
Chef Hana tersenyum lalu mengangguk, kemudian dia menjawab pertanyaan Dinda.
"Saya sudah menikah dan punya seorang anak laki laki, namun suami saya sudah meninggal karena sakit, dan anak saya masih kuliah di kedokteran," jawab chef Hana mantap.
"Aku kira kamu mau menanyakan bumbu dapur seperti tadi!" sungut Ayu.
Mereka semua tertawa mendengar apa yang Ayu katakan dengan nada sedikit sewot, logat jawa Ayu yang kental terdengar lucu di mata semua orang yang ada di ruang makan tersebut.
"Eh Nyonya menurut anda bagaimana sifat tuan?" tiba tiba Dinda bertanya tentang suaminya.
"Din, panggil mbak aja deh enggak usah Nyonya segala, mbak geli dengernya juga," ucap Keyra.
"Enggak bisa Nya, entar tuan denger saya kena omel," jawab Dinda.
Akhirnya Keyra pun menjelaskan bahwa Dewa adalah laki laki yang baik, Dewa yang di kenal oleh Keyra adalah laki laki sejati.
Dewa yang bisa bertahan hidup miskin meski ayahnya bergelimang harta, yang rela di asingkan demi keselamatan dirinya.
Sebab dulu Dewa belum setampan sekarang, Dewa yang dulu adalah pekerja kasar dan buruh serabutan, bahkan pakaian yang di pakainya terlampau sederhana.
Wajah yang kusam juga rambut gondrong, kumis dan jambang yang tak terurus membuat penampilannya terlihat seperti orang yang sudah tua melebihi umurnya.
Itulah salah satu alasan Meysha dan Keysha menolak lamarannya, namun karena Keyra buta jadi dia terpaksa menerima lamaran Mahesa untuk menikah dengan Dewa.
Meskipun pernikahan mereka terpaksa demi keselamatan diri masing masing, namun sekarang mereka berbahagia meski masalahnya belum mendapat jalan keluar.
Setelah lelah mengobrol, mereka pun masuk ke dalam kamar masing masing. Karena besok harus kembali ke bekerja.
"Sayang kamu harus mulai hati hati di mana pun kamu berada, apalagi Dimas dia tidak boleh keluar, tetap saja main di dalam seperti biasa," cerocos Dewa.
Keyra melihat raut wajah khawatir suaminya, lalu memeluknya penuh sayang. Menyalurkan semua kekuatan agar Dewa merasa tenang.
"Mariska tak akan berani macam macam lagi Mas, kalau dia berulah lagi maka dia akan mendapat kejutan yang akan di ingatnya seumur hidupnya," ucap Keyra.
Dewa melepaskan pelukan Keyra, lalu mundur satu langkah. Dewa bersedekap dada sambil memandang Keyra, dia melihat istri cantiknya dari atas kebawah, lalu dari bawah ke atas.
"Mengapa istriku jadi terdengar menakutkan ya?" goda Dewa.
Sedangkan Keyra sudah berkacak pinggang sambil memelototkan kedua matanya,dia bersiap menghukum suaminya namun Keyra malah menjerit ketika Dewa balik menyerangnya.
