Li Ya Ya si gadis matrealistik, meninggal karna di bunuh oleh para mantan kekasihnya yang pernah ia ploroti hartanya untuk memenuhi gaya kehidupannya, sayangnya jiwa Li Ya Ya bukannya pindah ke alam baka, malah pindah ke dalam novel, menjadi pemeran si antagonist yang memiliki akhir hidup yang mengenaskan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Pyarrr,,,
Seorang pria yang dalam keadaan mabuk berat, melempar botol kosong ke atas lantai, tepat di samping kaki si pelayan wanita.
'' Akhh,, '' pekik si pelayan wanita, saat serpihan pecahan botol menggores punggung kakinya.
'' Ambilkan aku satu botol lagi '' perintah pria itu dalam keadaan setengah sadar.
Si pelayan wanita itu dengan menahan perih di punggung kakinya, kembali mengambil satu botol sampanye untuk tamunya.
'' Ini Tuan '' ucap pelayan wanita itu meletakkan satu botol sampanye di atas meja.
'' Hem, pergi sana '' usir sang tamu.
Pelayan wanita itu bergegas keluar dari ruang vip club, dan saat hendak menuruni anak tangga, dari atas dia melihat wanita yang sangat di bencinya tengah melompat lompat berbahagia di samping pemain dj.q
'' Zhou Yi, kamu harus mati '' ucap wanita itu yang tak lain adalah Lin Mie Mie, tatapannya penuh dengan kobaran api dendam.
Satu bulan yang lalu setelah dirinya resmi bercerai dengan Gu Yan cheng, karna keberadannya di perusahaan keluarga Gu sebagai mantan istri Gu Yan cheng selalu menjadi bahan gosip oleh para karyawan, membuatnya tidak bisa fokus dengan pekerjaannya, sampai dia tidak sengaja melakukan kesalahan besar yang mengancam pada keselamatan perusahaan, Lin Mie Mie tidak sengaja membocorkan data rahasia perusahaan.
Karna kelalaian yang di lakukannya, Ayah Gu Yan cheng tidak segan segan memecat Lin Mie Mie saat itu juga, dan setelah kejadian itu Lin Mie Mie mulai gelisah saat uang yang di pegangnya sudah semakin menipis, sedangkan tagihan sewa apartement sudah hampir tiba, karna berkas lamaran kerjanya tidak di terima di perusahaan manapun, jadi Lin Mie Mie memutuskan bekerja menjadi pelayan di bar ternama yang berada di pusat kota, atas usulan salah satu teman kuliahnya.
Lin Mie Mie menuruni anak tangga dengan perlahan, tatapannya tidak pernah lepas dari tempat Zhou Yi berada.
Sedangkan di ruang vvip, empat pria tampan sedang mengawasi Zhou Yi dan pelayannya Nana yang sedang asik berjoget di lantai bawah.
'' Sihan, istrimu terlihat semangat sekali '' ucap Pei Nan yang di apit oleh dua wanita bayaran di samping kanan dan kirinya.
Fu Sihan hanya diam saja sembari menikmat segelas sampanye, namun pandangannya tidak pernah lepas dari Zhou Yi, karna dia ingin memastikan kalau Zhou Yi baik baik saja di bawah sana, Fu Sihan juga sudah meletakkan dua pengawal yang tidak jauh dari Zhou Yi berada.
Namun saat Fu Sihan menundukkan kepalanya untuk menuangkan lagi sampanye ke dalam gelasnya, dia terkejut saat mendengar suara teriakan dari lantai bawah.
Akhhh
'' Yi yi ''
Fu Sihan langsung berlari keluar dari ruang vvip dengan panik, yang di ikuti oleh kedua sahabatnya dan juga asisten Hans.
'' Yi yi ''
Zhou Yi mendongakkan kepalanya dengan berlinang air mata.
'' Hiks,,, Paman, Nana terluka '' tangis Zhou Yi dengan memangku Nana yang tidak sadarkan diri dengan pisau menancap di perutnya.
Fu Sihan langsung memeluk Zhou Yi. '' Yi yi, jangan sedih, Nana pasti baik baik saja ''
'' Hans, cepat bawa Nana ke rumah sakit ''
'' Baik Tuan ''
Asisten Hans langsung mengangkat tubuh Nana yang tak sadarkan diri, dan segera membawanya ke rumah sakit.
Sedangkan Fu Sihan dia juga mengakat tubuh Zhou Yi, karna melihat Zhou Yi masih dalam keadaan linglung.
'' Nan, jika dalam waktu dua puluh empat jam kamu tidak menemukan pelakunya, jangan harap club milikmu ini besok masih berdiri '' ucap Fu Sihan dingin, membuat tubuh Pei Nan sedikit merasa gemetar.
'' Kamu tenang saja, aku pasti akan menemukan pelakunya ''
Fu Sihan menganggukkan kepalanya, lalu dia berjalan menyusul asisten Hans dengan membopong Zhou Yi.
Di depan ruang UGD Zhou Yi duduk bersandar di bahu Fu Sihan dengan sesenggukan, sudah satu jam lamanya tapi pintu ruang UGD belum juga terbuka.
'' Paman, ini semua salahku, Nana terluka karna aku, bagaimana kalau dia nanti membenciku '' ucap Zhou Yi lirih.
'' Shutt,, kamu tidak salah, Nana pasti sangat senang karna sudah melakukan tugasnya dengan benar '' timpal Fu Sihan sembari mengelus kepala Zhou Yi, berharp istrinya tidak terus menyalahkan atas luka tusuk yang di terima oleh Nana.
Fu Sihan tahu betapa berartinya Nana bagi istrinya, karna dia baru mengetahuinya akhir akhir ini, kalau selama ini ternyata saat di luar villa sijin Zhou Yi selalu memperlakukan Nana seperti seorang sahabat sekaligus saudara, dan tentunya Zhou Yi akan merasa bersalah saat Nana rela mengorbakan tubuhnya untuk menyelamatkannya.
Ckelek
Zhou Yi langsung berdiri saat melihat pintu ruang UGD terbuka.
'' Dokter, bagaimana keadaan Nana? '' tanya Zhou Yi dengan mata sembabnya.
Dokter yang menangani Zhou Yi tersenyum. '' Syukurlah luka tusuk yang di terima Nona Nana tidak sampai mengenai organ vitalnya, kami juga sudah memberi tranfusi darah, jadi Nona Nana sudah baik baik saja ''
Zhou Yi langsung menghela nafasnya lega. '' Syukurlah, terimakasih dokter '' ucap Zhou Yi.
'' Sama sama Nyonya Fu, itu memang sudah menjadi tugas saya '' balas dokter paruh baya itu dengan sopan, Zhou Yi yang terlalu bahagia mendengar kalau kondisi Nana baik baik saja, sampai tidak menyadari kalau dokter di depannya memanggilnya dengan sebutan Nyonya Fu.
Satu jam kemudian Nana sudah di pindahkan ke ruang rawat, dan Zhou Yi duduk di samping brangkar sembari menyentuh punggung Nana yang belum sadarkan diri.
'' Yi yi, ayo makan dulu '' ucap Fu Sihan menyentuh bahu Zhou Yi.
'' Aku tidak lapar, Paman '' sahut Zhou Yi lemah.
Fu Sihan menghela nafasnya, ternyata hal yang bisa membuat Zhou Yi terpuruk adalah, melihat orang yang di sayanginya sedang terluka, jika yang ada di posisi Nana saat ini dirinya, mungkinkah Zhou Yi juga akan sama terpuruknya seperti saat ini pikirnya.
'' Yi yi, kalau kamu tidak makan, dan jatuh sakit, pasti Nana akan merasa sedih '' ucap Fu Sihan yang tidak putus asa untuk membujuk Zhou Yi agar mau makan.
Zhou Yi terdiam sejenak, yang di katakan Fu Sihan ada benarnya juga, dia ingat selain orang tuanya dan Fu Sihan, Nana lah orang yang paling panik saat melihat dirinya dalam keadaan tidak baik baik saja.
'' Hem, baiklah, aku makan, tapi Paman harus suapin aku ''
Fu Sihan langsung tersenyum. '' Aku akan menyuapimu dengan senang hati ''
Fu Sihan membawa Zhou Yi untuk duduk sofa tunggu, lalu dia berjalan mendekati asisten Hans.
'' Hans, aku tahu dari tadi kamu sangat hawatir dengan Nana, sana, kamu jaga dia '' ucap Fu Sihan di samping Asisten Hans.
Asisten Hans seketika salah tingkah, karna ternyata Tuannya menyadari gerak geriknya yang sangat menghawatirkan Nana, dan ingin mendekat ke brangkar Nana.
Saat Zhou Yi hendak menerima suapan dari Fu Sihan, dia di kejutkan dengan pintu yang terbuka dengan keras.
Brakk
'' Sihan, aku sudah menangkap pelakunya '' ucap Pei Nan.
Mendengar itu Zhou Yi langsung mengepalkan tangannya, matanya juga langsung berubah merah, menunjukkan amarah dan kebencian yang sangat besar.
'' Bawa aku menemui Lin Mie Mie, sialan itu ''
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊💪
semangat Thor up nya 🤗🤗
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat Thor up nya 🤗🤗