Rahasia Kalung Leluhur

Lin Yan berhasil menang dalam pertarungannya melawan jendral Rugo, dan saat ini Lin Yan tengah memulihkan diri akibat luka dalam yang dideritanya, sementara jendral Rugo telah menjadi tawanan suku rubah suci begitupun dengan para petinggi suku harimau darah.

3 hari telah berlalu Lin Yan telah berhasil memulihkan kondisi tubuhnya seperti sedia kala, dan saat ini Lin Yan telah menghadap ratu rubah untuk membicarakan perjodohan yang pernah terjadi antara dirinya dan Nalan Yanran.

"Ratu rubah..., saat ini suku rubah suci tak jadi punah seperti yang digadang-gadang di dalam pertemuan waktu itu, dan tak ada lagi alasan bagi seluruh petinggi suku rubah suci untuk tetap lanjutkan perjodohanku dengan Nalan Yanran".

"Saat ini kemenangan besar telah diraih oleh suku rubah suci terhadap suku harimau darah, dan tentu saja nama suku rubah suci telah melambung tinggi di dalam hutan binatang iblis, dan semua suku yang ada di dalam hutan binatang iblis saat ini begitu sangat menghormati kedudukan suku rubah suci, yang mampu membawa perubahan dari penindasan suku harimau darah sebelum nya," ucap Lin Yan.

"Apakah dengan perkataan mu ini kau akan mengakhiri pertunanganmu dengan putri ku?".

"Lin Yan apakah putriku memiliki kekurangan sehingga kau ingin memutuskan pertunangan, sebenarnya kami seluruh penduduk suku rubah suci sangat berharap besar terhadap mu untuk menjadi suami putriku, agar di masa depan generasi penerus dari darah pemimpin suku rubah suci akan lahir dari hubungan mu dengan putriku," jawab sang ratu.

"Ratu aku melihat Nalan Yanran sebagai wanita yang sempurna dengan kecantikan luar biasa yang berada di atas rata-rata wanita tercantik di alam ini, namun aku memiliki cita-cita untuk menjadi lebih kuat lagi dan itu merupakan keinginan ku sebelum aku memasuki hutan binatang iblis untuk berlatih. Jika kami bersama maka cita-citaku itu hanya bisa menjadi angan angan ku".

"Aku berharap ratu dapat memahami apa maksud dari perkataan ku ini," ucap Lin Yan.

Ratu rubah hanya bisa menarik nafas panjang setelah mendengar keinginan gigih Lin Yan untuk tak melanjutkan perjodohan demi cita-citanya.

Setelah berpikir sejenak, sang ratu pun berkata.

"Aku tak bisa memutuskan perjodohan ini karena aku bukanlah Nalan Yanran, saat ini putriku tengah berada di dimensi kehidupan dan kematian untuk berlatih, dan aku sangat yakin suatu hari nanti dia pasti akan berhasil mendapatkan seluruh kekuatan leluhur suku rubah suci di masa lalu, dan semua semangat yang dimilikinya saat ini hanyalah untuk bersamamu yang telah terikat perjodohan, karena sebenarnya putriku sangat mencintaimu" ucap ratu rubah.

Ratu rubah sengaja membolak-balikkan perkataan agar perjodohan itu tetap dilanjutkan, karena sang ratu sangat yakin Lin Yan adalah sosok pemimpin yang kelak akan membuat suku rubah dapat kembali berjaya seperti di masa lalu.

Lin Yan pada akhirnya berpamitan kepada ratu rubah untuk melanjutkan pelatihannya walau tanpa hasil yang jelas mengenai status perjodohannya, mengingat status perjodohan itu harus diputuskan oleh kedua belah pihak yang salah satunya adalah Nalan Yanran.

Lin Yan sebelum pergi meninggalkan suku rubah, dia menyempatkan diri pergi ke penjara rubah tempat keberadaan jenderal Rugo ditahan.

Di dalam sel tahanan rubah, melihat kehadiran Lin Yan jendral Rugo yang dahulunya begitu sombong dan akuh kini begitu sangat ketakutan saatnya, karena di dalam pikiran sang jenderal Lin Yan datang untuk menagih perjanjian pertarungan hidup dan mati yang telah di sepakati oleh mereka berdua.

Jendral Rugo kini memeluk lutut di sudut penjara dan sedikitpun tak ingin menatap ke arah Lin Yan, apa yang dilakukan jendral Rugo sebenarnya membuat Lin Yan merasa kasihan kepadanya.

Lin Yan kemudian berinisiatif untuk menjadikan jenderal Rugo sebagai pengikutnya, dan tentu hal itu tak bisa dilakukan Lin Yan mengingat kekuatan sang jenderal yang jauh berada di atasnya.

Setelah berpikir sejenak Lin Yan kemudian memusatkan pikirannya menjadi satu ke dalam kalung leluhur, untuk berbicara dengan gurunya yang berdiam di dalam kalung leluhur.

"Guru apakah ada cara agar aku bisa menjadikan jenderal Rugo sebagai pengikut ku, karena aku memiliki ketertarikan dengan dirinya," ucap Lin Yan.

Kalung leluhur yang saat ini tengah bermeditasi kemudian membuka matanya, sesaat dia terdiam dan tak lama kemudian kalung leluhur pun berkata.

"Ada teknik yang mampu mengikat seseorang, teknik itu adalah teknik ikatan kontrak darah di mana jika suatu hari nanti pemilik kontrak darah itu mati maka pengikutnya pun akan mati, namun jika sebaliknya pengikutnya yang mati maka sang pemilik kontrak darah sama sekali tak mendapatkan pengaruh apa-apa dari ikatan kontrak darah itu.

"Tehnik kontrak darah sebenarnya adalah teknik kepatuhan pada tuannya, karena pengikut yang telah melakukan kontrak darah akan terikat langsung kepada tuannya," jawab kalung leluhur.

"Guru dapatkah aku memiliki tehnik ikatan kontrak darah itu?" tanya Lin Yan penuh harap.

"Sebenarnya tehnik itu hanya bisa dimiliki oleh seorang cultivator yang telah berada di alam Nirwana, namun untuk kali ini aku bisa membantumu membuat tehnik ikatan kontrak darah," jawab kalung leluhur mengakhiri perbincangan.

Lin Yan sejenak terdiam setelah menelaah perbincangannya dengan sang guru, Lin Yan sadar jika pemilik kekuatan kalung leluhur sebelumnya adalah seorang cultivator hebat di masa lalu, dan Lin Yan sangat bersyukur karena dirinya yang telah terpilih mewarisi kekuatan api iblis.

Setelah berpikir sesaat Lin Yan kemudian berjalan menuju ke arah jendral Rugo, dan dihadapan sang jendral Lin Yan kemudian berkata.

"Saat ini nyawamu ada di tanganku seperti kesepakatan kita sebelumnya, dan aku ingin melakukan penawaran kepadamu jika kau menjadi pengikut ku maka aku berjanji akan menyembuhkan luka dalam yang kau derita, sehingga kau akan pulih seperti sedia kala," ucap Lin Yan.

Jendral Rugo sebenarnya enggan untuk menjadi pengikut Lin Yan walaupun Lin Yan telah mengalahkannya di dalam sebuah pertarungan, namun saat ini tak ada pilihan lain bagi jendral Rugo karena luka dalam yang di deritanya begitu sangat parah, dan bisa saja seluruh kultivasinya selama ini akan lenyap jika luka dalam yang dideritanya tak disembuhkan dalam waktu dekat.

Dengan segala pertimbangan, pada akhirnya jendral Rugo mengiyakan untuk melakukan ikatan kontrak darah dengan Lin Yan.

Lin Yan kemudian menjelaskan mengenai ikatan kontrak darah yang akan terjadi, dan tentu saja kontrak darah itu begitu merugikan jendral Rugo.

Jendral Rugo tetap pada pendiriannya untuk melakukan ikatan kontrak darah, semua itu karena tak ada pilihan lain baginya untuk menyelamatkan kekuatan kultivasinya selama ini, karena sebenarnya saat bertarung melawan Lin Yan Dantian jendral Rugo telah rusak, dan tak mungkin bagi dirinya untuk memperbaiki Dantian nya yang rusak itu.

"Karena kau telah sepakat untuk menjadi pengikutku maka aku akan melakukan ikatan kontrak darah pada mu," ucap Lin Yan.

Dengan bantuan kalung leluhur, Lin Yan kemudian menciptakan segel di sekitar jendral Rugo, dan setelah itu Lin Yan melukai ujung jari telunjuknya hingga darah segar mengalir dati luka yang di buatnya.

Lin Yan kemudian menjentikkan jari telunjuknya hingga cipratan darah segar seketika itu juga menuju kearah jendral Rugo, dan dalam hitungan detik darah itu segera menghilang masuk ke dalam tubuh jendral Rugo.

Bersambung