Erik, seorang tenaga medis menyinggung orang berpengaruh dan hendak dihabisi! namun pada saat kritis, dia memperoleh warisan ilmu pengobatan, dan sejak saat itu Erik mempunyai kekuatan super yang bisa membawa dia kepuncak kejayaan. namun kesuksesannya terasa hampa, karena keberadaan orang tua dan kerabat kandungnya belum ditemukan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudoelf Nggeok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masalah Keluarga Lidya Wijaya.
Sebenarnya berapa banyak rahasia yang disimpan Erik!
Keluarga Setyawan dikota Cendana.
Gunawan memanggil semua orang kepercayaannya "Kuberi waktu buat kalian dua hari untuk menangkap semua yang bermusuhan dengan Ivan sebelumnya!"
selidiki merek satu per satu. tidak peduli siapapun dan seperti apa later belakangnya, Barang siapa yang berani membunuh putraku, aku ingin dia tewas tanpa meninggalkan jasad yang utuh.
Gunawan tidak memiliki pantangan dalam melakukan tindakan apapun. Dia akan menangkap semua orang yang dicurigainya tanpa mempedulikan hukum yang ada.
Tentunya dia berani melakukan semua itu, Karena memang dia punya kuasa. Dan banyak orang dikota Cendana yang tidak sanggup melakukan seperti apa yang dia lakukan.
Pembunuhan dan penculikan dapat dianggap masalah serius oleh orang biasa, tapi itu bukan masalah bagi Gunawan.
Di tempat lain, Lidya tampak memakai kaos tanpa lengan yang sangat santai. Dia sedang menunggu Erik didepan Rumah Sakit dan Mereka sudah buat janji untuk makan bersama.
Namun setelah menunggu beberapa waktu, Erik belum juga muncul. Yang muncul malah orang yang tidak ingin dia lihat. Sebuah SUV hitam melaju dengan kencang dan tiba-tiba berhenti tepat didepan Lidya, jendela mobil pun terbuka dan muncul sosok yang sangat tidak ingin dia lihat yang muncul dalam kondisi mabuk.
"Lidya pulang kerja secepat ini?"
ayo kita pergi makan bareng!" setelah melihatnya, ekspresi Lidya menjadi tidak enak dilihat. orang yang datang adalah Jansen Saputra. keluarganya menjalankan bisnis yang bergerak di bidang properti. sedikit berhubungan dengan bisnis keluarga Wijaya. Setelah mereka saling mengenal beberapa bulan yang lalu, lelaki tersebut tidak hentinya mengejar dan berusaha mendekati Lidya.
"Maaf aku ada janji malam ini," tanpa basa-basi Lidya langsung menolak ajakan Jansen.
"Ada janji? Pria atau wanita?" Tanya nya.
"Apa hubungannya denganmu!"
"Tentu saja ada hubungannya denganku. tidak masalah kalau dia seorang wanita, tapi kalau seorang peria, keluarganya harus orang kaya,"
Lidya, kamu seharusnya tau kondisi keluarga mu, sekarang hanya sedikit orang dikota Cendana yang bisa membantu memulihkan kondisi keluarga kamu dan saya termasuk salah satunya. Jadi, aku sarankan kamu untuk berpikir realistis, perbanyak mengenal orang dari keluarga kaya seperti aku. berhentilah membuang buang waktumu bersama orang miskin.
Jansen berkata dengan bangga. Kamu sudah lihat mobilku ini kan? SUV keluaran terbaru yang baru aku beli dengan harga 3 milyar. Uang sebanyak ini mungkin tidak sanggup diperoleh orang miskin seumur hidupnya.
"Jansen! Teriak Lidya dengan sangat marah, hingga badanya gemetaran. "aku bebas berteman dengan siapapun, kamu tidak berhak ikut campur dalam menentukan dengan siapa aku berteman.
"Aku tidak peduli sekaya apapun kamu, keluarga Wijaya tidak butuh bantuanmu. Jadi jangan perna datang untuk menganggu lagi.
Kali ini Lidya benar-benar marah. keluarga Lidya menjalankan bisnis konstruksi, beberapa waktu lalu, mereka mendapatkan proyek yang besar. Awalnya mereka mengira akan meraup keuntungan yang besar, akan tetapi developer membawa kabur uang mereka sehingga keluarga Wijaya terjerat hutang dan kondisi inilah yang dijadikan Jansen sebagai alasan untuk mengganggu Lidya.
"Hehe Lidya, semua ini kulakukan untuk kebaikanmu dan keluarga. untuk apa kamu marah?
Lihatlah dandananmu seperti ini, kurasa orang yang akan makan malam bersama mu malam ini pastilah sangat miskin, kan? Biar ku tebak berapa penghasilannya selama sebulan 7 juta atau 9 juta? Kurasa meski semua tabungannya ditambahkan, dia juga tidak akan bisa membeli sparepart mobilku ini kan?
Jansen tampak tak tau malu, begitu dia selesai berceloteh, sebuah Ferarri baru berhenti disampingnya. Begitu pintu mobil dibuka sesosok pria muncul dari jendela mobil Ferrari tersebut.
"Lidya masuklah kedalam mobil."
Wajah Jansen tampak sangat muram, sedari tadi dia mengejek miskin teman Lidya. tapi ternyata dia malah mengendara Ferrari edisi terbatas.kondisi itu yang membuat Jansen tampak sangat malu dan ingin segera kabur dari situ.
Terlebih lagi ketika perhatian semua orang tertuju pada Ferrari tersebut, Jansen merasa sangat marah. harusnya perhatian semua orang tertuju padanya. kemunculan Erik merebut semua perhatian dari semua orang terlebih perhatian Lidya. Bagaimanapun juga, mobil SUV palingan seharga 2 miliaran, tetapi Ferrari baru harga setidaknya 19 sampai 20 miliaran. Kedua mobil ini sangat tidak selevel.
Jansen tidak bisa tinggal diam, dia maju dan berkata dengan ekspresi dingin, " bro namaku Jansen Saputra ayahku adalah direktur properti Makmur Jaya. Aku suka gadis ini dan jangan merebutnya dariku atau kita akan bermusuhan dan berakhir tidak baik.
"Properti Makmur jaya apaan? Saya tidak perna mendengarnya!" seusai menjawab Jansen
Erik langsung mengendarai mobilnya tanpa berpikir bahwa tindakannya telah menyinggung Jansen. Wajah jansen sangat jelek untuk dilihat karena emosi, dia tidak perna menyangka bahwa later belakang nya yang selalu dia banggakan malah diremehkan oleh Erik.
Namun dia tidak berani meributkan masalah itu lagi mengingat Erik mengendarai Ferrari. dia tau later belakang Erik tidak sederhana. jadi dia biarkan berlalu begitu saja kalau mereka bertanding, saya belum tentu bisa menang darinya.
Faktanya Jansen hanya salah paham. Erik hanyalah pria biasa, dia sama sekali tidak mengenal properti Makmur Jaya. Karena ruang lingkup pergaulannya tidak sampai kesana. Dia bahkan tidak tau perusahaan yang ada dikota Cendana.
Orang-orang yang ada di kerumunan pun menatap Jansen dengan tatapan sinis.
Jansen tidak mau kehilangan muka, dia langsung berkata dengan marah, hanya Sebua mobil Ferrari saja, aku juga sanggup membelinya dengan harga 8 sampai 9 miliar, apa yang mau dibanggakan dari pemilik mobil Ferrari seperti itu.
"delapan sampai sembilan miliar? Coba kamu pergi beli sekarang juga. celetuk seorang pengunjung yang mengerti tentang mobil dan membantah pernyataan Jansen. Tipe Ferrari ini adalah tipe yang hanya diluncurkan sebagai hadiah untuk kenang ulang tahun yang ke-130. Hanya ada 150 mobil yang diproduksi diseluruh dunia, dan harganya sekitar 25 sampai 26 miliar. Lagian belum tentu bisa membelinya meski punya uang yang banyak. Kamu ingin membeli 8 sampai 9 miliaran? Jangan berkhayal disiang bolong bung.
Mobil itu adalah pemberian Randy. Randy punya later belakan yang luar biasa, jadi tentu barang yang diberikan pun bukan barang ecek-ecek. Lihatlah orang itu tetap rendah hati meski dia mengendarai mobil mewah seharga puluhan miliar, tidak seperti orang tertentu yang arogan padahal hanya mengendarai mobil SUV biasa!!
Iya dia pikir dia sudah sangat hebat sudah mengendarai mobil 2 miliaran! Konyol sekali. Dari tadi sudah banyak orang yang tidak suka dengan Jansen. saat ini mereka berkesempatan untuk mengejek dan memakinya habis-habisan.
Jansen juga sangat terkejut ketika mendengar harga Ferrari yang dikendarai Erik ternyata seharga dua puluhan miliar, tidak mungkin dia orang biasa, sejak kapan kota Cendana ada orang sehebat itu.
Dia tidak membantah lagi, dia langsung masuk ke mobilnya dan meninggalkan kerumunan orang itu.
"Erik, kamu sangat pandai menyembunyikan identitasmu. jelas-jelas kamu orang kaya, tapi malah sangat renda hati." Lidya menatap Erik yang sedang mengemudi, dia seolah-olah baru pertama kalinya mengenal sosok Erik.
"Sebenarnya saya sangat miskin" ujar Erik dengan nada serius.
Lidya memutarkan matanya sambil berkata " mengendarai mobil Ferrari termasuk miskin? gimana dengan orang biasa?
Sambil berbincang dengan Erik tiba-tiba ponsel Lidya bunyi, ternyata ada pesan dari ibunya Rini.
Ibunya menyuruh Lidya pulang kerumah. sepertinya ada sesuatu yang terjadi dirumahnya. Lidya memberi tahu Erik tentang pesan dari ibunya dan disuruh untuk segera kembali. Dia merasa sangat bersalah kepada Erik Karena sudah berjanji untuk mentraktirnya makan malam malah mengalami kejadian seperti ini.
Erik tidak terlalu mempermasalahkan nya dia merasa mereka bisa makan malam kapan saja tetap masalah keluarga tidak boleh dikesampingkan itu lebih penting dari sekedar makan malam. Waktu itu kebetulan pas jam sibuk dan susah untuk mencari taxi jadi Erik mengantar Lidya pulang demi menghemat waktu.