Lu Nana adalah Gadis tomboy yang terkenal di kampusnya.
karena orangnya ceria dan suka mengikuti bermacam kegiatan olah raga dan seni.
Jadi dia memiliki banyak teman.
Tapi ketika temannya mengerjai Jam bekernya dengan mempercepat waktu, jadi dia kira sudah terlambat ke kampus.
Dengan tergesa - gesa dia menyebrang tanpa memperhatikan, akhirnya terjadilah kecelakaan.
Tapi akibat dari itu jiwanya berpindah ke zaman kuno, ketubuh Selir yang di asingkan, kelaparan dan sendirian. selir yang pendiam dan mudah di tindas, karena kecantikannya yang membuat banyak wanita lain Iri. menggunakan trik untuk menjatuhkannya. Dia hanya diam.
Tpi sekarang jangan harap, dia sudah mati saya penggantinya tuk balas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 28 Bercerai.
Wajah Putra Mahkota menghitam, apa yang di katakan Jendral Ling tersebut adalah benar. Kalau tidak di ungkit dia juga tidak akan menyuruh orang memata- matainya.
Tiba - tiba seorang pengawal bayangan datang ke sebelah Jendral Besar Yan He dan membisikkan sesuatu. Dia mengepalkan tangannya dengan keras, dan melihat keponakannya dengan wajah sendu Ketika pengawal itu pergi Jendral Ling kembali berkata.
"Yang Mulia, saya baru mendapat kabar yang sangat tidak mengenakkan. Setelah pengawal yang saya utus mencari tahu bagaimana kehidupan keponakan saya selama ini, saya sungguh merasa marah sekali." ucapnya dengan aura yang menyeramkan, niat ingin membunuh orang muncul di belakang kepalanya.
Putra Mahkota mulai gemetaran, apakah mereka akan mengetahui sampai sedetailnya. Bisa tercoreng nama istana timur. Ini semua perbuatan Putri Mahkota dan mantan selir utama.
Setelah selesai persidangan ini aku akan membunuh mereka berdua. Bukannya membangun harem, malah menjatuhkan nama istana timur.
"Kabar apa itu Jendral?" tanya sang kaisar. Putra mahkota keringat dingin.
"Selama 5 bulan keponakan saya di istana Dingin mereka hanya mengantar makanan 3 hari sekali di 1 bulan pertama, di bulan ke dua satu minggu sekali. Dan di bulan ke 3 hingga sampai sekarang mereka tidak pernah mengantarkan makanan, dan dengan kejam mengunci gerbang istana dingin dari luar. Bukankah itu sama saja menyuruh keponakan saya mati?!" ungkapnya dengan suara sedikit bergetar menahan kesedihan.
"Jika istana menginginkan keponakan saya mati, lebih baik dia keluar dari istana ini!" Ucap Jendral Ling dengan suara yang tegas.
"Kurang ajar! Putra Mahkota! Tindakan istana anda sangat tidak manusiawi terhadap istri - istri anda. Saya mengira anda cukup bijak untuk menjadi Kaisar di masa depan. Ternyata Harem di istana anda sendiri tidak bisa anda pimpin. Sebaiknya selama sebulan ini, anda tidak di perbolehkan masuk ke aula utama sidang, tidak di perbolehkan mengikuti politik. Itu hukumanmu, introspeksi diri di dalam istanamu. Ajar istri - istri agar tidak menjadi orang yang sadis dan kejam." Kaisar sangat malu mendengar akan hal itu.
Bagaimana pun juga, Jendral Ling adalah Pimpinan keamanan di kekaisaran ini.
"Begitu juga dengan anda permaisuri, ajar putra dan menantumu untuk mengayomi rakyat, bukan saling bunuh hanya untuk berebut di ditiduri setiap malam." perkataan Kaisar yang vulgar ini membuat orang yang hadir terkejut.
Tapi mereka tidak bisa berkata apa - apa, karena dia adalah Kaisar, mereka hanya menunduk dan saling memandang.
"Saya tidak mengetahui Selir Ling seperti itu di istana dingin. Untuk membayar konpensasi istana akan memberikan obat - obatan untuk menyembuhkan kesehatan Nona Ling. Gingseng seribu tahun, ganoderma, jamur Linzhi dan yang lainnya. Serta 20 ribu tael Emas dan perhiasan."
"Dan karena Putra Mahkota tidak bisa mendidik istri yang terlalu banyak maka saya memutuskan perceraian kepada Selir Ling Nana dengan Putra Mahkota. Karena selama ini mereka juga tidak pernah menyempurnakan pernikahannya. Sekarang Ling Nana anda menjadi wanita bebas." Kaisar mengambil keputusan ini, agar Jendral Ling tidak sakit hati akan dirinya.
Tok tok tok..
Kaisar mengetuk meja di sampingnya dengan palu kecil.
Permaisuri dan putra mahkota tertunduk lesu. Sial! Kata permaisuri. 'untuk apa aku bunuh dulu permaisuri pertama dan para pengikutnya kalau hasilnya seperti ini juga. Baili Zhuang belum tentu bisa menjadi kaisar masa depan. Apakah Kaisar ingin merekomendasikan Baili Chun pangeran ketiga? Tidak! Bagaimana anak selir itu bisa di angkat menjadi kaisar masa depan?
Aku harus menyusun rencana baru lagi, atau aku bunuh saja kaisar ini agar otomatis putra mahkota yang menjadi kaisar.' dia berkata - kata di dalam hatinya.
Ilustrasi putra mahkota