Ternyata mencintai seseorang tak selalu berakhir dengan indah , bertubi tubi cobaan harus ia lalui . Setelah tiga tahun berpacaran dia harus melihat kekasihnya bercinta dengan adik tirinya . Bersamaan dengan itu sang ayah harus mengalami kecelakaan hebat yang membuatnya harus di operasi dan ibu tirinya sama sekali tidak mau membiayai dengan alasan tidak punya uang . Dan naasnya mau tidak mau ia menerima tawaran adik tirinya untuk menggantikan dirinya yang malam itu harus melayani nafsu seorang pria ! Pria yang akan mengubah hidupnya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
" Kau tidak menemani ibumu ?? " tanya seorang pria parubaya dengan setelan formal serba hitam dengan tubuh jangkung kepada Xavier yang duduk di kursi kebesarannya pagi ini .
" Tidak Paman , pagi ini aku harus menemui klien dari Dubay ! Dan siangnya aku harus mengurus masalah surat ingkar pajak yang kemarin dikirim langsung oleh dinas pajak . Marcos Company tak sekalipun mengabaikan semua kewajiban pada negara . Ada seseorang yang ingin main main dengan kita . Lagipula aku tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya! Aku tahu pasti Paman akan memberi penjagaan ibuku dengan baik, " ujar Xavier dengan senyum penuh arti .
Pria parubaya itu terlihat menghela nafasnya , sejak dulu istri mendiang kakaknya itu akan selalu menjadi prioritas utamanya . Xavier dan Magdalena menjadi orang nomor satu di hidupnya hingga ia melupakan hidupnya sendiri .
" Aku tidak selamanya hidup , jangan selalu menggantungkan penjagaan ibumu padaku ! " dengus pria itu sambil menyeruput secangkir kopi yang ada di depannya .
" Jika aku mengatur penjagaan padanya pun Paman tetap.akan mengawasinya . Kau selalu bilang bahwa kami adalah amanat dari ayah . Padahal ..... "
" Tutup mulutmu !! Atau akan kuledakkan dengan pistol yang ada dalam lacimu !! " sahut Antonio Marcos sebelum Xavier menyelesaikan kata katanya . Pria itu terlihat bangkit dan melangkah keluar dari ruangan milik keponakannya .
" Tunggu Paman , aku juga ingin pergi menemui klien ! Aku bisa antarkan jika Paman ingin pergi ke suatu tempat .... "
" Ckk ... aku belum terlalu tua untuk menyetir sendiri !! " kilah Antonio yang membuat Xavier tersenyum lebar .
Sebelum berpisah menuju mobil masing masing Antonio terdengar mengatakan sesuatu pada keponakannya .
" lngat kata kataku anak muda , jangan menilai apapun hanya dari luar ! Dan jangan terlalu banyak pertimbangan jika hatimu sudah mengatakan ' iya ' !! "
Xavier mengangguk walau dia tidak terlalu mengerti dengan apa yang di katakan oleh pamannya . Selama ini dia merasa sudah sangat tegas jika itu menyangkut perusahaannya . Tak akan pernah ada ampun untuk suatu kesalahan . Dia selalu mengutamakan kedisiplinan agar pondasi kerajaan bisnisnya berdiri dengan kuat .
Setelah beberapa saat ia sampai ke sebuah rumah makan dengan konsep out door . Terlihat banyak sarana bermain anak yang tentunya safety untuk di mainkan . Baru kali ini dia menginjakkan kakinya ditempat bermain out bond seperti ini .
Xavier segera melangkah ke nomor meja yang sudah direservasi Edgar untuk tamunya , tapi sepertinya kliennya itu sedang duduk sendirian padahal yang menurut ia dengar sang klien memboyong anak dan istrinya untuk ikut serta .
" Tuan Bennington ... " sapa Xavier ketika sudah ada di dekat meja dimana pria itu terlihat sedang memperhatikan sesuatu .
" Oh God Tuan Xavier , maaf jika saya sampai tidak melihat kedatangan Tuan ! " sambut pria bernama Benington itu yang kemudian berdiri dengan wajah yang menyiratkan rasa bersalahnya .
" Hey santai saja , saya memilih tempat ini agar kita bisa bicara dengan lebih santai . Sepertinya anda sedang serius memperhatikan sesuatu, "
" Istri dan putra saya sedang bermain di sebelah sana . Maaf tapi bolehkah saya kesana sebentar ?? Sepertinya ada sedikit kesalahpahaman .... " ujar pria bernama Bennington itu karena melihat istrinya sedikit beradu pendapat dengan salah seorang pengunjung wanita yang sedang membawa putranya .
" Tentu saja ... silahkan ! "
Bennington terlihat sedikit tergesa , ini pertama kalinya sang istri mengasuh putranya tanpa didampingi pengasuh seperti biasanya . Mungkin wanita itu belum terbiasa menghadapi kenakalan putranya sendirian .
" Ada apa sayang ??? " tanya Bennington pada istrinya yang terlihat bicara pada seseorang .
" Mereka menyebut boneka anak kita sebagai miliknya , mereka berpikir hanya mereka yang mempunyai boneka beruang semacam ini ! Anak kita menangis ketika anak wanita itu ingin merebutnya dari anak kita !! " jawab istri Bennington terlihat sangat emosi .
" Benar begitu Nyonya ?? "
" Tapi boneka itu memang milik putraku , putraku sangat mengenali apa yang menjadi miliknya ! " jawab wanita yang ada di depan Nyonya Bennington terlihat sangat tenang .
" Bagaimana itu bisa menjadi milik putramu jika putraku sedang memegangnya ? "
" Jika menyentuh atau memegang bisa dikatakan memiliki , apa ketika aku memegang tangan anda berarti anda adalah milikku !? "
" Lancang kau !! " pekik istri Bennington yang langsung menjadi pusat perhatian orang disekitarnya .
" Ckk itu hanya misal Nyonya , anda lihat kan jika istri anda ini selalu berlebihan menghadapi sesuatu . Dia terlalu sombong untuk mendengarkan perkataan orang lain ! Ethan hanya mengatakan boneka itu miliknya , tapi aku yakin dia tidak akan memintanya kembali jika putramu benar benar menyukai boneka beruang miliknya ! "
" Apa yang terjadi ???! "
Sebelum Bennington menanggapi kata kata wanita didepannya Xavier terlihat datang menghampiri mereka . Mungkin sebagai ' tuan rumah ' dia merasa tidak enak jika tamunya mengalami hal yang tidak mengenakkan .
" Kau .... "