Rion pemuda yang terlihat urakan juga tengil mendadak di jodohkan oleh sang mama.dengan wanita pilihan yang sudah di tentukan,bahkan mereka tidak saling mengenal.
kisah perjalanan pernikahan Rion mari simak alur cerita nya
Kolaborasi Novel Dastan & Fellaini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lord Tan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Sergio dan Juan mengendarai motor untuk segera pergi ke rumah sakit tak lama kemudian mereka sampai , lalu ke pergi ke lantai 3 tempat rawat Rion yang tentu saja VIP lalu masuk kedalam melihat 3 perempuan cantik .
" Ay.." Ossy menghampiri Sergio melihat wajah sang kekasih tampak kacau.
Sergio segera memeluk Ossy melampiaskan segera rasa yang ada di hatinya .
" Adik aku ay.." lirih Sergio.
" Pasti semua akan baik-baik aja Ay aku yakin Rion anak yang kuat . " jawab Ossy singkat.
Vella pun menghampiri Juan sama-sama memberikan pelukan hangat .
" Sayang kamu berdua aja sama Ossy ke sini? " Juan mengecup kening Vella.
" Iya yank, kebetulan dapat kabar dari papa kalau calon karyawannya masuk rumah sakit. " jawab Vella.
Setelah berbincang merekapun keluar sambil cari makan di cafe dekat rumah sakit dan tidak lupa membawakan makan juga buat Zora.
...
" Abang...kamu tau ngga kalau sebenarnya aku itu pengen banget selalu sama kamu, aku juga tidak pernah menyesal menikah dengan kamu sayang. " Bisik Zora ditelinga sang suami yang tengah terbaring koma.
Air mata itu selalu menetes di pipi Zora, dia seolah tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi dengan suaminya. Tak terasa seminggu berlalu, Zora selalu berada disamping Rion dan menemaninya saat dia terlelap.
" Sayang bangun dong...emang ngga capek tidur terus. " ujar Zora membisikan di telinga Rion.
Sebenarnya Rion sudah sadar saat Zora tertidur tadi malam hanya dia punya ide brilian untuk menggoda sang istri.
" Kamu tau ga sayang kalau selama kamu koma aku itu ingin sekali ngobrol banyak sama kamu tentang kita, aku tuh ingin banget punya anak 2 dari kamu Bang. Tapi kalau kamu tidur terus kapan kita punya anaknya?. " ucap Zora sambil mengusap rambut Rion serta memandanginya.
Sambil sedikit menahan tawa Rion langsung menggenggam lembut tangan Zora dengan penuh cinta, " Gasss yuk sayang...udah ngga sabar nih aku pengen sekop2 sama kamu biar jadi kembar lah. " disitu Tawa Rion pecah serta Zora kaget bukan main dengan pipi yang merah merona.
" Alhamdulillah ya Tuhan terima kasih Engkau telah mengembalikan suamiku. " ucap syukur Zora sambil berderai air mata.
Setelah itu Zora segera memanggil Dr.Sambara untuk mengecek kondisi Rion yang baru sadar dari komanya.
" Dok, bagaimana keadaan suami saya sekarang?. " tanya Zora kepada sang dokter.
" Kondisi sekarang sudah lumayan ada kemajuan mba, mungkin kalau sudah lebih baik lusa bisa pulang. " ucap dokter Sambara.
" Saudara Rion apa ada keluhan setelah bangun dari koma anda?. " tanya sang dokter.
" Saya hanya lapar saja dok. " jawab Rion cengengesan.
" Untuk ke depan nya mungkin lebih di perhatikan lagi kondisi agar jauh lebih baik , lalu jangan sampai kembali lagi ke sini. " dokter Sambara membereskan alat yang menempel pada tubuh si pasien.
Zora sungguh sangat bahagia melihat sang suami sudah membuka mata , perasaan yang risau kini hilang di hati tergantikan rasa syukur.
" Jadi gimana proges cetak anak yank? " Rion melihat jail ke arah Zora.
" Ih apaan sih bang nyebelinnnn kan aku malu . " pipi Zora terlihat memerah
" Sama suami sendiri ngapain malu jangankan 2 mau 5 juga gas aja. " jawab Rion meledek.
" Kata pemerintah 2 anak lebih baik tuh . " Zora kembali duduk di samping ranjang.
" Aku tuh mau ikutin saran orang dulu aja banyak anak banyak rezeki yank . " senyum merekah terlihat di wajah Rion.
" Eh aku hampir lupa mengabari Bang Gio sama Bang Juan , selain aku mereka juga khawatir banget sama abang . " lalu Zora mengeluarkan ponsel.
...
Sergio sedang berada di markas yang dekat dengan bengkel Bang Holland dia seperti biasa sedang rebahan , sedangkan Juan di luar dia mengobrol dengan beberapa orang yang berkunjung ke bengkel .
" Andraaa.." panggil Juan.
" Kagak usah teriak gue gak budek . " ujar Andra.
" Lo tau gimana kabar Altan? " Juan menyalakan rokok.
" Yang gue tau dia lagi perawatan di RS selain patah tulang dan babak belur , gila main hajar aja anak orang . " jawab Andra santai.
" Biar tau rasa aja sih jangan main curang gak gentle banget jadi lakik , lagian gimana Sergio gak ngamuk coba adiknya di buat ampe nyaris tewas . " ujar Juan menghisap rokoknya.
" Iya juga sih bener gitu-gitu dia kakak yang baik dah . " Andra sambil melihat perbaikan motor yang sedang di lakukan bang Holland.
" Tapi ngomong-ngomong Lo tau darimana kabar Altan? " tanya Juan.
" Dari Jenan dia kan masih sepupu ama tu orang, tadi dia datang ngejenguk . " jawab Andra.
" Baru tau gue Jeje masih sepupuan sama tuh kampret. " ujar Juan.
" Rion udah sadar belum? " tanya Andra.
" Tadi malam sih belum do'ain aja moga cepet sadar aja . " jawab Juan.
" Ntar malam gue sama anak-anak di tambah bang Holland mau jenguk . " Andra pun ikut menyalakan rokok.
" Iya datang aja sih . " ucap Juan.
Ketika sedang mengobrol Juan melihat Sergio yang berlari ke arah motor dengan terburu-buru , Juan yang was-was takut si sahabat karib akan menghajar Altan di rumah sakit jadi ikut menghampiri .
" Lo mau kemana Gio? " Juan menahan jaket Sergio.
" Lepasin..gue harus pergi ! " Sergio menyentak lengan Juan.
" Jawab dulu kemana elah gak ada niat buat gebukin altan di rumah sakit kan? " tanya Juan deg degan.
" Kagak tunggu dia sembuh lalu gue nanti hajar lagi , gue harus ke rumah sakit barusan Zora Wa kalau Rion udah bangun . " sergio memakai helm.
" Oh . " sepertinya otak Juan nge-lag sebentar lalu tersadar akan perkataan Sergio.
"Njirr nge lag otak gue. " ucap Juan sambil tepuk jidat.
" Ikut kagak Lo? " tanya Gio.
" Anjirrrr temen gue udah bangun ya ikut lah gasss . " Juan pun segera naik ke motor untuk pergi bersama.
Mereka pun segera pergi ke rumah sakit Sergio begitu bahagia mendengar kabar ini , kejadian yang menyedihkan sekarang sudah berlalu . begitu juga dengan Juan dia lega mendengar Rion sudah siuman dan baik-baik saja .
Sesampainya di rumah sakit...
" Keplak kepalanya Gio...dia udah bikin kita hampir jantungan. " ujar Juan menyuruh Gio.
" Kamu siapa? " ucap Rion pura2 lupa padahal dia ingin ngerjain sahabat serta abangnya.
" Wah kacau nih...amnesia dia bro, kayaknya kita mesti kenalin Zora dengan Andra si play boy kayaknya. " ucap Juan yg tau kalau Rion sengaja mengerjainya.
" Lah jangan njirrr, bisa2 lompat dari gedung gue kalo sampe Zora kenal sama Andra. " jawab Rion.
" Oia bro pas kemarin lo balapan Altan udah main curang sama lo. " ujar Juan.
Setelah Juan berkata balapan tanpa sengaja Zora mendengar percakapan mereka.
Drama baru akan segera dimulai...
gak usah pake treak segala