Kenzo Abriano sang mafia datang kenegara X untuk bertemu ibunya, ia tidak menyangka hari pertama kedatangan dia dituduh melakukan pembunuh, untuk membersihkan namanya ia harus berkerja sama dengan polisi, bagaimana ia akan menghadapinya saat orang terdekat dan tersayang menjadi terancam karena keterlibatannya mengungkap kematian saudaranya yang tidak memiliki kejelasan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Loka Jiwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 kalah satu langkah.
Han, Kenzo, Yura dan Calvin bertemu disebuah restoran cepat saji tempat biasa mereka makan, itu sudah menjadi tempat favorit mereka sekarang, Han memberikan sebuah amplop coklat pada mereka, Kenzo tidak melihat Adriana datang.
" Dimana Adriana?" tanya Kenzo.
" Bertemu Louis, Adriana sudah mengatakan untuk tidak datang hari ini." jawab Han.
" Bertemu Louis? Untuk apa?" Han mengangkat bahu tidak tau, Kenzo terdiam ia merasa tidak enak hati.
" Kenapa? Kau cemburu?" kata Calvin, Kenzo tidak menjawab ia membuka amplop yang diberikan Han untuk melihat hasil kerjanya.
Kenzo sudah bertanya pada pamannya tentang keluarga Ashaka, bahwa ia pergi disana karena ada acara kecil untuk sesama pembisnis, biasanya dilakukan sebulan sekali untuk mempererat hubungan, juga karena agar lancar berbisnis dikota ini. Kenzo menjelaskan pada mereka sambil membaca beberapa lembar halaman.
Hati Kenzo menjadi tidak tenang, ia mengeluarkan ponsel lalu mengirim pesan pada Adriana, mereka mengobrol sambil membahas Rhyan, kali ini target mereka adalah untuk mencari tau tentang keseharian Rhyan. Han dan Calvin hari ini yang akan bertugas mengawasi, mereka akan berkerja secara bergantian. Sudah 3 jam Adriana sama sekali tidak membalas pesannya.
" Jika Tuan muda khawatir aku akan mencarinya." kata Yura melihat Kenzo sedari tadi bolak-balik didepan Yura seperti orang tidak tenang.
" Siapa yang mengatakan aku khawatir? Aku hanya penasaran karena mereka bertemu berdua." kata Kenzo.
" Kata Han mereka sahabat sejak kecil, bukankah hal biasa Jika mereka berdua bertemu." Jawab Yura.
" Benar, tetapi kenapa tidak mengajakku, apa itu sangat penting sampai hanya bertemu berdua." Yura menatap aneh pada Kenzo.
" Tuan muda cemburu?"
" Kenapa aku harus cemburu?" kata Kenzo marah membuat Yura terperanjat terkejut, apa perlu semarah itu? Kalau cemburu kenapa tidak jujur saja, telpon dan katakan bahwa aku tidak suka kau bertemu dengan pria lain, masalah akan beres dan tidak perlu overthinking seperti ini fikir Yura. ia tidak berbicara lagi karena takut Kenzo akan marah lagi, Kenzo yang sudah bolak balik akhirnya duduk , tetapi baru beberapa menit ia berdiri lagi sambil mengecek kembali ponselnya.
" Sudah 1 jam tuan muda berdiri duduk, jika ingin tau apa yang mereka lakukan, kenapa tidak pergi mencarinya."
" Tidak, Adriana memiliki privasi, aku tidak boleh melewati batasanku, aku tidak boleh mencampuri urusannya jika ia tidak ingin memberitahuku." akhirnya Kenzo menghela nafas.
Keesokan harinya ia berganti berjaga, Han mengatakan bahwa Adriana mengambil cuti 3 hari kedepan membuat Kenzo syok, Adriana sama sekali tidak membalas pesannya dari kemarin dan dia tiba-tiba mengambil cuti, Han juga tidak tau alasannya tetapi Adriana hanya mengatakan bahwa ia akan berlibur bersama Louis membuat Kenzo panas dingin.
Dengan hati yang kesal, Yura merasa takut duduk bersama tuannya, ekspresi tuannya sangat menakutkan setelah mendengar kabar dari Han, mereka berjaga hari ini akan mencari tau tentang Rhyan. Kenzo sama sekali tidak fokus, dia sering menghela nafas jadi ia mengeluarkan ponselnya menelpon Adriana.
" Ouh, halo Kenzo, ada apa?" tanya Adriana diseberang telepon, suaranya terdengar buru-buru. Terdengar pria memanggil Adriana untuk menyuruh gadis itu agar cepat.
" Kau dimana?" tanya Kenzo ragu.
" Aku akan pergi keluar, apa Han tidak memberitahu kalau aku cuti?" terdengar lagi suara pria lain memanggil Adriana agar bergegas.
" sudah, tapi..." Kenzo diam tidak menyelesaikan kata-katanya.
" Tapi apa?.." kata Adriana tidak sabar, Adriana meneriaki orang yang memanggilnya untuk menunggu sebentar.
" Tidak apa-apa." Adriana merasa bingung, Kenzo tiba-tiba menelpon tapi tidak mengatakan apapun.
" Jika tidak ada yang kau bicarakan lagi aku tutup..." Kata Adriana lalu memutuskan panggilan, Kenzo menghela nafas berat. Ia memijat pelipisnya yang terasa berdenyut.
Yura yang melihat tuan mudanya sedih, ia hanya diam, ia juga tidak tau apa yang harus dilakukan, ia tidak bisa ikut campur tentang itu. Yura melihat Rhyan keluar rumah sakit, ia segera menyalakan mobil mengikuti mobil Rhyan dengan hati-hati. saat tikungan Yura melihat dikaca spion mobil lain mengikuti mobil mereka dibelakang. Mobil sport terlihat melaju lalu memepet mobilnya dari belakang lalu menabrak belakang mobil membuat mereka terkejut.
Yura mencoba menghindari mobil yang menempel pada mobilnya, Kenzo melihat kaca spion tetapi tidak terlihat siapa pemilik mobil karena kaca hitam yang digunakan mobil dibelakang, Yura sudah kehilangan mobil Rhyan karena terus ditempel oleh mobil belakang dan kadang-kadang ditabrak dari belakang. Setelah melihat Rhyan menghilang mobil itu melaju pergi, Yura tidak bisa melepaskan setelah apa yang dilakukan, ia mengejar mobil sport mewah itu. Kejar-kejaran terjadi, mobil yang dikendarai Yura adalah mobil biasa, tetapi skill dia mengendarai mobil melebihi seorang pembalap.
Mobil sport tidak memiliki plat, mobil itu melaju, karena dijalanan banyak kendaraan lain membuat Kenzo mengambil jalur lain untuk mengejar mobil itu, tetapi CC mobil memang berbeda, Yura tidak mengenal jalan kota ini jadi beberapa kali ia hampir terkecoh dan hampir menabrak pengendara lain tetapi masih berhasil menghindar. Kenzo berpegang pada pengaman melihat mobil yang melaju yang disetir Yura.
" Jangan biarkan mobil itu lolos." kata Kenzo, Yura mengangguk, Gas penuh mengejar mobil, jarak mereka sudah dekat mobil itu menghalangi Yura agar tidak mendahuluinya, beberapa kali mobil itu menghalangi jadi Yura menabrak mobil itu dari belakang tetapi alhasil mobilnya yang penyok sedangkan mobil itu baik-baik saja.
" Mobil itu di lapisi baja, mobil kita bisa hancur jika kau tabrak lagi, dahului mobil itu." kata Kenzo, Yura mengangguk lalu mencoba mendahuluinya tetapi gagal, Yura menyadari bahwa sedang dipermainkan oleh mobil itu. Persimpangan Yura ingin menerobos tetapi mobil raksasa yaitu membawa kontainer lewat memaksa Yura harus meng rem mobil lalu membanting setir kesamping agar tidak menabrak mobil besar itu, Kenzo menabrak batang pohon. Kedua orang itu terbentur, Yura sudah memenimalkan kecelakaan agar tidak membahayakan mereka.
Mobil yang mereka kejar berhenti sebentar, melihat Yura keluar mobil, mobil itu berlalu pergi meninggalkan mereka, Yura menendang ban mobil karena kesal, Kenzo keluar mobil, pelipisnya terluka kecil membuat Yura terkejut.
" Tuan muda..." Yura ingin melihat luka kecil di keningnya segera Kenzo tepis.
" Luka gores, tidak masalah." kata Kenzo, melihat mobil itu sudah menghilang.
" Bagaimana menurutmu tentang mobil itu?" tanya Kenzo.
" Mobil itu mungkin adalah pengawal yang mengawasi tuan mereka, mereka dari keluarga penting, mungkin ini bukan pertama kalinya dia dikuti orang lain sehingga memiliki pengawalan seperti ini, lain kali akan ku jungkir balikan mobil itu." kata Yura kesal, ia tidak pernah dipermainkan orang lain seperti ini, Yura adalah orang pendendam tentu saja tidak akan menerima kekalahan seperti ini.
Kenzo menghubungi Han agar menjemput mereka, saat Han datang ia terkejut karena mobil itu sudah hancur depan dan belakang, pelipis Kenzo meneteskan darah dan Yura dengan tampang kesal.
" Apa kalian korban tabrak lari?" tanya Han melihat mereka.
" Nanti ku ceritakan, ayo pergi." kata Kenzo, Han membawa obat-obatan kecil di mobil jadi menyerahkannya pada Kenzo untuk mengobati luka, Yura membantu membersihkan darah dengan kapas, setelah melihat luka kecil ia merasa lega jadi ia hanya menempel Hansaplas di dahinya.
Kenzo menceritakan apa yang terjadi, Han terkejut karena terjadi hal seperti itu, kemarin saat mereka berjaga, Rhyan sama sekali tidak keluar rumah sakit karena berjaga malam, itu yang mereka tanyakan pada perawat disana.
" Keluarga kaya memang berbeda." kata Han setelah mendengar cerita Kenzo.
Kenzo dan Yura diantar kerumahnya setelah itu Han pergi, Yura mengambil ponsel lalu berbicara bahasa Italia ditelpon itu, Kenzo sudah masuk kedalam.
Keesokan hari Anggraini bingung karena sudah melihat mobil baru terparkir didepan lalu bertanya pada Kenzo, Kenzo sebenarnya juga tidak tau tetapi melihat Yura mengangguk ia mengaku bahwa mobil kemarin rusak jadi Kenzo membawa mobil lain. Kenzo tidak mengoleksi banyak mobil dirumah karena ibunya akan marah jika memamerkan uang ayahnya, dan kedua karena perkarangan rumah kecil sehingga tidak bisa menampung banyak mobil.
Mobil merek Bugatti LA Voiture Noire berwarna hitam, mobil mewah dan cepat Dibekali dengan mesin W16 quad-turbo berkapasitas 8.0 liter, Bugatti LA Voiture Noire mengeluarkan tenaga sebesar 1.500 hp. Mobil siap tempur jika mereka bertemu lagi dengan mobil itu
Anggraini pergi bekerja, Khayra sudah berangkat kekampus, Kenzo melihat mobil itu.
" Lain kali jika bertemu, mobil itu akan ku hancurkan." kata Yura menghampiri Kenzo, kenzo mengangguk, bisa dilihat seberapa dendam Yura pada mobil itu.
" Kita kalah satu langkah." kata Kenzo lalu masuk kedalam rumah.