Olivia Wijaya dan Alfaro rizky andreas bersahabat dari kecil, meski usia mereka terpaut lumayan jauh. Olivia diam diam menyukai Alfaro, namun Alfaro tak menyadari kalau sahabat nya itu menyukai nya
pada suatu hari Alfaro mengatakan kalau dirinya ingin melamar wanita pujaan nya , hal itu membuat Olivia sakit hati, namun ia berusaha untuk biasa saja
setelah pengakuan Alfaro mengatakan kalau dirinya mau melamar perempuan lain, oliv mulai menghindari Alfaro , ia tak mau membuat hati nya semakin sakit saat melihat pria yang ia cintai harus bersanding dengan perempuan lain , ia memilih untuk pergi menjauh dari Alfaro agar ia bisa menghilangkan rasa cinta nya ke Alfaro
bisa kah Olivia berhasil melupakan Alfaro....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22
sudah satu minggu lama nya, Alfaro terus menunggu kepulangan olivia , namun tidak ada tanda tanda olivia dan nela pulang ke rumah mereka
" liburan kemana sih tu cemong , kok gak pulang pulang sih" gumam nya sambil memandang ke arah rumah olivia yang masih tampak sepi
Setiap pagi sebelum Alfaro pergi bekerja ia selalu menyempatkan diri untuk melihat ke arah rumah olivia . Ya setelah beberapa hari ia menceraikan Bella , Alfaro kembali bekerja seperti semula, berkas perceraian Alfaro dan Bella sudah di urus oleh pengecara dari keluarga nya. Sehingga Alfaro tak perlu lagi memikirkan sidang perceraian nya dengan Bella
setelah melihat ke arah rumh Olivia yang masih sepi, Alfaro kembali melajukan mobil nya menuju ke arah kator untuk bekerja . ia berharap saat ia pulang bekerja nanti Olivia sudah pulang.
Sepulang nya Alfarfo bekerja , ia memandang ke arah rumah olivia lagi , namuan masih sama , rumah itu masih sepi , Alfarfo menghela nafas nya dengan kasar , padahal setiap hari ia berharap saat melihat rumah olivia, olivia dan nela sudah kembali
Alfaro melajukan mobil nya ke masuk kedalam rumah nya , sesampai nya di rumah , Alfaro langsung memarkirkan mobil nya di bagasi
Alfafo kembali melamun di dalam mobil saat mobil nya sudah terparkir di bagasi, pikiran nya kembali tertuju ke arah olivia . Ia berpikir kenapa olivia pergi tanpa kabar di saat dia sedang membutuhkan gadis itu, untuk menyemangati nya , namun gadis itu entah pergi kemana tanpa mengbari nya, no nya juga tidak bisa di hubungi, bukan hanya no olivia , tapi juga no ibu nya yang tak bisa di hubungi
Setelah setengah jam melamun , Alfaro pun keluar dari dalam mobil nya, ia langsung masuk kedalam rumah nya , ia melihat sang mama tengah menangis di samping papa nya . Tanpa pikir panjang Alfaro langsung menghampiri mama nya
" mama kenapa?" tanya Alfaro dengen cemas , saat melihat mama nya menangis seperti anak kecil
" mama mu menangis karena sedari kemarin dia tak bisa menghubungi no nela " jawab Andereas sambil memeluk sang istri
" no si cemong juga gak bisa di hubungi, aku heran , mereka liburan kemana sih , sampai sampai no ponsel nya gak bisa di hubungi" ucap Alfaro yang juga kesal
" mereka gak liburan faro , mereka pindah ke rumah nenek nya oliv" ujar tari sambil terisak tangis nya
"pindah!!, kok cemong gak pamit sama faro kalau mereka pindah rumah " tanta Alfaro yang terkejut saat mendengar kalua olivia , pindah rumah
" mereka pamit nya saat di acara pernikahan kamu kemarin , bukan nya kamu sempat bertemu saat malam malam kamu pergi dari hotel waktu itu?" tanya Andereas baik
" aku ketemu sama cemong, gak pa , aku pas malam itu ga ketemu sama dia , aku datang , kata meng ujang mereka beru satu jam yang lalu pergi dari rumah sambil membewa koper, aku pikir mereka mau berlibur mengingat cemong baru menyelesaikan ujian nya" jelas Alfaro
" jadi , mereka mempercepat keberangkatan nya ' ucap tari yang nambah menangis dengan kencang
" sudah sanyang, jangan nagis lagi , nanti aku akan mencoba untuk mencari alamat mereka " bujuk Andeas agar tari berhenti menangis. Entah mengapa akhir akhir ini tari sering sekali menangis dan terkadang suka meminta yang aneh aneh, kalau tidak di turuti pasri akan melakukan drama menangis nya lagi, terkadang hal itu membuat Andeas pusing sendiri
" bener ya mas?" tanya tari yang menghentikan tangis nya
" iya sayang , tapi kamu jangan menangis lagi ya ?" ucap Andeas mengingatkan sang istri agar tak menangis
" baik lah mas, tapi aku mau seblak buat menghibur suasana hati aku" ujar tari
" seblak ?" tanya Andeas sedikit heran , sebeb istri nya itu tidak suka makan makana pedas , terus kenapa ini meminta seblak
Sedagkan Alfaro hanya terdiam , sambil melamun , ia tak terlalu menghiraukan mama dan papa nya, ia masih memikirkan tenteng olivia yang pindah secera mendadak , apa kepindahan olivia itu kerena ulah nya yang tak mau mendengarkan peringatan olivia, atau karena ia membentak olivia dan mengatakan kalau dirinya tak mau lagi berteman dengan nya
" ya mas , aku mau seblak, tapi faro yang beli seblak nya" rengek tari kepada suami nya
" baik lah , faro dengarkan apa kata mama mu, dia mau meminta kamu belikan sebelak" ucap Anderas kepada Alfarfo
Alfaro yang masih melamun tak mendengarkan ucapan sang papa dan permintaan sang mama, pikiran nya masih tertuju ke olivia, ia masih bertanya tanya dalam hati nya yang tentang kepergian Olivia yang segera mendadak
plak...
Andeas yang memukul lengan Alfaro agar tersadar dari lamunan nya
" aa" Alfaro terkejut saat papa nya menepuk lengan nya
" pap udah ngoceh panjang lebar kamu asik melamun" uca Andeas dengan kesal
" apa sih pa" gerutu Alfaro kesal
"mama kamu tu minta belikan seblak sama kamu, sana pergi cari seblak" ujar Andereas
" mama mau seblak, gak salah? bukan nya mama gak suka makan pedes?, kok sekarang mau seblak, aneh" ucap Alfaro yang merasa aneh dengan permintaan mama nya
"kalian mau memenuhi permintaan mama gak sih? " tanya tari dengan kesal nya karena suami dan anak nya mengatakan dia aneh, hal itu membuat dirinya semakin kesal dengan anak dan suami nya
" ya sayang, kamu yang sabar ya" ucap Andeas membujuk sang istri agar tak marah, kalau istri nya sampai marah bisa gawat, ia bisa tidak di perbolehkan untuk bercocok tanam malam ini
" faro cepat carikan mama mu seblak " ucap Andeas yang memerintahkan anak nya
" ogah, papa aja sana yang cari, faro capek mau istirahat " tolak Alfaro
seketika tari langsung menagis dengan sejadi jadi nya saat Alfaro menolak permintaan nya
"cepat faro, cari seblak nya kamu gak kasihan liat mama mu menangis seperti ini" ucap Andeas
" ya udah deh ia, aku akan ceri seblak nya " umar Alfaro yang langsung pergi dari rumah untuk mencari sebelak nya, sepanjang mencari seblak ia terus mengumpat mama dan papa nya
" udah dong nangis nya sayang, faro lagi cari seblak nya " ucap Andeas yang membujuk sang istri yang tengah menangis
tari pun langsung menghentikan tangis nya, ia merasa senang saat Alfaro menyetujui permintaan nya
tak butuh waktu lama Alfaro sudah kembali sambil membawa seblak permintaan sang mama
" ini seblak nya" ucap Alfaro sambil meletakkan kantong keresek yang berisi sebelak nya
" terimakasih anak mama" uca Tari sambil tersenyum bahagia
tari langsung membuka kantong keresek yang berisi seblak nya, ia menghirup aroma seblakitui, setelah itu ia meletakkan kembali sebelak nya ke atas meja, hal itu membuat Andeas dan Alfaro menatap heran
" kok gak di makan seblak nya sayang? " tanya Andeas heran
jangan lupa like, komen dan vote nya ya terimakasih, 🥰🥰
maaf kalau masih banyak kesahan 🙏🙏😇