"Mau gak Lo jadi pacar gue?"
"Gue udah jadi istri Lo kalau Lo lupa"
"Jawab atau gue cium Lo di sini"
UTTARA PRADIPTA ARSENIO putra tunggal seorang konglomerat di jakarta yang pindah ke sekolah baru untuk mengejar cinta pertamanya. Siapa sangka karena sebuah kesalah pahaman dia malah harus menikah dengan FANAYA LOVANIA seorang gadis biasa yang terkenal ambisius dan cerdas. mereka menyembunyikan pernikahannya dengan teman sekolahnya dan berjanji akan berpisah setelah lulus sekolah.
lalu bagaimana perasaan Uttara dengan cinta pertamanya? mengapa di saat melihat Fanaya di dekati pria lain Uttara merasa cemburu. akankah tumbuh rasa cinta di antara keduanya? atau mereka tetap teguh berpisah dan menganggap tidak ada yang terjadi di antara keduanya?
yuk baca lanjutannya gengs di jamin menghibur
happy reading
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SEKAMAR
Sesampainya di rumah keluarga Uttara terkejut. Orang tuanya pergi menjemput Uttara tapi pulang membawa kabar kalau Uttara sudah menikah
"Nikah? Trus mana istrinya?" tanya nenek Uttara ibunya Sonya
"Kamu serius? Kenapa cucuku mendadak nikah, bukannya dia pergi ngerjain tugas ya? Kamu jangan becanda Sonya, Mama kepret kamu nanti!"
"Cucu Mama itu mabuk trus nggak sengaja tidur sama cewek"
"Mabuk? Kamu mabuk lagi boy?" tanya nenek dengan mata melotot. "Jangan-jangan kamu di jebak biar bisa tidur sama cewek itu"
Sonya yang mendengar kata-kata ibunya itu pun langsung terkejut. "Maksud Mama apa?"
"Iya biasanya cewek-cewek selalu berakting paling teraniaya, padahal semua ulah mereka"
"Bukan, bukan itu. Apa maksud Mama bilang Uttara mabuk lagi, itu artinya Uttara pernah mabuk?"
Uttara dan neneknya saling pandang rahasia Uttara pernah mabuk hanya neneknya dan juga Papinya yang tau
"Uttara!" Sonya berdiri sambil berkacak pinggang
Uttara yang melihat itu langsung kabur dan ngumpet di belakang kakeknya yang baru datang
"Mama kenapa nggak bilang kalau dia pernah mabuk. Kalian sekongkol ya? Mas kenapa diam aja sih, anak kita pernah mabuk lho. Anak kamu itu mau jadi apa?" teriak Sonya sambil menepuk dadanya, dia sudah seperti gorila yang sedang emosi jiwa
"Kejadiannya sudah lama sayang, Mas lupa kasih tau ke kamu"
Sonya mendelik, alasannya sangat tidak masuk akal, kenapa saat Uttara mabuk dulu nggak ada yang memberitahunya?
"Berarti keputusan kami untuk nikahin kamu sama Fanaya itu sudah tepat. Kalau kamu bertingkah Mami nggak akan segan bilang satu sekolah kalau kamu sudah nikah!" ancam Sonya lalu pergi meninggalkan semuanya, tak lama kemudian Andi menyusul istrinya, ia akan membujuk macan kesayangannya tersebut sebelum rumah hancur karena ulahnya
"Nikah? Kamu mau nikah boy?" tanya kakek Uttara. "Mak, cucu kita mau nikah sama siapa? Kenapa masih sekolah mau nikah?"
Nenek Uttara menarik nafas suaminya itu ketinggalan berita viral."Bukan mau, tapi cucu kamu itu sudah nikah!"
"Ha! Sudah nikah? Kau hamilin anak orang boy?"
Uttara mendelik." Kakek apaan sih? siapa yang ngehamili anak orang?"
"Lah trus kenapa kamu nikah? Sama siapa? Sama cewek yang kemarin itu, ya?"
Uttara menghela napas, ia baru teringat dengan Mutiara. Kalau dia sudah menikah bagaimana caranya dia mendekati gadis itu? Hancur sudah harapan Uttara memperistri selebgram asal Bandung itu.
"Nggak tau ah Kek, aku mau ke kamar dulu" jawab Uttara lemas
"Eh, jangan pergi dulu, kita ngobrol dulu sama Nenek" cegah Kakek, dia penasaran siapa yang telah menjadi cucu menantunya itu
setelah mereka duduk bersama barulah Kakek bertanya ini dan itu. Kakek sepertinya belum percaya kalau cucu satu-satunya itu telah menikah. Semua seperti mimpi
"Kamu yakin nggak di jebak boy?" tanya Kakek untuk kesekian kalinya
Uttara menghela napas lalu berbaring di paha Nenek "Nggak tau kek, dia juga nggak tau kalau botol itu berisi alkohol"
"Pokoknya nanti Nenek mau introgasi dia, besok dia kesini kan? Kalau memang dia ngejebak kamu, Nenek akan minta Papi kamu untuk mengusutnya" Ucap Nenek tegas, tidak ada nada becanda
"Kamu punya fotonya nggak, Boy? Kakek penasaran cantikan mana sama cewek incaran kamu itu"
Uttara menggeleng beberapa detik kemudian dia mengeluarkan kameranya. Dia baru ingat kalau pernah mengambil gambar Fanaya "Ini orangnya"
Kakek dan Nenek mengerutkan keningnya."Cantikan ini, Boy. Walaupun gayanya biasa aja tapi memang lebih cantikan ini" kata Nenek
"Iya cantik, tapi kenapa dia bawa rantang Boy?" tanya Kakek saat melihat foto Fanaya membawa rantang tempat kue
Uttara hanya menggeleng dia rasanya seperti mimpi. Tadi pagi masih bujangan sore hari sudah beristri
...****************...
Besoknya sepulang sekolah Fanaya datang ke rumah keluarga Uttara dengan membawa dua koper berisi baju dan juga perlengkapan sekolah
"Bismillah" ucap Fanaya pelan. Semoga saja keluarga Uttara bukan kayak keluarga Indosiar yang isinya para manusia julid dan jika bicara selalu nyelekit.
Langkah kaki Fanaya terhenti saat melihat Nenek dan Sonya berdiri tanpa ekspresi. Mereka sepertinya sudah siap menerkam Fanaya yang sudah membuat Uttara melepaskan masa lajangnya
"Selamat sore" ucap Fanaya lalu menyalami tangan Sonya dan juga Nenek
Tak lama kemudian Kakek datang "Wah ini rupanya cucu menantu Kakek?"
Fanaya hanya tersenyum dan mengangguk, Fanaya berpikir akan di jadikan babu di rumah sebesar ini. Pikiran Fanaya sudah kemana-mana
"Bawa Fanaya ke kamar mulai hari ini kalian akan satu kamar" ujar Sonya tegas pada Uttara yang baru datang bersama Fanaya
Fanaya seperti tercekik begitu juga dengan Uttara, apakah tidak cukup hidup serumah? Apa harus tidur sekamar juga?
"Tapi, Mi?"
"Nggak ada tapi-tapian Uttara !"
"Iya Boy, kalian suami istri memang harus sekamar juga" timpal Nenek
"Semangat Boy, ingat kalian masih sekolah jadi jangan kelewatan" bisik kakek lalu terkekeh
Uttara hanya memutar bola matanya. Dengan sangat terpaksa dia mengajak Fanaya ke kamarnya
Setelah Fanaya dan Uttara pergi Sonya langsung duduk di sofa. Ternyata dari tadi dia menahan napas berpura-pura tidak ramah. Dan ternyata sangat tidak enak karena itu bukan gayanya sama sekali
Sementara itu di kamar Uttara
"Tanda tangani!" Uttara melempar sebuah map hijau tua kepada Fanaya
Map itu berisi surat perjanjian kalau mereka akan merahasiakan perihal pernikahan mereka dan akan bercerai saat selesai sekolah nanti. Tanpa pikir panjang Fanaya langsung menanda tangani Surat perjanjian tersebut, dia tidak mau di bilang ambil kesempatan juga melakukan protes, secara dia menikah dengan orang yang kaya raya seperti Uttara
"Pilih Lo, mau tidur di kasur apa di sofa?" tanya Uttara. Dia tidak mau tidur seranjang dengan gadis itu
Fanaya memilih tidur di sofa, kasur itu terlalu mewah untuk dirinya yang missqueen itu
"Oke, Lo sendiri yang milih tidur di sofa ya. Jangan nyalahin gue"
"Nyalahin gimana?" tanya Fanaya
"Ya, jangan nyalahin gue kalau nanti badan Lo sakit semua gara-gara tidur di sofa"
Fanaya tertawa, sofa yang akan dia tiduri lebih nyaman daripada kasur yang ada di rumahnya. Jadi santai aja, jangankan di sofa di lantai pun Fanaya sudah biasa
"Satu lagi tidur nggak boleh ngorok. Awas aja kalau Lo sampai ngorok, gue lakban mulut Lo!" ancam Uttara
Fanaya hanya mengangguk, dia malas bicara dengan Uttara
