Dikehidupan pertamanya, dia adalah seorang teroris yang paling kejam, dan terus diburu oleh pihak kepolisian diseluruh dunia. Tangannya telah merenggut ribuan nyawa orang yang tak berdosa.
Namun petualangannya berakhir saat pesawat yang dia tumpangi terbang menukik dari ketinggian jelajah 35.000 kaki.
Siapa yang menyangka, jika jiwanya akan masuk kedalam tubuh seorang permaisuri yang lemah dan juga buruk rupa. Sanggupkah dia mengubah kehidupan malang yang dialami oleh pemilik tubuh yang ditempatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 06
Setelah melewati perjalanan panjang selama dua hari dua malam, akhirnya kereta sederhana yang ditumpangi oleh Huang Yue Li dan Wei Wei pun sampai di wilayah pasar, tak jauh dari ibukota kekaisaran Feniks emas.
Huang Yue Li menyibak tirai kereta dan memperhatikan para penduduk yang saat ini tengah menjajakan dagangan mereka di sana, suasana pasar pagi ini nampak sangat ramai, hal itu pula yang membuat Huang Yue Li harus memberitahukan kepada kusir keretanya, untuk menurunkan laju kuda, agar tidak mengganggu rakyat yang melewati tempat itu dan berniat untuk melakukan jual beli.
Tiba-tiba saja terdengar ringkikan kuda disertai dengan suara teriakan salah seorang prajurit dari arah yang berbeda dengan kereta kuda yang ditumpangi oleh Huang Yue Li.
"Minggiiiir! Minggir semua, minggir! Tuan putri Lin Mengyu akan melewati tempat ini!" teriak prajurit itu seraya memacu kereta kuda dengan sangat cepat, akhirnya kereta kuda mewah yang ditumpangi oleh putri dari kekaisaran macan putih itu pun hampir saja bertabrakan dengan kereta sederhana yang ditumpangi oleh Huang Yue Li.
Hal itu tentu membuat prajurit dari kekaisaran sebelah itu pun berang, dan langsung menghentikan laju kereta kemudian dia pun segera berteriak ke arah Huang Yue Li.
"Hei badjingan! Kenapa kalian tidak minggir? kalian hampir saja menggores kereta mewah milik tuan putri Lin Mengyu dari kekaisaran macan putih!" ucap salah seorang prajurit itu seraya menarik pedang dari pinggangnya.
Dia menatap nyalang kepada para prajurit dari kekaisaran Feniks emas yang saat ini masih terbengong-bengong melihat kelakuan dari prajurit kekaisaran sebelah, yang tak tahu malu dan tak punya etika, meskipun saat ini mereka tengah berada di wilayah kekaisaran Feniks emas.
Huang Yue Li bergegas turun dari kereta sederhana yang ditumpanginya, diikuti oleh Wei Wei, kedua gadis itu mencibir kelakuan dari para prajurit kekaisaran sebelah, yang telah berani mencari masalah dengan kedua orang gadis yang tengah dilanda kekesalan, setelah melewati dua hari dua malam perjalanan, yang membuat tubuh keduanya terasa sangat sakit.
Karena ternyata, jalanan yang ditempuh oleh kereta sederhana mereka merupakan jalanan berbatu, sehingga tubuh mereka terguncang. Apalagi kursi yang berada di kereta itu terbuat dari kayu, tentu saja membuat kedua wanita itu merasa tidak nyaman.
"Hahaha... ternyata hanya dua orang gadis bodoh! Siapa kalian yang sudah berani menyinggung pasukan dari Tuan Putri Lin Mengyu?" tanya prajurit itu dengan sangat lantang.
Huang Yue Li hanya menggelengkan kepalanya, sepertinya saat ini dia akan mendapatkan mainan baru, yang akan mengurangi rasa bosannya, setelah melewati perjalanan panjang saat ini.
"Badut mana yang telah berani berbuat lancang di kekaisaran ini dan hampir saja menyenggol kereta yang ku tumpangi? cepat berlutut dan minta maaf! Jika tidak, maka kalian tidak akan pernah kembali menuju kekaisaran kalian dalam keadaan utuh! ucap Huang Yue Li dengan datar.
Matanya menatap tajam ke arah para prajurit dari kekaisaran macan putih yang ternyata hanya tertawa terbahak-bahak, mendengar ucapan dari Huang Yue Li, Mereka pun segera turun dari kuda dan berdiri dengan sangat angkuh di hadapan kedua gadis yang saat ini tengah melipat kedua tangan mereka di depan dada.
"Prajurit! Berikan pedang kalian!" teriak Huang Yue Li sambil mengangkat tangannya, negitu juga dengan Wei Wei, prajurit dari kekaisaran Feniks emas pun dengan segera menarik pedang dari sarungnya, kemudian melemparkannya ke arah permaisuri Huang Yue Li dan juga Wei Wei.
Hap...
Kedua pedang yang dilemparkan itu pun segera ditangkap dengan sangat tepat, oleh Husng Yue Li dan juga Wei Wei, semua orang melihat bagaimana cara keduanya menangkap pedang, bukanlah seorang amatiran, keduanya sangat terlatih, bahkan mungkin ke-30 orang prajurit dari kekaisaran Macan Putih yang saat ini tengah menertawakan keduanya, tak akan sanggup membayar penghinaan yang telah mereka berikan pada kedua gadis iblis yang kini mulai menunjukkan taringnya.
"Apa kau ingin bermain-main, Wei Wei?Jika benar, maka aku serahkan mereka padamu, namun jika kau merasa lelah, lemparkan satu persatu padaku dan biarkan ku cincang tubuh mereka untuk dikembalikan ke tempat yang seharusnya." ucap Huang Yue Li dengan sangat santai.
Sedangkan rakyat yang berkumpul di sana dan juga para prajurit dari kedua kekaisaran itu, hampir saja meloncat dari tempat mereka berdiri mendengar ucapan yang begitu menohok dari permaisuri Huang Yue Li.
"Hanya dua gadis kecil! memangnya apa yang bisa kalian lakukan? lebih baik cepat pulang, dan bermain boneka bersama kedua orang tua kalian." ucap prajurit dari kekaisaran awan putih semakin menghina.
Wei Wei yang sudah merasa geram, akhirnya pun melesat dengan cepat dan langsung mengibaskan pedangnya ke arah ke-30 orang prajurit dari kekaisaran awan putih, dia bergerak laksana angin, begitu cepat dan mematikan. Bahkan gerakannya hampir saja tak bisa dilihat oleh mata telan*ang.
Hal itu tentu saja karena Wei Wei telah mengalami pelatihan fisik dan juga jurus-jurus terbaik selama satu tahun terakhir di hutan tempat mereka diasingkan, bahkan kini dirinya memiliki ketahanan fisik yang jauh lebih kuat dibandingkan para prajurit yang hanya bisa menggunakan pedang sebagai senjata untuk menghardik musuh.
Trang! Trang!
Trang! Trang!
Trang! Trang!
Duagh...
Buk! Buk! Buk...
Suara pedang beradu, terdengar sangat ngilu di telinga. Wei Wei bergerak memberikan berbagai macam serangan kepada ke-30 orang prajurit dari kekaisaran awan putih, dengan menggunakan jurus-jurus ampuh yang telah diturunkan oleh Huang Yue Li.
Dia pun dengan senang hati menunjukkan kemampuannya di hadapan ke-30 orang prajurit, yang sangat lancang dan berani menghina sang majikan yang begitu dihormatinya, dia tidak akan pernah berhenti hingga ke 30 orang itu mati bahkan jika dia harus berurusan dengan kekaisaran awan putih sekalipun, Wei Wei tidak akan merasa takut. Karena baginya kebahagiaan dari sang majikan adalah yang paling utama.
Setelah terus menerus saling bertukar jurus dengan sangat intens, akhirnya Wei Wei berhasil menyarangkan banyak sekali pukulan dan tendangan kepada para prajurit yang terlihat semakin lama semakin kelelahan.
Kekuatan fisik mereka tidaklah sebanding dengan Wei Wei, karena pelatihan yang didapatkan oleh para prajurit hanyalah bagaimana caranya mengangkat senjata dan menodongkan pedang ke arah lawan.
Sedangkan Wei Wei dilatih untuk bisa bertempur dengan para binatang buas yang ada di tengah hutan, hal itu tentu jauh berbeda bahkan kemampuan untuk bertarung mereka pun terlihat sangat jauh.
Wei Wei terus bergerak dengan sangat lincah, hingga akhirnya satu persatu prajurit dari kekaisaran awan putih itu pun terbunuh dalam keadaan tak utuh lagi. Wei Wei sengaja membiarkan dua orang prajurit dalam keadaan hidup, namun 28 orang lainnya sengaja dia eksekusi dengan sangat kejam.
Kedua orang prajurit yang tersisa itu pun terlihat gemetar, mereka tak menyangka jika saat ini harus menghadapi seorang iblis betina yang haus darah, bahkan pedang yang ada di tangan Wei Wei itu pun terlihat masih mengucurkan tetes demi tetes darah segar yang telah merenggut nyawa ke-28 orang prajurit dari kekaisaran awan putih.
"Haruskah ku bunuh dua orang prajurit yang tersisa, yang mulia? tanya Wei Wei.
Huang Yue Li tersenyum kemudian dia pun mengibaskan lengan hanfunya, melihat kode yang diberikan oleh Huang Yue Li, Wei Wei pun dengan sangat cepat menggerakkan kembali tangannya, untuk menebas leher kedua orang prajurit yang tersisa sehingga membuat keduanya mati.
Kemudian dengan tanpa perasaan, gadis pelayan itu segera mengambil satu kepala prajurit dan melemparkannya ke dalam kereta kuda mewah yang saat ini ditumpangi oleh seorang putri sombong dari kekaisaran awan putih.
Baaaang....
Kepala itu pun langsung terlempar dengan sangat tepat dan memasuki kereta mewah yang ditumpangi oleh Lin Mengyu, membuat putri dari kekaisaran awan putih itu akhirnya berteriak ketakutan dan bergegas keluar dari dalam kereta mewahnya, dengan wajah yang sangat pucat.
"Kau berhutang Padaku, putri Lin Mangyu! seharusnya kau tidak mengganggu perjalananku." ucap Huang Yue Li.
Namun putri sombong itu masih belum bisa menjawab ucapan dari Huang Yue Li, karena saat ini dia masih merasa sangat ketakutan.
"Ka-kau, si-siapa Kau? berani sekali berbuat seperti itu padaku! aku Lin Mengyu putri dari kekaisaran awan putih, sekaligus calon istri dari Kaisar negeri ini." ucap Lin Mengyu dengan sangat sombong seraya kembali berdiri di hadapan Huang Yue Li.
"Hoho... Jadi kau calon istri baru dari suamiku? Jika seperti itu, aku akan sangat beruntung karena sepertinya mulai hari ini aku memiliki mainan baru." ucap Huang Yue Li sambil menunjuk wajah Lin Mengyu.
Mendengar ucapan dari Huang Yue Li, mata gadis itu pun membulat dengan sempurna. Dia tak menyangka jika permaisuri kekaisaran Feniks emas yang terkenal sangat penakut, ternyata singa betina yang sangat buas.