NovelToon NovelToon
Geheugenopname : Memori

Geheugenopname : Memori

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Teen Angst / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: BellaBiyah

"3 tahun! Aku janji 3 tahun! Aku balik lagi ke sini! Kamu mau kan nunggu aku?" Dia yang pergi di semester pertama SMP.

***

Hari ini adalah tahun ke 3 yang Dani janjikan. Bodohnya aku, malah masih tetap menunggu.

"Dani sekolah di SMK UNIVERSAL."

3 tahun yang Dani janjikan, tidak ditepatinya. Dia memintaku untuk menunggu lagi hingga 8 tahun lamanya. Namun, saat pertemuan itu terjadi.

"Geheugenopname."

"Bahasa apa? Aku ga ngerti," tanyaku.

"Bahasa Belanda." Dia pergi setelah mengucapkan dua kata tersebut.

"Artinya apa?!" tanyaku lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BellaBiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34

"Udah sebulan gue balik ke Indo," jawabku pada panggilan telepon yang terhubung pada Rina.

"Harusnya, harusnya nih. HARUSNYA LO BILANG KE GUE PAS MASIH DI BANDARA!" teriaknya marah.

"Gue ga bisa pegang HP. Anak gue rewel banget di pesawat. Di bandara juga nangis mulu."

"Pokoknya ntar siang gue mau ke rumah lo, gue mau ngobrolin banyak hal dan yang paling utama, kita mau gibahin si Xia!"

Xia?

"Gue mau gibahin lo! Kata abang tukang seblak, lo punya pacar! Kenapa ga bilang-bilang ke gue?!" omelku.

"Hah?! Itu bukan pacar gue, Anjir! Bacot amat tukang seblak!"

"Dih! Makin kasar lo kalo punya pacar! Putusin cowok lo!"

"Bukan cowok gue, Ta!"

"Terus siapa?!"

"Ntar gue ceritain pas di rumah lo."

***

Rina benar-benar datang ke rumahku. Namun ia sedikit kecewa sebab tak bisa bertemu dengan Aruna. Anak perempuanku itu baru saja dibawa oleh papanya ke rumah Uyut (Nenek Arzio).

"Mukanya mirip siapa?" tanya Rina.

"Arzio. Plek ketiplek sama papanya," jawabku.

"Oh iya. Lo tau kan Xia ga ada kabar pas sesudah kita tau kalo Dani masih hidup?!"

Aku mengangguk.

"Dia hamil, Njir!"

"Hah?! Kok bisa?! Kapan nikahnya?!" pekikku.

"Kaga nikah! Gue sih curiga pas lagi banjir itu kan listrik mati, kayaknya pas gelap-gelapan itu dia gelapushekebaksekebuk." Rina mengalihkan kata-kata vulgar itu dan membuatnya terlihat lucu. "Asli, Ta! Soalnya kalo orang hamil itu 9 bulan 10 hari, gue hitung mundur dari hari dia ngelahirin, ya pas banjir itu!"

"Bisa aja anaknya prematur kan, ga pas 9 bulan 10 hari. Kan tanggal hamil itu dihitung dari HPHT," jelasku.

"Gue ga ngerti, Ta. Tapi gue penasaran siapa bapaknya itu anak!"

"Lo tau dari mana dia punya anak?" tanyaku lagi.

"Hari itu kan gue ke Tangerang sama ...." Rina tak melanjutkan kalimatnya, mata kami bertemu. "Pokoknya gue ke Tangerang, terus gue mau mampir dong ke rumahnya Xia atau ke tokonya gitu, sekalian gue mau ngenalin ...." Lagi-lagi dia tak melanjutkannya dan menatapku.

"Cerita yang bener!" bentakku.

"Pokoknya, gue tuh jalan-jalan ke Tangerang sama cowok. Nah gue mau kenalin si cowok ini ke Xia. Soalnya kalo mau kenalin ke lo, jauh ke Belanda, mahal! Nah, pas gue sampe di rumah keluarga Xia, nyokapnya malah cerita soal itu!" jelas Rina.

Aku tak memberikan respon apapun.

"Ngapain lo senyam-senyum?! Gue cerita asli! Ga boong!" bentaknya.

"Lo jalan-jalan sama siapa?" tanyaku.

"Itu ga penting, Ta-"

"PENTING! Gue mau tau, siapakah laki-laki yang tidak beruntung itu?!" balasku.

"Anjir!" umpatnya.

"Cerita doooooong!" paksaku.

"Oke. Itu ... tapi lo harus janji jangan ngejekin gue!"

Aku mengangguk dengan cepat.

"Namanya, Rizal. Gue ga pacaran sama dia! Dia karyawan baru di tempat kerja gue. Dia lulusan SMK UNIVERSAL. Sekolahnya Dani sama Xia dulu! Gue juga tau dari dia, ternyata alasan Xia pindah ke sini karena dia di D.O dari SMK UNIVERSAL! Xia itu tukang buli. Temen-temennya juga geng pembuli."

"Ga mungkin. Pas sama kita, dia ga pernah tuh muncul gelagat-gelagat pembuli!" bantahku.

"Gue juga ga percaya! Tapi pas dia bahas Xia di grup alumni sekolahnya, semua orang langsung bilang Liu Xian Zhing yang pembuli itu? Yang lebih parahnya, Ta! Kenapa Xia sampe di-D.O?"

Aku mengangkat kedua bahu. "Mana gue tau!"

"Korban bulinya itu meninggal, Anjir! Makanya semua orang kenal sama dia!"

"Masa sih?!" Aku benar-benar tak bisa mempercayai informasi yang satu ini.

"Pas di kemah! Lo masih inget ga?! Kasus buli yang lo obatin kakinya itu!"

"Yang mana? Gue ga inget," balasku.

"Pas acara kemah tahunan itu loh! Kan ada murid yang kakinya luka gegara dibuli, nah lo yang obatin kakinya sampe lo dikasih pin PMR terbaik. Nah, pembulinya itu temen-temen Xia semua!"

Aku benar-benar tidak ingat kejadian di kemah itu, selain Dani dan Arzio berada di pos kesehatan, juga Arzio yang mendirikan tenda untukku. Itu saja.

"Gue masih penasaran siapa cowok yang ngehamilin Xia," Rina berbaring di atas sofa.

"Pacarnya mungkin, kan dia pernah bilang pacarnya ada banyak," balasku.

"Anjaass! Pantesan dia kesusahan nyari siapa bapaknya! Untung gue ga punya pacar."

"Waktu itu lo nangis-nangis minta pacar!" omelku.

"Itu kan sebelum gue kenal-"

"Tuh kan, lo pasti pacaran sama si Rozak!" teriakku.

"Rozak? Rozak siapa?! Namanya Rizal, Anjir!"

"Rizal? Ha ha! Ga inget!" balasku sambil tertawa bersama Rina.

"Rozak siapa? Bapaknya Ayu Ting-Ting?! Gue pacaran sama Ayah Rozak! Haha!" Rina membuatku semakin tertawa.

"Intinya, lo harus putusin si Rizal, soalnya dia bikin lo jadi kasar sekarang! Pasti dia yang ngajarin lo buat ngomong kata-kata buruk kayak gitu!"

"Gila apa lo?! Gue aja baru pacaran kemaren sama Rizal! Masa gue putusin, Anjir!" umpat Rina.

Aku hanya menatapnya tanpa kata. Akhirnya dia mengakui sesuatu. Padahal beberapa menit yang lalu ia berkata bahwa Rizal hanyalah karyawan baru di tempatnya bekerja.

"Iya! Gue emang pacaran sam Rizal. Tapi itu juga baru kemaren pacarannya, Ta! Itu pun, karena gue yang nembak dia!"

WAW!

"Lo nembak Rizal?!" pekikku.

"Iyalah! Nunggu dia nembak duluan, kapan pacarannya?" balas Rina.

"Jatuh harga diri lo, Rin! Masa cewek nembak cowok?!"

"Ga jatuh! Emang ga punya harga diri lagi. Kalo gue ga nembak duluan, bisa-bisa sampe dua gue ga punya pacar! Ga nikah!"

"Tapi dia beneran suka sama lo kan? Dia ga nerima lo karena takut sama lo kan?" tanyaku.

Rina terdiam sejenak. "Kayaknya dia nerima gue karena takut deh. Secara kan gue senior dia di tempat kerja, ga mungkin dia nolak gue. Iya kayaknya dia ga suka sama gue."

"Lah, terus kenapa pacaran?!"

"Ya ga apa-apa sih, lagian gue juga ga suka sama dia. Gue biasa aja. Gue cuma mau ngerasain rasanya punya pacar itu gimana."

Jawaban yang sangat tidak terlintas di benakku.

"Kalo misalnya dia malah punya pacar lain dan dia suka sama pacarnya itu, gimana?" tanyaku.

"Ya ga apa-apa, gue jadi tau rasanya diselingkuhin."

ANEH!!

1
aca
bodoh lita di kasih spek perhatian keluarga perfect malah milih dani yang keluarganya nya toxic
aca
lanjut baca
aca
masuk ke tubuh lain kah dani
Tara
reinkarnasi Dani kah😱🤔👏🫣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!