menikah sebab perjodohan orang tua. namun setelah hampir delapan tahun belum di karuniai seorang anak.
hingga akhirnya suatu hari sebuah kenyataan membuat hati seorang istri merasa sangat tersakiti.
di antara percaya atau tidak.
simak cerita selengkapnya di cerita ya gaes
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pengagum Rahasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 33
Alex mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang mengikuti mobil yang di kendarai oleh Boby. Meskipun bos di samping nya sudah uring-uringan namun tetap saja Alex tak bisa menyalip mobil Boby sebab belum tau ke arah mana Boby akan membawa mereka.
"percepat mobil nya Lex" seru Raihan tak sabar.
"mobil pak Boby ada tepat di depan kita tuan"
"kau bisa memepet mobil Boby dan kita ambil paksa Zaifa"
"itu tidak akan bisa pak. Sebab jalanan saat ini sedang ramai"
Raihan mengalihkan pandangan nya ke arah jalan dan benar jalanan memang sedang padat sebab hari ini adalah weekend. Ia hanya mendengus dan mau tak mau harus bersabar.
Sementara di belakang Raihan ada mobil yang di tumpangi oleh Rafli dan Santi. tidak ada pembicaraan antara mereka. Sebab mereka sama-sama berkelit dengan pemikiran mereka masing-masing.
Dan di belakang mobil Rafli, ada mobil Niel yang di kendarai sendiri oleh nya.
"apakah tidak bisa lebih cepat Niel" tanya Niken sama tak sabar nya seperti Raihan.
"engga bisa ma. Jalanan ramai, lagipula seperti nya Boby mengendarai mobil dengan santai" jawab Niel.
'boby pasti sengaja' batin Niel sebal.
Sementara di depan sendiri, Boby terkekeh geli melihat ke arah spion dimana ada beberapa mobil yang mengikuti dirinya.
"kau keterlaluan bee" ucap Diva.
"tak apa bee. pasti wajah Raihan saat ini sudah sangat kesal. Ha ha aku tak sabar melihat wajah menggemaskan itu" jawab Boby terkekeh keli.
Sebenarnya jalan di depan Boby sedikit lenggang dan bisa berjalan lebih cepat namun ia sengaja menjaili kedua sahabat nya.
Diva dan Zaifa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Umur mereka sudah tua tapi ternyata sikap mereka masih sama.
Boby membelokkan mobil nya ke kiri dan menghentikan mobil nya di parkiran apartemen milik nya. belum sempat Boby membuka pintu, kaca mobil di bagian belakang nya sudah di ketuk dengan tidak sabar. Boby pun keluar dengan wajah yang jengkel.
"apa-apaan kau Rai, bagaimana jika kaca mobil ku pecah" seru Boby.
"diam lah"
Raihan menggandeng tangan kiri Zaifa dan meninggalkan orang-orang yang juga ingin bertemu dengan Zaifa.
"Raihan tunggu!" seru Niel.
"minimal kau harus membiarkan aku bertemu sapa dengan adikku dulu" ucap Niel saat sudah menghadang langkah Raihan.
"minggir Niel" tekan Raihan.
Niel pun memberi jalan karena tidak ingin berdebat dengan Raihan. Ia hanya mengikuti langkah Raihan menuju apartemen milik Boby.
"lihat lah sahabat mu sangat kekanakan" ucap Boby di belakang Niel.
"mungkin jika aku jadi Raihan, aku juga akan melakukan hal yang sama" balas Niel.
Rafli dan Santi hanya mengikuti langkah orang-orang di depannya. Ini pertama Santi ke jakarta, jika Rafli mungkin bukan yang pertama namun ke apartemen mewah seperti ini adalah yang pertama untuk nya.
Mereka sampai di pintu lift, semua masuk dan suasana menjadi hening.
"kalian ikut juga ternyata" seru Boby yang baru menyadari keberadaan Rafli dan Santi.
Diva mencubit perut kekasih nya hingga membuat Boby meringis. Sementara dua orang yang di tanya hanya tersenyum kikuk.
"sorry. Saya kira kalian akan mampir ke hotel atau ke penginapan" lanjut Boby.
"ini pertama kali kami ke Jakarta pak" jawab Rafli tersenyum kikuk.
"jangan hiraukan ucapan pria ini Raf, wajar jika kau ikut kesini sebab kau pasti mengikuti Zaifa" sela Diva.
"maaf. Tapi wanita yang kau panggil Zaifa itu namanya Rani" ucap Rafli.
Mereka semua terkekeh, kecuali mama Niken dan Santi.
"kau benar. Namun, Rani atau pun Zaifa itu adalah orang yang sama sebab namanya adalah Zaifa Maharani" jawab Boby.
"kau tau segalanya Bob" cibir Niel.
"tentu saja. Aku yang membawa Zaifa ke hadapan Raihan tiga tahun yang lalu dan tiga tahun kemudian aku juga yang membawa Zaifa tidak sengaja bertemu dengan Raihan" ucap Boby bangga.
Mereka keluar ketika pintu lift sudah terbuka. Boby segera membuka pintu apartemen nya dan seketika semua mematung di depan pintu melihat pemandangan di dalam apartemen itu.
"RAIHAN!!!!" teriak Boby membahana, bahkan Diva sampai menutup telinga nya.
Raihan menoleh dan segera melepas kungkungan nya dari tubuh Zaifa. Ya, Raihan mengungkung tubuh Zaifa di sofa apartemen milik Boby.
"kau menodai sofa ku" ucap Boby menjitak kepala Raihan.
"aku tak melakukan apapun" jawab Raihan mendengus.
"sini Zai, ikut sama mama" ucap Niken berniat menggamit lengan Zaifa namun segera di cegah oleh Raihan.
"Tante kan Raihan sudah bilang kalau Zaifa itu milik Raihan. Milik Raihan. Titik" tegas Raihan.
"hentikan Rai, Zaifa adalah putri mama ku" ucap Niel tak suka.
Raihan menatap tajam Niel, membuat Niel sedikit pias. Bahkan semua yang ada di situ ikut takut kecuali Zaifa tentu nya.
"baiklah ma. Sebaiknya mama duduk bersama Niel saja" ucap Niel mengalah kemudian membawa mama nya ke sofa yang tak jauh dari Zaifa.
"tunggu. Sebenarnya ini ada apa?" tanya Zaifa pelan.
"kenapa aku tak paham apapun. Ini membingungkan. Kak Niel adalah kakak ku? Tante itu adalah ibu ku? Lelucon macam apa ini?" tanya Zaifa dengan wajah bingung.
"tunggu sayang... Jawab dulu pertanyaan ku" sela Raihan.
"apakah kau sudah cukup menenangkan dirinya? Apakah tiga tahun sudah cukup untuk menyembuhkan luka mu?" tanya Raihan lembut.
Niel dan Boby yang melihat itu seketika menganga. Predikat pria dingin dan cuek telah hilang dari Raihan.
"sudah cukup"
"kau sudah memaafkan ku?"
"aku tak pernah marah"
"kau marah, kau menghilang tiga tahun yang lalu dan tidak pernah menghubungiku. Apakah kau tau betapa hancur nya aku saat itu, kau hanya meninggalkan sepucuk surat untukku. Membuat ku bingung harus bagaimana, dan aku sudah mengerahkan seluruh anak buah ku tapi tak bisa menemukan jejak mu. Sebenarnya kau kemana salama ini?" ucap Raihan panjang lebar.
"apakah dia benar-benar tuan Raihan?" gumam Alex yang berdiri tak jauh dari sana.
"aku akan membawa mas Rai ke tempat itu suatu saat"
"aku pegang janji mu"
"baiklah. Sekarang jelas kan sebenarnya apa yang terjadi?"
Zaifa memandang satu per satu wajah yang tiga tahun ini ia tinggalkan. Namun, tidak ada yang menjawab pertanyaan Zaifa.
"breng*sek! Kenapa kau tak menjawab pertanyaan kekasih ku!" seru Raihan melempar bantal sofa ke arah Niel.
"sial*an kau Rai. Aku pikir kau yang akan menjawab nya"
"tentu saja tidak" ucap Raihan kemudian memeluk erat Zaifa dari samping.
"mungkin setelah ini aku akan sering melihat drama kebucinan tuan Raihan" keluh Alex.
"Zaifa, mungkin kau tak akan percaya jika aku mengatakan bahwa kau adalah adik kandung ku yang hilang 29 tahun yang lalu" ucap Niel menatap manik mata Zaifa.
Zaifa terdiam, kemudian sekelebat bayangan muncul dalam ingatan nya. Ia merasakan sakit kepala yang hebat, perlahan pandangan nya berkunang-kunang dan semua menjadi gelap. Terakhir yang ia dengar adalah suara panik Raihan memanggil dirinya.
samawa....
pnysln mmng sllu dtng trlmbat ,hrsnya mnkmti msa tua brsma kluarga mlh hrs hdp d pnjra...
smga pa bewok bnr2 tobat....