Di Benua Tian Yuan, semua orang berlatih Dao Sihir hingga ke puncak, menjadi dewa abadi sejati. Itu telah di lakukan dari generasi ke generasi, tradisi yang orang semua percaya bahwa Dao Sihir adalah satu-satunya jalan menuju puncak keabadian.
Namun Jian Xin, pemuda sampah yang di anggap sebagai pemborosan oleh semua orang tiba-tiba muncul dengan Jalan Dao yang berbeda. Jalan Dao yang menantang langit, jalan Dao yang telah di tinggalkan semua orang. Yaitu Dao Pedang .....
Dengan hati Dao Pedang yang kuat, dia menempuh jalan yang lebih sulit dan menyakitkan dari orang lain. Semua untuk membuktikan bahwa Dao yang dia miliki bisa membawannya ke puncak!
Dalam perjalanan yang menyakitkan itu, dia tiba-tiba menemukan rahasia besar yang telah lama menghilang. Rahasia yang di tinggalkan oleh Dewa Dao pertama!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Soccer@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 : Prinsip Dao Pedang!
Mendengar suara dingin itu, Jiang Xin dan Shen Jian menatap ke arah pepohonan di kejauhan. Kemudian, langkah kaki terdengar mendekat sebelum akhirnya sosok pria misterius yang seluruh tubuhnya di bungkus oleh jubah hitam longgar dengan tudung hitam yang menutupi kepalanya perlahan muncul dari balik pepohonan.
Pupil mata coklat pria misterius itu menyapu dua sosok di depannya sebelum akhirnya jatuh pada pemuda tampan berjubah hitam.
"Kamu Jiang Xin?" tanya pria misterius dengan suara dingin.
Jiang Xin mengerutkan kening. "Ya, aku Jiang Xin," jawabnya.
"Aku melakukan banyak usaha untuk menemukanmu," kata pria misterius. Kemudian, dia mengulurkan tangannya. "Berikan!" ucapnya.
"Apa?" Jiang Xin mengerutkan kening dengan ekspresi heran di wajahnya.
"Benda yang kamu beli dari pria kurus sebelumnya, itu milikku. Berikan!" kata Pria misterius.
Mendengar ini, Jiang Xin tidak langsung menjawab tetapi melirik Shen Jian di sampingnya. Setelah melihat pria tua ilusi itu mengangguk, Jiang Xin dengan tenang berkata. "Maaf, tapi aku sudah membeli benda itu. Jadi itu menjadi milikku sekarang."
"Hahahaha." Pria misterius tertawa dingin, pupil matanya menatap Jiang Xin dengan tajam. "Bocah kecil, apa yang menjadi benda milik Tuan Shao akan selalu menjadi milik Tua Shao!" ucapnya.
"Tuan Shao?" Jiang Xin mengerutkan kening. Entah mengapa, dia merasa seperti pernah mendengar nama ini sebelumnya, tapi dia tidak ingin di mana.
"Guru, apa kita akan menyerahkan tulang itu?" tanya Jiang Xin.
"Tidak perlu," kata Shen Jian. "Tulang Binatang Ilahi Tingkat Lima itu sangat penting untukmu, kami tidak bisa kehilangan," tambahnya.
"Tapi Guru, orang ini sepertinya sangat kuat," kata Jiang Xin dengan ekspresi khawatir di wajahnya.
"Kuat?" Sudut bibir Shen Jian mengulas senyum mengejek. "Bocah bau, kamu mungkin belum tahu siapa Gurumu ini sebenarnya. Meski aku saat ini hanya tubuh spiritual, tapi untuk melenyapkan praktisi di bawah Dao Emperor. Itu hanya semudah melambaikan telapak tangan," ujarnya.
"Benarkah?" Jiang Xin menatap sosok ilusi Shen Jian dengan tidak percaya. "Guru, jika memang benar seperti itu. Lalu mengapa kamu membiarkanku bertarung sendirian melawan Binatang Buas," ucap Jiang Xin dengan kesal.
"Bocah bodoh, jika aku turun tangan. Kapan kamu akan belajar menjadi kuat, kamu tidak mungkin terus-terusan bergantung kepadaku bukan?" kata Shen Jian.
"Cih. " Jiang Xin mendengus kesal.
Sementara itu, melihat dia sebenarnya di abaikan oleh kedua orang di depan. Wajah pucat di balik tudung hitam itu menjadi sangat muram, kilatan dingin melintas di pupil matanya saat dia menatap Jiang Xin dan Shen Jian dengan niat membunuh.
"Kalian berani mengabaikan aku Tuan Shao! Bagus, sangat bagus. Kalau begitu, aku akan membuat hutan ini menjadi kubaran kalian!" kata Pria misterius dengan suara dingin.
Setelah mengatakan itu, Qi Dao berwarna hijau bangkit dari tubuhnya, dan aura Dao Grandmaster Puncak melonjak dari tubuhnya. Itu menggaruk angin di sekitar untuk berputar dengan liar, membuat jubah hitamnya berkibar-kibar karena tertiup angin.
Kemudian, telapak tangannya yang di bungkus oleh Qi Dao hijau di angkat, menunjuk Jiang Xin dan Shen Jian. "Tangkap!" serunya.
Begitu suaranya jatuh, tanah di bawah kaki Jiang Xin dan Shen Jian tiba-tiba bergetar. Membuat Jiang Xin terhuyung-huyung. Lalu beberapa saat setelah getaran, permukaan tanah seketika bergejolak sebelum akhirnya sebuah akar pohon muncul dari bawah tanah. Itu melesat cepat menuju Jiang Xin dan Shen Jian.
Melihat ini, wajah Jiang Xin memucat. Itu karena, bahkan dengan semua kekuatannya. Dia sebenarnya tidak bisa melihat bayangan akar tersebut saat melintas. Menunjukan kecepatan dari akar yang menakutkan. Selain itu, Jiang Xin juga merasa tubuhnya tiba-tiba menjadi sangat berat. Itu muncul seolah-olah sebuah batu besar sedang menekan pundaknya.
"Dao Gransmaster Puncak memang sangat kuat!" gumam Jiang Xin.
Pada saat ini, akar pohon yang seperti ular itu telah mencapai tubuh Jiang Xin. Itu dengan cepat melilit tubuh Jiang Xin dengan erat, membuat Jiang kesulitan untuk begerak atau bahkan bernafas.
Namun pada saat ini, suara Shen Jian terdengar.
"Cih, hanya sebuah trik kecil!"
Shen Jian yang mengambang di samping Jiang Xin mendengus dingin, kemudian. Dia dengan santai melambaikan telapak tangannya.
Begitu telapak tangannya melambai, cahaya abu-abu seketika meninggalkan telapak tangannya. Itu dengan cepat melesat ke arah akar pohon yang mendekat.
"Sret! .. Sret! .. Sret! .. "
Saat asap abu-abu bertemu dengan akar-akar pohon, suara seperti kayu yang terkoyak menggema di dalam hutan.
Lalu di bawah tatapan terkejut Jiang Xin, semua akar pohon yang sebelumnya tampak menakutkan seketika berubah menjadi potongan-potongan kayu kecil yang berserakan di tanah.
Setelah itu, asap abu-abu kemudian berbalik dan bergerak menuju Jiang Xin. Memotong semua akar pohon yang melilit Jiang Xin.
Fenomena ini terjadi dalam rentan waktu yang singkat, di mana akar pohon muncul hanya untuk berubah menjadi potongan-potongan kayu kecil di detik berikutnya.
"Huh. " Jiang Xin menghela nafas lega. "Guru, terimakasih," ucapnya.
"Hum." Shen Jian mengangguk dengan acuh tak acuh.
Sementara itu, berdiri di kejauhan. Sedikit kejutan melintas di pupil mata pria misterius saat dia menatap akar-akar pohon telah berubah menjadi potongan-potongan kayu kecil di tanah.
"Pria Tua aneh ini ternyata seorang ahli!" gumam Pria misterius dengan wajah ketakutan. Kemudian, dia menatap Shen Jian sambil berkata dengan hormat. "Tuan ini ternyata seorang ahli, maaf jika aku tidak menghargaimu sebelumnya. Aku harap Tuan ini tidak tersinggung."
Mendengar ini, Shen Jian dengan acuh tak acuh berkata. "Kamu bisa pergi!"
Pria misterius mengerutkan kening, pupil matanya menyapu tubuh ilusi Shen Jian sambil berpikir. Itu cukup lama sebelum dia akhirnya berkata. "Tuan ini, aku tidak tahu darimana asalmu dan apa hubunganmu dengan Jiang Xin. Tapi meski kamu sangat kuat, aku Tuan Shao tidak takut. Kamu harus tahu bahwa Klan Shao-ku memiliki banyak ahli kuat, jika kamu memiliki pemikiran. Serahkan Jiang Xin kepadaku dan Klan Shao pasti akan memberimu banyak hadiah!"
Mendengar ini, wajah Jiang Xin tiba-tiba berubah pucat. "Kamu .. Kamu anggota Klan Shao dari ibukota Qingming?" tanyanya.
"Ya, namaku Quan Shao. Aku Tetua Klan Shao dari ibukota Qingming," jawab Quan Shao dengan ekspresi sombong di wajahnya.
Klan Shao! Itu adalah Klan kelas satu di kekaisaran Qing, pengaruh dan kekuatan mereka sangat besar. Bukan hal yang sombong jika mengatakan bahwa kekuatan Klan Shao mampu menutupi langit kekaisaran Qing dengan satu tangan. Ini menunjukan seberapa kuat dan berpengaruhnya mereka.
Jiang Xin menatap Shen Jian di sampingnya. "Guru, apa kita berikan saja tulang itu? Lagi pula. Tulang itu awalnya adalah miliknya, aku hanya akan rugi beberapa ratus koin dan itu tidak masalah. Jika kita sampai menyinggung Klan sekuat itu, masalah besar akan datang pada kita," ujarnya.
"Kamu ternyata cukup bijaksana," kata Shen Jian dengan senyum tipis di wajahnya. "Tapi sebagai seorang Praktisi Dao Pedang, tidak boleh ada kata takut dan ragu-ragu dalam dirimu. Praktisi Dao Pedang terkenal sangat ramah, tapi jika ada yang ingin mencoba. Maka pedangmu harus setajam tekadmu, mundur bukan pilihan. Membunuh adalah satu-satunya jalan!" ucapnya tegas.
Setelah mengatakan itu, Shen Jian berbalik menatap Quan Shao yang berdiri di kejauhan dengan senyum bangga di wajahnya.
"Maaf sekali, tapi aku tidak mengenal Klan Shao," kata Shen Jian."Selain itu, karena kamu sudah datang. Maka kamu tidak perlu kembali lagi!" tambahnya.
Mendengar ini, senyum bangga di wajah Quan Shao menghilang lalu di gantikan dengan ekspresi dingin.