NovelToon NovelToon
Cinta Di Ujung Senja

Cinta Di Ujung Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: LaLibra

Di dalam hening dan gelapnya malam, akhirnya Shima mengetahui sebuah rahasia yang akan mengubah seluruh hidupnya bersama Kim

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaLibra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salah Sangka

Kim ditemani Andre, sepakat untuk pergi ke kampung dimana mereka meninggalkan Shima dulu. Dengan semangat berkobar, Kim sudah mempersiapkan semuanya untuk menjemput kekasih hatinya. Tak apa, jika Kim belum bisa menikahinya sekarang namun Kim sudah bertekad akan meyakinkan Shima bahwa ia akan membahagiakan Shima nanti setelah resmi menjadi istrinya, apapun caranya.

Sampai di kampung, Kim menuju rumah kediaman Baskara. Suasana rumah masih sama seperti saat terakhir Kim meninggalkan Shima untuk tinggal bersama Mbak Santi dan Mas Devan. Dengan gugup ia mengetuk pintu rumah kediaman keluarga Baskara.

Took Tok Tok

Tak lama berselang.

Klek

Terdengar suara kunci di buka dari dalam.

Tampak Bi Nur dengan serbet tersampir di pundaknya menyapa Kim dan Andre.

"Mas ini cari siapa? "

"Mas Devan ada Bi? " tanya Kim.

"Ada Mas. Mas ini siapa? Biar saya tanya dulu sama Bu Santi mau nerima tamu atau tidak, soalnya Pak Devan lagi sakit" Terang Bi Nur.

"Oh..Iya Bi. Bilang saja Kim yang datang"

Setelah menunggu hampir lima menit, Bi Nur kembali menghampiri Kim dan Andre yang masih di luar.

"Mari masuk Mas, duduk dulu kata Bu Santi" Bi Nur segera mempersilakan kedua tamu majikannya untuk duduk.

Andre dan Kim duduk di ruang tamu.

Mereka menunggu beberapa saat sampai akhirnya, Devan dan Santi datang menemui mereka.

"Dimana Shima? Apa dia baik - baik saja. " Tanya Devan sesaat begitu melihat Kim.

Kim dan Andre saling pandang. Devan dengan penampilan yang memprihatinkan. Tubuhnya kurus kering dan kepalanya botak. Entah apa yang membuat seorang Devan Syailendra Baskara menjadi sosok yang berbeda dari terakhir mereka bertemu.

Andre dan Kim sama terkejutnya saat mendengar pertanyaan Devan. Niat mereka kemari akan mencari Shima malah Devan berbalik tanya pada mereka.

"Maaf, maksud Mas Devan apa? Aku kesini juga mau mencari Shima. Aku dengar, dia sudah bercerai dari Mas Cello. Aku menepati janji untuk tidak mengganggu rumah tangga mereka, dan sekarang setelah aku tahu Shima tak lagi menjadi istri Mas Cello, dan aku berencana ingin melamarnya. " Papar Kim panjang lebar.

Kepala Devan semakin nyut - nyutan. Jika Shima tidak bersama Kim, dimana dia. Devan sempat berfikir jika Shima pasti mencari Kim setelah Cello menceraikannya. Rupanya ia salah besar.

"Shima pergi setelah kalian antar kemari beberapa bulan yang lalu. Shima yang sempat pendarahan hingga akhirnya dilarikan ke klinik. Waktu itu, saya menjemput Cello dari kota, berencana untuk mendamaikan mereka berdua. Siapa sangka jika saat di klinik, Shima mengaku pada Cello jika ia hamil bukan anak Cello. Hingga akhirnya, Cello menceraikan Shima saat itu juga. " Jelas Devan dengan mata berkaca - kaca.

"Dan Mas Devan percaya? " Pancing Kim.

"Tidak." Jawab Devan mantap. "Saya bisa minta tolong ke kalian? Saya di vonis dokter menderita kanker prostat. Sampai kapanpun saya tidak bisa memiliki keturunan dan bahkan mungkin, umur saya tidak akan lama lagi".

Santi menangis dan mengusap air matanya kasar.

Segala cara sudah mereka lakukan, namun ternyata kanker tersebut sudah menyebar ke organ vital lainnya.

"Cari Shima sampai dapat. Anaknya berhak mendapatkan harta dari keluarga kami"

Kim menghembuskan nafas kasar. Andre yang sedari tadi hanya menjadi pendengar yang baik, ikut merasakan pusing dengan masalah keluarga ini.

*

*

1 tahun berlalu semenjak Shima bekerja di Sofeea Boutique.

Perut Shima kini sudah kembali rata karena 8 bulan yang lalu, Shima melahirkan bayi laki - laki yang sangat lucu. Bayi yang sempat diragukan ayahnya, nyatanya kini wajahnya bak pinang dibelah dua. Mungkin memang beginilah cara Tuhan menunjukkan kuasaNya pada hambaNya yang lemah.

Shima pun kini hidupnya tak kekurangan lagi, walaupun ia masih mengontrak namun Shima diam - diam sudah memiliki apartemen mewah. Apartemen tersebut ia dapatkan dari hasil jerih payahnya sendiri dan sebagian uangnya lagi ia dapatkan dari Bu Sofie yang kata beliau anggap saja sebagai hadiah karena lahirnya buah hati Shima.

Apartemen tersebut ia sewakan kepada orang lain, karena menurutnya, hasilnya bisa menjadi income tambahan untuk biaya pendidikan anaknya nanti.

ZAYN MALIK IBRAHIM

Bayi lucu yang lahir dari rahim Shima, saat ini sedang rewel karena sakit. Shima yang izin untuk cuti beberapa hari pada Bu Sofie, disini ia sekarang berada, di salah satu rumah sakit swasta menunggui putra kesayangannya yang divonis mengidap Demam Berdarah.

Shima yang ditemani Umi, mondar- mandir di depan ruang UGD. Shima menangis tak bisa membayangkan jika hal buruk menimpa buah hatinya.

"Tenang dulu Shi. Kamu banyak berdoa biar Zayn bisa sehat kembali kaya biasa. Zayn anak yang kuat, dia akan jadi pelindung ibunya. Zayn pasti baik - baik saja." Hibur Umi.

Shima duduk di kursi tunggu. Matanya nampak sudah bengkak dan kantung matanya menghitam karena sudah dua hari Shima kurang istirahat.

"Kenapa bukan aku aja Mi yang sakit? "

"Tuhan itu Maha Mengetahui. Kalau misal kamu yang sakit, yang rawat Zayn siapa? "

Shima kembali menangis.

"Kamu gak niat buat kasih tahu kakak ipar kamu dulu Shi? " Tanya Umi hati - hati.

Sedikit banyak, Shima pernah bercerita perihal masa lalunya pada Umi, juga termasuk kakak iparnya serta ibu kandungnya.

Shima menggeleng lemah.

"Dulu aku berfikir jika aku akan menitipkan Zayn pada Mbak Santi, tapi setelah anakku lahir, aku berubah fikiran. Aku akan rawat sendiri anakku tanpa embel -embel harta dari keluarga ayahnya"

"Bagus. Kamu memang Ibu yang hebat"

Dokter yang menangani Zayn mengabarkan bahwa keadaan Zayn sudah stabil meskipun masih harus dirawat intensif. Dan kini Baby Zayn sudah dipindahkan ke ruang inap, Melati 2.

Shima berjalan menuju kantin dan disusul Umi dibelakangnya. Shima dan Umi duduk di salah satu bangku kantin rumah sakit. Shima memesan teh hangat serta makanan karena dari kemarin ia tidak makan sama sekali. Tampak dari bola mata Umi, dari kejauhan mantan calon suaminya dulu mendekat menghampiri mereka.

"Loh, Umi. Ternyata ini benar kamu. " Ucap Andi berbasa- basi dan mendaratkan bokongnya di bangku sebrang Umi dan Shima. "Aku boleh duduk sini ya? "

"Iya Kak. Kak Andi sini? Mau jenguk siapa? "

"Aku habis jenguk anak temen aku yang sakit. Tapi kawanku masih kepentingan lain di rumah sakit ini. Mataku agak ngantuk jadi mau pesen kopi dulu. Kamu sendiri, siapa yang sakit? "

"Aku sama temenku kak. Perkenalkan temenku Shima. Anak Shima lagi di ruang Melati 2".

Andi menatap dalam mata Umi. Ada perasaan entah, tapi Andi tidak menyadari perasaan itu.

Shima tersenyum mengangguk ke arah Andi.

"Shi, aku ke toilet bentar ya"

Shima mengangguk.

Jadilah kini, Shima duduk berdua dengan Andi. Shima dengan sepiring nasi goreng dan Andi dengan secangkir kopinya. Mereka asyik dengan pikiran mereka masing - masing tanpa mereka sadari, Kim yang juga berada di rumah sakit tersebut menatap Shima dari kejauhan dengan dada yang berdegup kencang.

"Pantas saja kamu menghilang, rupanya kamu sudah menemukan kekasih yang lain"

Dadanya mendadak sesak.

1
shabiraalea
🌹untukmu kak
LaLibra: terima kasih kakak sayang 🥰
total 1 replies
LaLibra
Bagus, seperti kisah nyata
LaLibra
Hayuk komen yang banyak dong guys!
Blush✨☃️
Jleb!
LaLibra: /Heart/
total 1 replies
Celty Sturluson
Aku jadi pengen jadi tokoh di cerita ini!
LaLibra: 🥰
terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!