NovelToon NovelToon
Berlapang Dada

Berlapang Dada

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: ibu ditca

Menjalin asmara bertahun-tahun tak menjanjikan sebuah hubungan akan berakhir di pelaminan.

Begitulah yang di alami oleh gadis bernama Ajeng. Dia menjalin kasih bertahun-tahun lamanya namun akhirnya di tinggal menikah oleh kekasihnya.

Namun takdir pun terus bergulir hingga akhirnya seorang Ajeng menikahi seorang duda atas pilihannya sendiri. Hingga akhirnya banyak rahasia yang tidak ia ketahui tentang suaminya?

Bagaimanakah Ajeng melanjutkan kisahnya??

Mari kita ikuti kisah Ajeng ya teman2 🙏🙏🙏
Selamat datang di tulisan receh Mak othor 🙏. Mohon jangan di bully, soale Mak othor juga masih terus belajar 😩
Kalo ngga suka ,skip aja jangan kasih rate buruk ya please 🙏🙏🙏🙏
Haturnuhun 🙏🙏🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Tentang Hati

Bhumi tiba di kantor tempat ia bekerja. Pertukaran shift berlangsung. Ia meminta maaf pada rekannya.

"Maaf ya bang, udah bikin gaduh!" kata Bhumi tak enak hati.

"Aman, Bhumi! Kaya sama siapa aja. Malah Abang pikir kamu ngga balik. Eh ...tapi Khalis udah ketemu?"

Bhumi menganggukkan kepalanya.

"Alhamdulillah udah, bang. Khalis pergi ngga bilang sama neneknya. Dia ngikutin tetangga kost yang lumayan jaraknya dari rumah."

"Kok bisa?"

Bhumi menceritakan garis besarnya hingga sampai Khalis ada di kost Ajeng.

"Mi, sepertinya Khalis memang butuh sosok seorang ibu. Dan di mata Khalis, gadis yang dia ikuti itu...bisa jadi ibunya. Kali aja dia emang jodoh kamu, Mi!"

Bhumi terkekeh kecil.

"Bang, dia masih muda! Mana mungkin mau sama duda beranak satu kaya aku bang. Abang tahu sendiri selama ini bagaimana kan? Mereka menerima ku, tapi tidak anakku!"

Rekan Bhumi paham posisi duda beranak satu itu. Memang, tidak semua perempuan mau menerima keadaan laki-laki seperti Bhumi.

Sebagai sesama lelaki saja, rekan Bhumi mengakui jika Bhumi sosok yang tampan dan gagah. Tapi ya itu....karena memiliki Khalis, banyak yang memilih mundur.

"Kalo Abang boleh kasih saran sih, Mi. Sebenarnya bukan hanya mereka yang bisa menerima keberadaan Khalis, tapi...hati kamu juga! Hati kamu masih terus di penuhi mendiang ibunya Khalis. Bagaimana kamu akan menerima kehadiran orang lain kalau kamu sendiri masih menutup diri?"

Bhumi tak menyangkal ucapan seniornya tersebut.

"Kelak yang jadi istri mu, bukan hanya menjadi ibu sambung yang harus menyayangi Khalis. Tapi juga jadi istri yang harus kamu sayangi."

Bhumi menatap rekan kerjanya tersebut. Ingin rasanya ia mengatakan jika 'aku hanya mencintai ibunya Khalis'. Tapi rasanya itu tak mungkin ia katakan pada rekannya tersebut.

Bhumi mengeluarkan ponselnya. Ia menunjukkan foto profil Ajeng dari kontak whatsapp nya.

"Ajeng, dia mirip dengan ibunya Khalis bang!"

Bhumi menunjukkan foto Ajeng yang menjadi profil whatsapp gadis itu pada rekannya.

"Iya, sekilas mirip Mi."

Bhumi menganggukkan kepalanya.

"Mungkin itu alasan Khalis mengejar Ajeng. Dia seperti melihat ibunya yang selama ini hanya ia pandangi fotonya!"

Bhumi menunduk mengusap wajahnya. Tubuhnya tegap berotot, tapi bagaimana pun juga ia hanyalah manusia yang bisa rapuh. Ia kehilangan perempuan yang ia cintai demi melahirkan putri tercinta mereka.

Rekan Bhumi menepuk bahunya dengan pelan.

"Sabar! Suatu saat nanti kamu dan Khalis pasti akan bahagia!"

💐💐💐💐💐💐💐

Ajeng dan Ega sibuk melayani pembeli. Mereka berada di kasir yang posisinya cukup ramai sore menjelang petang ini.

Pak Yos yang ingin menyapa Ajeng pun belum sempat untuk sekedar mendekati gadis itu.

Setelah pelanggan mulai sepi, pak Yos baru bisa menegur Ajeng di belakang kasir.

"Jeng!"

Ajeng yang di panggil Pak Yos pun menolehkan kepalanya.

"Iya pak?" tanya Ajeng.

"Nanti pulang kerja, bisa pergi sama saya?" tanya pak Yos.

Gadis itu melirik Ega dan teman yang ada di kasir juga.

"Maaf pak, pulang kerja kan udah malam banget pak. Masa iya hampir tengah malam mau berkeliaran heheh."

Lha? Berkeliaran? Ngga ada bahasa yang lebih manusiawi? Dasar Diajeng!!! Batin Ega.

''Hehehe bisa aja kamu Jeng. Ya udah, gimana kalau besok pas kamu off?" tanya pak Yos lagi.

"Euum...liat aja besok-besok ya pak Yos. Soalnya saya kan udah mau habis kontrak, jadi kayaknya saya mau sibuk cari kerjaan lain."

"Kenapa ngga lanjut kontrak lagi, itu bisa saya urus?" tanya Pak Yos. Ajeng menggeleng cepat.

"Saya ada rencana mau bantuin ibu saya jualan di pasar nanti pas di kampung, iya ...di pasar!"

Pak Yos tak langsung percaya begitu saja. Apalagi alasan Ajeng selalu berubah-rubah tiap ia mengajak Ajeng pergi. Padahal banyak bawahannya yang mengharap pergi dengannya, tapi tidak dengan Ajeng.

Beruntung ada pelanggan lagi, Ajeng bisa menghindar dari atasnya tersebut.

Saat pekerjaannya selesai, ia dan Ega buru-buru pergi dari lokasi resto mereka bekerja.

"Hah! Harus gini melulu ya Jeng! Capek gue, Lo yang di kejar pak Yos gue ikut ngos-ngosan!"

Ega dan Ajeng duduk di pinggir jalan untuk istirahat sebentar. Tempat kost mereka berbeda. Tapi kadang Ega suka menginap di kost Ajeng.

"Kan Lo yang ikut lari, gimana sih!" celetuk Ajeng.

"Makanya Lo nolak pak Yos tuh yang tegas dong, Jeng. Biar ngga ngejar-ngejar Lo terus-terusan."

"Dia tahu gue punya cowok aja masih ngebet, gimana tahu gue jomblo coba! Bukan salah gue juga kali, Ga!" Ajeng tak mau di salahkan.

Keduanya pun terdiam.

"Dah lah, balik sono!", usir Ega pada Ajeng.

"Heum! Ini emang mau pulang kali!", sahut Ajeng. Keduanya pun berdiri dari duduknya. Jika Ega naik ojek di pangkalan ,Ajeng jalan kaki karena kostnya memang tak terlalu jauh dari tempat ia bekerja.

Untung saja ia merahasiakan tempat kostnya dari teman yang lain selain Ega. Takut saja ada yang membocorkan pada pak Yos yang nekat itu.

Suasana malam sudah sangat sunyi menuju ke kost Ajeng. Jam sebelas lewat lima belas menit, sudah jarang ada yang ada di luar.

Yang Ajeng takuti di kota seperti ini, bukan hantu. Tapi ia takut ada orang jahat atau iseng padanya.

Suara deru motor berjalan lamban di belakangnya. Dan tak lama kemudian, motor itu berhenti di samping Ajeng.

"Baru pulang, Jeng?"

Ajeng yang kurang paham pada sosok yang bertanya padanya itu hanya mengernyitkan alisnya.

Bhumi membuka helm full face nya sampai Ajeng bisa mengenalinya di bawah lampu yang remang-remang itu.

"Oh...mas Bhumi, iya ini. Mas Bhumi sendiri juga baru pulang?" tanya Ajeng.

"Iya. Mau bareng?", Bhumi menawari Ajeng.

"Duh, terimakasih banyak mas. Udah deket ini, jalan kaki aja heheh."

"Beneran?"

Ajeng menganggukkan kepalanya cepat. Ia tak mau ada gosip apa lagi fitnah untuknya yang berboncengan malam-malam dengan Bhumi.

"Ya udah, hati-hati. Saya duluan ya!"

"Iya mas!" kata Ajeng. Dia pun kembali berjalan menuju ke kostnya.

Rasa lelah dan kesibukkannya di tempat ia bekerja tadi cukup membuatnya sedikit melupakan tentang Ranu.

Setelah membersihkan diri, Ajeng pun rebahan di atas kasur. Ia mengambil ponselnya.

Ada beberapa chat dari bapaknya yang menanyakan kondisinya. Setelah berbalas pesan dengan bapaknya, Ajeng pun memilih memejamkan matanya.

Baru saja matanya mulai terpejam, sebuah notifikasi dari ponselnya sudah mengganggu pendengarannya.

Gadis itu membuka pesan dari nomor yang tak ada nama di kontaknya.

[Sudah tidur Jeng? Boleh mas telepon kamu? Nomor mas sudah kamu blokir?]

Mata Ajeng memanas. Ia yakin, itu pasti pesan dari Ranu. Ia sudah memblokir nomor mantan kekasihnya untuk kewarasannya. Tapi nyatanya Ranu malah menghubunginya dengan nomor lain.

Tanpa ingin membalas pesan Ranu, Ajeng justru kembali memblokir nomor mantannya tersebut.

Aku benci sama kamu mas Ranu! Aku membenci mu!

💐💐💐💐💐💐

terimakasih 🙏🥰🥰

1
🌷💚SITI.R💚🌷
ujian ajeng sn kekuargay sama² di rendahin,,sabar ya jeng roda trs berputar biarkn mreka yg merasa hebat menang dulu..tunjukn sm mereka klu kamu tdk sepeeri yg mereka kira..lanjuut
muthia
semangat dan sehat selalu bucan🙏
hidagede1
gitu dong bhum yg tegas jd cowok, hehehehe... udah nungguin up nya thor 😁
indy
doanya bu Jaenah akan dikabulkan othor ya. pesta lebih mewah untuk ajeng. biarpun dianggap rendah, tapi uang ada terus. semangat ajeng
sutiasih kasih
si resti ngatain ajeng udik.... tpi g ngaca.... jgn ngremehin ajeng yg dri kampung.... dia lbh kya dri km resti.... km buat kontrak rumah aja g mmpu... mkanya tebal muka jdi benalu dan beban org tuamu dan bumi...
km tuh cm gede mulut doank resti... tpi kenyataan nol besar... krja gaji cm cukup buat beli make up... tpi songongmu g ktulungan...
Eka Pengestu
kurang....
sutiasih kasih
lanjut thorrr
🌷💚SITI.R💚🌷
kasih tau kebenarany jeng sm bhumi biar dia mikir anamy ga di urusin malah di diemin..
hidagede1
di tunggu up nya thor 🤭🙏
hidagede1
bagus jeng... keluarga toxic harus di lawan.. mantap ajeng... 👍
sutiasih kasih
banyakin upnya dunk thorrr😘😘
sutiasih kasih
lanjuttt dunk...
sutiasih kasih
haduehhhj bumi.... cpetan pindah kamunya....
biar tau rasa tuh ibumu yg pilih kasih...
indy
Bhumi percaya siapa?
Dhina Dindin
next yuk
sutiasih kasih
nungguin upnya...🤗🤗
hidagede1
jangan kalah sebelum ber0erang bhum...
muthia
semangat Bhumi
🌷💚SITI.R💚🌷
blm gagal bhumi krn ajeng di tinggal nikah sm ranu..kamu trs deketin aja dan cari tau ya
indy
wah bang bumi langsung insecure. tanya dulu ke ajeng bang, punya pacar atau gak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!