NovelToon NovelToon
Hot Mother And The Bos Mafia

Hot Mother And The Bos Mafia

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Mafia / Single Mom
Popularitas:61.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Reni Juli

Samantha diusir oleh ayah nya karena menolak pria yang dijodohkan oleh ayah nya,dia pergi kesebuhan kota dan tinggal disana untuk menunjukan pada ayah nya jika dia bisa bertahan hidup tanpa bantuan ayahnya.pada suatu malam Samantha menemukan seorang bayi laki-laki didepan rumah nya.

Karena iba Samantha memungut bayi itu dan berjuang membesarkan nya.tiga tahun kemudian Samantha kembali memungut seseorang didepan rumah nya.

Kali ini bukan bayi laki-laki,tapi seorang pria tampan yang hilang ingatan.siapa kah laki-laki itu?
Dan bagaimana perjuangan Samantha mempertahan kan bayi itu saat kedua orang tua sang anak kembali untuk meminta anak nya kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Demi Edward

"Hei nona, apa kau punya mata!!!"

Maki seorang pengunjung Cafe Karena tanpa sengaja Samantha menumpahkan minuman yang sedang dibawanya dan mengenai tamu yang dia lewati.

Seharusnya dia berhati-hati karena sedang bekerja, tapi pikiran dan hatinya entah kemana.

"Aduh..maaf kan saya tuan."

Samantha membungkukkan badannya dan meminta maaf pada tamu itu, tidak biasanya dia melakukan kesalahan tapi Samantha benar-benar pusing memikirkan uang untuk membayar biaya rumah sakit Edward.

"Sam, kamu kenapa? Kok melamun sedari tadi?" Tanya sahabat nya Amber saat wanita itu telah kembali.

"Maaf, aku hanya sedang tidak fokus." jawabnya.

"Apa kau sedang ada masalah?"

Samantha mengangguk dan memandang sahabatnya dengan lekat.

"Ada apa? Coba katakan padaku"

"Amber, bisakah kau menolongku?" tanyanya.

"Apa?"

Samantha menarik nafasnya sejenak.

"Bisakah kau meminjam kan aku uang?" tanyanya dan dia tertunduk malu karena untuk seumur hidupnya baru kali ini Samantha meminjam uang pada orang lain.

Sejak kecil dia tidak pernah kekurangan uang bahkan apapun yang dia inginkan pasti diberikan oleh kedua orang tuanya.

Tapi itu dulu, sekarang dia tidak bisa lagi bergantung kepada kedua orang tuanya dan demi Edward dia akan membuang semua egonya.

"Kau butuh berapa?" tanya Amber kemudian.

"Aku butuh dua ribu dolar." katanya dengan tidak enak hati.

Amber menggaruk pelipisnya sejenak.

"Sory Sam, kalau sebanyak itu aku tidak punya."

"Dua minggu lagi gajian mungkin aku bisa meminjamkan tiga ratus dolar untukmu." tawar sahabatnya.

Samantha tersenyum dengan getir, dia butuh uang itu dua hari lagi mana bisa menunggu sampai mereka gajian.

"Terima kasih Amber, aku tidak bisa menunggu sampai kita gajian." tolaknya.

"Apa sudah begitu mendesak?" Tanya Amber lagi.

"Yah..aku butuh uang itu dua hari lagi, jika kau tidak ada tidak apa-apa. Aku akan coba pinjam dengan yang lain."

"Kenapa kau tidak coba pinjam dengan manajer, siapa tahu dia bisa meminjamkannya untukmu."

Samantha melihat sahabatnya itu,vide Amber tidaklah buruk. Mungkin dia harus mencoba meminjam uang pada manajernya.

"Akan aku coba." katanya kemudian.

"Maaf tidak bisa membantumu Sam."

Amber berkata demikian karena dia tidak enak hati pada sahabatnya.

Samantha hanya tersenyum simpul, nanti setelah pulang kerja dia harus menemui manajernya untuk mencoba meminjam uang.

"Baiklah, mari kembali bekerja." ajaknya.

Mereka kembali sibuk melayani para tamu yang datang dan tanpa terasa waktu begitu cepat berlalu dan sudah saatnya shiftnya diganti dengan pegawai lain.

Tidak ingin membuang waktu, Samantha segera mencari mangernya dan saat itu, Samantha sedang berdiri didepan ruangan managernya.

Sebelum memberanikan diri mengetuk pintu ruangan itu Samantha menarik nafasnya dengan panjang dan menghembuskannya dengan perlahan.

Dia benar-benar harus membuang egonya demi mendapatkan uang untuk biaya rumah sakit Edward tanpa menyentuh uang yang ditinggalkan oleh ibu Edward.

Jika tidak demi Edward Samantha tidak akan pernah mau melakukan itu.

Dia segera mengetuk pintu ruangan manajernya dan dari dalam sana terdengar suara seorang pria.

"Masuk."

Tanpa ragu Samantha membuka pintu ruangan itu dan masuk kedalam.

"Malam tuan Ray?" sapanya dengan sopan.

"Samantha ada perlu apa?" tanya manajernya yang masih muda itu.

"Maaf menggangu waktu anda,saya cuma?"

Samantha menghentikan perkataannya karena dia sangat canggung untuk mengatakannya.

"Duduklah, jangan canggung begitu." kata pria itu.

"Terima kasih" jawab Samantha dengan sopan.

"Jadi ada perlu apa?" tanya manajernya.

"Begini tuan..bolehkah saya hmm....meminjam uang?"

"Jangan panggil aku tuan,aku masih muda. Panggil namaku saja." pinta manajernya sedangkan Samantha mengangguk.

"Jadi kau kemari mau meminjam uang?"

Samantha kembali mengangguk Karena itulah tujuannya.

"Berapa yang kau butuhkan?"

"Dua ribu dolar." jawab Samantha dengan malu.

Ray menatap wanita itu dengan lekat, Samantha belum lama menjadi pegawai disana kenapa sudah berani meminjam uang.

"Ta...tapi jika anda tidak bisa meminjamkannya juga tidak apa-apa." kata wanita itu lagi.

"Siapa bilang aku tidak bisa meminjamkan

untukmu?" tanya Ray pula.

Samantha hanya diam menatap pria itu. Ingin rasanya dia menghilang dari sana karena dalam kamus hidupnya Samantha Jackson tidak akan pernah merendah kan diri untuk meminjam uang pada orang lain.

Tapi hari ini dia benar-benar harus melakukannya dan menendang harga dirinya jauh-jauh demi seorang anak yang bukan darah dagingnya.

"Jadi anda mau meminjamkan saya?" tanyanya dengan tidak sabar.

Dia tidak sabar ingin pembicaraan itu cepat selesai.

"Apa yang bisa aku dapat?" tanya manajernya.

"Maksud anda?" tanyanya tidak mengerti.

"Uang sebanyak itu apa yang bisa aku dapatkan sebagai jaminannya?"

"Maaf, saya tidak bisa memberikan apa-apa. Tapi saya tidak akan kabur dan pasti akan membayarnya." jawab wanita itu.

"Tidak ada jaminan, aku tidak bisa meminjamkannya padamu." tolak manajernya.

Samantha langsung merasa kecewa, uang sebanyak itu tentu saja Manajernya tidak akan memberikannya.

"Tapi..jika kau mau kencan satu malam denganku mungkin akan aku berikan." kata pria itu lagi.

Samantha memejamkan matanya dan mengepalkan tangannya untuk berusaha tenang dihadapan manajernya. Dia tidak akan pernah mau melakukan perbuatan bodoh seperti itu.

"Maaf Ray,bternyata aku meminta bantuan pada orang yang salah."

Samantha segera bangkit berdiri, dia tidak mau berlama-lama lagi dalam ruangan itu.

"Tunggu!" panggil Ray dan menghentikan langkahnya.

"Sam, aku hanya bercanda denganmu, duduklah kembali." kata pria itu lagi.

Samantha mengikuti perkataan manajernya dan duduk kembali kekursinya.

"Aku akan meminjamkan uangnya untukmu,bini uang pribadiku dan tidak menggunakan uang cafe ini."

"Tapi...!" manajernya menghentikan ucapan nya dan menatap wanita itu dengan tajam

Mendengar itu Samantha merasa sedikit lega.

"Tapi apa?" tanyanya penasaran.

"Kau harus menemaniku makan malam." kata pria itu lagi.

Samantha menatap pria itu, dia tidak mengerti kenapa harus mengajaknya makan malam.

"Tapi Ray?"

"Jangan menolak atau tidak sama sekali." kata pria itu dengan cepat memotong perkataannya.

Samantha mengangguk menyetujui syarat dari manajernya.

"Hanya makan malam, seharusnya tidak masalah dari pada tidak mendapatkan uang itu." pikirnya dalam hati.

"Baiklah aku setuju, hanya makan malam." jawabnya.

Rey tersenyum, pria itu segera mengeluarkan dompetnya dan mengambil sebuah kartu disana.

"Ini, dalam kartu ini ada dua ribu dolar. Kau bisa mengembalikannya kapan pun saat kau sudah punya uang." kata pria itu sambil memberikan kartu itu pada Samantha.

Samantha benar-benar lega, usahanya tidak sia-sia.

"Terima kasih Ray."

Samantha mengambil kartu yang diberikan oleh manajernya.

"Tentu, ingat janji makan malamnya."bujar pria itu sambil tersenyum.

Samantha mengangguk dan segera keluar dari ruangan itu.

Permasalah uang untuk biaya rumah sakit Edward telah selesai, sekarang dia harus kerumah sakit untuk menjaga pria kecil itu.

1
Hafiz Zero
sebenarnya aku sudah baca semua keluarga smith dari kake cucu sampe cicit...berhubung seru jadi ya di ulang ulang aku baca kisah ini
Shee
Luar biasa
Ira Rachmad
nice story
Ira Rachmad
i think : i promise.
not i'm promise
Devil02V
Kecewa
Devil02V
sangat suka
Sriwahyuni Pane
Biasa
Bintang Juing
Luar biasa
Bungkusdong Dotcom
panggil si billy lah
Bungkusdong Dotcom
performa diataa ranjang
Bungkusdong Dotcom
lah udh bertahun2 gak ketemu juga
Bungkusdong Dotcom
what for master
Bungkusdong Dotcom
sorry master, i forgot
Bungkusdong Dotcom
hadeh... kan masih ada si stella pengharum ruangan
Bungkusdong Dotcom
berarti awal semua kejahatan frans berawal dari stella
Bungkusdong Dotcom
edward blm bangun?
Bungkusdong Dotcom
gila. niatnya bunuh bayinya ternyata
Bungkusdong Dotcom
stella mommy edward akan berakhir di kolam buaya
Bungkusdong Dotcom
seseorang sam...bukan sesuatu. kalo sesuatu itu contohnya duit 🤣🤣
Bungkusdong Dotcom
jangan2 dia yg dijodohkan sama ayahnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!