Bahira Isvara Aisyah, dia gadis cantik bercadar yang berkulit putih dan bermata lentik.
Aisyah di jodohkan oleh orang tua nya saat memasuki usia dua puluh tahun, saat dirinya baru menggelar status nya sebagai mahasiswa di fakultas negeri disalah satu kota metropolitan.
namun siapa sangka, suaminya yang bernama Abimana Satya Nugraha menolak mentah-mentah kehadiran Aisyah.
Lalu bagaimana dengan Cinta Aisyah?
Apakah Aisyah akan tetap menerima pria itu yang baru saja sah menjadi suaminya?
atau bahkan akan meninggalkan suaminya?
Kita simak yuk ceritanya di karya Novel => Cinta Aisyah By: Miss Ra
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
"Jaga istri gue. Sesekali tanyakan apa dia ingin makan atau minum. Karena bibirnya susah sekali untuk bicara jika tidak di tawari. Paham." Abi berbisik di telinga Ricko agar Aisyah tidak mendengarnya.
"Tenang aja bro. Istri lo aman di tangan gue. Gue bakal kabarin kalo istri lo udah sampe. Oke !" sahut Ricko di angguki oleh Abi.
Kemudian Ricko mulai menyalakan mobilnya dan berlalu pergi. Sedangkan Abi masih terpaku melihat mobil yang ditumpangi Aisyah berlalu begitu saja. Ada perasaan berat saat dirinya di tinggal oleh Aisyah.
***
Kini Abimana sudah tiba di bandara di sambut oleh Pras yang sudah menunggu nya selama satu jam. Niat awal, Pras akan kerumah Abi lebih dulu dan pergi ke bandara bersama. Namun karena akan memakan waktu, Pras memutuskan untuk menunggu Abi di bandara.
"Gimana semuanya ? Apa sudah beres ?" tanya Abi setelah berhadapan dengan Pras.
"Beres lah. Pesawat yang udah mau terbang cuma nungguin lo doang tau. Yo buruan." sahut Pras masih dengan wajah kesalnya.
Sambil menarik koper, jas yang digunakan Abi ia selampirkan di lengan kirinya. Berjalan tegak dengan langkah lebar Abi mengikuti Pras dari belakang.
***
Di pondok Pesantren Alfuzha, ada sebuah mobil sedan mewah berwarna hitam memasuki halaman luas yang berada di sana. Semua mata tertuju pada mobil yang kini sudah berhenti di tengah halaman itu. Para santriwati yang mendengar ada mobil datang berhambur ke arah jendela dikelas mereka, dan memandang pria gagah yang baru saja keluar dari pintu kemudi mobil di balik jendela seketika semuanya terpesona.
"Subhanallah.. Nabi jaman modern datang dari mana ? Tampan sekali." ujar salah satu santriwati di balik jendela yang berkumpul melihat ke arah mobil itu.
"Nabi jaman modern ? Itu malaikat surga yang datang tanpa sayap." kata santriwati yang lain.
"Eeheem.."
Semua santriwati yang berada di situ langsung berhambur ke tempat duduk masing-masing kala mendengar suara berdehem dari guru wanitanya.
"Jaga pandangan ! Ingat dia bukan mahram kalian !" tegas guru wanita yang terkenal galak yang bernama Farhanah di pesantren itu.
Setelah semuanya tenang, bu Farhanah yang penasaran melihat ke arah mobil yang berada di halaman itu dan sama saja ikut terpesona dengan ketampanan Ricko. Namun lamunan nya buyar saat salah satu santri berteriak kecil padanya.
"Jaga pandangan Bu.. bukan mahram.." ujar salah satu santriwati di dalam kelas membuat bu Farhana terjungkat kaget dan membentak nya.
Santriwati yang mendengar ucapan dari salah satu teman nya saling melirik sambil tertawa kecil tanpa suara karena berhasil membuat gurunya merasa malu.
"Diam kalian ! Siapa tadi yang berteriak !" suara tegas itu bergema di dalam kelas tersebut dan tak ada yang berani mengacungkan dirinya.
Sedangkan Aisyah yang sudah keluar dari mobil langsung melangkah lebar menuju rumah yang sudah ia rindukan sejak pernikahan nya bersama Abimana. Ricko yang merasa di tinggalkan begitu saja merasa kesal.
"Istri dan suami sama saja ! Selalu meninggalkan ku begitu saja jika sudah tidak dibutuhkan ! Huftt.." umpat Ricko kesal.
Aisyah yang sudah masuk ke dalam rumah mengucapkan salam nya.
"Assalamualaikum.."
"Waalaikumsalam.." sahut seseorang dari dalam dan keluar untuk melihat siapa yang datang.
Setelah melihat sosok pria yang keluar dari dalam Aisyah langsung berlari kecil dan menghambur ke pelukan nya.
"Abang.."
Pria itu juga membalas pelukan Aisyah dengan eratnya. Seakan kerinduan selama beberapa bulan terasa seperti beberapa tahun bagi mereka berdua.
"Abang kapan pulang ? Kok gak kasih tau Ais ?" kata Aisyah setelah melepaskan pelukan nya.
"Abang pulang minggu lalu dek." sahut Ibrahim Chezian Zafeer kakak Aisyah yang biasa di panggil bang Ibra dengan senyum manisnya setelah melihat adik kesayangan nya.
"Abang mau ngabarin siapa ? Orang ponsel kamu gak aktif." kata Ibrahim.
"Iyaa ponsel Ais ketinggalan di sini. Ais gak bawa ponsel waktu ke jakarta." kata nya manja dan kembali memeluk sang abang.
"Abah sama Umi mana bang ? Kok sepi ?" tanya Aisyah setelah melepas pelukan nya lagi.
"Abah sama Umi lagi menghadiri acara pernikahan putri Kiyai Hasan, sebentar lagi juga pulang." sahut Ibrahim.
"Kamu pulang sama siapa Ais ? Mana suamimu ?" tanya Ibrahim setelah sadar Aisyah hanya seorang diri.
Sedangkan Ricko kembali masuk ke dalam mobilnya tak lupa menghubungi Abi sesuai janjinya. Namun beberapa kali Ricko menghubungi Abi, ponselnya tidak aktif.
"argh.. Kemana sih ni orang ! Bisanya bikin kesel ajah !" kesal Ricko bicara dengan dirinya sendiri.
Sedangkan Aisyah yang ditanya Ibrahim masih bungkam tanpa berani menatap sang kaka.
"Ais.. Abang tanya, kamu pulang sama siapa ?" tanya lagi Ibrahim dengan tatapan penuh tanya.
"A-Aku pulang sama asisten nya mas Abi bang." sahut Aisyah lembut.
"Loh. Suami mu mana ? Terus kalian cuma berdua di dalam mobil ?" Aisyah sudah menebak, Abang nya pasti akan menanyakan hal itu.
"I-iya bang." sahut Aisyah takut abang nya marah.
"Kenapa suami mu menyerahkan kamu bersama pria lain yang jelas jelas bukan mahram kamu Ais ! Terus kenapa kamu bersedia ! Kamu kan sudah tau itu di larang !" Ibrahim semakin murka mendengar jawaban Aisyah.
"Mana pria itu ? Abang mau bicara !" tambah nya lagi melangkah keluar untuk mencari pria yang di bilang asisten Abimana.
Namun Aisyah yang tahu Abang nya marah dan melangkah keluar Aisyah berusaha menahan nya.
"Bang. Jangan salahkan dia. Dia hanya mematuhi perintah mas Abi bang." Aisyah berusaha menahan namun tak digubris oleh Ibrahim.
Setelah keluar, Ibrahim mengetuk pintu mobil agar Ricko keluar dari mobilnya.
Tok..Tok..
Ricko langsung keluar setelah melihat Ibrahim dan Aisyah lalu kembali menutup pintu mobil nya.
"Siapa kamu !" tegas Ibrahim karena berusaha menahan emosinya.
"Ah perkenalkan, saya Ricko. Asisten sekaligus sahabat Abimana Satya Nugraha." ujar Ricko sopan dan memberikan senyuman sambil mengulurkan tangan nya untuk bersalaman.
Namun uluran tangan Ricko tak di gubris oleh Ibrahim. Ricko yang mendapat perlakuan seperti itu langsung menatap Aisyah yang berada di belakang Ibrahim untuk meminta penjelasan. Namun Aisyah hanya menunduk setelah melihat tatapan Ricko.
"Mana suami adikku !" Ibrahim langsung menanyakan inti dari kemarahan nya.
"Abi ? Dia sedang keluar kota. Ada urusan pekerjaan yang sangat penting dan harus berangkat hari ini juga." kata Ricko menjelaskan secara detail agar tidak ada kesalah fahaman.
"Panggil dia ! Aku ingin bicara dengan nya ! Dengan alasan apapun harusnya dia yang wajib mengantar istrinya pulang ! Bukan pria lain !" ujar Ibrahim lagi semakin tak kuasa menahan emosinya.
"Oooh jadi Bapak ini mengira aku selingkuh dengan Aisyah ? Iya ?" sahut Ricko membuat Aisyah memejamkan matanya karena Ricko menyalah artikan ucapan Ibrahim.
"Maaf, aku bukan pria yang suka merebut milik sahabatku." katanya lagi membuat Aisyah menepuk jidatnya.
"Bapak.. Bapak. Aku bukan bapakmu !" kata Ibrahim yang tak terima dirinya di panggil bapak.
Saat Ricko akan kembali bicara, mobil si pemilik pesantren tersebut datang. Aisyah yang tau itu Abah dan Uminya berlari kecil menghampiri pasangan yang sudah tidak muda lagi tentunya.
"Assalamualaikum Umi." Aisyah menyalami uminya yang sudah keluar dari mobil dan langsung memeluknya erat.
Tak lama saling membalas pelukan, Aisyah menghampiri sang Abah dan menyalaminya dengan lembut.
"Abah.. maafin Aisyah.." kata Aisyah takut terkena marah untuk yang kedua kalinya.
Memang seharusnya sang suami lah yang harus mengantar istrinya pulang, agar tidak ada fitnah yang seharusnya terjadi. Tapi apa daya, pekerjaan yang mendesak membuat Abi tak bisa mengantar Aisyah secara langsung. Dan akhirnya selama perjalanan menuju bandara, Abi memutuskan untuk lebih dulu menelfon orangtua Aisyah sebelum Aisyah sampai di pesantren, agar tidak terjadi salah faham.
"Minta maaf untuk apa nak ?" tanya Abah Yusuf tak tau maksud anak tercintanya.
"Ais.. Ais pulang tanpa mas Abi." sahut Aisyah menahan rasa takutnya.
"Oooh itu, tidak apa-apa. Tidak masalah, suamimu sudah menelfon Abah soal ini nak. Jadi jangan khawatir." kata Abah Yusuf bijaksana sambil memeluk bahu Aisyah.
Aisyah yang mendengar suaminya sudah memberikan penjelasan pada orangtua nya bernafas lega. Dan kini Abah Yusuf mengajak Aisyah melangkah menuju dua pria yang masih berdiri diam menunggu sang Abah.
"Bah ! Dia.."
"Sudah Ibra, Suami Aisyah sudah memberi penjelasan lebih dulu sama Abah di telfon. Jangan salahkan dia." ujar Abah Yusuf menunjuk pada Ricko dan memotong ucapan Ibrahim.
"Tapi bah.."
"Sudah.. Sudah.. tidak perlu di besar besarkan." ujar Abah Yusuf yang lagi lagi memotong ucapan Ibrahim.
Abah Yusuf kemudian menatap Ricko dengan senyuman hangat menyambut kedatangan nya.
"Mm maaf pak, saya hanya di perintah." ujar Ricko sambil menyilangkan kedua tangan nya di depan perutnya.
"Tidak apa-apa, siapa namamu nak ?" tanya Abah Yusuf.
"Saya Ricko pak." sahut Ricko dengan sopan.
"Ah nak Ricko, perkenalkan ini Ibrahim kakak Aisyah. Dan ini Umi Aisyah." ujar Abah Yusuf memperkenalkan keluarganya pada Ricko.
Ricko yang merasa di hargai menempelkan tangan nya di dada menunduk sopan pada Umi Aisyah. Sedangkan Ibrahim masih sedikit kesal melihat Ricko. Entah apa kesalahan nya, sejak pertama Ibrahim melihatnya merasa tidak suka dengan Ricko.
"Ayo masuk nak Ricko, kita ngobrol dulu." ajak Abah Yusuf dan langsung di angguki oleh Ricko.
...----------------...
Bersambung...
***
Jangan lupa rating dan jempolnya yaa..
See you.. 😘
pahami juga dongg perasaan dan kemauan dr suami kamu 🤨😤
akibat kecerobohan kamu sihhhh 😝😤
terlalu manja dan keras kepala 😡