NovelToon NovelToon
Sistem Villain Sejati

Sistem Villain Sejati

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Iblis / Mengubah Takdir / Dunia Lain / Fantasi Isekai
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nov Tomic

Genre: Action, Drama, Fantasy, Psychological, System

Seluruh siswa kelas 3A tidak pernah menyangka kalau hidup mereka akan berubah drastis ketika sebuah ritual aneh menarik mereka ke dunia lain. Diberikan gelar sebagai "Pahlawan Terpilih," mereka semua mendapat misi mulia untuk mengalahkan sang Raja Iblis dan menyelamatkan dunia asing tersebut. Di antara mereka ada Hayato, siswa yang dikenal pendiam namun selalu memiliki sisi perhatian pada teman-temannya.

Namun, takdir Hayato justru terpecah dari jalur yang diharapkan. Ketika yang lain menerima berkat dan senjata legendaris untuk menjadi pahlawan, Hayato mendapati dirinya sendirian di ruangan gelap. Di sana, ia bertemu langsung dengan sang Raja Iblis—penguasa kegelapan yang terkenal kejam. Alih-alih membunuhnya, Raja Iblis memberikan tawaran yang tak bisa Hayato tolak: menjadikannya "Villain Sejati" untuk menggantikan posisinya dalam tiga tahun mendatang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nov Tomic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

— BAB 3 — Hutan Asing Part 2 —

Suara notifikasi berbunyi di hadapanku, muncul di tengah udara seperti layar transparan. Aku mengerjapkan mata, menatap pesan yang tiba-tiba saja ada.

[Selamat! Kamu telah naik level.]

Layar itu segera berubah, menampilkan status baruku.

[Status Ditampilkan!]

[Level: 2]

[Nama: Hayato]

[Umur: 18 Tahun]

[Stamina: 35]

[Attack: 28]

[Defense: 34]

[Speed: 13]

[Tipe: Calon Raja Iblis]

[Skill: Adaptasi Kegelapan, Gigitan Kegelapan]

[ - Slot 1: -]

[ - Slot 2: -]

[ - Slot 3: -]

Aku mengamati perubahannya dengan rasa puas yang samar. Sedikit peningkatan dalam status—rasanya mungkin belum terlalu besar, tapi ini berarti aku perlahan semakin kuat. Aku mengepalkan tangan, merasakan kekuatan yang perlahan bertambah dalam tubuhku. Sebuah langkah pertama yang cukup baik.

Aku berbalik, menatap makhluk berbulu hitam yang kini tergeletak di tanah. Rasa lapar mulai terasa menyiksa perutku, dan tanpa bahan lain, aku memutuskan untuk memanfaatkan apa yang ada. Menyedihkan memang, tapi tidak ada pilihan lain.

"Yah… sepertinya aku tidak punya pilihan."

Dengan hati-hati, aku menurunkan tubuhku dan mulai mencoba mencari cara untuk menguliti makhluk itu. Cukup sulit, tapi syukurlah aku masih memiliki pecahan batu tajam yang kutemukan tadi di perjalanan. Sedikit demi sedikit, aku mengiris kulitnya, berusaha keras agar tidak mengacaukan dagingnya.

Butuh waktu lebih lama dari yang kubayangkan, tapi akhirnya, aku berhasil memisahkan sebagian daging dari tubuh serigala itu. Setelah terkumpul, langkah berikutnya adalah memasak.

Aku mencari dedaunan kering di sekitar, lalu membuat tumpukan ranting untuk dijadikan api. Menggosokkan dua batang ranting dengan tenaga yang tersisa, akhirnya muncul percikan api kecil yang cukup untuk menyalakan tumpukan dedaunan kering di depanku. Api perlahan menyala, memberiku sedikit rasa hangat di tengah hutan yang gelap ini.

Perlahan-lahan, aku menaruh potongan daging serigala di atas ranting yang kutata rapi, membiarkannya terpanggang oleh api. Aroma daging yang mulai matang membuat perutku semakin lapar, ini terasa aneh karena aku malah merasa lega di tengah kondisi seperti ini. Untuk sesaat, aku bisa melupakan semua kegelisahan yang melingkupi pikiranku.

"Siapa sangka aku bakal berada di sini, memasak daging serigala di tengah hutan yang asing," gumamku sambil tersenyum kecut.

Beberapa saat kemudian, dagingnya tampak sudah matang dengan warna kecokelatan yang menarik. Aku mengambilnya dengan hati-hati, meniup permukaan daging agar tidak terlalu panas, lalu mulai menggigitnya. Rasanya agak kenyal dan sedikit asing, tapi cukup lezat untuk ukuran daging liar. Ini mungkin makanan terenak yang bisa kudapatkan di dunia baru ini.

Setelah kenyang, aku duduk bersandar di pohon, menatap ke langit yang tersembunyi di balik dedaunan lebat. Bayangan teman-temanku kembali muncul di benakku—Ayana, teman-teman sekelasku, semua yang sekarang berada di dunia ini berstatus sebagai pahlawan.

“Dalam tiga tahun… mereka akan menjadi musuhku,” bisikku, merasakan beban yang tak tertahankan.

Namun, di satu sisi, aku sadar tak ada jalan untuk kembali. Raja Iblis telah memberi misi yang tak bisa kuhindari. Jika tak siap, aku akan dihancurkan oleh teman-temanku sendiri.

Aku mengepalkan tangan, memandang layar status sekali lagi dengan tekad baru. Tiga tahun mungkin terdengar lama, tapi waktu itu bisa berlalu lebih cepat dari yang aku kira.

Suara notifikasi kembali terdengar setelah aku termenung memikirkan nasibku. Sebuah layar juga muncul di depan, menampilkan tulisan yang membuatku sedikit terkejut.

[Selamat! Kamu telah mempelajari skill baru: Memasak]

Aku menatap layar itu dengan campuran antara takjub dan sedikit geli. Memasak? Rasanya tak pernah kubayangkan mendapat skill seperti itu dalam situasi ini, apalagi setelah mengira kalau aku telah mengolah makanan pertamaku dengan sukses.

Namun, sebelum aku sempat merayakan keberhasilan kecil ini, sebuah rasa sakit tiba-tiba menghantam perutku. Awalnya, hanya seperti sensasi tidak nyaman, tapi kemudian berubah menjadi rasa sakit yang mengerikan. Seakan ada sesuatu yang mencengkeram dan memeras seluruh organ dalam perutku.

"A-apa… ini…" bisikku, suaraku tersendat saat rasa sakit semakin menguat.

Aku terhuyung, mencoba bertahan sambil meremas perutku. Rasanya seperti ribuan jarum menusuk dari dalam, membakar, dan menggeliat di lambungku. Wajahku mulai berkeringat, tubuhku bergetar tanpa kendali.

“Uhuk!” Aku tersentak, mendapati diriku mulai memuntahkan segalanya yang telah kumakan. Daging serigala yang tadi terasa cukup lezat kini terasa seperti racun yang menyiksa setiap inci dari kerongkonganku. Tak hanya daging serigala, tapi juga sisa buah-buahan yang kukumpulkan sebelumnya ikut keluar, mengalir tanpa henti.

Aku terbaring di rerumputan, tak berdaya, terengah-engah setelah muntah yang begitu menguras tenaga. Nafasku tersengal-sengal, rasa mual yang masih terasa di tenggorokanku membuatku semakin lemah. Tak ada yang bisa kulakukan selain menatap kosong ke langit di antara pepohonan, berusaha menenangkan tubuh yang masih berdenyut kesakitan.

Di antara sisa kesadaranku yang tersisa, sebuah layar baru muncul di depan mataku, menampilkan tulisan yang semakin memperjelas keadaanku.

[Peringatan: Daging serigala yang kamu makan beracun. Gunakan skill Memasak untuk mengolah bahan berbahaya dengan benar di lain waktu!]

"Jadi… begitu…” aku berbisik lemah. Ternyata, meski mendapatkan skill Memasak, aku masih harus mempelajarinya dengan benar. Baru sekarang kusadari, caraku tadi benar-benar salah.

Bagaimana ini? Aku tidak tahu harus berbuat apa, rasanya begitu menyakitkan. Tapi, di tengah kepanikanku, sebuah layar baru tiba-tiba muncul di hadapanku.

[Selamat! Kamu telah memperoleh skill baru: Manipulasi Racun]

Aku menatap layar itu dengan mata terbelalak, tidak yakin dengan apa yang baru saja kubaca. Manipulasi Racun? Dari mana datangnya skill itu? Tapi, tubuhku semakin melemah, dan aku tak punya waktu untuk bertanya-tanya lebih lama. Insting bertahan hidupku mengambil alih, memaksaku berpikir cepat.

Jika skill ini bisa membantuku… Aku tidak tahu apa yang akan terjadi, tapi aku meraih pohon terdekat dengan tangan gemetar. Saat jariku menyentuh permukaannya, aku memejamkan mata, berharap racun dalam tubuhku akan berpindah ke pohon itu.

Perlahan, rasa sakit yang mendera perutku mulai mereda. Sensasi panas dan menyengat di dalam tubuhku merayap keluar, mengalir melalui tanganku, dan seolah terserap oleh pohon itu. Setelah beberapa detik yang terasa seperti keabadian, tubuhku akhirnya terasa lebih ringan.

Aku terduduk di tanah, mengatur napas dengan lega. Rasa sakit yang nyaris membunuhku telah hilang, digantikan dengan kelegaan yang hampir membuatku ingin tertawa. Rasanya hampir tak percaya bahwa aku selamat, meski dengan cara yang sama sekali tidak terduga.

Aku harus lebih berhati-hati ke depannya, pikirku, meremas dadaku yang masih terasa berdebar karena pengalaman barusan. Jelas, dunia ini tidak akan bersahabat padaku. Jika aku lengah sedikit saja, aku tahu kematian bisa datang kapan saja.

Aku pun memutuskan untuk memahami dunia ini lebih jauh, mencari tahu seluk-beluknya dan bagaimana aku bisa bertahan.

1
Z Uli
lanjut
Nov Tomic: siap🫡
total 1 replies
Ftomic
mantap ini idenya rada fresh, biasanya MC ke Isekai kalo ga dibuang ya dapat skill cheat, tapi yg ini eksekusinya lebih bagus karena MC bakal jadi raja iblis. semangat Thor semoga konsisten!/Plusone/
Nov Tomic: terima kasih
total 1 replies
FJ
🌹🌹 buat author semangat yahhh
Nov Tomic: terima kasih
total 1 replies
FJ
ditengah tengah kebingungan malah terpilih jadi raja iblis, apa karena dia jahat yah makanya di pilih??
Nov Tomic: hmmm🤔
total 1 replies
Imel • DUBY
komen pertama nih
Nov Tomic: wah terima kasih yah
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!