Setelah belasan tahun terjebak di lingkungan berbahaya akhirnya Glamour bisa kabur dan menyelamatkan diri.
"Tuan selamatkan aku," bisiknya bergetar menahan tangis kepada pria yang menyewanya malam ini. "Apapun akan aku berikan kepadamu, termasuk keperawanku," imbuhnya, berharap pria yang memakai topeng itu mau membantunya.
Glamour tidak tahu jika pria yang tengah mendekapnya ini adalah mafia berbahaya dan paling keji di dunia. Ibarat kata, baru keluar dari kandang buaya tapi kembali terperangkap di kandang singa.
Bagaimana perjuangan Glamour untuk menyelamatkan hidupnya demi bisa kembali berkumpul dengan keluarganya?
Simak terus kisahnya ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ada timbal baliknya!
Selesai makan mie instan, Glam mencuci mangkuk dan panci sampai bersih dan kinclong. Perutnya kenyang, dan hatinya pun tenang. Ia hendak beranjak dari dapur, tapi langkahnya terhenti ketika melihat sebungkus kopi tergeletak di meja dapur.
Glam berinisiatif membuatkan kopi untuk Damon sebagai ungkapan rasa terima kasihnya untuk pria tersebut.
*
*
Damon sedang berkutat dengan setumpuk berkas. Memeriksa berkas satu persatu lalu membubuhkan tanda tangan di sana. Sebagai seorang pengusaha dan mafia kelas atas tentu saja waktunya sangat sibuk meski sudah larut malam.
Glam naik ke lantai dua, mencari kamar Damon, langkahnya terhenti ketika melihat salah satu kamar di sana sedikit terbuka. Glam mendekat, ia mencium aroma rokok dari sana, dan ia yakin kalau ruangan ini adalah kamar Damon. Ia segera mengetuk pintu ruangan itu, lalu membuka lebar ruangan itu yang ternyata adalah ruang kerja Damon.
Damon mengangkat kepalanya yang tertunduk. Pria berusia 30 tahun itu melepaskan kaca mata baca yang bertengger di hidung mancungnya, menatap tajam gadis itu yang berdiri di ambang pintu.
"Maaf, aku mengantarkan kopi Anda," ucap Glam, gugup karena di tatap seperti itu.
"Aku tidak minta kopi, bawa kembali!" jawab Damon, dingin.
"Ini sebagai ungkapan rasa terima kasihku," ucap Glam, memberanikan diri untuk mendekat lalu meletakkan secangkir kopi itu di atas meja. "Aku permisi." Glam segera pergi dari sana, lalu menutup pintu ruangan itu dari luar.
Damon menatap secangkir kopi yang masih mengepul, lalu mengabaikkannya, dan kembali berkutat dengan pekerjaannya. Tapi, baru saja ia akan membaca berkasnya, Glam kembali masuk ke dalam ruangan itu.
"Maaf, Tuan jika mengejutkanmu, aku hanya ingin meminta izin, bolehkah aku ke gereja besok pagi untuk merayakan natal?" tanya Glam, pada pria itu.
"Heum." Damon hanya berdehem tanpa ekspresi.
"Jadi boleh atau tidak?" tanya Glam lagi, tidak paham arti deheman itu.
"Ada timbal baliknya. Besok malam kau harus bisa memuaskanku!" jawaban Damon sangat ambigu di telinga Glam.
Glam terkejut mendengarnya, tapi sesaat kemudian ia tersenyum dan mengangguk. Ah, bukankah lebih cepat lebih baik? Jika ia bisa memuaskan pria itu maka ia bisa segera keluar dari rumah ini.
*
*
Pelayan pria mengetuk pintu kamar Glam pada pagi itu.
Glam membuka pintu kamarnya, menatap pria botak berdiri di balik pintu kamar. Sambil menguap dan menggaruk kepala, Glam bertanya pada pria itu, "Ada apa, Pak?" tanya Glam dengan raut masih ngantuk karena tadi malam ia tidak bisa tidur.
"Gaun untuk Anda. Tuan Damon yang menyiapkannya," ucap pelayan itu.
"Hah? Gaun untukku dari Tuan Damon?" Glam rasanya tidak percaya kalau pria dingin dan menyeramkan itu bisa selembut ini.
"Katanya Anda akan ke gereja untuk merayakan hari natal," jawab pelayan tersebut.
Glam mengangguk dengan senyuman merekah di bibir, dia menerima gaun cantik berwarna pink itu dengan senang hati. "Terima kasih, Pak."
Pelayan pria itu mengangguk dan segera pamit undur diri.
"Wah! Gaun yang sangat indah, pasti harganya mahal," ucap Glam seraya memandang gaun itu dengan tatapan kagum. "Aku harus segera bersiap," ucapnya, lalu bergegas ke kamar mandi, untuk membersihkan diri.
Selesai membersihkan diri Glam kebingungan karena dia sama sekali tidak memiliki dalaman untuk di pakai. "Bagaimana ini? Haruskah aku meminta ke Tuan Damon?" Glam mengangguk menjawab pertanyaan sendiri lalu keluar dari kamar hanya mengenakan jubah mandi warna hitam dan panjangnya hanya setengah paha, memperlihatkan kaki jenjangnya yang sangat putih mulus, dan indah.
Setidaknya glamour bs terlepas dr sang nyonya selama ini mengurung glamour dan glamour bagai terkurung disangkar emas.....
Nasibnya glamour sungguh malang skl dipisahkan dr kedua orgtuanya dasar si nyonya toro gak punya hati dan tega skl memisahkan glamour sm kedua orgtuanya....
Semangat2 glamour buat siketua mafia berdarah dingin itu jatuh cinta padamu dan buat bucin akut......
ada apakah dengan damon glamour mengucapkan hari natal sampai tangannya damon mengepal kuat dan kemungkinan damon punya trauma kl....
Damon. glamor yg akan jadi pengobat dalam hidupmu.
kamu hrs brtahan glam biar bisa ktmu orang tuamu lwat demon