NovelToon NovelToon
Pernikahan Tak Terduga

Pernikahan Tak Terduga

Status: tamat
Genre:Tamat / Aliansi Pernikahan / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:27.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Niat hati memberikan pertolongan, Sean Andreatama justru terjebak dalam fitnah yang membuatnya terpaksa menikahi seorang wanita yang sama sekali tidak dia sentuh.

Zalina Dhiyaulhaq, seorang putri pemilik pesantren di kota Bandung terpaksa menelan pahit kala takdir justru mempertemukannya dengan Sean, pria yang membuat Zalina dianggap hina.

Mampukah mereka menjalaninya? Mantan pendosa dengan masa lalu berlumur darah dan minim Agama harus menjadi imam untuk seorang wanita lemah lembut yang menganggap dunia sebagai fatamorgana.

"Jangan berharap lebih ... aku bahkan tidak hapal niat wudhu, bagaimana bisa menjadi imam untukmu." - Sean Andreatama

ig : desh_puspita27

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 05 - Hipnotis

Tidak terbiasa bangun sepagi ini, mata Sean masih terasa berat hingga dia menghempaskan tubuhnya begitu tiba di kamar. Setelah merasakan ujian mental dari Abrizam, kini dia menghela napas lega karena bisa menjauh dari pria itu segera.

Dalam hidup, Sean selalu mengharagi orang. Terlepas dari dia yang mungkin bergelimang noda dan juga dosa. Namun, tidak pernah sedikit pun Sean memandang rendah manusia lain. Pun itu adalah seorang wanita penghibur, Sean tidak pernah merasa lebih baik.

Selesai subuh jangan tidur lagi.

Sean sontak turun dari tempat tidurnya. Wajah pria itu mendadak pias lantaran mengingat ucapan mertuanya, entah nasihat atau larangan semata yang jelas Sean memilih untuk menurutinya.

Satu hal yang baru Sean sadari, tidak ada sosok Zalina di sini. Pria itu memanggilnya beberapa kali, dia bahkan memeriksa kamar mandi dan memang tidak menemukan sang istri.

"Kemana dia?"

Mengikuti nalurinya, Sean melangkah menelusuri rumah ini. Sebuah rumah mewah yang memang sudah cukup tua dengan pajangan yang cukup membuat jiwa Sean bergetar.

Baginya, prestasi Zean sudah sangat memuaskan. Kini, di rumah ini betapa hatinya dibuat kagum dan kembali tertampar begitu melihat rentetan prestasi kakak beradik di rumah ini.

Sejak kecil dia terjebak dengan Zean yang luar biasa pintar di segala bidang ilmu. Kini, di keluarga istrinya dia juga mendapati hal yang sama. Tampaknya, memang di manapun Sean akan terlihat kalah.

Keluarga mereka terlihat sangat harmonis. Terbukti dengan pakaian yang selalu seragam di hari raya ataupun hari lainnya. Satu persatu Sean perhatikan, mereka terlihat sangat menawan dan memiliki wibawanya masing-masing. Termasuk Abrizam dengan mulut pedas yang kerap kali membuat Sean panas.

"Itu Agam, anak Abi yang paling tua ... dia mengabdi di pesantren hingga sekarang, itu Abrizam yang usianya lebih muda dua tahun dari Agam. Kalau yang itu Mahdania, dia ikut suaminya setelah menikah."

Sean mengatupkan bibir kala mendengar penjelasan panjang lebar dari mertuanya. Tanpa dia duga jika pria ini akan bersikap manis dan tidak menatap Sean sebelah mata. Husain tampak tersenyum kala menoleh ke arah menantunya, mungkin mengerti jika Sean sedikit tidak nyaman dengan sikap yang diperlihatkan kedua putranya.

"Sebentar ... satu lagi mana ya, nah itu dia. Ini putri bungsu Abi sewaktu kuliah di Mesir enam tahun lalu, waktu awal masuk kuliah. Setelah lulus dia pulang dan mengabdi juga seperti kedua kakaknya," jelas kiyai Husain semakin membuat Sean bak endapan debu di dasar palung mariana.

Mesir? Kuliah? Bisa dipastikan istrinya memang benar-benar sempurna. Jelas saja Abrizam marah Zalina mendapat suami seperti dirinya. Jangankan kuliah di Mesir, Sean bahkan hampir di keluarkan pihak kampus menjelang kelulusannya.

Hal itu terjadi lantaran Sean harus berjuang sendiri kala Zean melanjutkan S2 di luar negeri. Dia yang kuliah setengah hati terpaksa berjuang sendiri sampai pada akhirnya Keyvan turun tangan menuntaskan tugas akhirnya.

"Mengabdi?"

"Iya, tapi Abi sudah katakan sejak awal pada Zalina. Jika sudah menikah tidak apa-apa ikut suami ... jadi kau jangan khawatir," tutur kiyai Husain seakan tahu apa yang dipikirkan menantunya.

"Sial, apa terlalu kentara ekspresiku?"

Keduanya tampak berbincang singkat sebelum kemudian kiyai Husain berlalu pergi. Meski sempat terhenti, niatnya untuk mencari Zalina tidak pernah dia lupakan. Mengikuti saran sang mertua, Sean melangkah menuju dapur yang dia yakini sebagai tempat istrinya saat ini.

Sadar jika tidak bisa bebas, Sean melangkah hati-hati sekali. Sungguh, dia berusaha sopan demi membuat pandangan buruk tentangnya berhenti sesaat.

"Aku pikir kamu akan belajar dari Mahdania, tapi ternyata lebih parah lagi ... di antara laki-laki di dunia ini, kenapa harus dia? Irham kurang apa sampai kau berkhianat dan menyerahkan dirimu padanya?"

Samar-samar suara itu terdengar di telinga Sean. Dia pikir masalah itu sudah mereda, ternyata masih saja mereka berpikir jika dirinya dan Zalina memang sepasang kekasih.

"Kak, sudah berapa kali aku katakan aku dan mas Sean sama sekali tidak mengenal sebelumnya, apalagi berzina ... ini bukan masalah kekurangan Irham atau apapun, sudah takdirnya begini jadi lebih baik Kakak diam." Suara Zalina terdengar meninggi, Sean masih terus mendengar dari jarak yang tidak begitu jauh dari mereka.

"Melawan!! Baru satu hari jadi istrinya kau berani bicara lancang, Zalina!! Bagaimana jika nanti? Aku khawatir kau akan semakin jauh dengan keluarga dan Tuhanmu seperti Mahdania saat ini."

"Kakak cukup! Kehadiran Sean tidak akan merubahku. Manusia bisa belajar dan berubah, aku yakin dia pria baik-baik jadi tolong jaga bicaramu."

"Zalina buka matamu! Astaga anak ini, apa kau juga sama seperti umi yang luluh karena wajahnya? Apa gunanya tampan jika Agama nihil seperti itu."

"Agama nihil bisa dia perbaiki, tidak kata terlambat untuk belajar, Kak ... tapi jika hati sudah tertutup kebencian dan merasa paling sempurna biasanya akan sulit. Kakak harus ingat, iblis dikeluarkan dari surga karena kesombongannya yang merasa lebih mulia dari Adam yang tercipta dari tanah, ingat itu!!"

Tanpa permisi, Zalina berlalu meninggalkan Abrizam yang hendak melayangkan tamparan ke wajahnya. Pria itu tenggelam dalam kekesalan dan kini memukul angin seraya berteriak memanggil adiknya.

Zalina yang berlalu dengan kemarahan dalam dirinya tidak melihat seseorang yang kini terpaku di depannya. Hingga, keduanya sama-sama terkejut dan membuat Zalina hampir saja terjatuh. Beruntung Sean menahan pinggang wanita itu dengan cepat.

Tatapan keduanya sejenak terkunci, hanya menyisakan jarak beberapa centi. Aroma khas yang belum pernah Sean temukan di wanita lain itu menguak seakan menghipnotisnya untuk lebih dekat lagi.

"Wangi, kamu sudah mandi, Sayang?"

"Heh?"

.

.

- To Be Continue -

1
Renesme
ajaran kak author dong wkwkwk 🤣🤣🤣
Fitria Mardika
Luar biasa
Revano Kahfi Pratama
Biasa
Revano Kahfi Pratama
Kecewa
eenok
wah thour trnyata kl duluan ipr adalah maut ya kwkw q bru bca thour gk papa lg maraton nlvn2 km thour maaf telat wkkw
Retno Isusiloningtyas
Weh...
ada kalimat ipar adalah maut

yang sekrg sedang diputar filmnya Juni 2024
WD
karya cerita yg bener - bener luar biasa keren
Asep Chepy
hahaha/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
mang tri
kangen abi sean 😍
Nurhartiningsih
bagian ini agak berlebihan.
Fitrawati Wahid
Aku suka ceritanya....seruuu 😍
Adit monmon
Luar biasa
Nurhartiningsih
padahal 2kali baca..tp msh berasa nyeseknya
Kasih Sayang
😭😭😭
Nurhartiningsih
udah pernah baca.tpi baca LG ah..soalnya suka sama novel2 yg spt ini.
Fitrawati Wahid
Baru mampir, Thor... Aku baca sinopsisnya di IG. kaya'nya ceritanya menarik 😊
Mayyuzira
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Bebz Bee Queen
Luar biasa
Novi Lyani
rugi dong !! 🤣🤣
Ida Faridah
Amin 🤲🤲🤲 semoga selamat dua2nya sehat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!