Julian Lewis seorang pria yang bekerja sebagai pengirim barang.
Dia dihianati istrinya didepan matanya sendiri saat dia mengantarkan sebuah paket makanan pada Apartemen .
Julian melihat istrinya yang sedang bermesraan dengan pria lain.
Julian frustasi karena perbuatan istrinya tersebut.
Tapi saat dia sedang berada dalam masa terkelamnya . tiba - tiba anugrah sistem Harem didapatkan olehnya.
Dengan Sistem tersebut Julian di berikan tugas untuk membuat Para Wanita jatuh cinta padanya.
Tentu saja Julian akan mendapat berbagai keuntungan jika bisa mendapatkan Cinta Wanita yang menjadi target Haremnya.
Akankah Julian Bangkit kembali...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alveandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Julian Kesurupan
Kamar yang tadinya dingin Karena AC, sekarang terasa panas, Julian membimbing Celia ke ranjang.
Celia menuruti semua petunjuk Julian, dia tidak menolak sama sekali dengan perbuatan Julian, pasalnya dia sudah iklas jika akan di gagahi Julian.
Julian merebahkan Celia, dia melepaskan pagutannya, dia menatap Celia yang wajahnya sudah merah
Julian mengusap pipi Celia, dia membenarkan rambut Celia-menyisipkannya ke telinga.
" Apa kamu yakin Celia ?" tanya Julian terlebih dahulu, pasalnya dia tidak ingin membuat Celia kecewa.
Celia mengangguk lirih, setelah mendapat persetujuan, Julian langsung melepas pakainnya hingga tidak tersisa sehelai benangpun yang menempel padanya.
Celia Sangat menikmati pergulatannya dengan Julian untuk beberapa saat.
Saat mereka sudah selesai melakukan pemanasan, Julian langsung menggagahi Celia dengan perlahan.
Celia berteriak tertahan saat Pusaka Julian masuk sepenuhnya.
Julian sedikit heran kenapa Pusakanya sangat mulus masuk dalam Goa Celia, padahal dia kira jika Celia masih perawan.
Tapi Julian tidak memikirkan hal tersebut, dia langsung memompa dengan cepat.
Julian sangat bersemangat, dia terus memompa Celia sampai malam.
Karena Atribut Julian semuanya sudah 10, jadi tubuhnya sangat Kuat, dia tahan sampai beberapa Ronde.
Julian menggarap Celia diberbagai tempat, Celia sebenarnya kewalahan, kakinya sudah bergetar karena entah sudah berapa kali dia melepas kan cairan Cintanya.
Tapi Julian tetap menggarapnya, karena Julian yang sudah lama tidak menjamah wanita, dia lupa jika pasangannya sudah kewalahan.
Celia sampai ambruk dilantai saat mereka melakukan hal tersebut di kamar mandi.
Celia terlihat terengah - engah terbaring di lantai kamar mandi.
Celia yang awalnya bersemangat, dia sekarang merasa jika Julian sangat perkasa, jika beberapa hari saja dia bersamanya, mungkin tubuhnya akan terasa tak bertulang.
" Julian, istirahat dulu " ucap Celia lirih.
Julian mengangguk, Pusakanya masih tegap berdiri, mereka berdua kemudian mandi bersama, setelah Mandi Julian membopong Celia ke ranjangnya.
Celia pikir Julian sudah ingin mengakhiri pertempurannya.
Tapi dia terkejut saat Julian langsung menggarapnya kembali, Celia membelalakan matanya.
Celia menatap Julian tidak berdaya, tapi Julian seperti kesurupan, dia terus memompa tanpa henti.
Hingga akhirnya saat jam 3 pagi, Celia ambruk dan Pingsan di ranjang, Julian baru tersadar dia telah menganiyaya Celia.
" Astaga... Celia !" Julian menghoyang tubuh Celia, tapi dia tidak kunjung bangun.
Julian membenarkan posisi tidur Celia, dia menyelimutinya.
Julian tersenyum getir saat melihat Celia yang lemah seperti itu " Maaf Celia, napsu membutakan aku " Ucap Julian sendu sembari mengusap wajah Celia.
Kemudian Julian ikut tidur disamping Celia, dia memeluk Celia dengan penuh kasih.
Mereka tertidur sangat Pulas, apalagi Celia yang Pingsan, Celia bangun saat jam 10 siang, dia merasakan kepalanya sangat pusing, ditambah goanya yang ngilu - ngilu sedap.
" Pagi Celia " Julian membawakan sarapan yang di buatnya untuk Celia.
" Julian " Suara Celia lirih dan parau.
Celia mencoba untuk beranjak dari tidurnya, Julian bergegas membantunya dan menyandarkan Celia di ranjang.
" Emmmhhh !" Celia terlihat menahan sakit akibat pertempuran semalam.
" Celia maafkan aku, aku semalam tidak bisa mengontrol diri " Ucap Julian lembut sembari menggenggam tangan Celia.
Celia tersenyum kecut, dia teringat saat Julian bagaikan Monster, dia tidak memberi napas sama sekali padanya.
" Julian, apa kamu masih mau menerimaku ?" tanya Celia lirih sembari menundukan kepalanya.
Julian memegang dagu Celia, dia tersenyum " Apa maksud kamu ?, tentu saja aku akan menerima kamu " ucap Julian, kemufian dia mengecup Bibir Celia.
Celia menggelengakan kepalanya, setelah Julian melepaskan pagutannya " Bukan begitu, tapi karena aku sudah tidak pe..rawan !"
Julian tersenyum " Sudahlah, semua orang punya masalalu Celia, aku juga sudah tidak perjaka, jadi kita sama sajakan ?" ucap Julian santai.
Faktor Daya Celia Moon : + 1
Faktor Daya Celia Moon : + 1
Target Harem tersentuh dengan keseriusan Host.
Faktor Daya Celia Moon Sekarang : +97 %
[ Karena Target Harem menaikan Daya Tariknya 2%, anda akan mendapatkan tambahan poin kekuatan 20, karena Faktor Daya Tarik Target Harem sudah diatas 95% ]
Poin peningkatan Host : 36
Celia sangat tersentuh dengan kebaikan hati Julian, pasalnya dia mengira jika Julian akan marah padanya, tapi Jukian malah sangat santai menanggapinya.
Celia menghambur kepelukan Julian tanpa sadsr jika dirinya masih tidak mengenakan sehelai benangpun.
" Terimakasih Julian !" Air mata kebahagiaan menetes keluar dari pelupuk mata Celia.
Julian mengusap puncak kepala Celia, dia kemudia berkata " Kamu yakin tidak mau memakai pakaian terlebih dahulu, jika fia bangun ?"
Celia langsung tersentak, dia menatap Celana Julian, benar saja celananya semakin membesar.
' Glek ' Celia menelan ludah, ngilu yang tadi menghilang, tiba - tiba terasa kembali, Celia menatap Julian dengan tatapan sedih.
Julian terkekeh " Hahaha... Kamu tenang saja, aku tidak tega menggarap kamu dengan kondisi seperti itu, kamu makan dulu, terus mandi, setelah itu istirahat oke !" Julian mengusap puncak kepala Celia, dia kemudian mencium kening Celia dan meninggalkannya di kamar sendirian.
Celia menatap punggung Julian " Andai saja dulu kamu yang mangambil kesucianku Julian, pasti aku tidak akan pernah menyesal, tapi Tua bangka brengsek itu ...!" Gumam Celia lirih sembari mengepalkan tangannya.
Celia teringat saat hidup di jalan, dia diperkosa oleh pria tua yang memberinya uang, Celia tidak bisa melawan karena pria tua tersebut bersama pengawalnya.
Celia hanya bisa merutuki kejadian kelam tersebut, walaupun Julian menyuruhnya untuk melupakan hal tersebut, tapi Celia masih ingat Jelas kejadian yang hampir saja membuatnya bunuh diri.
.
.
.
males jadinya...