NovelToon NovelToon
Dalam Secangkir Kopi

Dalam Secangkir Kopi

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Pihak Ketiga
Popularitas:24.1k
Nilai: 5
Nama Author: Komalasari

Ratri Swasti Windrawan, arsitek muda yang tidak ingin terbebani oleh peliknya masalah percintaan. Dia memilih menjalin hubungan tanpa status, dengan para pria yang pernah dekat dengannya.

Namun, ketika kebiasaan itu membawa Ratri pada seorang Sastra Arshaka, semua jadi terasa memusingkan. Pasalnya, Sastra adalah tunangan Eliana, rekan kerja sekaligus sahabat dekat Ratri.

"Hubungan kita bagaikan secangkir kopi. Aku merasakan banyak rasa dalam setiap tegukan. Satu hal yang paling dominan adalah pahit, tetapi aku justru sangat menikmatinya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Komalasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Once More with Beautiful Devil

"Singkirkan tanganmu!" Ratri menepiskan tangan Sastra dari pipinya.

"Astaga," gumam Sastra, diiringi senyum menggoda. "Baru kali ini ada yang berani menolakku."

Ratri mendelik tak suka.

"Sebenarnya, terlalu berisiko jika kita berlama-lama bicara di sini. Ayo. Sebaiknya, kita masuk," ajak Sastra. Dia meraih tangan Ratri, tanpa ada beban sama sekali.

"Sastra!" protes Ratri, seraya memukul-mukul tangan pria itu.

"Jangan bersikap begitu, Non. Apa yang kamu lakukan hanya akan menarik perhatian orang-orang," tegur Sastra. Dia terus membawa Ratri masuk, tetapi lewat pintu samping cafe.

Mau tak mau, Ratri akhirnya diam dan menurut. Dia mengikuti langkah tegap Sastra, yang tak melepaskan genggaman dari pergelangannya.

Perlahan, genggaman Sastra bergerak turun ke telapak tangan. Jarinya langsung bertaut dengan jemari Ratri. Tanpa sadar, mereka saling berpegangan erat bagai sepasang kekasih.

Desiran aneh menjalar hebat melalui aliran darah. Ratri merasakan ketenangan luar biasa. Kenyamanan yang tidak didapat dari pria manapun, yang pernah dekat dengannya. Kali ini, rasanya sungguh berbeda.

Setelah melewati bagian samping cafe, mereka tiba di bagian belakang bangunan. Di sana, ada tangga menuju lantai dua. Ratri tahu betul akan seluk-beluk bangunan tersebut, berhubung dia dan Eliana yang mendesainnya.

"Untuk apa kita kemari?" tanya Ratri bernada protes, meskipun suaranya terdengar cukup pelan.

Tiba-tiba, Sastra menghentikan langkah dekat undakan pertama anak tangga, kemudian menoleh. Dia menatap Ratri sesaat, sebelum berbalik. Gerakannya begitu cepat, menyandarkan Ratri ke dinding. Sastra mendekat, hingga embusan napasnya terdengar jelas di telinga Ratri.

Ratri yang tengah sibuk menetralkan debaran dalam dada, tak sempat melawan. Dia makin pasrah dan terbuai, ketika Sastra merapatkan tubuh, menahan agar tidak ke mana-mana. Ratri juga tak menolak, saat pria itu menyentuh mesra bibirnya. Memberikan sesuatu yang sudah sekian lama tidak dirinya rasakan.

Seketika, Ratri tersadar. Namun, dia tak kuasa menghindari. Sentuhan bibir Sastra begitu nikmat dan terlalu sayang untuk dilewatkan.

Makin lama, Ratri makin menikmati pertautan itu. Dia terlena dan sangat menyukai, saat lidah Sastra bermain di dalam mulutnya. Menggelitik langit-langit, menghadirkan rasa geli menyenangkan. Sungguh luar biasa godaan yang pria itu berikan, sehingga membuat hasrat seorang Ratri jadi terbangkitkan.

Tanpa sadar, Ratri mere•mas pelan bagian depan jaket kulit yang Sastra kenakan, demi menahan gejolak dalam dada. Dia takut terbang terlalu tinggi. Beruntung karena Sastra merangkul erat pinggangnya.

"Ah ...," de•sah Ratri pelan, setelah Sastra melepaskan pertautan manis tadi.

Sejoli itu sama-sama bernapas lega sambil beradu pandang. Tak ada sepatah kata pun yang terucap. Mereka seperti tengah mencerna makna tatapan masing-masing, di mana tergambar keinginan kuat untuk mengulangi hal serupa.

"Once more," bisik Sastra lembut, seraya menempelkan keningnya di kening Ratri.

Ratri mengangguk. Tak dihiraukannya rasa bersalah, yang berteriak mengingatkan. Ratri hanya ingin kembali menikmati sensasi indah seperti tadi. Terlebih, rasa hausnya seakan hilang dalam sekejap, setelah mendapatkan apa yang Sastra berikan.

Untuk kedua kalinya, mereka kembali berciuman dengan begitu leluasa. Kali ini, sejoli itu bahkan terlihat lebih rileks dalam melakukannya. Sastra juga mulai berani menjalarkan sentuhan ke beberapa bagian tubuh Ratri.

"Tidak. Jangan," cegah Ratri, ketika tangan Sastra hendak menyentuh area sensitifnya. "Hanya berciuman."

Sastra terdiam sejenak, sebelum tersenyum kalem. "Maaf," ucapnya pelan, tanpa mengalihkan pandangan dari paras cantik Ratri, yang terlihat begitu segar dengan rambut pendek sebahu.

"No se•x," ucap Ratri.

"Ya. No se•x," ulang Sastra setuju. "Thank you," ucapnya lagi.

"Aku ...." Ratri tak tahu harus berkata apa. Dia sadar telah masuk dalam jebakan indah Sastra.

Sastra menggeleng pelan. "Jangan merasa bersalah. Kamu justru sedang membantuku," ucap Sastra, mencoba menenangkan keresahan yang terpancar dari paras cantik Ratri.

"Membantumu?" ulang Ratri tak mengerti. "Apa maksudnya?"

"Akan kujelaskan nanti. Sekarang, ikutlah denganku," ajak Sastra, kemudian menuntun Ratri naik ke lantai dua.

Kali ini, Ratri tidak banyak membantah. Dia langsung mengikuti Sastra, hingga tiba di lantai yang dituju.

Lantai dua merupakan bagian yang sengaja dibuat untuk area bersantai pribadi. Di sana, ada rak kayu tidak terlalu besar, berisi deretan buku. Di bagian lain, terdapat bukaan berlapis karpet dari rumput sintetis

"Apakah Elia yang menata semua ini?" tanya Ratri, seraya melihat sekeliling.

"Tidak sepenuhnya," jawab Sastra, seraya melepas jaket. Dia mengambil dua kaleng soft drink, lalu memberikan satu kepada Ratri. Sastra mengajak wanita itu duduk bersama.

"Apa yang terjadi?" tanya Ratri, menatap penasaran pria tampan di hadapannya.

Namun, Sastra tidak langsung menjawab. Dia lebih dulu meneguk minuman, kemudian mengembuskan napas berat. "Apakah Elia bercerita padamu?" tanyanya balik.

Ratri mengangguk. "Seperti biasa. Dia sangat gelisah."

Sastra kembali meneguk minumannya. "Aku mengambil keputusan seperti itu bukan tanpa alasan," ujarnya tenang.

"Walaupun itu membuat Elia jadi berpikir buruk tentangmu?" Ratri menggeleng cukup kencang. "Dia pantas berpikir buruk tentang kekasihnya."

Mendengar ucapan Ratri, membuat Sastra tersenyum cukup lebar. "Jahat sekali," ucap pria tampan, yang kini hanya mengenakan T-shirt round neck hitam polos.

"Kamu juga membuatku jadi teman yang jahat," sesal Ratri.

"Kejahatan yang menyenangkan. Iya, kan?" Sastra menanggapi tenang. Dia bahkan menggoda Ratri dengan senyuman nakal.

Sastra menatap lembut wanita cantik berambut pendek itu, hingga membuatnya tersipu. Dia beringsut makin mendekat. "Kamu tidak terganggu dengan hubungan tanpa status?" tanyanya.

"Aku terbiasa seperti itu. Namun, dengan aturan-aturan yang harus dipatuhi. Salah satu dan yang paling penting adalah tidak ada aktivitas ranjang. Percaya atau tidak, aku tidak sembarangan dalam berhubungan intim," jelas Ratri tanpa sungkan.

"Menarik," ucap Sastra menanggapi. "Akan kucatat itu baik-baik. Semoga aku tidak lupa," guraunya.

"Hey!" Ratri melayangkan tatapan protes. "Kamu akan tahu akibatnya, jika sampai berani berbuat macam-macam," ancam wanita itu serius.

Namun, Sastra justru tersenyum tenang. Dia tak terlihat takut dengan ancaman Ratri. "Aku tidak tahu seberapa kuat setan yang menggoda, saat sedang berhadapan denganmu," ujarnya enteng.

"Sejujurnya, aku selalu memperhatikanmu setiap kali muncul di panggilan video bersama Elia. Kurasa, saat itulah setan-setan mulai memengaruhi dan menebarkan kesesatannya."

"Jadi, aku sudah menyesatkanmu?"

"Tepat sekali. You're a beautiful devil. Aku ingin bermain denganmu."

"Kamu senang bermain dengan banyak wanita?"

Sastra tidak segera menjawab. Dia menatap lekat Ratri, sebeum kembali meneguk minumannya.

"Apa kamu alergi asap rokok?" tanya pria itu.

Ratri menggeleng. "Mendiang papaku dulu perokok berat."

"Baiklah. Aku ingin merokok," ucap Sastra. Bahasa tubuhnya terlihat berbeda.

"Sebenarnya, aku sangat mencintai Elia. Akan tetapi, dia ...."

1
Rahmawati
yg penting mama laras tahu kl ratri hamil anak sastra, jaga rahasia ya ma
octa❤️
ntar nyesel kayak moedya..cintanya direbut orang..gemes aku am si sastra ini..🫣
aca: pergi jauh aja ratri
octa❤️: tau aj y kak😆
total 7 replies
Rahmawati
ratri km kuat,jalani saja semampu km jgn jadi lemah
aca
pergi aja Ratri yg jauh jauhin jagat gendeng ini
aca
sastra tunggu penyesalan mu Ratri pindah ke luar kota aja emank jagat ne biang kerok
Yuyun Yuningsih Yuni
wah wah....hamil anaknya sastra niih...

makin seru aja niih...
lanjut lagi atuuh momy nya maher yg cantik jelita
Rahmawati
waduh ratri hamil, sastra udah pergi, terus gmn dgn ratri harus menjalani kehamilan sendirian
Rahmawati
sastra km bener2 egois, km ninggalin ratri gitu aja
aca
Ratri jg boodoh ngapain buka pintu buat jagat
Anellakomalasari: Biar rame aja, Kak
total 1 replies
Rahmawati
kebisaan km sastra gk mau dengerin penjelasan orang dan seenaknya aja ambil keputusan
ɱαɾყσɳσՇɧeeՐՏ🍻¢ᖱ'D⃤ ̐
pergilah sejauh mungkin ratri jangan sampe 2laki itu menemukanmu
Rahmawati
jagat pengen bgt ya ngerasain ciuman ratri, jgn mau rat, nanti kl jagat ketagihan bisa berabe
octa❤️
berikan aj rat..berikan tonjokan ke bibirnya si jagat..
Rahmawati
ratri hatimu sgt lembut, masih aja bisa baik. ke elia
Anellakomalasari: Teman tetaplah teman, Kak. Meskipun sudah jahat sama kita, tetapi dulu pernah tertawa bersama
total 1 replies
Anna Kusbandiana
malin kesini, episodenya makin galau, makin membuat....😠😡
Anellakomalasari: Menenangkan diri dulu ya, Kak
total 1 replies
octa❤️
tuh kan..makin meresahkan ni bg jagat,muncul dimana2😁
Anellakomalasari: Cowok cakep mah bebas, Kak. Keadilan bagi kaum good looking 😁
total 1 replies
Rahmawati
deg degan ah liat sastra dan ratri ribut mulu karna jagat mending nikah aja udah
Anellakomalasari: Tamat dong ceritanya, Kak 🤭
total 1 replies
Rahmawati
eh jagat, km gk di undang tahu, orang ratri mau makan malem sama sastra
Yuyun Yuningsih Yuni
kenapa jagat sih yg dateng....
Rahmawati
intinya sastra gk mau lagi sama Elia, jd mau di bujuk kayak. apa aja dia tetap gk akan mau
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!