Meninggalkan tempat tinggal nya untuk menghindari kejaran musuhnya harus di lakukan oleh Yuang Fengying.
Dalam Pelarian nya itulah dia baru menyadari semua hal yang selama ini tak di ketahui nya.
Hal yang ternyata sangat di cari dan di buru oleh sosok sosok kuat di jagat ini, yakni Warisan Penguasa Alam terdahulu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. Kemenangan membawa Masalah
Yuang Fengying dan Wei To masih terus berjudi dengan hasil yang berbeda.
Jika Yuang Fengying selalu menang, berbeda dengan Wei To yang selalu kalah.
"Bagaimana kau bisa selalu benar?." sedikit menggerutu Wei To berbisik kepada Yuang Fengying.
Remaja itu membalas dengan tersenyum, " Jika kau mau, kau bisa mengikuti ku," sahutnya pelan.
Yuang Fengying selalu bisa menebak jumlah titik di dadu dengan tepat, berkat kekuatan visualisasi nya.
Mata tajam Yuang Fengying mampu menembus penutup dadu yang sudah di lemparkan, sebelum di buka.
"Bajingan tengik ini selalu bisa menebak dadu yang ku lempar, apa bocah ini memiliki artefak yang bisa mengetahui itu?." bandar judi itu mulai berwajah muram, karena berkali kali harus mengeluarkan uang untuk membayar remaja yang menjadi pemasang taruhan nya.
"Tiga.. Tiga.. Tiga....!."
"Yeaa.. Aku menang lagi...!." Yuang Fengying kembali bersorak, saat pemasangan taruhannya kembali benar.
Bandar kembali kehilangan uang dalam jumlah besar, karena remaja itu memasang taruhannya sebanyak lima puluh koin emas dan triple, maka bandar harus membayar seratus lima puluh koin emas.
Bandar judi itu makin muram wajahnya, kini pria itu sudah merah padam raut mukanya.
"Kurang ajaar kau..!, apa mungkin kau telah berbuat curang..!?." Bandar judi itu mulai tak sabar lagi dan mulai meraung marah.
"Hei.. !, apa yang kau tuduhkan..!?, apakah kau melihat aku berbuat curang, semua orang bisa melihat itu..!, dan aku bersih..!," Yuang Fengying juga meninggikan suaranya, tak mau jika di sebut bermain curang.
Di sudut ruangan terlihat seorang pria dengan baju mewah terlihat menatap tajam Yuang Fengying, pria itu adalah pemilik rumah judi bernama Song Hunan.
Dengan wajah muram pria itu mulai memanggil beberapa penjaga yang ada di sana.
"Awasi terus berandalan itu, setelah selesai permainan ini ikuti dia dan habisi..."
"Baik Tuan." beberapa penjaga itu mengangguk.
Yuang Fengying tak memperhatikan sekeliling nya, remaja itu benar benar hanyut akan kesenangan permainan tersebut.
Belum pernah selama ini remaja itu memainkan permainan semacam ini, apalagi dengan bermain mendapatkan koin penukar, itu membuat nya sangat bersemangat dan gembira.
"Ha..ha... Kau memiliki pandangan yang tajam nak," seorang pria paruh baya sesama penjudi menyapa Yuang Fengying.
"Ikuti saja tebakan ku jika paman ingin menang," dengan enteng Yuang Fengying menawarkan, itu membuat badar judi makin jelek wajahnya.
"Oho.. Baik nak, aku akan mengikuti."
"Aku juga," sahut pria yang lain.
"Aku juga nak." sahut lainnya lagi.
Hampir semua penjudi dadu itu kini mengikuti angka apa yang di pasang remaja tersebut, dan itu membuat bandar dan rumah judi itu makin merugi.
"Bajingan keparaat..!." Song Hunan yang berdiri di pojokan mengumpat kesal.
Pria itu menatap nyalang ke arah Yuang Fengying, gara gara remaja itu rumah judinya jadi merugi hingga jutaan koin emas.
Yuang Fengying tertawa senang, dari berjudi remaja itu sudah memenangkan jutaan koin emas Sichuan.
"Berhenti...!." Song Hunan mendekat ke arah meja judi dimana Yuang Fengying dan lainnya berada.
"Hei.. Tuan Hunan, kenapa kau menghentikan permainan ini..?." pria paruh baya yang berdiri di sisi Yuang Fengying balik protes. "Kami baru menikmati permainan ini," serunya.
"Tuan Wang li, kami hari ini sudah merugi jutaan koin emas, jika permainan ini di teruskan bisa ambruk bisnisku." Song Hunan mengeluhkan kondisi nya.
"Ck, baru hari ini aku ingin bersenang-senang, kau memupus nya." sungut pria itu sedikit kesal, nampaknya sosok Wang Li bukan orang biasa, buktinya pemilik rumah judi itu tetap berbicara dengan nada rendah kepada nya.
Namun nampaknya hari ini rumah judi itu tetap menutup usahanya lebih awal dengan alasan sudah mengeluarkan keseluruhan modal usaha untuk bulan ini.
"Ck, sial .. Baru akan ikut memasang taruhannya, malah sudah di tutup." seorang penjudi mulai berteriak tak puas.
"Ya, aku juga mau mengikuti bocah itu tapi sudah telat."
"He..he.. Untung aku sudah ikut memasang taruhan beberapa kali." sahut yang lain, dengan senyum terkembang di bibir nya, karena untung banyak.
"Hari ini rumah judi ku tutup awal, silahkan tuan dan nyonya semua keluar dari sini." Song Hunan mulai mengusir para pengunjung tempat tersebut.
Satu persatu para pengunjung rumah judi itu keluar dan meninggalkan tempat hiburan itu.
"Hei..nak tunggu dulu..!." Song Hunan mencegah Yuang Fengying yang juga ingin keluar setelah mengambil uang kemenangan nya.
Jujur Yuang Fengying sangat senang hari ini karena memperoleh koin emas hampir enam juta.
"Ada apa tuan menghalangi ku..?." Yuang Fengying berhenti diikuti oleh Wei To.
Di kejauhan Wang Li juga mengurungkan niatnya untuk keluar dari rumah judi itu, pria tersebut sengaja ingin mengetahui apa yang akan terjadi.
"Bagaimana jika kita bermain lagi?, hanya berdua.. Kau dan aku..?." Song Hunan terlihat menantang Yuang Fengying.
Remaja itu menatap pria paruh baya yang terlihat merah padam wajahnya.
"Aku sudah menang banyak dan aku sudah merasa cukup."
"Tak bisa begitu, jika aku berkata kita belum selesai maka artinya belum selesai..!." Song Hunan menelisik kultivasi Yuang Fengying, pria itu terlihat mulai menekan remaja itu.
"Jika kau tak mau bermain, aku tak akan melepas mu, bagaimana?." ancam pria itu kepada Yuang Fengying.
Sesungguhnya Yuang Fengying tak pernah takut dengan pria di depan nya, meski dia tahu laki laki di depannya memiliki kultivasi lebih tinggi.
Ya, Song Hunan berada di ranah Berdaulat Dasa menengah.
"Baik, aku akan bermain dengan mu, tapi dengan syarat nilai kemenangan ku harus di gandakan..!, bagaimana?." Yuang Fengying balas memberi penawaran.
Song Hunan menatap Yuang Fengying penuh keserakahan, pria itu memiliki trik dan intrik dalam memainkan judi dadu.
"Baik, aku setuju.." sahut nya.
"Ikuti aku," pria itu lalu berjalan menuju ke arah meja judi dimana sudah tersedia tiga dadu yang terbuat dari logam.
Biasanya buah dadu terbuat dari kayu, namun kali ini Song Hunan menggunakan dadu dari logam dengan penutup juga dari logam.
Pria itu sudah berdiri di bagian bandar, dan bersiap mengocok tiga dadu di dalam wadahnya.
Yuang Fengying mengerutkan keningnya, "Eh, mengapa dia berpindah meja?."
"Bagaimana jika taruhannya kita batasi minimal satu juta koin emas?," Song Hunan yang ingin segera memenangkan permainannya mulai membuat peraturan.
"Oh, ok jika itu mau mu.." dengan enteng nya remaja itu menjawab dan mengeluarkan tiga juta koin emas, lalu di taruh di depan nya, "Ingat, jika aku menebak tepat tiga dadu, maka aku harus mendapatkan enam juta dengan hanya memasang tiga juta, karena di gandakan." sambung nya.
Song Hunan mengangguk, karena sejak awal memang demikian aturan yang di sepakati, namun siapa peduli dia adalah raja judi, memiliki banyak trik mengalahkan lawannya.
___________
Jangan lupa dukungannya...