perkenalkan namaku Amalia Ayunda Damanik biasa di panggil Ayunda aku mengalami kecelakaan yng sangat hebat hingga menyebabkan ke butaaan dia saat keadaan ku sedang tidak baik baik saja ternyata aku orang orang terdekat ku berusaha menyingkirkan aku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arieella Siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kejutan
Setelah selesai makan alvian pun berkumpul dengan kedua orang tuanya di ruangan tamu
“apa kamu ada masalah nak”
“tidak mi”
“syukurlah kapan kamu akan pulang alvian”
“minggu depan saja “
“papi ini juga sudah tua alvian papi capek jika harus mengurus perusahaan sendiri “
Di situ alvian hanya bisa menghela nafas dia sangat tidak suka jika harus mengurusi perusahan milik orang tuanya di lebih suka berdiri di atas kakinya sendiri
“akan alvian pikirkan oh iya pi apa papi ingat dengan tetangga kita yang ada di tempat tinggal lama dulu sebelum kita sekeluarga berangkat Keluar negri om luis damanik”
“tentu saja tetapi papi kehilangan jejaknya memang nya ada apa “
“kemarin alvian bertemu dengan om luis pi “
“benarkah bagiamana kamu mengenalinya bukan kah waktu itu kamu masih kecil”
“om luis yang mengenali ku pi”
“di mana kamu bertemu dengannya”
“di perusahaan milik putrinya “
“putrinya “
“ya”
“apa amalia yang kamu maksud sayank”
“yes mami tepat “
“wah pasti dia tumbuh sangat cantik bukan sudah lama mami tidak bertemu dengannya mungkin dia sudah menikah”
Alvian diam saja seakan tidak terima jika mengingat ayunda di perlakukan buruk dengan edwin
“apa kamu bisa menemukan papi Dengan nya“
“sebentar aku akan mencoba nya Pi"
Alvian pun segera menghubungi ayunda tiga kali panggilan baru tersambung
“hallo tuan alvian”
“hallo ayunda kamu di mana”
“ini di perjalan dari makam mama ada apa”
“apa bisa kita bertemu ajak om luis”
"memangnya ada apa"
"tidak ada Akai aja memberikan kejutan kepada om luis pa bisa"
“baiklah kamu kirim saja alamat nya aku akan kesana “
“baiklah hati hati ya”
“iya”
Panggilan pun berakhir dan alvian wajahnya terlihat berbinar
“kita akan bertemu dengan om luis tunggu aku mau siapa siap dulu mi pi “
“he sejak kapan kamu memperdulikan penampilan anak mudah”
“sejak saat ini” ucap alvian sambil berlalu meninggalkan kedua orang tuanya sekitar dua puluh menit akhirnya alvian selesai juga
“ayo kita berangkat”
“mencurigakan kamu terlihat sangat bersemangat dan rapi anak mudah”
“udah pi biarin aja”
“jangan macam macam dengan luis damanik alvian”
“pak tua ini sangat berisik”
Merek semua pun berjalan menuju ke lift untuk menuju ke lantai bawah sesampainya di basement mereka segera masuk kedalam mobil dan meninggalkan apartemen milik alvian sedangkan di sisi yang berbeda Ayunda pun menyampaikan apa yang di ucapkan oleh alvian
“pa “
“ada apa nak”
“pa Alvian ingin bertemu dengan kita apa papa bisa”
“tentu saja dia sudah sangat banyak membantu mu ayunda”
“baiklah pa kita ketempat alvian ya”
“ya”
Luis pun memerintahkan sang supir untuk menuju ke tempat yang telah di beritahu kan oleh sang putri kurang lebih satu jam mereka sampai juga di sebuah cafe yang cukup elit di sana Ayunda dan sang papa lebih dahulu datang merek berdua duduk di ruangan vvip setelah memesan minuman tak lama keluarga Alvian pun datang setibanya di parkiran alvian menghubungi ayunda
“hallo apa kamu sudah sampai” tanya alvian begit panggilan terhubung
“sudah aku sudah sampai”
“kamu di sebelah mana “
“aku ada di ruangan vvip"
“baiklah aku akan kesana panggilan pun berakhir alvian dan kedua orang tuanya pun berjalan menuju ke dalam cafe