NovelToon NovelToon
My Lovely Secretary

My Lovely Secretary

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Puput

"Kak, ayo menikah?" Vivi yang masih memakai seragam putih merah itu tiba-tiba mengajak Reynan menikah. Reynan yang sudah SMA itu hanya tersenyum dan menganggapnya bercanda.

Tapi setelah hari itu, Reynan sibuk kuliah di luar negri hingga S2, membuatnya tidak pernah bertemu lagi dengan Vivi.

Hingga 10 tahun telah berlalu, Vivi masih saja mengejar Reynan, bahkan dia rela menjadi sekretaris di perusahaan Reynan. Akankah dia bisa menaklukkan hati Reynan di saat Reynan sudah memiliki calon istri?
~~~
"Suatu saat nanti, kamu pasti akan merindukan masa kecil kamu, saat kamu terluka karena cinta..."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2

"Vivi, apa kabar?" tanya Raina sambil memeluk Vivi sesaat.

"Baik, kamu sendiri gimana?"

"Aku juga baik. Seperti apa yang kamu lihat."

Kemudian mereka berdua duduk di sofa dan mulai mengobrol. "Aku dengar kamu ikut kelas modeling. Kamu beneran mau jadi aktris?"

Raina menganggukkan kepalanya. "Aku ingin jadi aktris terkenal. Aku udah dua tahun ikut kelas modeling sambil kuliah. Aku sudah mulai ikut casting juga, bahkan sudah dapat tawaran syuting iklan."

"Semoga sukses ya, aku masih mau cari pekerjaan."

"Wah, kebetulan sekali di perusahaan Kak Rey lagi butuh sekretaris. Kamu melamar gih."

Seketika senyum di wajah Vivi mengembang. "Serius? Kalau itu aku jelas tidak akan menolak."

"Aku tanyakan saja langsung, mumpung orangnya ada di rumah. Kamu kan pintar, pasti sesuai kualifikasi." Raina menarik tangan Vivi agar mengikutinya ke ruang tengah, dimana ada Reynan yang duduk di dekat Papanya sambil mengobrol.

"Vivi, sudah tidak melanjutkan kuliah lagi?" tanya Rangga, papanya Reynan dan Raina.

Vivi bersalaman dengan Rangga sambil mengangguk. "Saya tidak melanjutkan S2, Om. Rencana mau langsung bekerja saja."

"Tuh kan, kebetulan sekali di perusahaan sedang butuh sekretaris," kata Raina yang kini duduk di dekat kakaknya. "Bisa kali Vivi bekerja di perusahaan Kak Rey menjadi sekretaris."

"Jelas bisa, Papa dengar Vivi mendapat nilai terbaik."

Seketika Reynan menoleh Papanya. "Papa, Vivi belum ada pengalaman sama sekali."

Vivi duduk di sebelah Raina. Dia memang anti menyerah. Dia masih saja tersenyum santai. "Justru karena belum ada pengalaman, makanya aku ingin bekerja, Kak. Kalau yang tidak berpengalaman tidak diterima bekerja lalu siapa yang akan memberiku pengalaman."

"Iya, betul apa kata Vivi. Mulai besok kamu bekerja di perusahaan sebagai sekretaris karena memang sudah sangat membutuhkan orang di posisi itu."

"Papa, direkturnya sekarang aku. Aku yang harus nentuin."

"Rey, selama Papa masih hidup, Papa berhak ikut campur dalam perusahaan."

Raina tertawa mendengat Kakak dan Papanya yang sering berdebat itu. Sebenarnya sifat mereka berdua memang mirip.

"Ya, terserah Papa lah." Akhirnya Reynan mengalah. "Besok datang jam delapan pagi. Jangan sampai terlambat."

"Iya, Kak."

Kemudian Reynan berdiri dan masuk ke dalam kamarnya.

"Jangan diambil hati omongan Reynan. Dia memang seperti itu tapi sebenarnya dia baik," kata Rangga lagi. "Rain, kamu jadi menerima tawaran syuting iklan itu?"

"Jadi, Pa. Ini awal karir aku."

"Ya sudah, mulai sekarang Papa akan mencarikan kamu bodyguard."

"Buat apa? Aku bisa jaga diri."

"Kamu anak perempuan Papa satu-satunya. Kamu menurut saja sama Papa. Kalau kamu sudah masuk ke dalam dunia hiburan, akan banyak bahaya yang suatu saat bisa mendekati kamu. Papa tidak mau kamu kenapa-napa."

"Papa, aku belum juga terkenal."

"Justru itu, Papa takut kamu tergiur iming-iming produser dan melakukan segala cara agar nama kamu naik."

"Ya udahlah, gak papa, yang penting jangan bodyguard tua, dia harus muda dan ganteng."

Rangga menggelengkan kepalanya. "Cari bodyguard atau cari pacar?"

"Ya kan, biar tidak malu-maluin." Raina tertawa kecil lalu dia mengajak Vivi masuk ke dalam kamarnya. "Kita lihat drakor yuk! Udah lama kita gak nonton bareng."

...***...

Keesokan harinya, sejak bangun tidur Vivi sudah heboh dengan sendirinya. Dari semalam dia belum juga menentukan pilihan akan memakai baju apa ke kantor.

"Pakai rok span selutut ini aja ya, sama kemeja pendek yang dipadu dengan blazer. Cocok kan warna krem gini, gak terlalu norak." Kemudian Vivi memakai baju yang sudah dia pilih. "Kok roknya jadi pendek gini? Apa roknya yang mengecil atau aku yang tambah tinggi. Biarinlah, biar Kak Rey terpesona." Vivi tersenyum kecil lalu dia merias wajahnya. Kebetulan sekali dia sarapan terlebih dahulu jadi tidak akan membuat lipstik di bibirnya rusak.

"Sempurna." Vivi memakai tasnya lalu dia keluar dari kamar. "Mama, Papa, aku berangkat dulu ya."

"Vivi kenapa pakai rok span gini?" Rita menarik rok putrinya agar lebih turun menutupi lututnya.

"Gak tahu nih, Ma. Kainnya menyusut. Ini rok yang cocok aku pakai dengan outfit ini. Nanti aku beli lagi yang lebih panjang."

"Bukan roknya yang menyusut tapi kamu yang tambah gemuk."

"Masak sih, Ma. Nggak kok, cuma tambah seksi saja." Vivi tersenyum lalu berpamitan pada kedua orang tuanya.

"Hati-hati, kalau naik motor jangan ngebut. Jalanan sangat ramai."

"Iya, Pa. Vivi berangkat dulu." Kemudian Vivi keluar dari rumahnya lalu memakai helmnya. Dia segera mengendarai motornya menuju perusahaan Reynan agar tidak terlambat.

Jalanan yang dia lalui cukup ramai, untunglah dia tidak terlambat. Saat dia akan memarkir motornya, dia dikejutkan dengan suara klakson mobil hingga membuatnya hampir terjatuh.

"Parkir motor bukan di sini!" Reynan membuka kaca mobilnya dan melihat Vivi yang sedang berusaha menegakkan motornya. "Parkir motor di sebelah sana!" tunjuk Reynan.

Vivi menganggukkan kepalanya. "Iya, maaf." Kemudian Vivi memutar motornya dan berhenti di kawasan parkir sepeda motor. "Bisa-bisanya aku salah tempat parkir." Kemudian Vivi turun dan melihat ujung roknya yang robek. "Yah, kenapa rok ini robek." Vivi berusaha menutupnya dengan tas dan berjalan masuk ke perusahaan.

"Permisi, Kak. Saya sekretaris baru di sini," kata Vivi pada resepsionis yang berjaga di dekat pintu masuk. "Bisa tunjukkan..."

Belum selesai Vivi berbicara, Reynan sudah memotong pembicaraannya.

"Vivi, ikut saya."

"Baik, Pak." Vivi mengikuti Reynan masuk ke dalam lift yang khusus untuk direktur dan jabatan penting lainnya. Kebetulan sekali, di dalam lift itu hanya ada Reynan dan Vivi.

"Vivi, di kantor ini tidak boleh memakai rok selutut apalagi di atas lutut."

Vivi tersenyum dan menutup ujung roknya yang robek. "Ini tadi robek karena saya hampir jatuh di depan."

Reynan membuang napas kasar lalu dia melepas jasnya dan melingkarkan di pinggang Vivi. "Nanti kamu suruh Farid untuk membeli rok. Dia assistant aku. Kembalikan jas aku sebelum istirahat dan jangan kamu pakai duduk."

Beberapa saat kemudian, pintu lift terbuka. Reynan keluar dari lift itu yang diikuti oleh Vivi. Dada Vivi masih saja berdetak tak karuan. Meskipun tidak ada kelembutan di setiap kata yang terucap dari Reynan tapi mendapat sedikit perhatian dari Reynan sudah membuatnya bahagia.

Jadi ini alasan Kek Rey menutup rok aku.

Kebanyakan staff di kantor Reynan memang lelaki. Menuju ke ruangannya, Vivi melewati para staff yang sedang menatap layar komputernya.

"Sekarang kamu mengerti kan alasan saya melarang memakai rok pendek di perusahaan ini?"

Vivi menganggukkan kepalanya. "Iya, Pak."

"Ini tempat kerja kamu," tunjuk Reynan.

Ruang kerja Vivi berada di depan ruangan Reynan.

"Biar Farid yang menunjukkan apa saja pekerjaan kamu. Sebentar lagi, dia pasti datang." Kemudian Reynan masuk ke dalam ruangannya.

Vivi mengedarkan pandangannya. Dia masih tidak menyangka bisa menjadi sekretaris Reynan. Benar-benar takdir yang menguntungkan untuknya.

Beberapa saat kemudian ada seorang wanita yang berjalan menuju ruangan Reynan.

"Siapa kamu? Ada perlu apa?" tanya Vivi.

💞💞💞

Like dan komen ya...

1
Naila hana
Terimakasih udah menyajikan cerita yg bagus, moga makin semangat &sukses berkarya ya kak
Lucida Sumirah
Luar biasa
Naila hana
jangan menyerah.. jangan menyerah.. jangan menyerah Reynan.. 💪
Sri Wardoyo
Luar biasa
Sri Wardoyo
Biasa
Dev Dev Zoel
Reynan sama aja kaya suami aku nih omes terus klo Deket aku hahhaaa..
bersyukur dpt suami yg bucin
laelatul qomar
Luar biasa
Amboy
Vivi??
slah htor
Rohimatul Amanah
Luar biasa
Lina Suwanti
mampir lg kak
Siti Qomariyah
Lumayan
Chris Antono
Luar biasa
Anonymous
keren
Ruzita Ismail
Luar biasa
Beauty JK
😘
Mariagoreti Diaz
keren vivi/Drowsy//Drowsy/
Mariagoreti Diaz
keren vivi
Wy Ky
keren
Ririndiyani
Luar biasa
Ririndiyani
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!