"Antagonis? yap aku suka jika orang memanggilku dengan sebutan itu"
"Tapi.... apa setiap antagonis itu jahat? aku rasa tidak! mereka tidak jahat! hanya saja mereka ingin melindungi diri mereka sendiri dengan cara berpura pura jahat" ~Alice Deonandra Syaputri~
___________________________________
Alice Deonandra Syaputri Agraham. Putri dari keluarga Agraham, sang Bad Girl yang di pandang sebagai gadis yang jahat oleh orang-orang, bahkan dia di juluki sebagai Queen Bullying oleh seantero sekolah.
Dia di beri panggilan seperti itu bukan tanpa alasan yang pasti, Mereka punya alasan, alasan nya karna dia sering membully salah satu murid pintar kesayangan para guru, dan jangan lupakan dia juga kesanyangan seorang Arvin Arkasa.
Arvin Arkasa. Sang Bad Boy yang mempunyai sejuta pesona untuk memikat para wanita, tapi sayang dia merupakan orang yang dingin dan kejam terhadap orang lain tapi dia akan menjadi pribadi yang hangat kepada orang yang dia sayang seperti hal nya kepada Rhena.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PUTRY NABIELA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
WARNING!!⚠️
Banyak kata-kata kasar Dan mengandung ke-kerasan! di harap bijak untuk membaca!
STOP UNTUK JADI PEMBACA BAYANGAN, TOLONG HARGAI PARA PENULIS DENGAN LIKE, RATE, DAN KOMEN NYA
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Happy Reading Guyss ❤️
...----------------...
...Antagonis?, yap aku suka jika orang memanggilku dengan sebutan itu"...
..."Tapi______apa setiap Antagonis itu jahat? aku rasa tidak. mereka tidak jahat, hanya saja mereka ingin melindungi diri mereka sendiri dengan cara berpura pura jahat" ~Alice Deonandra Saputri~...
...🍁...
Ke esokan paginya
Hari ini adalah hari libur, hari dimana sangat di nanti nantikan oleh semua orang, tidak terkecuali dengan Alice
"Akhirnya gue bisa nyantai" gumam Alice sembari menyalakan TV untuk menonton film
"Alice!!" panggil suara bas dari arah belakang, yang ia yakini adalah suara Ayah nya
"Hgh?" gumama Alice yang bingung
"Tolong antarkan berkas ini ke om Hendri nya ya, ke Ayah nya Arvin, sekalian kamu ketemu sama dia" ucap Reno dengan senyum merekah nya
"Kenapa harus Alice?" tanya Alice dengan wajah datar nya karena merasa acara menonton dan menikmati hari libur nya harus terganggu
"Kan ini ke rumah tunangan kamu lice" jawab Reno
"Biar Rhena aja pah yang nganterin" celetuk Rhena yang baru datang dengan senyum manis nya
"Kalo gitu kalian berdua aja" ucap Reno yang mampu membuat senyum Rhena kian meluntur yang tak luput dari pandangan Alice
"Kan tadi tuh anak kesayangan Ayah udah nawarin, kenapa gak biarin dia aja" potong Alice dengan dongkol nya
"Alice!! Kamu ini kenapa sih setiap bahas Arvin kaya ngehindarin gitu?, kalian berdua lagi ada masalah? Atau berantem?" tanya Reno yang merasa aneh akan tingkah putri nya yang tidak seperti dulu
"Gak ada, udah tunggu, Alice mau ganti baju" ucap Alice lalu bergegas pergi dari sana untuk menghindari pertanyaan pertanyaan dari Reno
****
Sesampai nya Di depan Mansion Arvin
"Wahh kak! Jadi ini rumah nya Kak arvin?" tanya Rhena berbinar yang hanya mendapat gumaman dari Alice
Ting Tong
ting tong
"Tunggu sebentar" teriak sesorang dari dalam rumah karena mendengar bel yang di bunyikan
Ceklek
"Alice? Rhena?" Beo orang itu yang tak lain adalah Arvin yang merasa sedikit kaget akan kedatangan mereka berdua
"Hai kak Arvin!" sapa Rhena dengan ceria
"Hai" sapa Arvin ikut tersenyum walupun merasa sedikit 'canggung?
"Kalian ngapain di sini?" tanya Arvin bingung
"Apa kata gue? pasti selama ini Alice tuh cuma pura pura ngehindar dari gue dan buktinya sekarang apa? Dia nemuin gue lagi kan?!" batin Arvin tersenyum kemenanangan,
Tapi kenapa seperti ada yang janggal?
"Tatapan mata lo beda? Kaya orang lagi menang dari sebuah taruhan, gue gak mau PD sih tapi kalo lo ngerasa gue ke sini cuma buat nemuin lo jawaban nya adalah salah, gue ke sini mau nemuin papa buka lo, paham!" jelas Alice yang membuat Arvin diam dan langsung berlalu masuk ke dalam rumah layak nya tuan rumah
Degh!!
"Jadi dugaan gue salah? Ini... gak mungkin, ck! pasti tu anak masih belum puas dengan permainan nya" pikir Arvin sambil menatap punggung Alice yang kian menjauh.
Dan lagi lagi, Arvin mengabaikan Rhena yang masih menatap aneh ke arah nya!
*****
"Alice!! Kamu tuh ya! ke sini cuma mau nganterin berkas gak penting ini doang?! Alice!! Alice!! Pokok nya Mama gak mau tau! kamu harus nemenin mama di sini se harian!! dasar anak nakal" omel Laras sambil berkacak pinggang yang mendapat cengiran menyebalkan dari Alice
"Ada apa sih mah pagi-pagi udah teriak-teriak" tanya Arvin yang baru masuk dan di ikuti oleh Rhena dari belakang
"Halo tan" sapa Rhena dengan senyum manis nya dan hendak mendekat ke arah Laras untuk sekedar menyapa
"Ngapain kamu di sini?! Dan siapa yang ngizinin kamu masuk le rumah ini?" tanya laras bertubi tubi sambil menghempaskan tangan Rhena yang ada didepan nya
"Mah, mama kok gitu sihM jangan kasar kasian dia" bela Arvin
"gak papa kak Arvin, aku gak papa" ucap Rhena tersenyum lembut
"Ck, lemah. Cuma di gituin langsung meringis" sinis Laras
"Lagian kamu juga Vin! kenapa kamu walah belain dia? udah biarin aja! dia mau mati sekalipun gak usah di peduliin" kata kata pedas yang sudah meluncur dari mulut Laras dan sanggup membuat Rhena sedikit terisak
"Tante, tante kenapa sih gak suka sama aku padahal aku tuh pacar anak tante!!" bentak Rhena tanpa sengaja yang membuat Arvin melototkan matanya kaget tak terkecuali dengan laras
"Apa?!" kaget Laras
"Eh, m-maaf"gugup Rhena
"Maksud kamu apa? Arvin tolong jelaskan!! Katakan ini cuma bohong! kamu udah punya tunangan Arvin!!" desak Laras dengan intonasi tinggi nya
"Maaf ma, tapi itu ke nyataan nya" jawab Arvin mengakuinya
"Arvin!! Kamu udah punya tunangan--!!!"
"Kita udah putus mah" jawab Alice dengan entengnya
"A apa?"
"K kenapa b bisa" tanya Laras yang mulai berkaca kaca
"Maaf mah" ucap Alice dan Arvin secara bersamaan
"Mama kecewa sama kalian!! Kalian udah langgar janji kalian sama oma dan bunda kalian!! Arvin kamu udah ingkar janji sama oma kamu, dan kamu juga Alice, kamu udah ingkar janji!!" teriak Laras lalu pergi masuk ke dalam kamar nya
"Sial!!" maki Alice dan langsung berlalu pergi dari rumah itu
"M maaf k kak"cicit Rhena
"Pulang!!" usir Arvin
"T tapi k kak?"
"Pulang Rhena!! Gue lagi gak mau ngomong sama lo!!" kesal arvin dan langsung memasuki kamar nya dan membanting pintu kamar nya dengan kencang
"M maaf" cicit Rhena lalu segera pergi dari sana dengan perasaan menyesal?
****
Di sebuah ruangan yang teramat besar dan mewah kini ada satu keluarga yang saling diam dengan keadaan canggung dan atmosfer yang sangat lah tidak mendukung menjadikan suasana menjadi campur aduk
"Alice Deonandra Saputri apa benar yang di katakan oleh laras lewat telfon tadi?" tanya Reno penuh penekanan
"Iya bener" jawab Alice santai
"Dan Rhena putri, apa benar jika di sini kamu juga terlibat?" tanya Reno yang masih dengan aura mencekam nya
"I iya p pah" jawab Rhena terbata bata sembari menunduk
"Jadi benar kalo kamu yang jadi benalu di tengah tengah hubungan mereka!!" bentak Reno
"Enggak gitu p pah" cicit Rhena
"Gak gitu gimana?!! Mau jadi apa kamu kaya gini hah!! Mau jadi jalang?!" maki Reno tanpa menyaring terlebih dahulu ucapan nya
"Mas, udah jangan terlalu keras sama anak-" ucapan Retta terpotong oleh perkataan Reno yang dingin
"Diam!! Jangan ikut campur!! Jika anak tidak di didik dengan benar sejak dini maka akan seperti ini jadi nya" ucap Reno yang membuat Retta menatapnya nyalang
"Apa maksut kamu mas?! Kamu mau bilang kalo Rhena itu kurang didikan? apa apaan kamu ini mas!!" kesal Retta
"Emang benar kan dia baru mempunyai keluarga utuh saat umur nya sudah beranjak 12 tahun, dan dari dulu pasti kamu gak ngedidik dia dengan benar kan!! Beda dengan Alice yang mempunyai keluarga utuh sejak dini jadi kelakuan nya gak buruk kaya dia!!" bentak Reno yang membuat hati Retta mencelos mendengar nya dan membuat Rhena menangis tersedu sedu dan tanpa mereka sadari ada sebuah senyum ke menangan yang tercetak dengan jelas di wajah gadis cantik yang kini tengah berada di depan mereka yang tak lain adalah Alice Deonandra Saputri Agraham
"Makian ayah terasa seperti alunan lagu yang sempurna di telinga ku" gumam Alice Dengan Simrik nya
****
Di kamar Alice
"Huftt ahirnya ini semua udah ke bongkar dan ini juga di sebabkan oleh Rhena sendiri jadi gue gak perlu bingung buat nyari alesan atas ke gagalan pertunangan ini" monolog Alice pada diri nya sendiri
"Ini belum apa apa Rhena inu baru pemanasan bukan permainan" lanjut Alice dengan Seringai nya
*****
Sementara di lain tempat atau lebih tepat di mansion Arvin kini tengah ada dua pemuda yang kembali bertengkar seperti sekarang ini
"Bego lo Vi, malah ngebuang sebuah berlian hanya untuk batu kerikil. emang bodoh ya lo itu sama kayak nyokap Lo yang pemabuk itu!" maki orang yang sekarang tengah menjadi lawan bicara dari seorang Arvin
"Itu bukan urusan lo!! Mending lo gak usah ikut campur!dan gak usah bahas itu lagi!" kesal Arvin
"Gue akan rebut apa pun yang lo punya dan gue juga akan ngambil apa yang seharusnya jadi milik gue Arvin!! Termasuk Alice! sekarang dia bukan milik lo lagi!! Jadi gue bebas buat deketin dia!!" ucap Orang itu menggebu-gebu lalu pergi meninggalkan Arvin yang diam mematung
"Sial!! Siall!! Siall!! Gue gak akan biarin itu terjadi" maki Arvin sambil menghempaskan semua barang barang yang ada di sekitar nya