Leon hart pemuda yang di tolak mentah - mentah cintanya karena miskin.
merubah takdir karena mendapatkan sistem.
Leon juga Mendapatkan kekuatan Reinkarnasi Dewa .
Leon bertarung dengan para Dewa di kayangan .
akankah Leon bisa mewujudkan impiannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alveandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9.Lamborghini Vaneno
Leon keluar dari sorum dengan wajah tertunduk " aahh.. ternyata masih lama Banget aku harus mengumpulkan uang " Leon bermonolog sendiri.
Tapi tiba - tiba Sistem Berbunyi.
" Akun bank Anda sudah mencapai 1.000.000 dolar. kami menghadiahkan anda Lamborghini Vaneno untuk Anda. surat - surat dan kunci mobil sudah ada dalam rumah Anda."
Leon terlonjak Kaget , pasalnya dia tidak megira jika Sistem juga akan memberikan sebuah hadiah.
Leon membatin " Bukankah ini terlalu menakjubkan, terima kasih Sistem . I love U !"
Leon sangat bersemangat , dia bergegas ke rumah barunya.
Benar saja saat dia di antar ke rumah baru Oleh staf ,dia melihat Lamborghini Vaneno sudah terparkir di Garasi rumah barunya tersebut.
Leon pura - pura bertanya pada staf " kapan mobil ini datang ?"
" Baru beberapa menit yang lalu Tuan Leon " Staf perempuan yang mengantar Leon ,mencoba tersenyum semanis mungkin.
Leon memperhatikan staf perempuan yang masih seusia dengannya, dia kemudian bertanya " apakah aku boleh meminta nomormu, maksudku siapa tahu aku memerlukan sesuatu "
staf perempuan tersebut tidak mau menyia - nyiakan kesempatan ,dia langsung memberikan nomornya pada Leon, pasalnya siapa yang tidak mau berhubungan dengan orang yang memiliki Rumah dan mobil sendiri.
apalagi itu mobil sport , Leon juga tidak mau terlalu naif, dia sekarang punya uang. berarti dia juga harus bertindak layaknya orang yang memiliki kekuasaan.
" Herlina Salvador.. itu namaku Tuan Leon " Ucap Herlina manis .
Leon tersenyum " terima kasih Herlina "
Herlina kemudian mengajak Leon berkeliling Rumah, karena itu sebagian dari pelayanan, untuk memperkenalkan rumah pada pemiliknya.
" Tuan Leon, Kamar ada empat, dua kamar pribadi dan yang dua kamar Tamu ,masing - masing kamar juga di lengkapi dengan kamar Mandi , jadi anda tidak perlu repot - repot untuk keluar Masuk kamar jika ingin membersihkan diri" Herlina menjelaskan detail Rumah tersebut.
Leon mengangguk " Panggil saja aku Leon, tidak usah terlalu Formal Begitu, ngomong - ngomong apa aku bisa langsung melunasi Rumah ini ?, soalnya kemarin aku hanya membawa uang saku ku saja "
Herlina tentu saja tercengang dengan ucapan Leon, Uang saku sampai 60.000 dolar, sementara gaji Herlina hanya 2000 dolar.
Bukankah itu terlalu kaya , Pikiran Herlina berputar - putar tidak karuan.
Herlina memandang wajah Leon, semakin lama dia memandangnya semakin tampan saja wajah Leon ,menurut Herlina.
Leon menegur Herlina " Herlina... kamu kenapa ?"
" eh..eh.. anu.. ,aku tidak apa - apa " ucap Herlina gugup.
" Bagaimana , Bisa tidak ?" Leon bertanya lagi.
" Bisa .. Bisa kok, Tapi uang yang kemarin tidak akan di Hitung , Apa masih Mau Leon ?"
Leon mengangguk " Tidak masalah ..., Jadi berapa Harganya ?"
Herlina menjawab " jika kredit 60.000x12 , tapi kalau mau cas 600.000 dolar Leon "
" Baik ..,aku ambil, kamu uruskan berkas - berkasnya " ucap Leon santai.
Herlina tersenyum manis, kemudian dia pamit untuk mengurus berkas - berkasnya.
setelah Herlina pergi , Leon langsung menuju garasi, pasalnya dia sangat senang mendapat Lamborghini Vaneno, tetapi dia coba bersikap tenang saat di hadapan Herlina.
Tapi saat Herlina tidak ada Leon langsung bersorak kegirangan.
Leon kemudian memasuki Mobil tersebut , Dia mengusap - usap setir mobil sambil bergumam " akhirnya aku punya Mobil ini "
Leon menyalakan Lamborghini Vaneno, Suara deru Nalpot yang menggema di Garasi, membuat Leon tersenyum lebar.
Leon mencobanya di jalan, Sontak saja orang yang melihat terkejut, karena sangat jarang orang yang memiliki Lamborghini Vaneno.
Di kota Harbes mungkin cuma Leon yang memilikinya.
" Hei lihat, bukankah itu Lamborghini Vaneno !"
" Astaga .. sejak kapan kota Harbes mempunyai orang sekaya itu ?"
" Bukankah itu ke Arah Universitas Harbes City ?"
" apakah ada siswa di sana yang sangat kaya ?"
Orang - orang membicarakan Leon yang menaiki Lamborghini Vaneno, mereka seolah tidak percaya jika ada Jutawan yang berada di kota Harbes.
Keluarga Adrian saja yang memiliki Holer grup yang merupakan perusahaan nomor satu Di kota Harbes, belum tentu bisa membeli Lamborghini Vaneno.
pasalnya Deviden mereka hanya beberapa juta Dolar, Sementara pasaran Lamborghini Vaneno Di atas 5 juta Dolar.
tentu saja Ayah Adrian juga akan berpikir seribu kali jika ingin membelikan anaknya mobil tersebut.
Mobil Leon Perlahan memasuki parkiran Universitas.
saat melihat Lamborghini Vaneno memasuki Universitas, para siswa/i di sana langsung berkumpul untuk melihatnya.
Leon yang melihat itu Menyesal, karena dia tidak ingin pamer di hadapan mereka semua.
Semua orang mengelilingi lamborghini Vaneno, menatapnya dengan kagum, mereka juga ingin melihat siapa pemilik mobil tersebut.
dari kerumunan geng Gold Time menyeruak masuk " minggir.. minggir.. kalian !"
karena semua tahu siapa geng Gold Time, mereka memberikan jalan pada Marlyn dan gengnya.
Marlin menghampiri mobil tersebut dengan senyum manisnya, Marlin kemudian mengetuk pintu mobil " tuk..tuk..tuk.."
Leon yang melihat itu sontak kaget, dia membatin " Marlin ..?, mau apa dia kemari ?"
Leon kemudian teringat saat - saat dia di buly mereka, kemudian terlintas di benaknya untuk sedikit memberi pelajaran pada Marlin.
Leon menyeringai, dia kemudian membuka Pintu mobil, Marlin yang melihat itu mundur beberapa langkah .
Marlin merapikan penampilannya berharap bisa menarik perhatian pemilik mobil, begitu juga dengan kedua temannya.
tapi mereka Terkejut saat melihat siapa yang keluar dari mobil .
" Le..Leon..." Ucap Marlin kaget.
semua orang yang berada di situ juga terkejut, karena pria yang terkenal Miskin dan ngebucin Sarah menaiki Lambkrghini Vaneno.
" Hei.. bukankah dia Leon ?"
" kamu benar dia Leon "
" astaga.. dia ternyata anak orang kaya "
kerumunan tersebut memandang Leon dengan wajah terkejut.
saat sudah keluae mobil, Leon menutup pintu Mobil, dia menyenderkan Tubuhnya di mobil dan menyilangkan tangannya di depan dada " Kenapa terkejut begitu Marlin ?, apakah aku semenakutkan itu ?" Ucap Leon santai.
Leon kemudian berjalan ke samping Marlin, dia berhenti " Lihatlah Pria yang kau sebut miskin ini, Ku beri tahu satu hal padamu, Kamu hanyalah sampah bagiku " ucap Leon Sinis.
Leon kemudian pergi meninggalkan mereka yang masih tertegun.
Tiba - tiba Kaki Marlin melemas, Saat dia akan ambruk ke tanah dua temannya langsung memapah Marlin, Marlin menoleh ke arah perginya Leon.
sedikit terlihat ekspresi penyesalan di wajah Marlin.