Honey merasa jengah dengan kehidupannya yang maha sempurna. Ditengah rasa jengah yang melanda, ia mempunyai ide gila; mengajak teman daringnya bertukar posisi. Teman daringnya merupakan anak dari penyelam handal di Barcelona.
Ia pikir setelah bertukar tempat dengan temannya, kehidupannya akan berubah menyenangkan, nyatanya salah. Ia harus menghadapi berbagai masalah, termasuk masalah hatinya yang terpaut pada ayah teman daringnya.
Follow IG Author @ThalindaLena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15. Pergi
Honey memasukkan ponsel dan dompetnya ke dalam tas. Saat akan keluar dari rumah itu, ia berpapasan dengan Gail yang akan masuk.
"Kau mau ke mana?" tanya pemuda itu dengan raut penasaran, dan memperhatikan penampilan Honey sama persis saat gadis cantik itu datang ke rumah ini; Honey memakai dress putih di atas lutut dan tas punggung, serta flat shoes warna putih membungkus kaki indahnya.
"Aku akan pulang." Honey menjawab sambil tersenyum.
"Pulang?"
"Iya, ke Barcelona. Liburanku sudah usai." Honey menjawab sembari menepuk pundak pemuda tersebut. "Terima kasih untuk semua pengalaman dan pelajaran yang sudah kalian semua berikan padaku. Dan sampaikan rasa terima kasihku pada James dan Tim," sambung Honey dengan perasaan sesak.
"Kau tidak berpamitan pada mereka dulu?"
Honey menggeleng. "Aku tidak mempunyai banyak waktu. Aku harus segera sampai di sana sebelum boom waktu kembali meledak!" jawab Honey serius, lalu memeluk Gail sekilas sebelum akhirnya masuk ke dalam mobil.
.
.
.
Sore hari di pesisir pantai.
James duduk di kursi penjaga pantai sambil mengawasi sekitar pantai yang ramai pengunjung menggunakan teropong. James menurunkan teropongnya saat melihat Rob datang.
"Hai, Bro! Di mana Honey? Aku ingin berbicara dengan gadis itu," kata Rob sambil menurunkan kaca mata hitamnya.
"Honey di rumah," jawab James cuek.
"Jika dia ada di rumah, mana mungkin aku ke sini mencarinya!" balas Rob, dibarengi dengan degusan kesal.
"Kau yakin?" James menatap serius temannya itu. Lalu segera turun dari kursinya.
Rob mengangguk dengan ekspresi serius.
Tanpa basa-basi, James langsung berlari ke rumahnya.
"Aku akan kembali ke Barcelona." Kata-Kata Honey tadi pagi terngiang-ngiang di kepalanya.
Sampai di rumah. Ia bernafas lega saat melihat mobil putrinya masih terparkir di halaman rumah. Jika Honey pergi mobil itu pasti sudah tidak ada di sana.
James memasuki rumah dengan penuh semangat saat mencium aroma masakan dari arah dapur. Ia pikir Honey sedang memasak, tapi ternyata ...
"Dad! Kau mengejutkanku!" Anna menyentuh dada ketika melihat ayahnya memasuki dapur dengan langkah tergesa.
"Anna, kapan kau pulang?!" James sangat terkejut sekaligus kecewa. Ia pikir yang memasak di dapur adalah Honey tapi ternyata putrinya. Namun ia segera merubah ekspresinya menjadi bahagia.
"Satu jam yang lalu mungkin." Anna menjawab sambil mendekati ayahnya lalu memeluknya sesaat.
"Daddy sangat merindukanmu, An." James mengecup pucuk kepala Anna dengan penuh kasih sayang.
"Heum. Aku lebih-lebih merindukanmu, Dad."
James mengangguk sambil mengedarkan pandangannya di ruang dapur, masih mencari keberadaan Honey.
"Kau mencari Honey?" tebak Anna.
"Emh, iya."
"Dia sudah kembali ke Barcelona."
"Apa?!"
"Dia tidak bilang pada Daddy?" tanya Anna menatap serius pada ayahnya. Anna agak kesal jika membicarakan Honey. Karena temannya itu membuatnya berada dalam kesulitan. Ia dimaki habis-habisan kedua orang tua Honey. Bahkan diamankan pihak keamanan setempat karena dianggap Maling. Tapi, untungnya Honey datang tepat waktu, lalu ia dibebaskan dan langsung pulang ke Galicia. Tapi, Anna memilih diam dan tidak akan menceritakan semua ini kepada James.
James menggeleng, "Yang penting kau sudah kembali ke sini. Sekarang ceritakan liburanmu kepadaku, anak nakal!"
Anna tergelak sambil menutupi kedua telinganya saat James akan menjewernya.
...
Jangan lupa berikan vote dan hadiahnya ya pembaca setia ku yang baik hati 🥰