Amelia Angelica nama yang diberikan oleh kedua orang tuaku, berkat nilai-nilaiku yang bagus sejak SMP kini aku menempuh pendidikan di King's College London dengan beasiswa tahap akhir. Namun kesalahan fatal aku lakukan dan kembali ke tanah air. Disitulah segalanya berawal.
Memulai hidup dengan mengabdikan diri disebuah Rumah Sakit swasta, pada awalnya semua berjalan dengan baik sampai kemudian takdir berkata lain.
Penasaran????? simak yuk ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin MangaToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili Mangatoon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 4. Direktur Baru Abraham Healthy
Tepat dua Minggu setalah kunjungan tuan besar Abraham ke rumah sakit, kembali rumah sakit nampak disibukkan untuk penyambutan sang Direktur baru.
"Dokter Amel,,,kenapa gak siap-siap ke aula untuk penyambutan direktur baru kita,,,"kata dokter Citra salah satu dokter muda rumah sakit Abraham Healthy
"Pasienku ada yang gawat, dia lebih membutuhkan pengawasanku ". ujar Amelia
"Mana pernah sih, pasien dokter Amel tidak gawat,,,,perasaan setiap pasien dokter Amel semuanya gawat deh " kata dokter Citra terkekeh
"Tapi gak apa-apa kan, dok,,,kalo saya gak ikut penyambutan " tanya Amelia merasa tidak enak
"Ya nggak apa-apalah, toh nyawa pasien lebih penting, nanti saya yang ijinin,,,,selamat bertugas dokter Amel ". kata dokter Citra kemudian berjalan ke arah aula sedangkan Amelia berjalan masuk ke ruangan ICU untuk memeriksa pasiennya.
Didalam aula para dokter duduk dengan rapi menunggu kehadiran direktur baru mereka, tak lama kemudian terdengar derap langkah kaki memasuki aula.
"Waowww,,,,,tampan banget " seru dokter-dokter yang masih lajang hingga terdengar ditelinga tuan besar Abraham dan anaknya
"Mana dokter Amelia ???' tanya tuan besar Abraham mengedarkan pandangannya mencari sosok Amelia
"Sedang menangani pasiennya yang sedang gawat, tuan besar " jawab dokter Citra sambil memamerkan senyuman manisnya
"Ya nggak apa-apa, nyawa pasien lebih penting " kata tuan besar Abraham memaklumi
"Tanpa membuang-buang waktu kalian, kenalkan direktur baru rumah sakit kita,,,silahkan nak perkenalkan dirimu " lanjut tuan besar Abraham pada anaknya
Kemudian anak tuan besar Abraham berdiri dengan tatapan tajam nan dingin terlihat sangat arogan membuat dokter-dokter yang tadinya kagum kini bergidik ngeri.
"Perkenalkan nama saya Rodrigo Abraham Winata, saya akan menjabat direktur rumah sakit ini sesuai dengan keinginan papa saya akan tetapi mungkin saya tidak setiap hari berkantor disini karena perusahaan juga membutuhkan saya, dan sebagai peringatan awal bahwa saya tidak akan pernah mentolerir pelanggaran yang terjadi dirumah sakit ini." kata Rodrigo dengan suara berat dan datar tanpa ekspresi.
Setelah memperkenalkan diri dan berjabat tangan dengan para dokter sebagai perkenalan mereka, tuan besar Abraham diantar oleh beberapa dokter petinggi rumah sakit kemudian berjalan menuju ruangan direktur yang dulunya merupakan ruangan tuan besar Abraham.
Tiba diruangan direktur, tuan besar Abraham bersama dokter yang mengantarnya kemudian meninggalkan Rodrigo bersama Alex asisten sekaligus tangan kanan Rodrigo.
"Hmmmm,,,,ruangan papa lumayan juga ". gumam Rodrigo dan terdengar ditelinga Alex
"Iya tuan muda,,,,selera tuan besar sangat bagus " ujar Alex
"Lex,,,,aku ingin membuat kamar untuk istirahat yang lengkap dengan lemari pakaian dan kulkas,,,pokoknya lengkapi semua sesuai dengan kebutuhanku " kata Rodrigo yang segera dimengerti oleh Alex
"Baik tuan muda,,,," balas Alex singkat dan mulai menelpon orang-orangnya.
Kemudian tanpa mengganggu Alex dengan berbagai perintahnya, Rodrigo menyalakan komputer didepannya dan memeriksa semua data dokter dan suster dirumah sakitnya. Entah mengapa untuk pertama kalinya dia ingin mengetahui semua data orang-orang yang bekerja padanya, padahal di perusahaannya sendiri dia tidak pernah tertarik untuk mengetahui data diri para karyawannya
Rodrigo membaca satu per satu data para dokter dengan teliti dan memperhatikan dengan seksama foto mereka dan seketika tangannya kaku ketika matanya tertuju pada foto orang yang selama ini dicarinya, lagi-lagi matanya melotot membaca nama yang baru juga dia ketahui. Seketika kekesalannya kembali mencuat mengingat peristiwa 3,5 tahun lalu.
'betapa beraninya wanita ini meninggalkanku dalam keadaan telanjang dan kelelahan setelah permainan panas bersamaku, biasanya aku yang meninggalkan para wanita pemanas ranjangku, setelah mencarinya bertahun-tahun ternyata dia berada di Indonesia,,,ck aku tak menyangka dia orang Indonesia melihat wajahnya yang seperti orang jepang ' batin Rodrigo kesal
🥀🥀🥀🥀🥀
hai readers,,,,selamat bergabung diceritaku
jangan lupa dukungannya ya
salam hangat dari author