naresh membenci nara, begitu pun sebaliknya. tapi apa jadinya jika keduanya menikah karena tak sengaja kepergok tidur bersama?
pernikahan kilat itu membuat naresh marah besar karena satu bulan lagi dia akan menikahi kekasihnya.
dengan keadaan pernikahan yang buruk, bagaimana nara menjalani pernikahan nya apalagi dengan naresh yang malah bertunangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DnieY_ls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
rules 2
Rules dua: ubah penampilan jadi lebih cantik dan menggoda.
Nara menghela nafas nya lega saat sadrina selesai mendandaninya. Dia berkaca bolak balik, menilik hasil karya tangan wanita itu.
“Apa gak terlalu berlebihan?” tanya nara merasa awkward.
Sadrina menggelengkan kepalanya dengan jari telunjuk bergerak ke kiri dan kanan. “No no no. Lo udah cantik cetar membahana, gak berlebihan” kata sadrina. Memuji hasil tangannya dan nara sendiri.
Nara kembali bercermin saat kini marlin membantu menata rambutnya. Tidak berlebihan hanya di beri satu jepit di pinggira akar rambut.
“Oke nar, tugas gue selesai. Adam sudah di jalan katanya, dan lo harus cepet siap siap. Dia jemput lo ke rumah gue” sahut pelia dari dekat jendela.
Nara menoleh sebentar lalu mengangguk. Sadrina datang dengan beberapa baju yang dia bawa.
“Coba lo berdiri ra, biar bisa cocokin baju nya” titah wanita itu.
Nara yang penurut berdiri seraya merentangkan tangannya. Sadrina mencocokan beberapa baju dengan tubuhnya yang berdiri.
Dan terpilih lah atasan putih dengan rok pendek hitam sebatas lutut. Marlin memberikan tas hitam kecil dan pelia menyemprotkan parfum.
Suara klakson di bawah membuat mereka mengerjap berbinar. Itu pasti kak adam yang sudah sampai.
“cepet ra, turun. Adam udah sampai, jangan lupa pesan kita tadi” sadrina mendorong pelan tubuh nara agar cepat turun.
Dari atas balkon kamar marlin mereka memperhatikan dua sejoli itu, lalu sama sama terkekeh baper karena adam membuka kan pintu mobilnya untuk nara. Mobil itu melaju dan menghilang dari pandangan mereka.
“Oke guys, sekarang kerjakan tugas kita” sahut marlin.
Mereka mengangguk setuju.
….
Adam membawa nara ke mall untuk nonton di bioskop. Setelah bertanya tanya waktu itu dan mendapatkan referensi, dia membeli tiket film romance komedi.
Nara ikut saja dengan apa yang adam lakukan. Pria itu membelikannya sebuah syall karena ini sudah mau malam, dia membeli popcorn dan minuman untuk cemilan mereka di dalam nanti.
“ayo masuk” ajak adam pada nara.
Nara mengangguk, mengulas senyum saat pria itu membenarkan ujung rambutnya. Rangkulan di bahunya membuat nara agak tak nyaman, tetapi itu tak berlangsung lama karena mereka duduk.
… ..
Naresh bolak balik berdiri di balkon. tatapannya tak lepas dari jalan menuju apartemen. Berharap akan kedatangan seseorang.
“Lo kemana sih ra?” gumam naresh gelisah.
Kembali menekan logo telepon di ponselnya, tapi lagi lagi panggilan itu tak terjawab. Ini panggilan ke lima kalinya, tetap ponsel nara tidak aktif.
Ah, sial! Naresh menggerutu. Ini pasti karena dia tak membalas pesan gadis itu. Ini semua karena vania yang membuka ponselnya dan membaca pesan nara tanpa memberitahunya.
Drt… drt…
Dering ponsel masuk membuat naresh mengerjap dan tersenyum sumringah, berharap nara lah yang menelponnya. Tetapi senyum itu kembali luntur saat nama vania lah yang muncul.
Entah kenapa dia enggan mengangkatnya, dia sedang malas melayani vania. Di pikirannya hanya nama nara yang terukir saat ini. Naresh bingung sendiri, ada apa dengan nya?
Meski terpaksa, naresh mengangkat telepon dari kekasihnya. Sepertinya hatinya mulai goyah, tetapi naresh masih harus memastikannya.
“halo. Kenapa?”
“Halo yang. Boleh temenin gak?”
“Temenin kemana?”
“Ke toko perhiasan. Aku mau kasih hadiah buat mama yang bentar lagi ulang tahun. Boleh ya? Please… “
“Hm boleh. Siap siap, aku jemput sekarang”
Naresh menutup telponnya secara sepihak. Mengambil kunci mobilnya dan segera menjemput sang kekasih.
naresh ketemu nara yh sdg jalan sm adam..posisi jadinya seri ya naresh
lanjut thor