Niat baik salsa untuk membantu sang bos yang sedang hangover ternyata membawa petaka untuknya. bagaimana tidak, malam ini kesuciannya di rengut oleh Azka Aditama dengan paksa.
sementara Azka sendiri bingung, sudah hampir tiga puluh tahun dia tahu dirinya impoten, tapi malam ini, kamar apartemennya menjadi saksi bisu,bagaimana keperkasaan alatnya saat menggagahi gadis di bawah kungkungannya.
Azka-Salsa here
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
berbicara berdua dengan mommy Airin
"mom, aku mau bicara sesuatu" Azka saat ini tengah berada di kamar mommynya. wanita itu sendirian, karena suaminya sudah kembali aktif bekerja dj kantor untuk sementara saat Azka cuti satu bulan ke depan.
"hmm, sini" ajak wanita paruh baya itu menepuk bagian ranjang di sampingnya.
'kamu mau bicara apa, sepertinya sangat serius?" tanya mommy Airin
Azka meneguk ludahnya kasar, ya setelah di pikir pikir beberapa hari ini, dan atas desakan Salsa yang memintanya untuk memberi tahu mommy yang sebenarnya, hari ini Azka melakukan hal tersebut.
dia tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi wanita paruh baya itu nanti setelah tahu dia hanya di kibulin sama Azka tentang kehamilan Salsa.
"sebenarnya__" Azka gugup setengah mati.
"sebenarnya apa?"
"sebenarnya Azka bohong tentang kehamilan Salsa mom, alasan itu terpaksa aku buat agar mommy merestui hubungan kami" jelasnya dalam satu tarikan nafas. pandangan mata Azka tak teralih melihat wajah cantik sang mommy yang kini hanya diam saja mendengarnya.
dia tidak terlihat syok, juga tidak terlihat marah, tapi diamnya wanita itu membuat Azka was was.apalagi mommy Airin tidak melihat ke arahnya, pandangan wanita paruh baya itu lurus ke depan.
"mom, Azka minta maaf.." Azka mengenggam erat jemari mommy Airin.
'hmm, sudah?" tanyanya menanggap singkat.
"mommy marah?" tanya Azka lagi dan lagi.
"tentu saja, mommy sangat marah sebenarnya Azka. bukan soal karena kamu menipu mommy dalam hal ini, tapi ada satu hal yang membuat mommy begitu kecewa sama kamu!!" jelas mommy Airin datar. kali ini dia beralih pandangan menghadap ke arah Azka, menatap tajam putranya itu.
"apa kamu tidak pernah menganggap mommy ada?" tanyanya. Azka bingung, tapi dia menggeleng cepat membantah pertanyaan konyol itu.
"terus kenapa kamu tidak mau bercerita tentang hal besar ini pada mommy? kenapa kamu tidak cerita tentang penderitaanmu selama ini, kenapa Azka? kamu malu? atau bagaimana? kalau deddy tidak cerita maka selamanya mommy tidak tahu!!!! dan lagi___" dia menjeda ucapannya saat Azka kini memeluk tubuh itu.
"maaf, maafkan Azka mom. tapi mommy tidak perlu khawatir, semuanya sudah berubah sekarang. sebenarnya aku malu bercerita pada mommy, tapi aku mau memberitahu satu hal dalam perjalananku untuk mengobatinya"
"mommy tahu apa kata dukun kala itu? dia bilang bahwa dia berdiri hanya pada saat bertemu jodohnya, aku sempat pesimis soal itu karena sudah jauh hari, bertahun tahun lalu. aku seringkali mengumpati pria sialan itu, tapi ternyata ada benarnya dia dalam berbicara. buktinya malam itu adalah hal yang tidak pernah aku sangka seumur hidup, kalau tahu Salsa adalah orangnya, sudah aku embat dari dulu!!" jelas Azka tersenyum kikuk.
"mom, kali ini Azka benar benar minta maaf. Azka sengaja tidak memberitahu kalian agar tidak kepikiran. hanya saja sepandai pandainya aku menyembunyikan fakta itu dulu, deddy ternyata tau juga." jelas Azka panjang lebar
"kamu memang anak kurang ajar ya sejak dulu, Azka dengarin mommy!! kalau ada sesuatu itu bicara, jangan diam dan cari solusi sendiri, paham!!!" lantangnya. Azka mengangguk cepat, kemudian memeluk mommy Airin.
"tentang Azka yang membohongi mommy mengenai Salsa, Azka juga minta maaf mom, tapi mommy tenang aja, Azka akan membuat cucu yang banyak, hahaha" kekehnya.
"itu harus, kalau bisa anak kembar!!"
"oh iya, besok jadi berangkat nya kan?"
'jadi lah mom" jawab Azka semangat sekali. setelah puas berbicara dengan mommynya, dia keluar kamar menuju kamarnya sendiri.
disana hanya ada mereka bertiga, dan beberapa pelayan. Aiden, Rara dan Kenzo sudah mulai sibuk dengan sekolah.
.
.
.
"apa kata mommy sayang?" tanya Salsa yang sejak tadi menunggu kedatangan Azka. wanita itu bahkan sudah berkeringat dingin, apalagi tampang Azka saat masuk kamar datar datar saja.
"mau tahu banget?" tanya Azka sembari mendekati istrinya. Salsa mengangguk cepat, memang hal itu sangat perlu dia ketahui.
"ya udah, cium dulu baru aku kasih tau!!" Azka sempat sempatnya memanfaatkan hal ini.
"ckkk, kenapa nggak kasih tahu saja sih!!" dumel Salsa tapi masih menuruti kemauan pria itu. dia membawa dirinya mendekat, mengecup bibir Azka berkali kali.
"bukan kecup sayang tapi cium"
"nggak ada!!!" jawab Salsa berniat menjauh tapi Azka menahan tengkuknya. kemudian mulai mencium Salsa dengan brutal. cukup lama, hingga Salsa hampir kehabisan nafas di buatnya.
"kamu berniat membunuhku??" omel Salsa dengan wajah yang terlihat kesal. Azka hanya tersenyum kemudian mengelap bibir gadis itu yang masih basah. bibir yang setelah ciuman terlihat semakin seksi saja, membuat Azka lagi dan lagi menginginkan hal itu.
"duduk disini!" dia menepuk pahanya, meminta Salsa untuk duduk disana.
"nggak mau!"
"duduk disini kalau mau dengar bagaimana reaksi mommy" hanya itu saja harus menurut dulu kemauannya.
"ceritakan!" desak Salsa memuat Azka tersenyum tipis.
"mommy tidak marah, dan dia sebenarnya tahu tentang itu" jelas Azka kembali membuat Salsa membulatkan matanya tak percaya.
"serius mommy tidak marah?" dia memastikan lagi, dan kali ini Azka mengangguk pelan. jangan tanya gimana tangannya, yang jelas sembari menjelaskan tentang itu, tangan Azka juga masih aktif berkeliaran di balik baju Salsa.
"ssshhhttt" Salsa menahan tangan kekar itu saat sudah mulai bermain di depan dua buah melon wanita itu
"kenapa di tahan? aku hanya memegangnya saja"
"tidak sekarang!!!" tegas Salsa dan hendak turun dari pangkuan pria itu, tapi lagi dan lagi Azka menahannya.
kali ini dia membuka kaus yang di kenakan Salsa, tidak peduli larangan wanita itu, dia tetap melakukan aksinya.
melepaskan pengait bra yang wanita itu kenakan, kemudian dia mulai menyusui seperti bayi besar.
"shhhh Azka.." suara Salsa lolos begitu saja. dia mau menahan diri, tapi pria itu selalu memancing, apalagi tangan satunya sudah berlayar makin ke bawah, membuat sang istri melayang dan ingin lebih tentu saja.
"kenapa? mau tiduran?" tanyanya pura pura tidak tahu dengan kemauan Salsa. wanita itu berdecak pelan, membalas Azka tidak kalah agresif.
"shitt sial!!" umpat pria itu tak tahan saat tangan Salsa sudah berani memegang sesuatu di balik celananya.
dia membawa tubuh Salsa, membaringkan istrinya di ranjang kemudian Azka mengukungnya.
"kamu pancing sayang, padahal aku hanya mau ini saja sejak tadi, tapi ada baiknya kita olahraga siang kan?" bisiknya sembari tersenyum tipis.
dua orang itu mulai dengan aksinya, dari ciuman panas hingga berbagi peluh di siang bolong. tidak peduli bagaimana dinginnya AC, yang jelas keduanya saat ini bermain menciptakan keringat luar biasa.
"capek?" masih saja bertanya, padahal Salsa sudah terlihat tak berdaya di bawah kungkungannya.
"istirahat sayang.." gumannya kemudian membawa tubuh polos Salsa dalam dekapannya. dia mengecup pucuk kepala Salsa, setelahnya ikut memejamkan mata, beristirahat lantaran tubuh lelah.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...