NovelToon NovelToon
HAWA Hati Wanita

HAWA Hati Wanita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Trysa Azra

Zahra. wanita yang ditinggal oleh lelaki yang dicintainya dihari yang seharusnya menjadi hari bahagia untuk nya dan keluarga.
setelah mengetahui alasan lelaki itu meninggal kan nya entah membuat nya merasa dikhianati atau kembali bersimpati, rasanya dia sendiri tak bisa membaca isi hati nya lagi.
Belum usai rasanya mengobati hati, Zahra justru di hadapkan dengan pilihan menerima pinangan pak kiyai untuk anaknya dan harus rela dipoligami atau menerima mantan tunangan nya kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Trysa Azra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teman lama

 Hafidz hari ini ada jadwal ke percetakan sekaligus toko buku dan kitab-kitab kuning yang sudah lama menjadi langganan pondok pesantren nya memesan buku dan kitab untuk keperluan pondok dan dia pun sudah cukup akrab dengan pemilik toko dan juga karyawan disana.

Hafidz mengambil kitab yang sudah dia pesan beberapa waktu yang lalu dan berniat untuk menambah kitab lain nya.

 " kitab shahih muslim 50 ya... " ujar hafidz pada yang jaga toko.

 " kemarin sisa 40, kalau mau bisa di pesan kan lagi tapi nunggu satu Minggu baru ada." ujar si penjaga.

 " oh kalau begitu biar nanti sekalian nunggu yang 10 buah nya saja, seperti nya juga ini nggak bisa bawa sekalian." kata hafidz lagi. Tentu saja jumlah kardus berisi kitab-kitab pesanan nya sudah 5 dus, sulit kalau di tambah lagi.

Tak lama berselang datang seorang yang tak asing bagi hafidz, dia menepuk pundak nya pelan.

 " Wahyu... " hafidz langsung menyapa.

 " hafidz." sahut Wahyu.

 "nggak bilang-bilang kamu balik kesini."

" iya baru juga kemarin aku balik." ujar Wahyu lagi.

Kedua nya pun saling pandang dan mengangguk satu sama lain, hafidz dan Wahyu memang cukup akrab karena keduanya pernah mondok di tempat yang sama dan kemudian menjadi rekan kerja sebagai penjual dan pembeli.

" Bagaimana kabar Yusuf? Sudah masuk ngajar kan" tanya Wahyu kemudian.

Hafidz tau sebenernya Wahyu ingin mengetahui kabar Yusuf dan keluarga, ya keluarga Zahra. Hafidz pun tau kalau sebelumnya Wahyu adalah tunangan Zahra yang kemudian batal menikah dengan nya, meski hafidz tidak tau inti masalah nya apa tapi dia sempat mendengar ketika Abi berbincang lama dengan Abah nya Zahra mengenai anak nya. Yang Hafidz tau Wahyu dan Yusuf juga saling kenal karena mereka dari daerah yang sama, kemudian karena sering pulang bareng waktu dulu mungkin disana lah Wahyu jadi mulai mengenal Zahra dan keluarga nya yang kemudian berujung dengan pertunangan dan pernikahan yang gagal.

" mau ngobrol dulu? " ajak hafidz tanpa pikir panjang Wahyu pun menganggukkan kepalanya.

Kedua nya pun memilih warung dekat toko kitab untuk tempat mereka ngobrol tak lupa hafidz memesan minuman untuk mereka.

" apa sebenarnya yang terjadi? kamu baik-baik saja? " tanya hafidz memulai perbincangan.

" Alhamdulillah baik. Tapi semua tidak berjalan dengan baik... " ujar Wahyu.

" apa kata Yusuf? " tanya Wahyu ingin tahu.

" tidak ada, dia tidak pernah membahas itu sama sekali aku hanya tahu dari Abi." kata hafidz lagi.

Wahyu pun mengerti mungkin mereka tidak ingin membahas tentang dirinya sama sekali dan itu masuk akal karena dia telah menghancurkan semuanya.

" Aku tidak tau harus memulai dari mana tapi semua adalah salah ku. " sesal Wahyu.

" Aku belum sempat bertemu mereka lagi dan belum sempat meminta ma'af langsung, aku tak punya muka dihadapan mereka." tambah Wahyu.

Hafidz mencoba memahami situasi yang di hadapi Wahyu tapi dia pun belum mendapat jawaban apa gerangan alasan yang membuat semua ini terjadi.

" Zahra wanita yang baik, keluarga nya pun baik. Apa gerangan yang membuat kamu memutuskan semua nya?" desak hafidz agar Wahyu bercerita.

" semua karena keegoisan ku sendiri. " ujar Wahyu masih gantung.

" Aku tidak memberi tahu dia kalau aku sakit." akhirnya Wahyu mengungkap nya.

" kamu sakit? Sakit apa... Karena kamu sakit Zahra meninggal kan kamu karena kamu sakit? " hafidz masih bingung.

" tidak, tentu saja tidak. Zahra bukan wanita seperti itu."

" aku yang memutuskan pertunangan karena aku takut tidak akan sembuh, ketika itu aku berpikir Zahra akan sengsara jika menikah dengan orang sakit seperti aku. Tapi ternyata pemikiran ku salah dan tindakan ku pun salah... Aku tak pernah sama sekali memberi tahunya tentang sakit ku. Tiba-tiba meminta dibatalkan semua nya di hari yang sangat dekat. " cerita Wahyu pada hafidz.

" Zahra tau tentang alasan mu? " tanya hafidz lagi dan Wahyu mengangguk.

" Tapi dia melarang aku memberi tahu keluarga nya, mereka sudah terlanjur kecewa dan Zahra tidak ingin mengungkit nya lagi. "

cerita Wahyu lagi.

" sekarang kamu masih sakit? " kembali hafidz bertanya.

" Alhamdulillah sekarang sudah pulih. "

" tidak ingin kembali pada Zahra? " tanya hafidz lagi. Wahyu menunduk dan menarik nafas panjang terasa berat sekali.

" mana mungkin dia tak bisa me ma'afkan aku yang telah memutuskan semua nya tepat dua hari sebelum acara. Zahra wanita yang cukup tegas sejauh aku mengenal nya, ketika dia bilang tidak tentu jawaban nya akan tidak sampai akhir. "

Hafidz pun mengangguk kan kepala nya mendengar cerita Wahyu. Dia tau tidak segampang itu merubah hati dan pikiran seseorang terlebih jika dia sudah dikecewakan.

" bagaimana pun kamu juga harus menghargai keputusan dia " ujar hafidz kemudian.

" iya, mungkin sekarang Zahra juga sedang menenangkan diri. " pikir Wahyu.

" cepat atau lambat, semoga semuanya bisa selesai dengan baik. Jangan putus silaturahmi kamu dengan Yusuf sebagai teman." pesan hafidz pada Wahyu.

" aku akan cari waktu yang tepat untuk bicara dengan Yusuf." ujar Wahyu lagi.

Hafidz hanya mengangguk dan dia tidak ingin memberi tahu Wahyu kalau sekarang Zahra ikut kakak nya dan mulai mengajar di pondok nya. Biarlah kedua nya menenangkan diri masing-masing kalau pun ada kesempatan mereka bertemu biarlah waktu dan takdir yang bicara, dia tidak akan ikut campur terlalu dalam tentang permasalahan ini. Dia tidak berhak apa-apa selain menjadi pendengar yang baik untuk teman nya. Baik Wahyu atau pun Yusuf adalah teman baik nya, dia tau mereka pun saling berteman dengan baik jadi pasti mereka punya cara sendiri untuk masalah ini. Dia tidak akan menyalakan siapa pun dan tidak membenarkan siapa pun, karena pasti mereka punya alasan masing-masing. Kalaupun tidak bisa sekarang mungkin suatu saat nanti mereka bisa seperti dulu lagi.

1
Rahayu Irmayanti
Luar biasa
Trysa Azra: Terima kasih. ikuti terus alur ceritanya ya.. mohon dukungan nya
total 1 replies
Marwah Badriyah
bertanya tanya dari mana bisa membuat kisah ini😁
Heulwen
Saya sangat menikmati ceritamu, jangan berhenti menulis ya author!
Trysa Azra: terima kasih. ikuti terus cerita nya ya
total 1 replies
Codigo cereza
Alur yang penuh dengan pergulatan batin membuat saya terikat.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!