NovelToon NovelToon
My Secret Wife

My Secret Wife

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:23.1k
Nilai: 5
Nama Author: Desy kirana

Kihana Betaria Lutfi terpaksa menerima perjodohannya dengan pria yang sangat ia benci.
Ayahnya mengatakan jika keluarga nya memiliki hutang pada keluarga Dude yang tidak bisa di lunasi dan keluarga Dude menginginkan Hana menjadi istri dari anak pertama mereka bernama Reynan Dude yang juga merupakan guru di tempat Hana sekolah.
Pernikahan mereka di rahasiakan dari seluruh guru dan pihak sekolah karena Hana tidak ingin di keluarkan dari sekolah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

"Sory guys, bukannya gw nggak mau ngundang kalian. Tapi Bang Rey ngelarang takut kalian nggak bisa jaga rahasia ini." Lanjut Hana, ia merasa tidak enak karena tidak mengundang teman-temannya saat menikah.

"Terus kenapa Lo sekarang ngasih tau kita? Lo nggak takut kita nggak bisa jaga rahasia?" tanya Laura ketus.

Hana merasa tersentak mendengar perkataan Laura dengan nada dingin. Hatinya seperti teremas karena respon yang teman-temannya berikan tidak baik.

Ia menatap satu persatu wajah sahabatnya yang kurang bersahabat.

"Nggak ada alasan. Gw tau kalian marah, sekarang terserah kalian mau bongkar rahasia ini ke semua orang juga terserah. Gw pulang sekarang." kata Hana dengan nada kecewa. Ia merasa kesal karena teman-temannya tidak mengerti posisinya.

Hana memilih meninggalkan mereka dan tak menunggu makananya datang, padahal perutnya sudah sangat lapar. Hana pergi dengan perasaan sedih dan dada sesak. Sekuat tenaga Hana menahan airmatanya agar tidak tumpah.

Setelah Hana pergi dan tak terlihat lagi, Sarah, Lusy dan Laura menghembuskan nafas pelan. "Kita harus gimana?" ungkap Laura.

"Makan dulu lah, nanti setelah itu kita pikirin lagi. Jangan pernah berpikir saat perut kosong. Karena nggak akan bisa ketemu jalan keluarnya." usul Sarah. Mereka pun menyetujui usul Sarah dan mulai menyantap makanannya setelah pelayan meletakkan makanan mereka.

Hana mampir ke sebuah toko pakaian yang berada di lantai bawah. Untuk menghilangkan perasaan sedihnya ia ingin membeli beberapa potong pakaian. Hana membeli beberapa daster MIDI untuk ia gunakan saat dirumah. Karena akhir-akhir ini Hana sering merasa kepanasan.

Setelah puas berbelanja. Hana keluar dari mall dan langsung mendatangi mobilnya di parkiran dan langsung masuk karena Rury sudah membukakan pintunya.

Hana menelpon Rey dan menanyakan keberadaanya. Perasaan Hana sedang tidak baik, ia ingin menemui sang suami untuk mengembalikan mood nya yang berantakan karena teman-temannya.

Setelah mengetahui keberadaan sang suami, Hana meminta supirnya untuk mengantarkannya ke rumah sakit tempat suaminya bekerja.

Reynan sedang berada di rumah sakit bersama ayahnya.

Tak lama mobil yang Hana tumpangi telah sampai di rumah sakit Medika Dude. Ia langsung menuju ruangan suaminya.

Tok

Tok

Tok

"Masuk!"

Hana masuk dan melihat Rey sedang mengobrol dengan beberapa orang yang tidak Hana kenal. Ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal karena malu.

Ia pikir suaminya sedang bersama mertuanya, ternyata suaminya sedang rapat.

Melihat kedatangan Hana, Rey tersenyum senang. Ia lalu berdiri setelah izin dengan beberapa direksi rumah sakit.

"Saya permisi sebentar ya."

Mereka yang berada di dalam ruangan mengangguk paham.

Rey mengajak Hana berbicara di luar dan menutup pintu ruangannya.

"Sayang, Abang pikir kamu nggak akan Dateng."

"Maaf bang, Hana sengaja nggak bilang mau nyusul. Pengen bikin kejutan, tapi malah Hana yang terkejut." jawab Hana tak enak.

Rey mencubit gemas hidung kecil Hana.

"Kamu tunggu di dalam saja yuk, Abang cuma ada urusan sebentar sama mereka. Nggak lama kok." ajak Rey.

"Emang nggak papa?"

"Nggak papa! Sudah yuk." Rey menarik tangan Hana dan membawanya masuk kembali ke dalam ruangan.

Ia meminta Hana duduk di kursi kerjanya sementara ia kembali ke sofa dan memulai kembali penjelasannya.

Hana hanya mendengarkan rapat Rey dengan direksi rumah sakit dengan bermain ponsel. Ia merasa kesal karena teman-temannya sama sekali tidak menghubunginya.

Hatinya merasa sakit dan tiba-tiba airmata yang sejak tadi ia tahan tak terbendung lagi. Hana menyeka airmatanya menggunakan tissue diatas meja.

Rey yang melihat istrinya menangis merasa khawatir. "Sepertinya sampai sini dulu penjelasannya. Kalau ada yang ingin di tanyakan nanti bisa hubungi Jody saja ya." Kata Rey mengakhiri pertemuannya.

Mereka semua pergi meninggalkan ruangan Reynan dengan menunduk hormat. Rey mengunci ruangannya dan mendekati Hana.

"Sayang kenapa?"

Hana menggelengkan kepalanya dan langsung memeluk tubuh Rey yang berada di sampingnya. Ia menyembunyikan wajahnya di perut Rey.

"Ibu hamil dilarang menangis."

Mendengar perkataan Rey, membuat tangisan Hana semakin kencang. Rey semakin bingung dengan yang terjadi pada Hana.

Rey menarik tangan Hana dan membawanya ke sofa, ia mendudukkan Hana ke atas pangkuannya. "Nggak mau cerita?"

Hana menggelengkan kepalanya dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Rey.

"Ya sudah, jangan menangis. Kasihan baby kalau Mommy nya menangis. Ingat kata dokter!"

Hana menghentikan tangisannya dan menarik nafas berkali-kali lalu menghembuskan nya.

"Sudah tenang?"

Hana mengangguk. Rey tersenyum dan menangkup wajah Hana yang masih basah dengan airmata. Ia mengusap airmata Hana dengan jarinya lalu mengecup bibir Hana singkat.

"Kalau kamu datang ke sini, berarti harus menceritakan apa masalahmu. Jangan membuat Abang bingung dan menerka-nerka. Katakan ada apa!" suara lembut Rey membuat Hana merasa tenang.

Ia lalu menceritakan hal yang membuatnya sedih. Tapi kali ini tidak menangis lagi.

Rey mengangguk paham, jika istrinya merasa kecewa dengan teman-temannya.

"Jadi mereka sudah tau kita sudah menikah?" Hana mengangguk. Rey mengusap-usap punggung Hana.

"Abang sebenarnya sama sekali tidak masalah jika semua orang tau tentang pernikahan kita. Bahkan Abang ingin seluruh dunia tau jika kamu istri Abang. Tapi Abang juga memikirkan masa depanmu."

"Jadi Abang nggak marah mereka tau?" Rey tersenyum dan menggeleng. "Dari awalkan yang minta pernikahan kita di rahasiakan itu kamu, bukan Abang. Kamu bilang nggak mau di keluarkan dari sekolah, kalau orang-orang tau pernikahan kita."

"Iya sih." Hana kembali menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Rey. Ia menghirup aroma sang suami yang menenangkan dan membuatnya nyaman.

Rey menelusupkan tangannya kedalam pakaian Hana dan melepaskan pengait bra istrinya.

"Abang!" pekik Hana saat Rey mulai meremas gunung kembarnya.

"Ya sayang."

"Mau ngapain?"

"Nengok baby."

"Tadi kan sudah di sekolah."

"Itukan sudah beberapa jam yang lalu sayang."

"Hiis, dasar mesum!" Hana tak bisa menahan sang suami yang sudah melepaskan t-shirt yang ia pakai.

Sebelum pergi ke mall, Hana mengganti seragamnya dengan t-shirt yang berada di lokernya. Ia sengaja meletakkan beberapa pakaian ganti di loker.

"Abang kenapa mesum sekali sih."

"Kalau Abang nggak mesum, mana bisa membuatmu hamil sayang."

Hana pasrah saat Rey menguasai tubuhnya diatas sofa. Meskipun bukan seorang pemain, karena baru bersama Hana Rey melakukan hubungan suami istri, tapi bagi Hana Rey sangat pro. Rey bisa membuat Hana mendapatkan pelepasan berkali-kali.

"Abang jahat." protes Hana setelah Rey berhasil menyiramkan kecebong di dalam rahim Hana.

"Hahaha, tapi kamu suka kan?" Rey menciumi wajah Hana yang masih sangat menggoda imannya. Wajah penuh keringat dan pandangan sayu.

"Hana capeek!"

"Oh ya! Abang yang kerja kenapa kamu yang capek." Rey kembali menyentak pinggulnya dan berhasil membuat Hana memekik.

"Akh! Abang sudah. Hana belum makan dari tadi. Nanti pingsan gimana!" Kata Hana dengan suara keras agar Rey berhenti menggarapnya.

Benar saja, mendengar perkataan Hana, Rey langsung bangkit dari tubuh kecil Hana.

"Astaga sayang, ini sudah jam berapa? kenapa nggak makan sebelum datang kesini?"

"Aku pengen makan sama Abang. Malah kaya gini." Hana mencebik kesal. bibirnya mengerucut dan berusaha untuk duduk.

Rey memakai kembali pakaiannya setelah itu membantu Hana untuk memakai pakaiannya. "Kamu ini bandel sekali, sudah dibilang jangan sampai telat makan."

1
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Dewi Fuzi
bagus ceritanya gak bertele-tele dan gak byk konflik cuma ada tipo dikit" itu penyebutan papa atau papi yg jelas dong thor
Nurjannah Rajja
Idihh kenapa langsung 1T...
martina melati
hmmm carbo bisa bikin ngantuk deh hbs sarapan
martina melati
mcD??? hehehe... kykny kfc deh
Ningram Kama
goog
Sakura 💚🤍
aq kembali Dateng mendukung
Desy kirana: terimakasih kakak🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!