Putri Kecil Sang Penguasa "Bayi Genius 100 Milyar"

Ciu..man itu bergerak cukup lama, Nadine sudah dibawa Kungkungan laki-laki itu, seolah sadar Seketika laki-laki itu melepaskan ciu..man nya, tapi tidak tahu kenapa Nadine malah menarik kembali tubuh itu agar melanjutkan aksinya.

Nadine jelas menikmati ketika Bi..bir itu bertaut dengan bi..bir nya, bergerak begitu sempurna, Kemudian Li..dah laki-laki itu membelit li..dah nya dengan sempurna, membiarkan nadine ikut bermain di dalam sana.

Salahkah??

ini gila tapi anggaplah nadine benar-benar gila, dia penasaran bagaimana rasanya.

Ketika Andre selalu mempermasalahkan diri nya yang masih seorang pe. Ra..wan jelas saja dia kesal, dia ingin tahu apa rasanya kali ini.

Dengan cepat kedua tangan Nadine bertaut di leher laki-laki itu, jelas saja laki-laki itu ketika mendapat kan respon baik dari Nadine Li..dah.. nya dengan lincah menaut ke Li..dah nadine hingga terdengar suara-suara yang memenuhi ruangan itu dan semakin menambah tingkat andrenalin mereka agar melakukan lebih.

Tangan kanan laki-laki itu secara berlahan menyentuh belakang leher Nadine, sedangkan tangan kirinya dengan berlahan turun membuka satu persatu pakaian Nyang melekat ditubuh Nadine hingga menyisakan da..la..man nya saja, lalu dalam secepat kilat laki-laki itu melepaskan pakaian nya satu persatu.

Setelah itu laki-laki itu kemudian kembali menautkan bi..Bir nya ke Bi..bir nadine, terus membelit Li..dah mereka dengan sempurna. dan sepersekian detik kemudian bibir bertaut itu langsung dilepaskan oleh laki-laki secara berlahan, kini masuk.ke ceruk leher nadine, menyesapnya dengan sempurna, laki-laki itu meninggalkan bekas warna merah disana.

Sejurus kemudian lidahnya turun ke bawah, berlahan mu..lut laki-laki itu membuka berlahan cup penutup da..da nya lantas membuangnya ke sembarang tempat, kemudian dia menyesap da..da.indah itu berkali-kali, menciptakan suara-suara indah dari balik bibir Nadine, kemudian laki-laki itu dengan nakal membuat tanda berwarna disana.

Sambil lidah dan bibir menyesap, tangan kiri dengan lincah bergerak ke bawah sana, jari laki-laki itu dengan nakal bermain di sana.

"Akkh"

Racau Nadine dengan perasaan kacau berantakan.

Apa ini, oh apa ini?

Pekik Nadine dalam hati.

Seolah-olah ada kupu-kupu yang berterbangan di perutnya, begitu aneh, Nikmat dan indah.

Dia menggila, yah dia mulai menggila, menyentuh kepala itu dengan gerakan kacau,dia me..remas rambut lembut milik laki-laki itu dengan perasaan menggila dan mata terpejam sempurna.

"Heidar, kau bisa memanggil nama ku heidar sayang"

Bisik laki-laki itu saat kembali naik ke atas, menautkan lidah mereka kembali, tiba-tiba Nadine terpekik begitu jemari itu masuk ke dalam sana.

"Akhh..."

Pekik nya dengan sedikit men..desah

"No..heidar"

Sangat memalukan ini pertama kali nya dia men..de..sah memanggil nama laki-laki itu.

Mendengar jeritan Nadine bukannya berhenti, gerakan jari itu semakin menggila, semakin cepat dan lincah keluar dan masuk begitu saja, dia begitu suka mendengar jeritan-jeritan manja dibalik bibir indah itu.

"Tidak..tidak.."

Nadine tersengal-sengal, apalagi saat tiba-tiba laki-laki itu sudah kembali berada dibawah, memainkan li..dah nya dengan nakal disana, menyesap dengan sempurna, keluar masuk tidak ingin berhenti sama sekali.

"Hai..dar.."

Pekik Nadine sambil merengek saat lidah itu terus masuk keluar dengan sempurna, rasanya sesuatu dibawah sana akan keluar.

"Ini...Akhh"

Pekik nya tak tertahankan

"Hmm"

Bukan nya berhenti, Li..dah itu semakin menikmati.

Karena tahu Nadine sudah hampir tiba pada pelepasan nya, heidar semakin mempercepat gerakannya.

"Tumpakan lah"

Dan benar saja pada akhirnya sesuatu mengalir tiba-tiba dibawah sana.

Heidar jelas tersenyum senang, menaikkan tubuhnya dan bersiap masuk karena dibawah sana jelas sudah begitu siap dengan keadaan.

"Aku masuk"

Heidar berbisik lembut.

Sebuah hentakan lembut menyeruak mencoba menyeruak masuk membuat Nadine seketika berteriak histeris, membenamkan kuku-kuku nya ke punggung laki-laki itu.

"Oh suck, kau Sempit sekali"

Ucapnya sambil mende..sah, dia fikir kenapa sempit sekali, tidak mungkin ini pertama kali nya gadis ini fikirnya.

Heidar kembali mencoba, melesak masuk tanpa aba-aba.

"Akkhhhh"

Jelas saja kali ini Nadine lebih histeris, karena sesuatu yang kasar, besar dan menyakitkan seakan-akan baru saja menghantam diri nya, mengoyak sesuatu dengan sempurna.

Seketika Heidar mengerutkan dahinya,dia menoleh ke bawah.

"Oh sial,kau seorang perawan?"

Jelas saja dia tercekat.

Oh God.

Heidar berhenti sejenak

"Kenapa kau tidak bilang?"

Tanya laki-laki itu cepat

Nadine menggeleng pelan, menarik tubuh laki-laki menggigit bahunya sekuat mungkin,air matanya jelas tumpah.

"Ini sakit sekali"

Rengek Nadine

"Kamu tidak bilang,aku seharusnya malakukan nya dengan lembut"

bisik Haidar pelan, kemudian mencium lembut puncak kepala Nadine.

"Lihat aku hey"

Nadine berlahan melepaskan pelukannya, menatap Haider dalam-dalam, rasa perih dan sakit dibawah sana jelas mendominasi.

"Aku akan bergerak lembut"

ucap nya pelan

"Kau boleh mencakar atau menggigit ku, okey?"

Nadine mengangguk pelan,. menggigit bibir bawahnya pelan.

"Bagi sakit mu pada ku hmm"

Nadine kembali mengangguk.

Sepersekian detik kemudian Haidar kembali menautkan bibir nya pada bi..bir nadine, gerakan dibawah jelas dibuat sedemikian lembut, agar Nadine tidak meringis kesakitan.

Heidar jelas terkejut, dia fikir jika tahu gadis ini belum pernah melakukan nya, mana mungkin dia dengan bodohnya memancing gadis ini untuk naik ke atas kasurnya.

Oh tuhan

Dia terus bergerak lembut, memberikan kenyamanan lebih dulu pada Nadine, membuat gadis yang hampir sempurna menjadi seorang perempuan itu agar merasa nyaman dan terbiasa, beberapa kali Haidar mencium mata Nadine, membisikkan hal-hal lembut agar Nadine tidak tegang dan merasa sakit.

Pada akhirnya setelah terbiasa, dia mulai bergerak sedikit lebih cepat, dan jelas saja Nadine yang awalnya merasa begitu tersiksa, merasa dibawah sana menyakitkan, sesak dan penuh lama kelamaan menjadi nikmat,. menciptakan sebuah sensasi baru yang membuat dia berulang kali berteriak kecil, meleng..guh panjang diantara sakit dan ke..nik..matan tiada Tara, laki-laki itu benar-benar pandai membawa nya ke langit cakrawala, memompanya dengan cara menggila, membuat tubuh Nadine pada akhirnya bergetar tidak karuanan, kedua tangannya jelas memeluk erat tubuh indah laki-laki itu, tidak mau terlepas karena rasa nik..mat tiba-tiba mendominasi.

De..sa..Han demi de..sa..Han dari bi..bir indah Nadine membuat heidar semakin menggila dalam bergerak, dia mempercepat laju dirinya.

Heidar terus memompa sambil beberapa kali Bi..birnya menyatu dengan milik Nadine, membungkam bibir cantik itu agar pekikan nya tidak semakin menggila.

"Haidar"

Nadine mengencangkan pegangan nya pada lengan heidar, laki-laki itu tahu ini Adalah waktu pelepasan nya.

"Bersama sayang"

Heidar meraih kedua tangan Nadine bertaut jemari dan saling menarik dengan kencang, menunggu pe..le..Pasan secara bersamaan

Mereka benar-benar sampai pada titik akhir pe..le..Pasan, terasa begitu lega dan nik..mat.

Seketika tubuh Kokoh itu menimpa tubuh indah milik Nadine, memeluknya hangat dan mencium puncak kepala Nadine berkali-kali.

"Terima kasih"

Dan seketika wajah Nadine memerah, dia tidak tahu harus berkata apa.

Ini kah rasanya ketika seseorang ber..cum..Bu rayu di atas kasur?

Yah dia gila, memang gila, dia melakukan nya dengan laki-laki yang baru kemarin dia kenal. Dia benar-benar gila!!!