Novel ini menceritakan kisah seorang remaja tanggung bernama Ali yang sangat merindukan kasih sayang dari ibunya yang sama sekali tidak mengenali nya.
Bagaimana kah perjuangan nya apakah dirinya bisa mendapatkan kasih sayang yang di inginkannya ataukah sebaliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Nabila duduk di kursi di ruangan BP. Dirinya di laporkan ke guru BP oleh Stefanie karena sudah melakukan kekerasan.
Wajah gadis itu terlihat begitu santai dan tidak ada ketegangan serta rasa takut karena berada di ruangan khusus bagi para siswa/siswi yang bermasalah.
"Nama kamu Nabila? tanya guru laki-laki yang begitu terlihat galak.
" Iya".jawabnya singkat.
Guru itu masih terdiam saat melihat biodata lengkap gadis yang berada di depan nya.
"Kamu siswi baru?
" Iya".
"Kenapa kamu bikin ulah di hari pertama kamu masuk sekolah?tanyanya mulai dengan suara sedikit tinggi dan membuat gadis iru mengerutkan keningnya meli perubahan dari laki-laki yang menjadi gurunya itu.
"Maksud Bapak apa?Saya bikin ulah?
" Iya dan siswi yang merasa mendapatkan kekerasan itu melaporkan nya kepada saya".
Gadis di depan nya tertawa sinis.
"Jadi dia sudah mengadu?
" Dia bukan mengadu tapi melaporkan ".ucap guru itu mengklarifikasi.
"Sama saja apa bedanya.Apa Bapak tidak ingin mendengar kan alasan saya melakukan kekerasan kepadanya?
" Itu tidak perlu karena saya sudah mendapatkan nya dari siswi yang mendapat kan kekerasan dari kamu ".
"Iru namanya Bapak tidak adil Pak.Seharusnya Bapak mendengar kan dari dua sisi bukan hanya satu sisi saja".
" Tidak usah mengajari saya, saya lebih tau apa yang menurut saya benar."
"Walaupun keputusan Bapak merugikan salah satu pihak?
" I.. itu. "ucapan nya terhenti lalu Nabila pun mulai berbicara lagi
"Berapa banyak cuan yang Bapak untuk menutupi kesalahan nya? tanyanya dan membuat laki-laki itu langsung menatap nya dengan tajam.
" Kamu".tunjuknya dengan penuh emosi.
Nabila pun berdiri dari duduk nya dengan melipat kedua tangannya di atas dadanya.
"Bapak marah, berati benar dong apa yang saya ucapkan barusan adalah sebuah fakta.Saya ingatkan sama Bapak jangan suka berat sebelah untuk menyelesaikan masalah.Apa perlu saya ingatkan setiap saat Pak? Saya ini seorang jurnalis Pak, saya bisa mengangkat kasus ini kedalam media cetak, elektronik bahkan media sosial media.Apa Bapak mau saya membukanya dan membuat pekerjaan Bapak akan berakhir karena di cap sebagai guru yang menerima uang suap? tanyanya santai hingga membuat laki-laki itu pun langsung menelan saliva nya sungguh baru kali ini diri nya mendapatkan seorang siswi yang berani melawan nya bahkan posisi nya kali pasti akan terancam di pecat.
"Lebih baik Bapak pikir kan baik-baik ,saya tidak pernah main-main dengan ucapan saya".ucapnya lagi dan laki-laki itu hanya terdiam karena tidak bisa berkata apa-apa.
Gadis itupun berdiri dari kursinya
" Oke karena seperti nya tidak ada yang ingin Bapak katakan lagi jadi saya akan kembali ke kelas".katanya sambil berjalan meninggalkan ruangan BP sambil tersenyum senang,sedangkan guru laki-laki itu hanya bisa terdiam di kursinya.
Di kelas
Nabila pun sampai di kelasnya dan dia pun mengetuk pintu terlebih dahulu.Sang guru pun mengangguk dan menyuruhnya masuk.Semuanya pun melihat ke arah gadis itu yang berjalan dengan santai menuju kursinya.
"Elo ngga apa-apa? tanya Icha setelah Nabila duduk.
" Gue baik-baik saja".
"Syukurlah gue turut senang".katanya sambil tersenyum senang.
Keduanya pun terdiam sambil mendengarkan guru yang sedang memberikan pelajaran.
" Hebat Bos cewek cupu itu baik-baik saja".kata Aldo
"Iya seperti nya tuh cewek bukan cewek sembarangan deh".kata Kevin
" Iya apa yang di katakan sama dua kurcaci itu benar Bos".kata Egi membuat kedua temannya langsung menatap nya tajam.
"Sorry,gue ralat bukan kurcaci tapi cowok ganteng deh".ucap Egi takut di keroyok sama dua sahabatnya. Sedangkan Aldo dan Rengga hanya bisa jadi penonton saja.
Hingga suara guru menghentikan perdebatan mereka, sehingga ketiganya yang sedang berdebat akhirnya terdiam.
Pelajaran pun berakhir setelah terdengar suara bel.Semuanya pun merapihkan buku dan alat tulisnya sebelum beranjak pulang. Nabila pun kini sedang berjalan keluar bersama dengan Icha, teman yang baru saja di milikinya.
"Bila".panggil Icha.
"Iya, kenapa?
" Kamu pulang naik apa?
"Naik kendaraan umum kenapa?
" Bareng sama gue aja,gue awa mobil sendiri ".
" Thanks tapi tidak usah, gue nggak langsung pulang karena satu hal yang harus gue kerjakan".ucapnya sambil berjalan meninggalkan Icha yang kini sudah memasuki mobilnya.
Nabila berjalan keluar dari gerbang sekolah, kini dirinya sedang berada di halte untuk menunggu angkutan umum.
Di saat dirinya sedang menunggu seseorang menghampiri nya dengan menggunakan mobilnya.
"Hemm.. perlu tumpangan?tanya seseorang dan Gadis itu pun menoleh kearah seorang laki-laki yang sedang bersandar di mobil mewahnya.
Nabila masih terdiam tidak menjawabnya hingga membuat hati laki-laki itu menjadi emosi..
Karena mendapatkan penolakan akhirnya laki-laki itu pun keluar dari dalam mobilnya.Lalu tanpa berkata apa-apa dia pun langsung menarik tangan gadis itu dan
Bruk
Tubuhnya pun di dorong masuk ke dalam mobil.Dengan gerak cepat laki-laki itu pun langsung kembali ke bagian kemudi.
"Aw apaan sih elo,gue mau. Cepat bukain kuncinya atau ngga gue akan teriak.
" Teriaklah,karena gue ngga perduli ".jawab laki-laki itu santai sambil menyalahkan mobilnya dan tak lama mobil itupun bergerak meninggalkan tempat itu.
" Berhenti ngga! perintah nya tapi laki-laki tidak mendengarkan.
"Eh elo itu tuli ya".makinya lagi hingga membuat gadis itupun akhirnya terdiam karena capek terus saja mengoceh tapi yang di ocehin sama sekali tidak perduli.
Laki-laki itupun tersenyum
" Akhirnya dia bisa diam juga.Suatu saat elo akan berterimakasih kasih sama gue".ucapnya dalam hati.
bersambung