NovelToon NovelToon
Pelangi Untuk Aqila

Pelangi Untuk Aqila

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Teen Angst / Teen School/College / Keluarga / Cinta Murni / Bad Boy
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mukarromah Isn.

Mimpi Aqila hanya satu, mendapat kasih sayang keluarganya. Tak ada yang spesial dari dirinya, bahkan orang yang ia sukai terang-terangan memilih adiknya

Pertemuannya tanpa disengaja dengan badboy kampus perlahan memberi warna di hidupnya, dia Naufal Pradana Al-Ghazali laki-laki yang berjanji menjadi pelangi untuknya setelah badai pergi

Namun, siapa yang tau Aqila sigadis periang yang selalu memberikan senyum berbalut luka ternyata mengidap penyakit yang mengancam nyawanya

.

"Naufal itu seperti pelangi dalam hidup Aqila, persis seperti pelangi yang penuh warna dan hanya sebentar, karena besok mungkin Aqila udah pergi"

~~ Aqila Valisha Bramadja


.

.

Jangan lupa like, komen, gift, dan vote...🙏⚘😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mukarromah Isn., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemoterapi

"Assalamu'alaikum" Aqila mengucap salam saat membuka pintu rumah

"Wa'alaikumussalam" kedua orang tuanya yang duduk di ruang tamu hanya menjawab tanpa menoleh karena sibuk dengan tabket ditangan mereka

"Aqila, besok Reyna ulang tahun, kita mau siapin pesta kejutan yang meriah buat dia" Jawab Mama Intan masih sibuk memilih desain terbaik di tabletnya bersama Papa Arya

"Kamu juga jangan lupa siapin hadiah buat adik kamu, biar nggak ngambek kayak tahun kemarin" Ucap Papa Arya mengingat Aqila tahun lalu yang lupa dengan alasan sibuk untuk kegiatan kampus dan itu memang benar adanya

"Oke" hanya itu jawaban yang diberikan Aqila sebelum benar-benar naik dan masuk ke dalam kamarnya

Ia tersenyum getir, ia pernah bermimpi di rayakan seperti itu tapi apalah dayanya yang mungkin tanggal ulang tahunnya bahkan dilupakan, ia masih bermimpi mungkin bisa tahun depan itupun kalau ia masih diberikan kesempatan bernafas oleh tuhan

Aqila merogoh ponsel dalam tasnya yang bergetar untuk melihat nama si pemanggil

"Renata?" Gumamnya pelan

"Halo, Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam, Aqila gue dapet undangan nih ke pesta ulang tahun adik lo yang manja itu, gue dateng nggak?" Suara Renata berubah kesal entah apa alasannya

"Lo kok nanya ke gue? Yang diundang kan lo" Aqila bingung sendiri dengan pertanyaan Renata

"Gue kesel banget sampai pengen marah sama keluarga lo, bisa-bisanya mereka rayain ulang tahun adik lo begitu meriahnya sedangkan nginget ulang tahun lo aja nggak" Aqila tersenyum mendengar suara Renata yang membela dirinya

"Manusia juga bisa lupa kan?"

"Itu bukan lupa namanya, tapi nggak peduli, mana ada orang lupa sampai bertahun-tahun" Aqila tersenyum getir, memang bukan lupa tapi tidak peduli

"Ini yang gue takutin kalau dateng besok, bukannya ngucapin selamat, gue malah ajak adu mekanik adik lo"Aqila tertawa mendengarnya

"Dateng aja, biar gue nggak sendiri" suara Aqila berubah sendu membuat Renata diseberang sana merasa tak enak

"Oke, nanti sore kita pergi cari hadiah bersama, gue tau kok lo pasti belum beli hadiahkan buat si manja?"

"Iya, nanti sore kita ketemu di tempat biasa"

.

Rembulan menyapa bumi diikuti jutaan bintang indah yang menghias langit malam, hembusan angin bertiup sepoi-sepoi membuat udara malam kian terasa dingin, namun tak membuat Aqila beranjak sedikitpun dari depan jendela yang terbuka

"Semoga uangnya masih cukup buat kemoterapi sama beli beberapa perlengkapan kampus, nggak enak minta sama papa padahal baru ditransfer kemarin" ucapnya melihat sisa uang dalam kartu kreditnya

Aqila memandang rembulan yang bersinar begitu indah malam itu

"Entah besok, lusa atau hari selanjutnya, penyakit ini sudah tak bisa disembunyikan lagi"

"Apakah Aqila masih bisa bertahan hidup? Menggapai mimpi-mimpi Aqila?"

"Ya Allah, engkau yang mengetahui segalanya, berikan apa yang terbaik untuk hamba"

Sakit kepala yang terasa luar biasa sakit datang kembali, membuat Aqila segera beranjak dari tempat duduknya menuju tempat tidur sebelum pingsan dilantai kamarnya yang dingin

Hal ini bukan yang pertama baginya, tapi sering, ini yang menyebabkannya kadang lupa mematikan lampu kamar atau bahkan menutup jendela hingga pagi

.

Aqila didampingi Kirana duduk di kursi tunggu rumah sakit Bina Raga setelah selesai melakukan CT scan untuk melihat seberapa jauh perkembangan sel kanker hingga bisa memberikan pengobatan yang sesuai juga

"Tenang, jangan gugup kemoterapi nggak sakit kok" Kirana memegang tangan Aqila yang berkeringat dingin

"Tau dari mana lo?"

"Itu katanya di internet" ucap Kirana menunjukkan handphonenya

"Aqila Valisha Bramadja" namanya dipanggil masuk ke ruangan khusus untuk siap melakukan kemoterapi

"Sudah siap?" Aqila mengangguk dan naik keatas tempat yang sudah disiapkan setelah berganti dengan pakaian khusus yang disiapkan

"Rileks jangan takut ini nggak sakit kok" ucap dokter wanita itu tersenyum seraya memegang jarum suntik yang justru menakutkan di mata Aqila, apalagi dari kecil ia paling takut dengan jarum suntik

"Yang penting adalah keinginan dan niat kita untuk sembuh, percuma kita pergi berobat menghabiskan banyak uang, jika kemauan untuk kita sembuh tidak ada" ucap dokter itu tersenyum

"Ingat keluarga kita sebagai penyemangat atau orang-orang disekitar kita yang akan bersedih kehilangan kita" Aqila tersenyum getir, akankah ia bisa mendapat perhatian dari kelurganya seperti mimpinya?

.

"Kalian dari keluarga Bramadja? Kenapa tidak ke rumah sakit Bramadja? Padahal perlengkapan disana lebih baik dan yang pasti dokternya sudah profesional" ucap salah satu dokter berbincang dengan Kirana yang diketahui bernama Ali dari jas dokter yang dikenakan

"Saya bahkan tak mengerti apa isi otak sepupu saya dokter, mungkin penyakitnya membuatnya menjadi kehilangan akal sehat" Kesal Kirana mengingat Aqila yang lebih memilih rumah sakit ini padahal di rumah sakit Bramadja lebih lengkap dan yang penting gratis

"Berikan dia semangat, sejak kesini pertama kali saya melihat matanya punya banyak mimpi namun seolah hampa" Kirana terdiam mendengarnya

"Jaga dia baik-baik, penyakit kanker otak stadium tiga termasuk kanker ganas, sakit kepala yang luar biasa, mimisan, rambut rontok, anemia, halusinasi bahkan ia bisa kehilangan sebagian ingatannya"

"Bahkan tak sedikit penderita kanker yang lebih memilih euthanasia karena tak kuat menahan rasa sakit mereka"

"Apa itu euthanasia dok?" Kirana bertanya pada dokter Ali, karena walaupun kakak dan ayahnya seorang dokter, ia lebih memlih jurusan bahasa indonesia karena ingin menjadi seorang jurnalis yang hebat

"Suntik mati" Tubuh Kirana menegang, jantungnya berdetak lebih kencang, ia bahkan sampai meneteskan air mata

"Walaupun banyak orang mengatakan kanker otak tak bisa disembuhkan atau hanya memiliki hidup yang terbatas, ingatlah jika ia memiliki semangat yang tinggi dan tetap berdo'a tak ada yang tak mungkin di dunia ini" ucap dokter Ali menepuk pundak Kirana

"Ini adalah hasil CT scan Aqila juga surat hasil pemeriksaan, berikan kepada keluarganya, kami melihat sel kanker semakin membesar, kami takut ini akan memasuki stadium akhir dan menyebar ke tulang belakang" Kirana menerimanya dan memasukkan kedalam tas Aqila yang dipegangnya

"Terima kasih dokter"

"Sama-sama, setelah ini Aqila masih harus menghabiskan kantung infus jadi tunggu beberapa jam lagi"

"Pasien yang baru saja menjalani kemoterapi akan merasakan lemas dan letih, apa sebaiknya kalian tidak menginap dulu di rumah sakit?"

"Tidak perlu dokter, saya akan menelpon sopir untuk menjemput kami"

"Baik kalau itu keinginan kalian, hati-hati"

Kirana mengangguk dan melihat dari pintu yang tertutup rapat

"Masalah ini harus segera diberitau kepada keluarga secepatnya"

.

.

Jangan lupa follow ig baru author, untuk info update, karya terbaru atau mungkin ada pertanyaan lainnya...😘🙏

...👇👇👇👇...

1
Novi Lyani
dari awal aku udah ga nebak ni novel happy ending...bawangnya banyak bgt 😭😭😭
novita harahap
Luar biasa. ini mah bawang merah, campur bombay pake daun bawang n lada. pedis...panas
Suci Dea
aku bener2 gak kuat kak...😭😭😭
Suci Dea
cerita mu banyak mengandung hikmah dalam kehidupan kak..
Suci Dea
/Sob//Sob//Sob//Sob/
Suci Dea
jadi ingat almarhum bapak, meninggal karena kanker. kalau udah kerasa sakit, saking gk kuat nya Ampe pingsan nahan sakit 😭. rindu.....
@mukarromatul28: Alfatihah buat bapaknya kakak 🤲❤️
total 1 replies
Suci Dea
aminnnnnnnnnn
Sari
kasian deh lo gempa jd cowo ga tegas👎
Suci Dea
like it/Applaud/
Suci Dea
nyesek banget pertama kali baca udah sesedih ini/Sob//Sob/
Ca_09
Novel ini banyak mengeluarkan air mata,, tapi di dalam nya terdapat banyak makna dalam hidup
Na Djue
bagus
Love 💞💞💞
Ga ada yg bisa diungkapkan dari cerits ini selain LUAR BIASA 》》》》》luar biasa ceritanya,luar biasa pengungkapan kata per kata,dan LUAR BIASA PENULIS YG BISA MEMBUAT PEMBACA MENGURAS AIR MATA.
Pokoknya keren buat othornya👏👏👏
Dasma Niar
karya mu memukau Thor.... semangat....😘😘😘😘
Dasma Niar
bikin mewek trusss😭😭😭😭😭
Love 💞💞💞
ahhh thor kenapa sad ending 😭😭😭😭😭😭
Love 💞💞💞
akhirnya ada juga part yg buat tertawa🤭🤭
Anonymous
keren
Love 💞💞💞
yasalam airmataku jebol drtd😭😭😭
Sakinah Amalia
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!