Alisha seorang desainer muda yang mengalami perpindahan tubuh , akibat pembunuhan yang dilakukan oleh salah satu musuhnya .
Apa yang sebenarnya terjadi dengan alisha ?
Tubuh siapa yang saat ini ia tempati ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gaun pertama buatan Feng Yin
Setelah jenderal Feng , Nyonya Feng dan Feng Ying pergi , Feng Yin dan Feng Zhu berencana menghabiskan waktu berdua .
Tetapi sebelum itu dia memberikan pekerjaan pada kelima orang pengawal yang di bawah oleh jenderal Feng.
" Selamat datang di rumah baru kalian . Apa kalian tidak masalah tinggal disini ?" tanya Feng Yin dengan ramah .
Saat ini dirinya berdiri di depan lima lelaki yang bertubuh kekar . Sepertinya Jenderal Feng memberikan pengawal yang terlatih untuknya.
Shui sedang menyiapkan kamar yang akan di huni oleh kelimanya. Sebuah rumah yang berdiri di sebelah timur rumah utama .
Kediaman jenderal Chou sebenarnya sangat luas . Tempat tinggal untuk para pelayan dan pengawal disendirikan . Para pengawal ada di sebelah timur rumah utama. Sedangkan untuk para pelayan berada di belakang
Kediaman pelayan dan pengawal masing-masing memiliki beberapa ruang . Setiap ruang biasanya diisi oleh satu orang . Seperti kamar biasanya. Di dalam kamar itu ada ranjang , kursi , meja dan juga almari .
Semua bagian rumah ini terbuat dari kayu yang cukup kuat. Meskipun ada sedikit bagian yang mulai rusak .
" Tidak masalah putri !" jawab mereka dengan serempak.
" Untuk menjaga gerbang untuk saat ini cukup dua orang saja secara bergantian . Satu orang akan bertugas di malam hari dan satu orang lagi di siang hari . Apa kalian keberatan?"
" Terus yang tiga orang jadi apa putri ?" tanya salah seorang dari mereka. Nampaknya dia pengawal paling muda diantara mereka berlima.
" Untuk sementara yang tiga akan membantu saya memperbaiki rumah ini agar layak untuk ditempati. Apa kalian setuju?" tanya Feng yin meminta persetujuan dari mereka berlima .
" Setuju !" jawab mereka secara kompak .
" Baiklah... sekarang saya mau tanya , apa diantara kalian berlima sudah berkeluarga?"
" Ada tiga orang yang sudah berkeluarga putri ," jawab orang yang paling tua dengan jujur . Dia memang sudah memiliki keluarga dengan tiga orang putri .
" Apakah keluarga kalian tinggal di kota kekaisaran?"
" Benar putri !"
" Apa kalian tidak berniat tinggal bersama mereka ?"
" Tentu saja ingin putri !"
" Kalau begitu ... kalian bisa membawa istri atau pun anak kesini . Untuk sementara kalian akan tinggal satu rumah . Tetapi kalian bisa membuat rumah sederhana di wilayah sini . Saya yang akan membuatkannya nanti . Bagaimana?"
" Terus bagaimana dengan rumah kami yang disana putri ?"
" Kalian bisa mengontrakkan rumah itu untuk sementara .... jadi sewaktu-waktu kalian ingin tinggal di sana lagi bisa langsung kalian tempati asal masa kontraknya sudah selesai . Selain itu kalian juga bisa mendapatkan uang dari hasil kontrakan."
" Putri benar ... apa tidak masalah mereka tinggal bersama kami , putri ?"
" Tidak masalah ."
"Terus bagaimana dengan pekerjaannya?"
" Kalau mereka mau... mereka bisa juga bekerja disini sebagai pelayan . Terserah kalian ... tidak bekerja juga tidak masalah ."
" Kalau begitu kami akan berbicara dengan mereka terlebih dulu putri ."
" Tidak masalah ..... ingat , aku tidak suka pengkhianat. Siapapun yang bekerja di sini harus berjanji untuk tidak mengkhianati ku ," ucap Feng Ying dengan tegas .
Bahkan dia mengeluarkan aura yang membuat mereka merasa tercekik.
" Kami berjanji putri !" jawab mereka dengan serempak.
" Oke .... aku tagi janji kalian nanti ! Sekarang kalian bisa pergi ke rumah yang ada di sebelah timur sana . Salah satu dari kalian akan kembali ke pos penjaga setelah kalian meletakkan semua barang yang kemarin kalian letakkan di tempat kalian istirahat."
Mereka memang semalam selain yang berjaga , tidur dalam satu tempat.
" Baik putri."
" Laksanakan!"
" Siap laksanakan!"
Feng Zhu yang melihat hal itu merasa bangga. Adiknya telah mengalami perubahan. Dia yakin Feng Yin bisa menjadi pemimpin yang baik .
Melihat adiknya sudah selesai memberi pengarahan, Feng Zhu menghampirinya sambil tersenyum . Kemudian menepuk kepalan Feng Yin dengan sayang .
" Ternyata adik kakak sudah benar-benar dewasa . Sudah bisa mengambil keputusan dengan bijaksana," puji Feng Zhu dengan tulus .
" Yin'er masih belajar kak ."
" Apakah sudah selesai ?"
" Sudah kak ... sekarang Yin'er sudah bisa meluangkan waktu buat kakak ," jawab Feng Yin sambil tersenyum.
" Kalau begitu bagaimana kalau jalan-jalan ke pasar?"
" Boleh juga . Tapi Yin'er mau ganti baju dahulu ."
" Oke ... tidak masalah ."
Feng Yin pun meninggalkan Feng Zhu ke kamar . Dia memilih baju yang sederhana dan simpel . Wajahnya pun ia rias sederhana.
Setelah semuanya siap , Feng Yin menghampiri Feng Zhu yang menunggunya di ruang tamu .
" Yin'er sudah siap kak ."
" Wah cantiknya adik kakak . Apa kakak bilang ... Yin'er lebih cocok baju yang seperti ini dari pada baju yang biasanya," ucap Feng Zhu .
Feng Yin yang mendengar komentar kakaknya hanya bisa meringis . Sebab dia pun tidak suka dengan pakaian yang dimiliki Feng Yin asli .
Dengan manja Feng Yin meraih lengan kakaknya . Feng Zhu tidak keberatan. Dia malah senang adiknya bersikap seperti itu .
Feng Zhu dan Feng Yin pergi ke pasar dengan berjalan kaki . Sebenarnya Feng Zhu tidak setuju tetapi setelah Feng Yin mengatakan alasannya dia pun pasrah .
Sebenarnya untuk sampai ke pasar memang tidak terlalu jauh . tidak sampai satu kilo sudah bisa tiba di pasar .
Feng Yin tidak ingin menaiki kereta kuda maupun kuda . Sebab dia ingin sekalian berolahraga.
Sepanjang perjalanan Feng Zhu menceritakan pengalamannya selama di perbatasan. Feng Yin dengan antusias mendengarnya.
" Bagaimana kalau ke toko itu dulu . Kakak mau membelikan mu pakaian," tunjuk Feng Zhu pada toko yang ada di depannya.
" Kakak serius?"
" Dua rius malah ."
" Oke deh!"
Keduanya memasuki toko baju . Tokonya agak besar . Terdapat berbagai pakaian yang dapat mereka pilih .
" Selamat datang di toko kami . Silahkan pilih yang sesuai untuk tuan dan nona ."
" Terimakasih."
Dengan senang hati Feng Yin memilih baju yang cocok untuknya. Dia juga memilihkan untuk Feng Zhu .
Mereka keluar dari toko setelah membayar semua belanjaan mereka .
Setelah dari toko pakaian, Feng Zhu juga mengajak Feng Yin ke toko sepatu dan make up. Feng Zhu ingin membahagiakan adiknya untuk hari ini .
Setelah puas berbelanja Feng Yin mengajak kakaknya ke restoran. Perutnya sudah lapar .
" Mau pesan apa tuan.. nona ."
" Dua ayam panggang serta mi ayam dua ."
" Baik ... silahkan tunggu sebentar."
Pelayan itu meninggalkan keduanya. Dia akan kembali dengan membawa pesanan mereka.
" Kamu sering makan disini ?"
" Nggak pernah ."
" Wow memangnya kamu tidak pernah kesini ?"
" Belum pernah . Yin'er belum ada banyak waktu luang . Tau sendiri kan ..."
" Kok nggak seperti biasanya saja dek ?"
" Yin'er lebih suka makan dirumah kak . Lebih nyaman ."
" permisi... silahkan makanannya di nikmati," ucap pelayan .
" Terimakasih."
Setelah itu mereka menyantap makanan yang sudah tersedia diatas meja .
Meskipun tidak sesuai dengan lidahnya, tetapi feng Yin tetap menghabiskannya.
Setelah itu Feng Zhu mengajak Feng Yin untuk pulang . Salah satu anak buahnya melaporkan sesuatu yang mengharuskannya kembali ke perbatasan.
Jadi setibanya di rumah , Feng Zhu langsung berkemas dan berangkat ke perbatasan. Sedangkan Feng Yin langsung istirahat di kamarnya.
Keesokan harinya Feng Yin fokus dengan pekerjaannya. Dia menyelesaikan pembuatan baju yang sudah ia buat .
Setelah seharian dia bekerja , akhirnya pakaian pertama yang dibuat oleh Feng Yin telah selesai. Shui berdecak kagum dengan gaun yang dibuat oleh junjungannya. Dia tidak meragukan lagi kemampuan Feng Yin .
Feng Yin mencoba gaun itu dan hasilnya sangat memuaskan. Dia nampak lebih cantik saat mengenakannya.
" Bagaimana?" tanya Feng yin pada saat shui yang terpesona akan penampilan Feng yin .
" Putri benar-benar cantik!" puji shui dengan tulus .
" Aku tahu kalau aku cantik ... maksudku pakaiannya, bagaimana?"
" Luar biasa putri !"
" Bagaimana seandainya gaun ini saya jual ?" tanya Feng yin setelah lama berfikir.
" Jangan!" tolak shui .
" Kenapa?"
" Bukankah putri tidak memiliki banyak baju setelah , baju-baju milik putri di taruh disini ," jawab shui mengatakan alasannya.
" Tenang saja ... bukan gaun ini yang aku jual . Melainkan gaun yang lain ."
" Maksud putri ?"
" Aku akan membuat banyak gaun lagi untuk dijual . Jadi kita bisa memperoleh uang lebih muda . Bagaimana?"
" Wah ... ide yang bagus putri . Tapi apakah harus putri sendiri yang menjahitnya?"
" Untuk sementara aku akan membuat sendiri, tetapi kita akan menjalin hubungan dengan penjual baku yang ada di pasar ."
" Saya mendukung penuh keputusan dari putri ."
" Bagus .... tak lama lagi kita akan menghasilkan uang sendiri ."
Setelah itu Feng yin pergi ke kamarnya tetapi sebelum itu dia menyuruh shui untuk mencuci bajunya terlebih dahulu. Sebelum dia memakainya.
" Capek banget rasanya badan aku ," gumam Feng Yin sambil merebahkan tubuhnya di atas ranjang . Dia akan mengistirahatkan tubuhnya sebelum membuat makan malam untuk mereka .
Tidak terasa dia tidur sampai pagi . Shui tidak berani membangunkannya. Sebab terlihat jelas jika Feng Yin kelelahan.