Rafka william Adijaya. seorang CEO yang berstatus duda, sedang membawa anaknya jalan-jalan di sebuah taman bermain. Namun, karena ia sedang mengangkat telpon tidak sadar anaknya menghilang.
Karin Dewanti. seorang gadis yang sedang mengantri membeli minuman, ia tak sengaja melihat dua anak sedang menyeberang dan ada mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi . Karin yang khawatir langsung berlari dan akhirnya ..
sreeett ... bruukk..
"ssshhh, aww." desisnya.
"kalian tidak apa-apa? apa ada yang terluka? apa ada yang sakit?" cecarnya .
hwaa.. hwaa.. hikss.. Daddy..
akankah Rafka menemukan anak kembarnya ?
yuk, ikuti terus ceritanya sampai habis :)
HAPPY READING ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 10
Suara Adzan Subuh Berkumandang, Membangunkan Pria yang tengah Berbaring di Kasur King size nya. Rafka membuka matanya, Dia Mendudukkan badannya guna mengumpulkan nyawa yang masih belum terkumpul sepenuhnya. Rafka menyingkap selimut lalu turun dari Ranjangnya, Ia pergi ke kamar mandi. Hanya perlu 20 menit Rafka menyelesaikan ritual mandinya, dia masuk ke walk in closet mengambil baju Koko dan juga sarung beserta sajadah. Kamar Rafka sangat luas ada beberapa ruangan di dalamnya, WC dan kamar mandi di buat terpisah dan satu ruangan lagi untuk menyimpan pakaiannya.
Rafka menggelar sajadah, dia menunaikan sholat subuh sebelum membangunkan Si Kembar. setelah selesai sholat, Rafka keluar dari kamarnya berjalan ke kamar Si Kembar. Perlahan Rafka membuka pintu, Terlihat Si Kembar tidur dengan posisi berpelukan. Rafka tersenyum, dia menghampiri kedua anaknya dan duduk salah satu sisi ranjang. dengan pelan ia menggoyangkan tubuh Si Kembar.
"Sayang bangun, sudah jam 5!!" ucap Rafka lembut.
Namun, Si Kembar tak bergeming. Beberapa kali Rafka membangunkan, tetap saja Si Kembar tak kunjung Bangun. Akhirnya, Ia menggelitik perut kedua anaknya itu.hingga keduanya membuka mata, tubuh mereka menggeliat karena rasa geli.
"Ahh.. Geli Dad .. hihihi " ucap keduanya cekikikan.
Setelah dirasa cukup, Rafka menghentikan aksinya. Si Kembar sudah bangun, Rafka menggiring mereka berdua ke Kamar mandi. sudah menjadi rutinitas Rafka bangun sedari Subuh, hal itu dia lakukan agar bisa mengurus si kembar sebelum pergi bekerja. Meskipun ada banyak Pelayan, Ia lebih suka mengurus anaknya sendirian tanpa di bantu pelayan.
Setelah Si Kembar siap, Rafka pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian kantor.
Rafka mengajak Si Kembar turun untuk sarapan. dilihatnya jam menunjukkan pukul 6 pagi, Rafka masih punya waktu untuk mengantarkan Si Kembar ke rumah Mama ayu.
" Bu Suti, buatkan saya kopi susu. untuk Si Kembar siapkan seperti biasanya." ucap Rafka ke Bu Suti sebelum duduk di meja makannya.
"Baik Tuan" jawab Bu Suti menundukkan kepalanya.
Bu Suti adalah kepala pelayan di mansion Rafka. tidak terlalu banyak Pelayan, hanya ada satu Koki dan 6 pelayan yang bertugas membersihkan rumahnya, serta satu supir dan 2 satpam.
Rafka dan Si Kembar menikmati sarapannya, hanya dentingan sendok saja yang berbunyi. setelah sarapan selesai, Rafka membawa si kembar masuk ke dalam mobil.
Rafka duduk di belakang bersama Si Kembar, sedangkan di depan sudah ada supir yang mengemudi. mobil keluar dari mansion menuju ke rumah Utama, yaitu rumah Mama Ayu dan Papa William.
Hanya butuh 15 menit untuk sampai di rumah Utama, Rafka keluar dari mobil menuntun Si Kembar masuk Ke rumah utama.
"Assalamualaikum"
Tiga orang beda generasi mengucapkan salam bersamaan. Namun, Mama Ayu tidak terlihat di sana.
" Pelayan dimana Mama?" tanya Rafka pada pelayan yang menghampirinya.
" Mari Tuan, Nyonya sedang berada di taman belakang." ucap pelayan menuntun tiga orang itu Taman kebelakang.
Si Kembar yang melihat Omanya sedang menyiram bunga, mereka langsung berlari memeluk kedua kaki sang Oma.
"Ya Ampun cucu Oma, baru datang ya?" tanya Mama Ayu mematikan selangnya, kemudian berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Si Kembar.
"Iya Oma, baru saja kita sampai." jawab Kenzi
"Ma, Rafka ada meeting pagi ini dengan Staf kantor. Rafka harus pergi sekarang, titip Si Kembar ya Ma."
"Ya sudah, sana Pergi saja. Cucu Mama biar sama Mama aja, Kamu hati-hati perginya Raf"
" iya Ma, Sayang. Daddy berangkat kerja dulu ya, kalian jangan nakal. Oke!!"
"Oke Dad" jawab si kembar membulatkan tangannya membentuk huruf O
Sebelum pergi, Rafka mencium tangan Mama Ayu dan mengusap kepala si kembar dengan penuh kasih sayang.
"Assalamualaikum. Bye semua" pamit Rafka
"Waalakumsalam" jawab Si Kembar dan Mama Ayu
Rafka langsung pergi ke perusahaan.
...****************...
Sampai di perusahaan. Rafka berjalan menuju lift khusus CEO, sebelum sampai lift. Rafka di sambut oleh karyawan yang menundukkan kepalanya, Rafka menanggapi anggukan karyawannya dengan senyum ramah. Meskipun dia adalah seorang CEO, tidak membuat dirinya merasa tinggi ataupun sombong. Karena keramahan Rafka semua karyawan nyaman bekerja dengannya, bahkan semua wanita kagum dengan sosok Duda satu itu. sehingga para wanita berlomba-lomba mencari perhatian pada Rafka, Namun Rafka tidak menanggapi semua itu.
Rafka menekan angka 30, Dimana angka itu Adalah ruangan khusus CEO. Sampai di ruangannya Rafka di sambut Fajar selaku asisten dan Desi sebagai sekertaris nya.
"Selamat pagi, Tuan." ucap Fajar dan Desi.
" Apa Jadwalku sekarang?" tanya Rafka seraya mendudukkan tubuhnya ke kursi Kerjanya.
"jadwal hari ini. pukul 08:00 meeting dengan staf dari departemen bagian pemasaran , produksi, dan keuangan. membahas peluncuran produk sabun kita. Jam makan siang kita ada pertemuan dengan model yang menjadi brand ambassador di restoran xx "
Jelas Desi.
"Baiklah, terimakasih. Fajar kau siapkan meeting dan juga berkas yang harus di bawa. dan kau Desi, kembali keruangan mu serta bawa berkas yang harus aku periksa" ucap Rafka
Desi dan Fajar keluar dari ruangan Rafka. Rafka mulai mengerjakan semua berkas yang bertumpuk di atas meja, satu persatu dia menandatangani berkasnya sebelum meeting di mulai.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Saat ini Karin merasa bosan. Kiki tidak memperbolehkan Karin bergerak, Kiki menyuruh Karin beristirahat saja di rumah. sedangkan pekerjaan rumah dan memasak Kiki yang mengerjakan semuanya sebelum berangkat sekolah. Karin tidak terbiasa berdiam diri karena setiap harinya Karin bekerja, berdiam diri membuat dirinya bingung. Akhirnya, Karin menghabiskan waktunya dengan tidur saja.
'Semoga kakiku cepat sembuh, aku benar-benar bosan' .batin Karin
...----------------...
Si kembar sedang menonton TV di ruang tengah. sedangkan Mama Ayu duduk di sofa sambil mengawasi si Kembar, Si Kembar menonton kartun kesukaannya yaitu Pororo.
"Kakak, Bagaimana keadaan Aunty Karin ya? aku jadi ingin bertemu dengan Aunty." tanya Kenzi pada kakaknya.
"Aku juga ingin bertemu dengan Aunty Karin, Bagaimana kita mengajak Oma pergi ke rumah Aunty Karin?". Jawab Kenzo Memberi saran pada Adiknya.
"Baiklah, ayo kita bicara sama Oma Kak!" ajak Kenzi.
Kenzo dan Kenzi menghampiri Mama ayu.
"Oma Aku dan Kenzi mau ketemu sama Aunty Karin, kami ingin melihat kondisi Aunty. Oma mau kan membawa kami bertemu Aunty Karin?" ucap Kenzo
"Tapi Oma enggak tau Rumah Aunty Karin Sayang" jawab Mama Ayu
"Telepon aja Daddy, kan kemarin Daddy nganter Aunty pulang ke rumahnya Oma" Ucap Kenzi
" emm, Baiklah. Tapi nanti ya, sekarang kalian makan siang dulu, nanti beres makan siang Oma telpon Daddy kalian. Oke!!"
"Yeay, Makasih Oma ku yang cantik" Ucap Kenzo tersenyum
"Oma yang terbaik, Mantap" timpal Kenzi mengacungkan jempolnya.
Mama Ayu hanya terkekeh melihat tingkah si kembar, Mama Ayu mengajak si kembar ke meja makan untuk Makan siang.