Hai ini novel keduaku..
Bercerita tentang wanita bernama Starlett In Sahara..
Seorang wanita yang dingin dan cuek dengan sekitarnya yang hanya fokus dengan pekerjaannya sebagai asisten CEO bernama Ken Adelard Volkov...
kenapa covernya seorang ballerina? karena Starlet atau yang dipanggil dengan nama Ara merupakan seorang mantan balerina...
ikutin kisah mereka ya..
Novel yang kubuat tidak terlalu panjang dan tidak terlalu banyak konflik.. soalnya aku suka cerita yang enteng dan happy ending.. hehe..
(proses revisi puebi dll)
ig author @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
With Ruby
Ken memutuskan untuk tinggal di rusia sementara. Setelah masalah perusahaan Daddynya stabil.
Sedangkan Perusahaan Ken dipercayakan pada Pa Andi selama Ken berada di Rusia.
"Ken.. jangan lupa nanti jemput aku ya...nanti aku shareloct alamatnya", ucap Ara yang baru keluar dari kamar mandi.
"Ya sayang... aku ke perusahaan dulu ya.. cup cup", jawab Ken yang kemudian mencium kening dan bibir Ara.
"I love you..cup", ucap Ara yang membalas kecupan bibir Ken.
Ken tersenyum dan kemudian pergi keluar kamar.
"Kapan kau akan mengucapkan cintamu padaku", lirih Ara pada dirinya sendiri.
Si kembar tampak baru memasuki mansion tatkala Ara akan pergi keluar menemui Ruby.
"Aunty mau pergi kemana? ",tanya Alen.
"Aunty akan bertemu teman aunty sayang... bye.. ", jawab Ara yang kemudian mencium pipi sang keponakan.
"Hati hati Aunty", ucap Si kembar bersamaan.
Ara tersenyum dan langsung menuju mobil. Ara diantar oleh sopir karena belum hafal dengan jalanan di kota Moscow.
Setibanya di tempat Ruby, Ara langsung masuk ke lobby dan bertanya pada resepsionis dimana letak ruangan Ruby. Dan langsung mengirim shareloct ke Hp Ken.
"Ruby.... ", panggil Ara di depan pintu ruangan Ruby.
"Ara.. kau datang? aku senang sekali", ucap Ruby kemudian menghampiri Ara dan memeluknya.
"Ayo kemari.. kau harus berganti pakaian dulu", ajak Ruby.
Ara mengangguk dan menurut saja dengan apa yang disuruh Ruby.
Ara memakai baju balet Ruby. Baju balet warna dusty pink panjang diatas lutut dengan belahan samping.
"Kau cantik sekali Ara... aaahh sepertinya suamimu membuat dadamu semakin besar saja", puji Ruby dengan gaya kocaknya.
Ara hanya menggelengkan kepalanya mendengar ocehan Ruby.
"Kau tidak sekurus dulu Ara.. lihatlah bodymu terlalu sexy seperti gitar spanyol... mungkin kau bisa menjadi inatruktur penari tango", lanjut Ruby mengoceh.
"Ck... terserah kau lah", jawab Ara.
"Baik.. ayo kita ke ruang pertunjukan.. kita menari disana saja", ajak Ruby.
"Hei.. apa tidak masalah kita memakai ruangan itu? ", tanya Ara.
"Aku pengajar senior disini.. jadi tidak masalah", Ruby menyombongkan dirinya.
"Iiissshh.. kau ini", cibir Ara.
Lalu merekapun menari balet yang dulu sering mereka lakukan disekolah.
"Kau masih lentur dan gerakanmu sangat indah Ara", ucap Ruby.
"Hmmmm... sudah kubilang aku masih sering melatih baletku..hanya saja aku sudah tidak bisa melakukan gerakan fouettes terlalu lama... kakiku tidak kuat menopang badanku", ucap Ara.
"Its Ok Ara.. setidaknya kau masih menari balet bukan? ", ucap Ruby menyemangati Ara.
Tak terasa malam sudah menjelang. Ara menikmati waktu menarinya bersama Ruby.
Ara tampak bersendau gurau bersama Ruby. Ara menjadi dirinya yang dulu. Seorang yang ceria. Menghabiskan waktu bersama Ruby membuatnya bahagia dan seakan kembali ke masa lalu.
Ken menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan menjemput Ara di tempat Ruby.
Dan saat ini Ken sudah ada di deretan bangku penonton di ruangan Ara dan Ruby menari.
Ken melihat dari kejauhan sang istri tampak bahagia bersama sahabatnya. Ara menari balet dengan sangat indah. Kecantikannya menjadi berkali kali lipat melihatnya menari balet seperti itu.
Inikah Ara yang sebenarnya?, batin Ken.
Ken bahagia melihat sang istri tertawa lepas dan menjadi dirinya sendiri seperti ini.
Ara belum menyadari keberadaan Ken yang sedang melihatnya.
"Sudah malam Ara.. apa kau tidak menelepon suamimu? ", tanya Ruby.
"Ya Tuhan aku lupa belum mengabarinya.. ponselku ada di tas.. dan itu ada di ruanganmu Ruby", ucap Ara.
Ken menghampiri Ara.
"Sayang.. apakah sudah selesai? ", ucap Ken.