Warning area dewasa!!! Ada adegan kekerasan (action) dan dewasa ...
Thea Luna Robert, seorang wanita kaya bar-bar yang menantang seorang pria gondrong yang bernama Jared Kingsford, untuk berlomba minum bir di bar kecil yang ada di pinggiran kota London.
Pertemuan kedua manusia somplak itu, membuat Thea mengikuti kemanapun Jared pergi termasuk ke tempat tinggalnya di hutan.
Bagaimana kisah bar-bar mereka? Yuk ikutin ceritanya ... ini kisahnya ringan banget dan ga ada konflik berat ...
Seperti biasa ya ... setting LN/barat ... no pelakor, kalaupun ada selalu terhempas ke planet pluto ...hewhewhew
Ini karya dari author receh yang tulisannya jauh dari kata sempurna, tapi alurnya dijamin menyenangkan😆 semoga sukaaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#11
"Aku kaya?" ucap Jared tertawa pelan.
Thea mengangguk.
"Apa karena kau melihat mobilku? Ini mobil majikanku," kata Jared.
Thea menggeleng.
"Lalu?"
Lalu Thea mendekat ke arah Jared dan sedikit mencium wangi lehernya tanpa menyentuh leher Jared.
"Ada apa?" tanya Jared.
"Chanel Platinum Egoiste. Itu merk parfum yang kau pakai. Dan itu sangat mahal, Honey," kata Thea.
Jared tertawa pelan. "River yang memberiku," jawab Jared.
"Oh ya? Baik sekali majikanmu memberimu parfum mahal padamu, Tuan Kingsford?" ucap Thea yang entah dari mana tahu nama keluarga Jared.
"Apa kau bekas intel polisi?" tanya Jared.
"Di rumah majikanmu tadi ada koper yang bertuliskan nama River Kingsford dan di kalungmu ada nama Jared Kingsford, Honey. Tak perlu menjadi intel untuk mengetahui hal itu," kata Thea menjelaskan.
"Ya, aku anak terbuang keluarga Kingsford. Dan mereka membuangku ke hutan. Menyedihkan sekali, bukan?" ucap Jared santai.
"Matamu sangat tajam rupanya," lanjut Jared.
"Aku penulis dan seorang psikolog sebenarnya. Aku kuliah di jurusan itu," jawab Thea.
Jared tak berkomentar lagi dan lebih memilih fokus menyetir kembali.
Dua jam kemudian, mereka pun tiba di tempat tujuan. Tempat di mana Jared lebih banyak menghabiskan waktunya di sana.
Thea cukup takjub melihat rumah yang di datanginya itu. Tak seperti di dalam bayangannya yang serba kayu dan berlumut.
Rumah yang dilihat di depannya tampak seperti rumah modern dengan model minimalis bercatkan warna abu-abu dan hitam.
Meskipun tak besar, tapi rumah itu terlihat cukup mewah.
"Ini rumahmu?" tanya Thea.
Jared hanya mengedikkan bahunya. Lalu mereka pun memasukkan barang-barang yang dibeli Thea tadi.
"Di mana kamarku?" tanya Thea.
"Tak ada kamar di sini. Hanya aku yang tinggal di sini," jawab Jared.
"Jadi?"
"Tentu saja kita akan tidur bersama," jawan Jared tersenyum tengil.
"Kau bisa tidur di sofa," kata Thea.
"Terlalu sempit untukku. Tinggi badanku hampir 200 cm dan tidur di sofa lumayan menyiksaku," ucap Jared.
"Ya, kau memang seperti raksasa," jawab Thea.
Jared hanya tertawa pelan dan menuju dapur. Thea mengikuti Jared.
"Isi kulkasmu lumayan lengkap," kata Thea ketika Jared mengambil minuman di kulkasnya.
"Ada pegawai yang mengisinya," sahut Jared dan duduk di kursi bar dapur lalu meminum minumannya.
"Kau bisa memasak?" tanya Jared.
Thea mengangguk.
"Really?" ucap Jared tak percaya.
"Mommyku cukup cerewet masalah itu. Dan aku sering berada di dapur ketika masih bersama kedua orang tuaku," jawab Thea yang ikut duduk di kursi bar bersama Jared.
Jared mengikat rambutnya dan mereka saling menatap.
"Mengapa kau tak memotong rambutmu saja jika itu membuatmu repot?" tanya Thea.
Jared tersenyum saja menanggapinya tanpa menjawabanya.
Thea menopang dagunya sambil melihat ke arah mata biru Jared.
"Mengapa melihatku seperti itu?" tanya Jared.
"Aku sedang mengamatimu," jawab Thea tersenyum cantik.
"Untuk apa?"
"Aku suka mengamati kepribadian seseorang dan bisa kucurahkan ke dalam tulisanku nanti," jawab Thea.
Jared kemudian menaruh botol minumannya di atas meja. Lalu dia menuju sofa. Thea hanya melihat pergerakannya saja tanpa mengikutinya.
Jared kemudian duduk di sofa dan melihat ke arah Thea. "Kemarilah, kita belum menyelesaikan bayaranku tadi," ucap Jared sembari menepuk pahanya.
Thea tertawa kecil. "Are you serious?"
"Of course, Baby. Kau mengikuti aku sampai ke sini, jadi aku akan mengambil keuntungan dari hal itu," ucap Jared tersenyum smirk.
"Kau pasti pebisnis handal. Kau mengambil keuntungan di setiap hal yang bisa kau manfaatkan," kata Thea menghampiri Jared.
heem ceritanya bagus kak AQ suka 👌😘😘