seorang gadis cantik bernama Jenna putri Maxim. ia handal dalam segala bidang baik dalam bidang hacker, beladiri, dan menembak serta pintar dalam akedemik apapun, namun semenjak snang ibu menghilang karena sebuah tragedi yang di lakukan oleh adik dari ayahnya membuat Sang gadis nekad membentuk sebuah kelompok mafia untuk mencari keberadaan Sang ibu.
apakah ia mampu bertemu kembali dengan Sang ibu kembali? apakah ia mampu ceria kembali setelah kembali Sang ibu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Septi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sosok Jimmy
Di ruangan keluarga dengan langkah pasti nan anggun Lili di iringi oleh Mommy nya untuk menemui calon suami dan calon Nenek Mertuanya.
Sosok Jimmy yang beparas tampan satu - satunya pewaris tunggal Sky R.o crop perusahan no 3 di asia, melihat Liliana Putri Maxim datang menghampiri dengan penampilan nya yang membuat Jimmy terkesima.
" Jim kedip.. Kedipin mata mu Jim. " Ledek Dira pada Cucunya.
Tapi sayang.. Perkataan sang Oma tak di hiraukan sama Jimmy karena perhatiannya hanya tertuju dengan kecantikan Lili.
Lili datang menghampiri Dira dengan hormat Lili menyalami tangan Dira penuh kiamat.
" Silakan di minum minuman nya Nyonya Dira. " Ucap Diana mempersilahkan Tamunya untuk minum.
" Terimakasih Nyonya Diana" Jawab Dira mencoba menikmati hidangan tersebut.
" Ahm.. " Jimmy mencoba berdehem agar kegugupan di depan kedua calon mertua nya itu agar lebih rileks untuk berbicara. Karena sudah sejak tadi sang Oma sudah memberi kode agar segera berbicara apa tujuan nya untuk datang kemari.
" Nyonya Diana.. Tuan Maxim begini Tuan, kedatangan saya sama Oma kesini memang memiliki maksud dan tujuan baik. Jika Tuan dan Nyonya berkenan saya ingin melamar putri Tuan dan Nyonya untuk menjadi calon istri saya. " Ucap Jimmy sedikit gugup sambil menunjuk Lili di depan Semua orang.
Sebelum menjawab Maxim melirik sang putri dan istrinya itu terlebih dahulu.
" Begini nak Jimmy, kami selaku Daddy dan Mommy untuk putri saya Lili tidak keberatan jika nak Jimmy melamar anak saya, tetapi sebaiknya Nak Jimmy silakan terlebih dahulu kepada orang yang bersangkutan karena yang akan menjalani hubungan rumah tangga nantinya puti kami sendiri. " Ujar Maxim dengan kesan menyerahkan keputusan mereka berdua kepada putri nya sendiri.
" Baik lah Tuan " Jawab Jimmy setuju dengan pendapat Maxim. Setelah itu Jimmy melirik Lili dan mengeluarkan satu kotak kecil Yang berisi cincin bermata berlian di hadapan Lili. Setelah itu ia berjongkok di depan Lili meskipun di depan nya ada Omanya, Diana dan Maxim bahkan tanpa diam - diam Jenna juga mengawasi lewat CCTV.
" Lili.. Bersediakah kamu menjadi istri ku sampai aku menutup mata. Jika kamu menerima silakan ambil cincin ini lalu pasangkan di jari manismu tapi jika tidak ambil cincin ini lalu lemparkan di depan semua orang yang ada disini." Tanya Jimmy dengan serius.
Tanpa ragu - ragu Lili langsung mengambil cincin itu dan memasangkan ke jari manisnya sendiri.
" Saya menerima mu Jimmy. " Ucap Lili dengan mata berkaca - kaca.
" Terimakasih Lili. " Ucap Jimmy dengan senang hati langsung berdiri dan hendak memeluk Lili saking senangnya namun sayang tidak kejadian karena sang Oma langsung mencegah perbuatan nya.
" Eps...! Eps.. Jangan ya.. Cu.. Ya.. Kamu belum mukhrim untuk memeluk sembarangan anak gadis orang. " Cegah Dira sengaja menjahili sang cucu.
" Iya Oma.. He.. He.. " Jawab Jimmy tersipu malu dan terkekeh hampir saja buat malu di depan calon mertua nya.
Diana dan Maxim hanya terkekeh menyaksikan perdebatan calon besan dan calon menantu nya itu.
" Ayo duduk lagi. " Ajak Oma pada Jimmy dan Lili.
" Jadi kapan kita akan melangsungkan acara pertunangan anak kita Tuan Maxim Nyonya Diana? " Tanya Dira.
" Oma.. Gimana kalau lansung menikah saja. Kalau tunangan kelamaan Oma. " Bantah Jimmy menolak usulan Oma nya sendiri.
" Owalah.. Anak ini sudah tidak sabaran mau punya istri. " Ketus Dira pada Jimmy.
" Iya donk Oma kalau kelamaan di catok elang nanti Oma. Jimmy nggak mau. " Jawab Jimmy terkesan serius.
" Bagaimana nak Lili.. Kamu mau secepatnya menikah dengan cucu Oma yang tengil ini? " Tanya Dira pada Lili.
Dengan malu - malu Lili mengangguk kepala.
" Iya Oma Lili mau kok secepatnya untuk menikah dengan Jimmy. " Ucapnya sambil menunduk karena malu.
" Bagaimana Tuan dan Nyonya dengan keputusan cucu ku ini? " Tanya Dira oada Diana dan Maxim.
" Kami setuju Nyonya. Tapi kapan kita akan menyelenggarakan pernikahan anak - anak kita Nyonya. " Tanya Maxim mengambil keputusan secepatnya.
" Bagaimana seminggu lagi Om.. " Sahut Jimmy membuat semua orang melongo dengan keputusan di buat Jimmy.
" Karena anak Om sudah setuju maka tidak ada alasan lain juga bagi Om dan tante mu ini menolak bukan. " Ujar Maxim sedikit bangga dengan sikap Calon menantu nya.
" Baiklah karena semua sudah sepakat pernikahan anak kita seminggu lagi, izinkan saya sebagai Oma Jimmy yang mengatur acara rep sesi pernikahan anak kita. " Ucap Dira penuh harap jika Diana dan Maxim menyetujui permintaannya.
Sejenak Diana dan Maxim saling melirik satu sama lain akhirnya mereka berdua sama - sama mengangguk kepala.
" Baik lah terimakasih, karena semuanya sudah selesai kami izin pamit pulang ya Tuan Nyonya, besok saya akan kabari Lili untuk feeting baju pernikahan mereka. " Ucao Dira karena dengan usia nya yang sudah senja untuk berlama - lama di luar rumah itu tidak lah memungkinkan bagi fisiknya itu.
" Baik Nyonya Dira. Apa tidak sebaiknya Nyonya sama nak Jimmy menginap saja disini semalaman? " Ucap Diana sedikit berbasa-basi kepada Dira.
" Oh.. Terimakasih Nyonya Diana, lain kali saja kita akan menginap disini. " Tolak Dira secara halus dan melangkah keluar dari Mansion Maxim dengan di tuntun oleh Jimmy dengan hati - hati.
" Om.. Tante saya juga pamit pulang dulu ya.. Lili calon istriku aku pamit pulang ya.. " Goda Jimmy sambil mengedipkan sebelah mata nya ke arah Lili. Membuat Lili tersipu malu.
***
" Cie.. Cie.. Yang jadi calon istri nggak tuh.. " Ledek Jenna pada saat Lili dan Diana dan Maxim masih berdiri di depan teras setelah mengantar keluar tamunya tadi.
Lili yang merasa di goda sang adik membuat raut wajahnya memerah seperti kepiting rebus.
" Jenna.. Ih.. Jangan begitu nak.. Kasihan kakak kamu. " Cegah Diana agar tidak menjadi Jenna meledek kakaknya sendiri.
" Senang deh Mom.. Jadi nanti aku jadi anak Mommy dan Daddy satu - satunya. " Ejek Jenna semakin membuat kakaknya kesal sendiri.
" Daddy.. Jenna itu.. " Adu Lili seraya merengek pada Maxim.
Diana dan Maxim semakin terkekeh melihat putrinya kesal pada adiknya sendiri.
" Ya sudah ayo masuk, sudah malam. Ayo kita istirahat besok kamu akan sekolah kan Jen. " Ujar Maxim membawa putri bungsunya masuk ke dalam.
" Iya Dad.. " Jawab Jenna sambil berjalan tapi ingin bermanja-manja dengan Daddy nya maka Jenna memeluk sang Daddy sambil berjalan ketika ingin masuk ke dalam.
Lili pun tak mau kalah dengan Jenna ia pun berbuat hal sama dengan Diana sebagai Mommy nya sendiri.
" Mom.. Boleh tidak malam ini aku tidur sama Mommy sama Daddy? " Tanya Lili oada Diana.
" Boleh donk sayang masa nggak boleh. " Ucap Diana dengan senang hati.
" Udah gede' masih saja mau tidur sama Mommy sama Daddy.. Huft.. " Sindir Jenna pada Lili.
" Biarin wlek... " Jawab Lili sambil mencibir Jenna.
" Jenna mau juga tidur sama Daddy sama Mommy? " Tawar Maxim pada Jenna.
" Nggak deh Dad.. Aku sudah gede' masa tidur sama Mommy sama Daddy juga. " Tolak Jenna melirik sinis pada kakaknya.
" Ha.. Ha.. " Mereka saling tertawa dengan moment bahagia ini.
semangat Thor