Siapa sangka, cinta yang dulu hangat kini berubah menjadi api dendam yang membara. Delapan tahun lalu, Alya memutuskan Randy, meninggalkan luka mendalam di hati lelaki itu. Sejak saat itu, Randy hidup hanya untuk satu tujuan : membalas sakit hatinya.
Hidup Alya pun tak lagi indah. Nasib membawanya menjadi asisten rumah tangga, hingga takdir kejam mempertemukannya kembali dengan Randy—yang kini telah beristri. Alya bekerja di rumah sang mantan kekasih.
Di balik tembok rumah itu, dendam Randy menemukan panggungnya. Ia menghancurkan harga diri Alya, hingga membuatnya mengandung tanpa tanggung jawab.
“Andai kamu tahu alasanku memutuskanmu dulu,” bisik Alya dengan air mata. “Kamu akan menyesal telah menghinakanku seperti ini.”
Apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu? Mampukah cinta mengalahkan dendam, atau justru rahasia kelam yang akan mengubah segalanya?
Kisah ini tentang luka, cinta, dan penebusan yang mengguncang hati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byiaaps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
“Tuan, saya ingin menginformasikan sesuatu,” ujar lelaki bernama Geni, seorang asisten pribadi.
“Jangan katakan apa pun padaku kalau kalian hanya akan melaporkan hal yang sama,” jawab Randy, seorang direktur pengembangan bisnis sebuah perusahaan properti ternama.
Rasanya, Randy memang sudah bosan mendengar laporan anak buahnya yang tak kunjung berhasil menemukan Alya, mantan kekasihnya 8 tahun lalu.
Bukan tanpa alasan, Randy menginginkan Alya untuk membalaskan rasa sakit hatinya karena diputuskan secara sepihak oleh mantan kekasihnya itu. Apalagi Bu Linda, ibu dari Alya, juga dulu pernah menghinanya hingga membuatnya sakit hati. Entah apa yang akan Randy lakukan jika telah bertemu Alya, yang jelas, ia ingin sekali balas dendam setelah dirinya sukses.
“Lebih baik kamu urus saja masa depanmu itu. Aku tidak mau anakku berhubungan dengan anak yatim piatu sepertimu, yang masa depannya tak jelas!” Begitu lah ucapan Bu Linda yang sampai saat ini masih ia ingat betul, begitu menyesakkan dadanya.
Randy memang seorang anak yatim piatu yang ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya saat ia berusia 10 tahun. Mereka adalah korban kecelakaan kereta, yang beritanya pernah masuk televisi saat itu, dan hanya Randy lah yang selamat. Sejak saat itu, hidupnya ditanggung oleh sang paman, Om Tama, adik kandung dari ayah Randy.
Meski pun begitu, Randy tak tinggal bersama keluarga Om Tama, melainkan dengan keluarga mantan pembantu Om Tama, yaitu Bu Yusi dan suaminya, yang tak bisa memiliki anak. Meski hanya tinggal di rumah sederhana pemberian Om Tama, Randy sangat bersyukur memiliki keluarga seperti sang paman, yang telah membiayai sekolahnya hingga kuliah S2. Termasuk juga memberikan jabatan padanya saat ini di perusahaan Om Tama.
Setidaknya, ia masih merasakan kehangatan keluarga, sejak diasuh oleh Bu Yusi dan Pak Mukid, yang sudah ia anggap sebagai orang tuanya sendiri.
“Tante Linda, aku memang hanya anak yatim piatu yang tinggal di rumah kecil. Orang tua angkatku juga hanya seorang pembantu. Tapi, bukan berarti aku tidak punya masa depan!” Randy mengepalkan tangannya, menunjukkan rasa sakitnya yang masih terasa hingga kini.
Memang, ia tak pernah menceritakan pada siapa pun termasuk pada Alya dan keluarganya, tentang keluarga Om Tama yang kaya raya. Ia hanya mengatakan bahwa pamannya lah yang membantu membiayainya, tanpa menyebutkan apa profesi Om Tama. Hal itu lantaran Randy tak merasa berhak memamerkannya. Jadi yang banyak orang tahu, ia hanya seorang anak yatim piatu yang diasuh oleh orang tua angkat berprofesi pembantu.
“Tapi, Tuan, saya tidak ingin menyampaikan hal itu. Justru, kami sudah menemukan Nona Alya,” sahut Geni membuyarkan lamunan Randy.
Seketika Randy membalikkan tubuhnya dan menatap tajam sang asisten. “Apa? Benar begitu? Di mana dia sekarang?”
“Nona Alya bekerja sebagai seorang asisten rumah tangga, yang tergabung dalam yayasan penyalur ART “Rumah Citra”, yayasan yang cukup punya nama di beberapa kota. Saat ini, Nona Alya sudah ada yang pakai, dia bekerja di salah satu rumah dinas pejabat,” jelas Geni.
Yayasan tempat Alya bekerja merupakan yayasan penyalur ART berkompeten, yang tak diragukan kredibilitasnya. Para ART di bawah mereka, benar-benar dididik khusus dan sering diperkerjakan oleh orang-orang kaya. Untuk itu, yayasan tersebut memang memiliki tarif yang lebih mahal dari yayasan lainnya.
Randy pun cukup tertegun mendengar hal ini, ia tak menyangka Alya yang dikiranya akan menjadi orang sukses, kini hanya menjadi seorang asisten rumah tangga.
“Aku tidak mau tahu bagaimana caranya, aku ingin dia bekerja di rumahku! Buatlah salah satu ART-ku pergi dan berikan pekerjaan pengganti padanya, agar Nadia tak curiga!” titah Randy pada sang asisten.
Mengangguk, Geni seakan paham apa yang harus ia lakukan.
***
Beberapa hari kemudian setelah bernegosiasi dengan pemilik yayasan dan tentunya memberikan sejumlah uang yang tak sedikit, Alya berhasil keluar dari rumah tempat ia bekerja sebelumnya, dan akan dipindahkan ke rumah Randy.
"Sudah, kamu percaya saja pada kami, Alya. Ini sudah tugas kami untuk mengatur pekerjaan seluruh ART yang tergabung di yayasan ini. Kinerjamu sangat baik, kamu harus mendapat majikan yang lebih kaya dan lebih baik dari majikanmu sebelumnya. Di sana, kamu akan lebih makmur,” ucap salah seorang pengurus yayasan.
Tanpa membantahnya, Alya pun berangkat menuju rumah yang telah diinformasikan padanya, malam ini juga. Memang, perpindahan tempat kerja adalah hal yang wajar dan beberapa kali juga terjadi pada teman-temannya. Untuk itu, ia hanya menurut begitu saja. Apalagi, ia hanya tinggal duduk manis karena sudah ada fasilitas mobil dari yayasan yang mengantarnya.
Hingga setibanya di depan rumah majikan barunya, ia pun turun dari mobil.
“Selamat bekerja di tempat yang baru, Mbak Alya, semoga betah ya,” ujar sopir yayasan, kemudian membantu menurunkan tas-tas Alya dari bagasi.
“Terima kasih, Pak,” angguk Alya berlalu membawa barang-barangnya menuju gerbang.
Ia pun langsung disambut oleh satpam rumah. “Selamat malam, ada yang bisa dibantu?”
Alya pun menjelaskan bahwa ia adalah asisten rumah tangga yang diminta bekerja di rumah itu.
“Oh, Mbak Alya, ya. Silakan masuk, Tuan dan Nyonya sudah menunggu di dalam,” ujar satpam membuka pintu gerbang dan membantu membawakan barang-barang Alya ke dalam.
Saat mereka telah masuk ke dalam rumah, satpam dengan sopan memberitahukan kedatangan Alya pada Nyonyanya yang berada di ruang tengah.
"Nyonya Nadia, ini Mbak Alya, ART baru yang Tuan dan Nyonya tunggu,” lapor satpam.
Memandangi Alya dari ujung kaki sampai ujung kepala, raut wajah Nadia menunjukkan ekspresi yang tak begitu ramah. Istri Randy itu tak memberikan senyumnya sama sekali. Wajahnya yang cantik, tak menutupi sifat judesnya yang begitu kentara.
“Kamu sudah berapa lama jadi ART? Kenapa modelan kamu tidak seperti seorang ART?” ketus Nadia menduga yang tidak-tidak, mengingat kasus perselingkuhan antara ART perempuan dengan majikan laki-laki cukup marak terjadi.
Menundukkan kepalanya dengan sopan, Alya pun mengatakan bahwa ia sudah berpengalaman menjadi ART selama 7 tahun. Ia juga memperkenalkan yayasannya yang memiliki nama baik dan tak pernah bermasalah, baik dengan hukum maupun dengan mitra mereka. Ia juga memamerkan dirinya yang tak pernah mendapat teguran maupun sanksi dari pihak yayasan, atas sebuah kesalahan yang ia lakukan di rumah majikannya selama ini.
Tak lama kemudian, Randy memanggil sang istri dari dalam kamar.
“Iya, Sayang, sebentar. Ini aku sedang bicara pada pengganti Yuyun yang baru datang,” sahut Nadia setengah berteriak agar ucapannya didengar oleh sang suami.
Lalu, Randy pun keluar dari dalam kamar dan bersiap menyambut ART barunya.
Sontak Alya menjatuhkan tasnya di lantai yang sedari tadi dipegangnya, ketika melihat sosok Randy berdiri di samping Nadia.
Sementara Randy yang awalnya ingin sekali terlihat menyebalkan di depan Alya, justru hanya bisa diam terpana melihat Alya yang masih tampak memesona. Seketika jantungnya berdegup kencang. Rasa cinta yang masih tertinggal dalam dirinya untuk Alya, kini seakan kembali bergejolak. Padahal di saat seperti ini, seharusnya rasa sakit dan dendam lah yang bermain.
...****************...
kecurangan lambat laun pasti akan terbongkar...
keren thor , makasih Uda kasih bacaan yang bagus.😍😍
alurnya teratur baca jdi rileks banyak novel yang lain tulisan nya di ulang ulang terlalu banyak kosakata aku senang cerita kamu terus deh berkarya walaupun belum juara
Semangat kutunggu Karya selanjutnya Thoor, semoga sehat selalu