Hanya hayalan author semata.
Di ciptakan hanya untuk kekuatan dan setelah lahir di buang oleh Ibu kandung nya sendiri, menjadi sosok yang begitu kuat namun juga jahat.
karena kemarahan nua kepada sang Ibu membuat siluman cantik selalu menebar kejahatan, namun dia juga sangat perhatian kepada sang adik yang bertekad menjadi manusia sepenuh nya dan bertapa di alas roban.
tapi kejahatan siluman cantik ini pudar setelah di asuh oleh wanita yang mantan istri Ayah nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34. Kemunculan Sekar
"Aku pikir setelah kau tida amaka urusan setan ini akan selesai, namun kau malah membuat masalah dengan kehadiran anak yang mau kau jadikan setan!" Laras menendang tengkorak Juragan yang tak lain adah suami nya sendiri.
Hembusan nafas yang terdengar berat karena Laras menangis untuk meringankan beban hati nya yang terasa sangat berat, hingga kemudian dia mendengar ada suara yang mendesis seperti ular. Laras mendongak cepat karena sempat melirik ekor ular yang sangat besar, Sekar sudah memantap kan hati untuk menemui Ibu nya yang menangis sendirian. walau masih ada rasa ragu karena takut tidak di terima, namun dia bertekad datang dan berdiri di depan Laras dan ingin mengusap air mata nya.
"Si-siapa kau?" Laras tergagap melihat siluman ular yang sangat cantik ada di hadapan nya.
"Aku juga anak mu, Bu! kenapa tidak ada yang menganggap ku ada?" Sekar bertanya sedih.
Laras tersurut mundur karena dia tahu ular yang satu ini tidak sebaik Arya putra nya, terlihat dati sorot mata yang sangat kelam dan juga sisik nya berwarna hitam pekat, wajar Laras merasa takut karena dia hanya lah manusia biasa sehingga punya rasa takut bila melihat siluman yang mengerikan begini dan tiba tiba berdiri tegak di hadapan nya dengan niat ingin menghapus air mata.
"Bahkan Ibu yang ku kira baik pun takut padaku, Ibu hanya peduli pada Arya saja! aku sama sekali tidak kalian ingat, bahkan aku juga tidak di beri nama." pekik Sekar menggetarkan seluruh bangunan rumah.
"Kau saudara nya Arya?" tanya Laras hati hati karena takut menyinggung perasaan siluman cantik ini.
Sekar sudah tak sanggup berada di depan Ibu nya dan dia segera berkelebat pergi sebelum tadi sempat menghantam dinding dengan ekor nya, Laras berusaha mengejar namun sudah ketinggalan karena Sekar sangat cepat berkelebat pergi sambil menangis pilu karena merasa kehadiran nya sungguh tidak di anggap oleh mereka semua.
"Kembar? apa mungkin mereka kembar, tapi saat itu hanya Arya yang keluar." Laras kebingungan.
"Berarti dia yang menyegel Arya dan dia membuat keributan, tapi kenapa dia menangis ingin nama?!" Laras sangat tidak bisa berpikir jernih sekarang.
Pantas saja memang banyak sekali korban yang berjatuhan, Laras bisa merasakan bahwa aura yang satu ini sangat jahat dan bengis, bahkan sisik nya berkilat ketika dia sedang berteriak marah. Laras bingung harus bagai mana menghadapi nya, satu hal yang pasti bahwa dia harus memberitahu Nae bahwa ada anak nya yang satu lagi masih hidup, karena Nae adalah Ibu kandung mereka sehingga sepantas nya dia tahu.
Ini lah yang Sekar takutkan bahwa dia sama sekali tidak di terima di mana pun berada, Bu Laras memang tidak menolak nya namun tidak juga menerima nya karena tadi sangat kaget melihat dia. Sekar tidak tahu bahwa Bu Laras sedang mengejar dia, maka Sekar menangis kembali di atas batu untuk menumpahkan rasa sedih nya.
"Sampai kapan Paduka akan menangis begini?" Panglima kembali datang.
"Mereka tidak bisa menerima ku, bahkan Ibu Laras juga kaget melihat ku." lirih Sekar.
"Kaget itu wajar, karena Paduka baru saja menampakan diri." sahut Panglima.
"Tapi respon nya tidak sama seperti saat Arya datang, dia tadi hanya terpaku melihat ku! mungkin saja dia tahu bahwa aku sudah membuat keributan dengan memakan banyak jeroan manusia." isak Sekar semakin pedih.
Panglima memberanikan diri menyentuh pundak Sekar agar Ratu nya ini bisa sedikit lebih tenang, dia juga kasihan melihat Sekar yang begitu menderita dengan drama keluarga yang belum ada habis nya, dia masih berburu kasih sayang agar di akui oleh Ibu mereka yang ada dua. Sekar tidak serakah karena dia hanya mau kasih sayang Bu Laras saja, bila memang Bu Nae tidak mau dengan nya maka Sekar tidak peduli akan hal itu karena menurut nya tidak penting juga kasih sayang Bu Nae.
...****************...
Sekar yang di landa nestapa malah kembali membuat ulah dengan menculik adik manusia nya yang masih bayi sehingga Bu Nae dan beberap warga heboh mencari Alea. Sekar menatap nya dengan penuh rasa iri karena hanya Alea yang dapat kasih sayang penuh, sedangkan dia sama sekali tak ada punya kasih sayang.
"Kau sangat takut dia hilang, tapi kau sama sekalu tidak peduli dengan ku!" Sekar menatap bayi yang ia culik.
Sekar membawa bayi itu masuk kedalam hutan yang sangat lebat, Alea masih anteng pada tidur nya tanpa tahu bahwa Kakak iblis nya sudah menculik dia untuk membuat kehebohan yang sangat besar. Sekar tahu bahwa sekarang Andrew juga masuk kedalam hutan untuk mengejar dia, namun dia tak peduli karena membunuh Andrew adalah hal yang mudah untuk nya.
Yang Sekar tidak tahu adalah Arya yang menangis dalam kotak kaca karena dia menyaksikan semua kejahatan yang sudah Kakak nya lakukan, namun dia tak bisa berbuat apa apa untuk membuktikan bahwa bukan lah diri nya yang sudah membuat kehebohan ini.
"Keluar kau, Bangsaaat! kau cuma bisa menyembunyikan diri saja." bengak Andrew uang sangat marah.
Hanya ada suara nya saja karena Sekar bersembunyi di balik pohon sambil menyeringai setan, sama sekali tidak takut dengan Andrew, namun dia menyipit ketika melihat ada Bu Laras juga.
"Ibu!" Andrew kaget melihat Ibu nya.
Namun pria ini malah menghindar karena kesal Bu Laras terus saja membela Arya, Andrew yakin sepenuh nya bahwa Arya yang sudah membuat kehebohan ini dengan membunuh banyak orang.
"Tunggu Ibu, Andrew!" teriak Laras.
"Pergi lah, Bu! aku tidak mau bicara dengan mu." sentak Andrew membuat Sekar yang sedang sembunyi jadi naik pitam.
Rasa nya ingin sekali sekarang dia menghajar Andrew yang sudah seenak nya saja menyentak Laras, sedangkan dia saja ingin bicara dengan lembut dan penuh kasih sayang dengan Laras yang begitu baik, namun Andrew malah bersikap begitu.
Sekar berkelebat pergi karena sekarang tujuan nya adalah Nae, dia harus menemui wanita yang sudah pernah mengandung nya selama beberapa jam saja dan sekarang membuang dia.
"Pernah kau menganggap ku ada? aku juga anak mu walau kau tidak menyukai Ayah ku!" Sekar muncul ketika Nae membuka pintu.
Nae kaget karena ada Siluman lain yang bentuk nya seperti Arya, pikiran nya berkecamuk ragu apa kah benar ini anak nya juga sama seperti Arya, tapi kenapa saat itu Arya hanya datang sendirian tanpa membawa saudara, tubuh Nae gemetaran karena dia begitu ngeri melihat Sekar yang sangat seram ini yang tiba tiba berdiri di depan nya.