NovelToon NovelToon
Dermaga Hati Sang Marinir

Dermaga Hati Sang Marinir

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan Tentara / Romansa
Popularitas:3M
Nilai: 4.9
Nama Author: sinta amalia

Eirene, seorang model ternama, karena kesalahannya pada malam yang seharusnya dapat membuat karirnya semakin di puncak malah menyeretnya ke dalam pusara masalah baru yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya, menjadi istri seorang tentara marinir.

Rayyan, anak kedua dari 3 bersaudara ini adalah seorang prajurit angkatan laut marinir berpangkat kapten, bukan hanya sederet prestasi namun setumpuk gelar playboy dan keluarganya turut melekat di belakang namanya. Tak sangka acara ulang tahun yang seharusnya ia datangi membawa Rayyan menemui sang calon penghuni tetap dermaga hati.

"Pergilah sejauh ukuran luas samudera, tunaikan janji bakti dan pulanglah saat kamu rindu, karena akulah dermaga tempat hatimu bersandar, marinir,"
-Eirene Michaela Larasati-

"Sejauh apapun aku berlayar, pada akhirnya semua perasaan akan berlabuh di kamu, karena kamu adalah dermaga hatiku."
-Teuku Al-Rayyan Ananta-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. UMI TERKEJUT

Salwa meraup nafas dalam dan membuangnya kasar, anak muda begini yang mesti dikerjain, batinnya menyumpahi.

Matanya menyorot begitu intens pada Eirene dari atas sampai bawah mulai dari topi, swetter biasa berwarna pink---celana pendek juga sandal jepit dan tas clutch hitam di tangannya, meskipun dilihat dari angle manapun terlihat macam orang kaya, tapi jaman kini, banyak juga anak-anak alay yang gayanya menipu dompet demi terlihat seperti anak hedon, merk clutch boleh channel tapi pabriknya made in cib4duyut. Udah keliatan neng--ketimbang dibelanjain barang yang harganya mencekik mendingan dipake buat bantu uang beras emak di rumah, pikir Salwa.

Ia sengaja memberikan saran menjerumuskan untuk Eirene, dengan memilih tas paling mahal disini.

"Kalau saya pribadi sih suka yang itu! Lebih simple, bisa dipakai kemanapun ngga harus ke kondangan juga apalagi nyempilin salak--" ucap Salwa.

"Oh, oke!" tanpa harus meminta bantuan karyawan, tinggi badannya sampai di rak paling atas untuk menggapai tas, lumayan lah! Kalo mau nyolong mangga di rumah tetangga ngga perlu pinjem tangga.

Salwa tak sedetik pun memindahkan pandangannya dari Eirene, netranya tertumbuk pada batas swetter Eirene yang tersingkap di bagian pusarnya, terdapat piercing bertahtakan kristal swarovski.

"Cih, kok keren ya nih bocah!" gumamnya pelan. Oke Salwa akui gue suka gaya loe! Tapi tunggu saat Eyi melihat bandroll harganya pasti bocah satu ini bakalan semaput dan guling-guling di sini, senyum Salwa menyeringai.

Eirene membalikkan bandrol harga yang menggantung memang cukup mahal, tapi tak ada yang lebih mahal baginya untuk sebuah ikatan keluarga.

"Oke, selera madame bagus!" serunya membuat Salwa melongo, whattt?!! Itu mahal loh neng--- apa dia bilang tadi? Madame?! Dikira ibu 3 anak ini paranormal.

"Coba lihat harganya berapa?" tanya Salwa meyakinkan.

"Emhhh--ngga apa-apa," ucapnya santai, seolah harga tas seharga 3 ekor sapi limosin itu seperti harga kacang tanah sekilo.

"Mekh' si (merci, pelafalan) madame, oh ya sebagai tanda terimakasih saya--pilihlah yang madame suka biar saya yang bayar," ucap Eirene menawarkan, Salwa makin melongo dibuatnya.

"Tap--ini-- Oke, boleh makasih!" Salwa ingin tau sejauh mana gadis ini mengaku-ngaku sebagai horang kaya.

Eirene tertarik dengan satu lagi tas berwarna coklat susu untuk adik perempuan Rayyan, dompet hitam dan abu yang hampir sama untuk ayah dan kakak pertama Rayyan juga clutch untuk istrinya, tak ia lewatkan satu pun anggota keluarga Rayyan.

"Baby!" panggil Honey.

"Gue yang ini," tambahnya menghampiri Eirene dan Salwa, bukan lagi terkejut, ia kaget lahir batin melihat gaya berjalan honey yang melenggok layaknya model.

"Astagfirullah! Ini amfibi atau apa?" benaknya berbicara, hari ini ia benar-benar terkejut dibuat Eirene dan honey.

"Boleh honey, sini gue bayar!"

Salwa celingukan mencari anak bungsunya, ia sampai melupakan Zahra saking fokus pada Eirene dan honey, definisi melihatmu mengalihkan duniaku.

"Zahra?!" panggilnya.

"Madame?" Eirene dan honey menoleh pada Salwa.

"Anak saya, tadi saya kesini sama anak saya. Aduh, gara-gara milih tas saya sampai lupa sama anak saya!"

"Oh, mungkin sedang ke toilet. Sini tasnya biar saya bayar dulu! Madame bisa cek di toilet," ujar Eirene mengeluarkan black cardnya dan kartu keanggotaan brand-brand mahal dunia dari dalam tasnya, Salwa kini tau bocah yang ia ragukan ternyata----

Setelah membayar semua belanjaan yang jika ditotalkan bisa membeli beberapa rumah di kawasan elite, Eirene berniat pamit.

"Madame, terimakasih sekali lagi!" ia tersenyum manis dan beranjak pergi dari toko bersama honey setelah menyerahkan paper bag milik Salwa. Salwa sampai mengatupkan mulutnya masih syok, dengan mudahnya gadis itu memberikan sejumlah uang untuk orang yang baru dikenalnya.

"Umi!!!" Zahra sampai berlari dari toilet.

"Kamu ini darimana?!" sentak Salwa sewot.

"Dari toilet ih, Zahra mules-mules gara-gara tadi kali kepedesan," keluhnya memegang perut.

"Umi! Umi tau ngga, tadi pas di toilet Zahra denger, kata karyawan disini ada Eirene lovely kesini---belanja tas sama dompet! Itu artinya barusan calon abang Ray ada disini mi !!!" serunya bersemangat, salahkan Salwa yang tak pernah tau dunia artis, ia tak suka dengan berita-berita gosip publik figur jadi jarang sekali tau wajah artis.

"Ah, masa?!" tanya nya.

"Iya!" Zahra celingukan bermaksud mencari Eirene.

"Masa umi ngga ketemu?!" omelnya cemberut.

"Ngga tau lah! Yang penting umi dapet tas buat Fara gratis pula!" kekehnya singkat seraya menunjukkan paper bag di depan Zahra. Sekaya-kayanya manusia, tetep aja suka sama barang gratisan tak terkecuali sultan.

"Gratis?!"

"Iya, yuk pulang!" ajak Salwa pada Zahra yang masih garuk-garuk kepala tak mengerti dengan ucapan uminya, masa iya tas semahal ini dikasih cuma-cuma dari tokonya? Tau gitu ia tadi memilih tas juga untuk dibawa pulang.

Rayyan benar-benar mendengarkan dengan seksama setiap komando dari komandan, tak boleh gegabah dalam bertugas karena nyawa dan kehormatan negara yang jadi taruhannya.

Berawal dari naik kapal perang angkatan militer Sy\*ria dari pangkalan laut negara Sy\*ria, unit Raden Joko bersama 3 detasemen elite beda negara bertolak ke perairan tengah untuk membebaskan sandera asal negri adidaya dan menghancurkan kapal perang milik pemberontak secara senyap lewat jalur bawah air.

Setelah *Pentagon* *Skeptis* berhasil menghancurkan 1000 tanker minyak milik pemberontak, gerakan itu kini menyandera beberapa orang warga negara adidaya sebagai bentuk perlawanan.

"Raden Joko, lumpuhkan mesin kapal, dan matikan alarm radar kapal musuh!" Rayyan beserta unit mengangguk paham. Merupakan suatu kebangaan tersendiri untuk mereka ikut andil dalam masalah dunia, itu artinya tentara negri pertiwi patut diakui kehebatannya.

Jika setelah tugas ini sukses, maka unit Raden Joko bisa pulang setelah hampir beberapa lama mereka tak pulang. Sudah selama itu juga Eirene menunggu kepastian hubungannya dengan Rayyan. Tapi si alnya gadis itu seolah acuh saja berjauhan begini dengan Rayyan, atau memang karena belum ada rasa yang tumbuh di dalam dada.

Mereka memanjatkan do'a sebelum bertugas, Rayyan mengambil nafas dalam, lalu memakai alat regulator yang ia pasang di mulut untuk menghirup oksigen yang ada di tabung belakang punggungnya. Kondisi lautan yang tak dapat mereka prediksi adalah tantangan tersendiri, selamat bertugas marinir!

*Byurrr*!

Rayyan menyelam di kedalaman yang cukup jauh demi tak terdeteksi oleh musuh, setelah unit lain dari markas mengacaukan radar dan sinyal mereka. Tekanan udara semakin dalam semakin kecil, arus air bawah laut begitu kencang, bukan hal yang mudah untuk para ksatria bangsa demi menyelamatkan ras manusia dari kebiadaban.

Jarak pandangan yang terbatas dan pemandangan yang cukup membuat hati menciut adalah makanan Rayyan dalam bertugas, tak ada keindahan layaknya orang yang sedang snorkling atau scuba diving, tapi mereka dituntut untuk melakukan tugas dengan cepat, senyap dan tepat sasaran.

Bagian Lunas kapal sudah terlihat meskipun samar-samar, gelembung-gelembung air terlihat silih berlarian dari regulator mereka.

Rayyan menunjuk ke arah atas, dan Langit mengangguk meng-okei.

Pramudya melirik jam di tangannya untuk melihat waktu yang diberikan,

"Now!" angguknya singkat, mereka naik ke atas menuju Lunas kapal musuh.

.

.

.

Note :

\*Madame : nyonya.

\* Merci : terimakasih.

\* Lunas kapal : Bagian terbawah dari kapal yang melindungi lambung kapal.

1
andi widya
Luar biasa
AZTI
karya yg bagus banget baru skrg nemuin novel yg sweter bgt 😍😍😍😙😙😙😗😗😗
Sitifatimahiput
😂😂😂😂😂😂
Titien Muliasari
modus mah si pak loreng
Ryanto Maulana
Lumayan
Ryanto Maulana
Biasa
Hasdiana
Luar biasa
Hasdiana
Lumayan
Ratna
kangen klan ini.. udah ke berapa kali baca.. tapi tetep ngangenin... makasih author ❤️
Furi Handayani
mantu2nya umi Salwa garang oeeyyy.. best women👍
Mama lilik Lilik
cerita yang menarik dan sangat good
kejora
Luar biasa
Mama lilik Lilik
maksudnya ma3jne apa ya Thor,maaf kalo saya gak tau🙏🏼
Ruzita Ismail
Luar biasa
Nuy
Dasar suami gada ahlak🤣🤣🤣🤣🤣
Dewi Kasinji
😭😭😭
Nuy
Dasar syaaaraaaaffffff rayyan 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Nuy
Eyi baik banget dah 😅😅
Nuy
Eyi emang antik 😅😅😂😂🤣🤣🤣
Dewi Kasinji
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!