NovelToon NovelToon
Wasiat Pembawa Cinta

Wasiat Pembawa Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Uswatun hasanah

natasya,.
seorang sekretaris yang kehilangan bos yang sangat baik, kepemilikan perusahaan harus jatuh pada sang putra,
tanpa Tasya sangka, mendiang bos nya memberikan wasiat menjodohkan Tasya dengan putra nya Arkan,

apa mungkin mereka akan bersama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Uswatun hasanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

rahasia lain

setelah cukup lama Arkan mengungkapkan isi hati nya, ia bangkit menatap sang istri

Tasya mengusap air mata suami nya yang tersisa, hari ini ia menyaksikan kerapuhan sang suami.

"Tasya, mas ga pandai ungkapkan perasaan dengan kata kata, terimakasih... terimakasih sudah bawa mas kesini, terimakasih sudah menjaga mama dengan sepenuh hati, mas akan meneruskan rasa sayang mama sama kamu, bahkan lebih, dampingi mas terus ya? apa pun keadaan nya, mas akan memberikan semua nya buat kamu sayang"

siapa yang tidak terharu mendengar laki laki dingin nan angkuh mengatakan itu, Tasya menangis lagi, ia mengangguk

"mama Arum sudah aku anggap sebagai orang tua mas"

Arkan membawa istri nya dalam pelukan, di atas pusara sang mama "kamu tau sayang, selama kepergian mama, ada perasaan tidak tenang dalam hati, tapi setelah datang ke sini, mas merasa perasaan itu membaik" Arkan mengecup puncak kepala istri nya

"itu karna mas sudah mengungkapkan isi hati mas yang terpendam selama ini, makannya mas merasa tenang"

Arkan kini yang mengangguk,

mereka pergi meninggalkan pemakaman setelah menabur bunga, karna istri nya telah membawa nya ke tempat special, tiba tiba saja Arkan terpikirkan sesuatu, dan di sini lah sekarang mereka, Tasya terheran heran melihat keadaan dalam apartemen suami nya,

Ya, Arkan menunjukan sedikit rahasia nya,

namun karna tidak ada jadwal pertemuan minggu ini, sepertinya anak buah nya habis pesta semalam, jadi rumah begitu berantakan,

Tiga bule anak buah Arkan tersenyum canggung pada nyonya mereka, tidak mereka sangka, istri bos nya cantik juga, terkesan imut. mereka langsung membereskan kerusuhan ini,

tapi karna di perhatian oleh Tasya entah mengapa mereka malah jadi salah tingkah...

"apa kalian hanya minum semalam? “ tanya Tasya

"iya nona"

Arkan dengan santai menyaksikan kejadian ini, ia sedikit terhibur melihat ekspresi anak buah nya yang terlihat kikuk

"apa ada wanita juga? “

"tidak nona, kami hanya bertiga, minum makan camilan dan barbeque"

Mereka sempat bingung dengan pertanyaan nyonya nya,

Arkan mendelik kan bahu saat salah satu nya melirik,

"tolong jaga kebersihan, untuk kesehatan kalian juga, dan satu lagi, jangan ada yang berani membawa wanita datang"

"baik"

"aku rasa cukup, sudah siang ayo kita pulang mas"

Arkan langsung bangkit,

"kami pamit" ucap Tasya

"baik, hati hati nyonya"

setelah Arkan melewati pintu, ia berbalik lagi, anak buah nya masih memperhatikan,

"ingat guy's jangan ada yang membawa wanita"

Seketika mereka manyun, Arkan tersenyum, ia ingin sekali tertawa padahal, mereka terlihat sangat bodoh di hadapan Tasya.

hari ini cukup melelahkan untuk mereka berdua, mereka menutup nya dengan membeli camilan untuk di rumah..

***

Pagi ini istri nya sangat terlihat berbeda, Tasya menggunakan kemeja hitam pekat tangan panjang, dan celana panjang nya, rambut nya ia kuncir bagai buntut kuda.

"kenapa mas? “ ia merasa suami nya memperhatikan nya terus, padahal ia juga sedang fokus memakai baju nya

"kamu tambah cantik setiap harinya"

"pagi pagi udah gombal,

aku siapin sarapan dulu ya? “

Arkan mengangguk, namun jari nya mengetuk bibir, ia minta di cium, Tasya mendekat, memberikan kecupan, namun tidak bisa begitu saja dengan Arkan untuk masalah ini, ia menarik istri nya, bersandar pada lemari baju yang besar, melumat habis lipstik yang menempel, Arkan sebenarnya ingin meminta jatah nya semalam, tapi melihat Tasya sudah tidur lebih awal, jadi ia urungkan

"mas... " Tasya hampir kehabisan nafas, ia mendorong pelan dada suami nya agar segera berhenti,

Kening keduanya menempel, saling mengatur nafas Masing-masing, Arkan tersenyum, jari nya mengusap bibir sang istri "lipstik kamu habis"

Tasya seketika cemberut, membuat tawa Arkan pecah

"hahahahaa, kamu menggemaskan sekali" cup lagi Arkan malah menambah istri nya cemberut

"udah ah, aku lapar" Tasya sebenarnya masih malu malu bermesraan dengan suaminya, jujur hati nya masih belum bisa seratus persen yakin,

**

Hari begitu cepat berganti, semua urusan pekerjaan semakin di permudah, Arkan dan Tasya begitu serasi, selain sebagai suami istri, mereka sangat cocok menjadi partner kerja,

"hallo" Arkan mengangkat telpon, panggilan dari Daniel

"Ar, sibuk kah di sana? "

"tidak begitu, ada apa katakan? “

"kamu ingat Robert..? "

"Robert si tongkat itu? "

"hahaha " seketika Daniel tertawa, sahabat nya memang benar, laki laki bertato itu kini memakai tongkat karna kecelakaan

"benar Ar, dia ingin bekerjasama dengan kita, menurutku ini sangat menjanjikan, bagaimana jika kamu tidak sibuk, datang lah ke sini. ajak sekalian istri mu, ya sekalian bulan madu"

Arkan menimbang nimbang sesuatu, jika Tasya ikut ke sana, kasihan dia Arkan mungkin tidak bisa menemani nya selama beberapa hari karna pekerjaan,

"tunggu, akan aku bicarakan dengan nya dulu"

"baiklah tuan, kami tunggu kabar baik mu"

menutup laptopnya, Arkan baru selesai mengecek pabrik nya di London, semua nampak normal dan baik baik saja. melirik jam dinding di kamar nya, waktu sudah menunjukan pukul 10 ternyata, istri nya sudah terlelap, hanya kepala nya saja yang terlihat di ranjang, karna semua tubuh nya tertutup selimut.

Arkan mengecup kening istri nya, namun ia berasa bahwa sang istri demam, penasaran, ia langsung menyentuh dahi istri nya

"hmmm mas"

"sayang kamu demam? "

"iya ni ga enak badan.. "

"jangan di tutup begini, buka sedikit"

kepanikan terjadi, selama tiga bulan menikah Arkan belum pernah mendapati Tasya sakit,

"sayang ayo ke dokter"

"hmm jangan lebay ah, cuma demam aja, sini mas"

Tasya meminta suami nya berbaring di sebelah

"ga boleh di biarin kalo sakit"

"istirahat aja cukup kok nanti pagi sehat lagi"..

Arkan membuang nafasnya, ia merasa prustasi, Tasya memeluk nya, beberapa menit saling diam Arkan hanya mengusap tangan istri nya yang melingkar di perut nya...

tangan Tasya bergerak ke leher sang suami, lalu mencoba membuka kancing piyama yang Arkan pakai,.

Arkan menatap istri nya heran, Tasya tersenyum,

"mas.. aku mau... "

Jantung Arkan berdesir karna tangan istri nya mengusap dada yang terbuka. kancing piyama sudah terbuka semua

"mau apa? “

"mau itu... " Tasya mengusap bibir suami nya dengan jari, Arkan cukup faham, mungkin istri nya malu malu berkata jujur.

"sayang kamu demam"

"sebentar aja... " bisik Tasya

Arkan sulit menolak, karna tangan istri nya sudah berada di dalam celana, ia memejamkan mata, seolah dia akan di per**sa saja. hahahaaa...

Tanpa mendengar jawaban suami nya, Tasya bangkit, entah mengapa ia jadi tak tau malu seperti ini, Arkan pun masih bengong karna tidak percaya Tasya mengajak nya duluan. terlebih ia sedang sakit

1
Dani M04 <3
Author, aku jadi pengen jalan-jalan ke tempat yang kamu deskripsikan di cerita ini 😍
Fitri Uswatun Hasanah: ayo kak😃
total 1 replies
Kruzery
Aku merasa seperti ikut hidup dalam cerita ini, dari setiap aksi hingga percintaannya 💕
Fitri Uswatun Hasanah: 🥰 terimakasih sudah mampir kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!