I HATE MY BOSS!

Tiga bulan berikutnya.

Karena kejadian Hendry banyak bagian marketing yang respect ama gue, terutama karena Lola yang cerita. Dan karena kejadian itu gue agak disegani staf yang lain. Mungkin posisi gue bikin takut geng-geng pengosip yang gak pernah lagi berani sebar-sebar berita tentang gue

Perkembangan pendapatan proyek bagian tengah bagus. Naik signifikan. Dan bagian lainnya juga sangat mengembirakan karena adanya insentif akhir tahun. Karena boss mengumumkan 5 tim marketing teratas berhak atas bonus komisi khusus dan ada tambahan bonus untuk 5 tim lainnya maka semua tim marketing tampaknya sangat padu menghandle penawaran sampai deal prospek mereka.

Boss jarang marah belakangan, efek grafik pendapatan yang naik signifikan  mungkin. Sering kasih traktiran buat anak-anak di lantai keuangan yang laporannya bikin happy terus.

Dalam tiga bulan ini suasana kerja bagus.

Lola belakangan jadi gak enak sama bossnya. Tapi tetep usaha buat kerja yang bener.

Tapi Pak Tonny harusnya tahu keputusan yang dibuat boss menyelamatkan muka dia sendiri sebagai manager paling senior diantara para manager marketing yang lain, bahkan seantero kantor karena kejadian Hendry ngomel-ngomel ke gua dan dibentak boss itu menyebar jadi gosip keesokan harinya.

Dan semua orang jadi tahu Pak Tonny mengatur proyek buat sodara sendiri. Bagus dia gak didepak langsung sama boss tapi diberi kesempatan.

Tapi satu. Perkembangan Hendry sama sekali tidak mengembirakan, dari yang selalu lima besar sekarang hanya berada di posisi papan tengah. Kalau tidak mau dikatakan papan bawah.

Oh he hates me and Lola absolutely. Kalau kata orang dia kena karmanya sekarang.

"Kita akan ekspansi ke pertambangan dan migas dari sebelumnya kita hanya fokus bagian konstruksi. Saya akan bikin satu divisi lagi. Perusahaan kita akan tambah besar sekarang!"

Pidato marketing bulanan boss disambut dengan tepuk tangan oleh semua tim marketing dan gue yang sudah tahu rencana ini dari dua bulan yang lalu.

Persiapan sudah dimulai, beberapa proyek sudah dalam penawaran. Dan kabarnya bagian ini akan dipimpin oleh seorang anak muda yang sudah bentuk tim marketingnya sendiri. Namanya Daniel.

"Mba, ada tamu buat boss namanya Pak Daniel." Oh ini yang dibilang bakal pimpin divisi baru.

"Iya mba Dewi suruh anter naik ke atas."

Wah anak muda. Semuda apa? End 20 atau Mid 30? Ganteng gak ya? Gue penasaran hehehe ...

Suara langkah kaki mengharuskan gue liat ke depan cluster ruangan gue. Ini dia Daniel.

Dan .... I must say to you he is the most handsome man I ever seen  in my life. Dia senyum ama gue, oh my lord, gue mau meleleh saking gantengnya nih cowo. Ehh dia make  baju casual putih and luaran

⁸

Dennis Oh as Daniel

••••••••••

Tingginya sama kaya boss, but he is sooo damn cute, kurasa umurnya awal 30an mungkin. Senyumnya manis banget, dan sial gue langsung deg degan disenyumin kaya gitu. Astaga thanks God ada vitamin A yang laen di kantor ini setelah pak Andre pergi.

"Halo... saya Daniel. Mau ketemu boss Kevin." Suara baritonnya empuk banget , aww bayangin  gimana kalo dia bisik-bisik. Shit! Gue ngebayangin aneh-aneh di pikiran gue. I hate how  my mind works!

"Ehh iya, ... tunggu bentar ya pak Daniel."

"Pak, ada pak Daniel mau ketemu..."

"Ohh oke..." Telepon ditutup. Dia gak bilang masuk atau enggak. So gue harus gimana?

"Eh bro, akhirnya bisa kesini juga lu." Ternyata dia keluar sendiri. Bro?! His bro, apa hubungan mereka. Bro temen apa bro sodara.

"Kev, gue ama tim udah dapetin project pertama kita. Lusa gue udah ngantor disini ya..." Ehh si bro ganteng udah mau ngantor disini. Yess...bisa sering cuci mata gue hehehe...

"Gue cuma mau bilang itu, sama ngecek kesiapan ruangan gue. Udah ada space buat staff kan?"

"Udah. Target tim lu ukur sendiri ya. Jangan bikin malu gue you. Bayaran komisi lu based project, gue kenalin lu ke manager-manager yang lain. Ayo kita kebawah. Oh ya ini Renata assisten gue, dia juga ngerti handle penawaran project dan proposal disini, staff lu bisa minta bantuan dia. Ini Daniel yang mimpin tim proyek pertambangan dan migas nanti. Dia sepupu saya..."

"Hallo Ren, gue akan banyak nyusahin kamu nanti mohon bantuannya...."

Aduh senyumnya manis banget. I will do everything for you, all you need is asking me darling...#bucinmode_on

"Ehhh, iya darl.... Ehhh iya pak Daniel." Stupid, gue kelepasan ngomong darling! Otak gue konslet gara-gara oppa ganteng ini. Boss ngeliat gue yang gegagapan salah tingkah plus bengong.

"Jangan sungkan nanya apapun Pak, saya siap membantu ..." Even if you need  me to run , I will do run for you. Drama ini hanya terjadi hanya di otak bucin dan jomblo ngenes gue.

"Just call me Daniel, Renata darling... Gak usah pake Pak.." Deg. Jantung gue berenti bentar when he call me darling sambil memerin senyumnya.

"Daniel aja yaa ..."

"Iya Daniel aja..." salamannya lama boo. Tangannya alus anget banget wangi parfumnya kecium sampe sini.

"Udah salamannya?"

"Hah?!" Kompak kita berdua noleh ke boss yang sekarang ngelipet tangannya di depan dada sambil alisnya naek. Ehh, gue hampir lupa dia ada disitu.

"Salamannya udah?"

"Ohhh...." Gue baru ngeh, kelamaan ya. Orientasi waktu gue agak kacau kalo ada oppa ganteng.

"Ehh, sorry pak Boss..." Daniel ketawa-ketawa. Gue narik tangan gue sambil masih senyum-senyum.

"Bye Renata, ketemu lagi nanti ya..."

"Bye Daniel..."Gue bales ngelambai sambil masih pasang senyum lebar.

"Lu masih betah jadi playboy? Belom tobat lu. Awas lu ya bikin affair aneh-aneh disini."

"Itu cuma kenalan kali, sensi bener?"

"Kenalan sambil tebar pesona maksudnya ?!" Boss jalan sambil ngomelin Daniel dan  ngilang dari cluster ruangan gue. Gue senyum-senyum sendiri, tuh Daniel kayanya anaknya kocak, bisa diajak becanda.

Biasa manager marketing udah tua-tua, sekarang ada satu yang mungkin umurnya gak terlalu jauh ama gue. Seru! Bakalan rame!

And sekali lagi aduh oppa ganteng banget sih. Masih buka lowongan pacar gak ya.

Oppa! Sarangheo. Gue boleh daftar jadi pacar gak ....?!