NovelToon NovelToon
Love Scandal

Love Scandal

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sia Masya

Sepasang suami istri yang terlihat memiliki hidup bahagia namun tersimpan banyak teka-teki pada setiap hubungan mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sia Masya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20

"Aletta mau tambah minumnya?" Tawar mbak Klara.

"Sudah mbak, aku nggak sanggup minum terlalu banyak. Mbak aku ingin jalan-jalan di sekitar pantai, apa boleh?"

"Boleh saja, tapi kamu nggak boleh sendiri. Gion temani ya, soalnya mbak masih harus membereskan sesuatu."

"Ah iya mbak."

"Gion, kesini sebentar!"

"Eh, sebentar ya. Mbak Klara manggil aku." Gion menghentikan obrolan dengan beberapa pria yang merupakan teman-temannya juga.

"Ada apa mbak?"

"Kamu bisa nggak temani Aletta, dia ingin jalan-jalan sekitar pantai."

Gion melihat ke arah Aletta.

"Oh baiklah. Mari Aletta!"

Dssss Dsss

Suara desiran ombak membawa ketenangan malam ini. Sungguh tidak pernah terpikirkan olehnya berjalan menyusuri bibir pantai pada malam hari. Bukan dengan suaminya tapi orang lain.

"Kenapa kamu ingin ke sini?"

"Aku hanya ingin menenangkan pikiranku. Jika kamu nggak ingin menemani ku kamu bisa kembali."

"Apa, tidak. Aku tidak akan kembali. Aku sudah berjanji pada mbak Klara untuk menemanimu. Dan tidak baik bagi seorang wanita untuk jalan-jalan sendirian di tengah malam apalagi di tempat sepi seperti ini."

"Hahaha, memangnya kenapa, apa ada orang yang akan menculik ku? Aku sudah bersuami. Jika mereka mau mereka bisa mencari gadis yang masih perawan. Lagian aku tahu gimana menjaga diri sendiri."

"Kau tidak tahu, terkadang siapapun nggak akan peduli apalagi jika wanitanya cantik seperti dirimu. Mereka akan maju tanpa bertanya jika kau sudah bersuami." Kata-kata Gion seperti bermakna pada sesuatu. Saat matanya dan mata Aletta bertemu, entah kenapa membuat Aletta sedikit gugup.

"Itu, apakah aku boleh bertanya tentang sesuatu?"

"Tanya apa?"

"Apa mbak Klara saudari kandungmu?"

"Bukan, aku tidak punya saudara maupun saudari kandung. Hanya saja aku sudah menganggap nya saudari ku karena saat masih kecil kami pernah tinggal bersama."

"Benarkah? Apa mungkin dia saudari tirimu? Maaf jika aku banyak bertanya."

"Tidak apa-apa. Kami pernah tinggal di panti asuhan yang sama. Sebenarnya aku punya seorang ayah. Aku bertemu dengan ayahku saat ibuku meninggal. Dia datang menjemputku. Tapi karena ayahku sibuk bekerja, dia menitipkan aku ke panti asuhan. Saat itu aku berusia 8 atau 9 tahun. Aku sempat membenci ayahku, karena merasa dia tidak bertanggung jawab padaku. Tapi menurut ayah itu adalah pilihan terbaik baginya. Karena jika aku tinggal di rumah mungkin aku akan sendirian. Aku sempat hilang kontak dengan mereka karena aku mulai sibuk dengan sekolah ku. Kami bertemu lagi saat aku kuliah. Dan pria-pria tadi juga merupakan anak-anak panti."

"Benarkah? Pantasan kalian keliatan akrab. Lalu aku penasaran kenapa kamu panggil mbak ke mbak Klara bukankah usianya kelihatan sama seperti kita?"

"Ternyata kamu berpikir seperti itu juga. Banyak juga yang mengira dia masih muda, usianya itu sekitar 40 tahun."

"Iya kah, padahal wajahnya kelihatan cantik dan awet muda. Aku tadi merasa nggak enak memanggil mbak karena ku kira usianya sama kayak kita. Aku hanya mengikuti mu memanggil mbak karena ku kira kamu memanggilnya seperti itu, ternyata usianya sangat jauh dari kita."

"Hahaha, mbak Klara memang sering dikira anak usia 20-an ke atas tapi kenyataan sangat salah dari tebakan mereka. Wajah itu ternyata bisa ya membohongi."

"Lalu kenapa ayahmu tidak menitipkan kamu kepamanmu? Bukankah adik ibumu itu masih hidup?"

"Ayah dan pamanku tidak terlalu akrab. Dia takut mereka menjauhkan ku darinya, seperti ibuku dulu."

"Kamu membenci ayahmu sampai sekarang? Makanya kamu tidak ingin mengakui keberadaannya."

"Aku juga nggak tahu. Aku memang sangat membenci nya karena pernah meninggalkan ibuku. Aku tidak bisa memberontak dulu, karena aku masih kecil dan tidak punya kemampuan saat itu. Sekarang aku kabur dari ayah dan memilih tinggal sendiri."

"Kau sebaiknya jangan terlalu membenci ayahmu. Mungkin dia punya alasan sendiri. Setidaknya dia masih peduli padamu sebagai anaknya. Aku minta maaf jika terlalu ikut campur."

"Tidak apa-apa. Aku tahu ayahku itu masih mencintai ibuku. Buktinya ia masih menyimpan foto ibuku di rumah maupun di kantor. Dan dia tidak pernah menikah sampai sekarang. Makanya aku tinggal dengan nya untuk mengetahui alasan sebenarnya. Tapi sampai sekarang aku belum menemukan jawabanku, tentang kenapa dia meninggalkan kami atau bahkan bercerai dengan ibuku."

"Setiap orang pasti ingin kehidupan mereka menjadi privasi sendiri. Dan mungkin saja ayahmu memang tidak bisa mengatakannya. Sudahlah. Aku malah membuatmu membongkar kehidupan pribadimu. Kita ke pertanyaan yang lain saja. Apakah mbak Klara punya orangtua angkat?"

"Nggak ada, dari dulu sampai sekarang. Hanya setelah menikah dia keluar dari panti dan memutuskan untuk tinggal dengan suaminya. Dia dan suaminya membuka penginapan ini dan anak panti yang kamu lihat tadi juga di ajak untuk bekerja dengan mereka."

Aletta menganggukkan kepalanya paham.

"Kamu tidak menelpon suamimu? Apakah kamu tidak takut dia khawatir?"

"Tidak, biarkan saja dia. Lagian ini cuman sehari saja tidak setiap hari juga. Aku hanya ingin mencari ketenangan saja. Biar besok saat balik ke rumah semuanya akan kembali normal seperti biasanya."

"Ya sudah aku hanya mengikuti mu saja."

"Ah iya, ulang tahun mu hari ini, ternyata sama seperti suamiku. Aku minta maaf jika aku merepotkan mu tadi padahal kamu pasti mau ke sini untuk merayakan dengan mereka."

"Ternyata suami mu ulang tahun, makanya kamu ingin merayakan bersamanya. Sungguh sebuah kebetulan memiliki ulang tahun yang sama dengan nya. Kamu tidak perlu khawatir. Aku tidak merasa direpotkan kok. Lagian aku juga tidak mengira mereka akan merayakan ulang tahun ku. Aku terkejut saat mereka memanggilku dan ternyata mereka telah mempersiapkan semua nya. Padahal tadinya aku sudah berniat untuk pulang."

"Itu tandanya kamu sangat beruntung, karena mereka peduli sama kamu."

"Ya mungkin perkataan mu seratus persen benar. Dan aku merasa beruntung telah mengenal mereka. Padahal kamu sudah berdandan secantik ini, tapi dia malah nggak datang."

"Ya seperti itulah, hanya saja ada masalah sehingga dibatalkan."

"Jadi kamu marah sama suamimu karena dibatalkan?"

"Aku juga nggak tahu apakah aku sedang marah atau tidak. Yang pasti aku ingin menenangkan pikiran ku. Makasih ya sudah mencarikan tempat yang sangat nyaman seperti ini untukku."

"Iya, sama-sama. Aku senang bisa membantu."

"Jika ada masalah atau apapun, datanglah kemari. Kamu bisa menenangkan pikiran mu dengan menatap keindahan laut malam."

"Iya, aku jadi suka dengan tempat ini. Aku akan sering kemari, apalagi mbak Klara sangat baik."

"Ya sudah, ayo kita kembali. Tidak baik terlalu lama di luar apalagi sekarang sudah jam 12 malam. Lagian udaranya juga semakin dingin."

"Iya, aku juga sudah mulai kedinginan."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!