Revenge Of Lady Aryana

"Tuan grand Duke tidak mengatakan apa-apa namun tuan Riddle mengatakan jika tuan Grand Duke merindukan anda dan ingin cepat-cepat bertemu dengan anda!" ucap Maya santai sambil merapikan gaun yang ku beli tadi.

"Uhukk!!"

Aku tersedak teh lemon ku mendengar ucapan Maya tentang lelucon yang di katakan Riddle Maxwhort. Tangan kanan pria iblis Nicholas.

"lelucon konyol" Gumam ku yang yang cukup kuat, sehingga Maya menimpali perkataan tersebut.

"itu bukan lelucon nona saya rasa itu benar, saat saya bertemu dengan tuan grand Duke di depan pintu masuk pusat kota wajah beliau sungguh menyeramkan. tuan Riddle bertanya pada saya tentang keberadaan anda saat itu dan saya menuntun mereka menuju kedai kakek tua yang terakhir kali anda dan saya datangi. Namun anda tidak ada di sana. Saat itu tuan Grand Duke marah kepada saya, jika terjadi apa-apa pada Nona saya akan di hukum berat. Dan tak berapa lama kami mencari saya melihat anda di pinggir sungai Elgot saya mengatakan kepada tuan Grand Duke jika Nona berada di sana. Itu lah dengan segera beliau berlari ke arah anda nona"

setelah mendengar kan penjelasan tentang kejadian tadi aku semakin tidak percaya si iblis Nicholas mencari ku. Jika dia masuk dari pintu masuk pusat kota berarti dari kediaman ini. Tapi tunggu dulu, aku tau alasan kenapa dia mencari ku. Si iblis Nicholas takut jika orang-orang tau dia memiliki istri yang buruk rupa maka nya dia mencari ku. Hmm sudah lah aku malas mendengar penjelasan dari Maya lagi. Aku ras itu sesuatu yang tidak penting. Aku kembali memakan cemilan sehat ku.

"nona kapan anda akan memberikan hadiah-hadiah ini kepada keluarga anda?" pertanyaan Maya seketika menghenti kan gerakan ku mengambil potongan apel.

"aku rasa akhir pekan aku akan mengunjungi mereka." aku memakan kembali potongan apel tersebut,tak terasa Aku berbincang dengan Maya sampai hari mulai gelap. Aku menyuruh Maya meletakkan sarung tangan itu di atas meja rias ku. Dan tak berapa lama kemudian seseorang mengetuk pintu kamar ku. Maya membuka nya dan aku masih tetap duduk.

" maaf nyonya tuan Grand Duke menyuruh saya untuk memanggil anda untuk makan malam bersama tuan" perkataan pelayan tersebut membuat ku sedikit terkejut. Pasal nya pria itu tidak menginginkan aku berada di sekitar nya apa lagi makan di satu meja yang sama. Apa yang terjadi pada iblis itu. Apa otak nya terbentur ketika menghadapi para bandit. Mengapa kelakuan nya banyak berubah. Jika begini terus Aku jadi tidak bisa memprediksi kapan dia menyerang keluarga ku. BRENGSEK!

"kata kan pada tuan grand Duke saya sangat lelah hari ini dan saya masih kenyang. Jadi saya tidak bisa ikut makan malam bersama nya" aku menolak hal tersebut. Aku tidak ingin makan bersama satu meja dengan Pria iblis itu.

Setelah aku mengatakan hal itu pelayan tersebut segera pergi. Dan aku melanjutkan cemilan ku dengan sebuah buku yang baru saja di bawa Maya dari perpustakaan. Buku ini tentang cahaya dan kegelapan. Tentang ilusi yang di buat oleh makhluk kegelapan untuk menghidupkan kembali monster dark demons dengan batu bulan yang penuh. Hmm aku tidak mengerti dengan buku ini. Tak sengaja aku menyentuh kalung yang di berikan oleh bayang hitam itu, seperti ada yang aneh. "Maya bawakan aku cermin kecil"

Maya segera memberikan sebuah cermin kecil, aku menerima nya dan aku melihat kalung ini, dan keanehan yang ku lihat. Sejak kapan kalung ini berubah ujung bulan sabit ini berwarna hitam pekat. Apa yang terjadi, padahal sebelum ini warna bandul kalung ini seluruh nya berwarna biru gelap. ini sangat membingungkan ku. Aku akan mencari tau nya lagi nanti. aku memberikan kembali cermin tersebut ke pada Maya. Dan kembali melihat buku yang ku pegang ini.

saat aku akan membalikkan ke lembaran berikut nya lagi-lagi pintu kamar ku di ketuk.

Maya segera membuka nya dan saat pintu terbuka sebuah troli penuh dengan makanan masuk ke dalam kamar ku. Apa lagi ini, setelah troli itu masuk di belakang nya ikut masuk juga iblis Nicholas.

"letakan makanan itu di atas meja, aku akan makan malam dengan istri ku di sini" oh apa lagi ini, pria iblis Nicholas dengan santai nya duduk di sebelah ku. Dan memakan potongan apel ku yang tersisa beberapa potong saja di atas piring. Pelayan tersebut meletakkan makanan yang ada di atas troli ke meja yang ada di depan ku ini.

"apa yang anda laku kan tuan Grand Duke? Mengapa anda membawa semua makanan ini ke dalam kamar saya tuan?" aku bertanya pada nya dengan wajah kesal. Bisa-bisa nya pria iblis ini menggangu ketenangan ku. setelah aku mengatakan hal itu iblis Nicholas menghelakan nafas.

"aku tidak ingin makan sendirian. Jadi aku ingin kau menemaniku makan. jadi makan lah bersama ku sekarang" apa yang dia katakan. Tidak bisa makan sendiri. Hal konyol apa itu, benar-benar tak masuk akal. pria iblis ini sebelum aku menyanggah ucapan nya dengan santai makan makanan yang sudah pelayan tersebut letakkan di atas meja di depan ku.

Baik lah aku akan diam dan biarkan nya makan. Karena aku paling tidak bisa berdebat atau marah pada seseorang yang sedang makan. Jadi aku akan menunggu nya menghabiskan makanan yang banyak di atas meja ini.

Saat ini Maya dan pelayan yang tadi sedang berdiri di dekat pintu masuk kamar ku untuk menunggu tuan besar Mereka yang sedang makan. Ralat hanya pria ini yang makan, sedang kan aku kembali melihat buku yang ku pegang tadi.

"bisa kah kau meletakkan buku tersebut dan ikut makan bersama ku?" apa lagi yang di inginkan oleh pria iblis ini. Aku menghela nafas mendengar permintaan nya tersebut.

"saya sudah kenyang tuan, lanjut kan saja acara makan anda, jika keberadaan saya membuat anda tidak nyaman dan mengganggu selera makan anda saya bisa pergi dari sini". Aku menutup buku yang ku pegang ini, selera membaca ku sudah menguap. Dan saat aku ingin bangkit.

"tetap duduk di sana grand duchess Ruasent. Ini perintah. Apa kau tidak lihat jika suami mu sedang makan. Seharusnya kau menjaga sopan santun mu di hadapan suami mu ini Aryana" pria iblis ini mengucapkan kata-kata tersebut dengan begitu tajam.

Lagi-lagi aku menghela kan nafas. Baiklah kali ini aku akan mengalah. Aku tidak akan berdebat lagi dengan nya. Aku akan menunggu pria iblis ini menghabiskan makanan nya dan akan ku pastikan ini terakhir kali nya dia makan di kamar ku.

Pria iblis ini benar-benar aneh.